Chapter 20

Sara terdiam sepanjang perjalanan pulang ke mansion, di tangannya, Sara memegang kartu mahasiswa miliknya. Dan dengan sangat jelas jika nama yang tertera disana bukanlah nama Sara Leah Knight, melainkan nama Sara Mendoza.

Ini kali pertama Sara melihat kartu identitas dirinya, meskipun hanya kartu mahasiswa. Sebelumnya Sara tidak tahu jika ia memiliki kartu mahasiswa, karena setahu Sara, semuanya di urus oleh Nick.

Dan hari ini, kepala Tim yang memberikan tas pada Sara, dimana berisi dompet dengan beberapa lembar uang dan kartu mahasiswa nya. Ya, sebelumnya juga Sara tidak punya dompet apalagi uang, sebab semuanya sudah disiapkan oleh Nick.

Sara tidak perlu membeli apapun diluar dan tidak butuh apapun, semua kebutuhan dan keperluan Sara tersedia di mansion.

"Nona, kita sudah sampai." suara paman Simone menyadarkan Sara dari lamunannya.

"Terimakasih Paman," ucap Sara tersenyum lalu keluar dari dalam mobil.

Di depan pintu, kepala Tim sudah menunggu nya dengan senyum lebar, sama seperti saat menunggu Nick. Kepala Tim juga memperlakukan Sara seperti itu.

"Selamat datang Nona Sara." ucap kepala Tim.

"Terimakasih Paman," Sara tersenyum dan masuk dalam mansion.

"Nona akan makan siang?" tanya kepala Tim.

"Tidak, aku ingin segelas smoothies." pinta Sara.

"Baiklah," kepala Tim pergi ke dapur.

"Paman Tim," panggil Sara, pria itu berbalik.

"Apakah Nick akan kembali pulang malam?" tanya Sara.

"Saya tidak tahu Nona," jujur kepala Tim, tentu saja membuat Sara sedikit kecewa.

"Baiklah, aku akan ke kamar saja." kata Sara sedikit lesu.

"Beth akan mengantarkan smoothies anda ke kamar." kata kepala Tim, Sara hanya mengangguk dan terus berjalan ke kamarnya.

Kepala Tim kembali berjalan, namun dering ponsel menghentikan langkahnya, dan langsung menjawabnya.

"Selamat siang, Tuan." kata kepala Tim.

"Apakah Sara sudah sampai?" tanya Nick.

"Ya, Nona Sara baru saja sampai dan...." kepala Tim ragu bertanya apakah Nick akan pulang malam atau tidak.

"Dan apa?" tanya Nick.

"Nona bertanya apakah Tuan akan pulang malam seperti kemarin atau tidak." kata kepala Tim, Nick terdiam.

"Katakan padanya, aku akan pulang seperti biasa." ucap Nick lalu mematikan ponselnya.

"Sepertinya aku terlalu perduli padanya." gumam Nick menyesali ucapan nya yang akan pulang seperti biasa.

❄️❄️❄️

Seorang wanita paruh baya membawakan segelas smoothies pesanan Sara dan beberapa jenis kukis coklat kesukaan Sara. Gadis itu memang suka cemilan manis seperti kukis coklat dan cemilan manis lainya.

"Terimakasih kasih bibi Beth." ucap Sara tersenyum ketika Beth meletakkan nampan berisi cemilan itu di atas meja.

"Sama-sama Nona," sahut bibi Beth.

"Kepala Tim mengatakan jika Tuan Nick akan pulang seperti biasanya." kata bibi Beth.

"Benarkah? Jadi Nick tidak lembur malam ini?" tanya Sara antusias.

"Sepertinya begitu, Nona." jawab bibi Beth.

"Terimakasih Bibi." ucap Sara memeluk wanita itu sambil melompat-lompat.

"Baiklah, saya permisi." pamitnya, Sara mengangguk dan senyum.

Sara langsung menyesap minumannya dan memakan cemilan yang ada di depannya. Sara merasa hidupnya kini sangat sempurna, hanya perlu belajar dengan baik, dan semua keinginan nya sudah tersedia tanpa perlu susah payah Sara mewujudkannya.

Kecuali dendam nya, ya Sara tidak bisa meminta bantuan Nick untuk melakukan aksi balas dendam nya. Selain tidak ada hubungannya dengan Nick, Sara juga ingin membalas dendam dengan tangannya sendiri.

...

"Paman, ke apa Nick belum datang?" tanya Sara untuk kesekian kalinya, ini sudah pukul sembilan lewat, dan biasanya Nick akan sampai rumah pukul delapan malam.

"Mungkin sebentar lagi, Nona." sahut kepala Tim.

"Lebih baik, Nona makan dulu." saran kepala Tim, namun Sara menggeleng.

"Tidak, tapi aku mau coklat panas lagi." pinta Sara, gadis itu sedang memakan puding dan Pai apple sambil menunggu kedatangan Nick, namun pria itu tak kunjung datang.

Hingga pukul sebelas malam, Nick belum juga datang. Sara sudah beberapa kali menguap dan tiduran di sofa tamu.

"Sebaiknya, Nona tidur di kamar saja. Mungkin Tuan Nick sedang ada kepentingan mendesak atau sedang meeting." kata kepala Tim merasa kasihan karena Sara bersikeras menunggu Nick.

"Aku disini saja, Paman." sahut Sara bergumam karena sudah sangat mengantuk.

Kepala Tim hanya bisa diam melihat Sara yang keras kepala. Lalu mengambilkan selimut dan menyelimuti Sara yang sudah terbang ke alam mimpi.

Satu jam berlalu, pria yang dari tadi di tunggu Sara akhirnya datang juga. Namun karena lelah dan mengantuk, Sara tidak tahu kedatangan Nick.

"Selamat datang, Tuan." sambut kepala Tim, Nick hanya mengangguk dan berjalan masuk, namun langkahnya terhenti melihat sosok wanita yang tidur di sofa.

"Kenapa dia tidur disini?" tanya Nick, kepala Tim dan Harry melihat kearah sofa.

"Nona Sara memaksa menunggu Anda, saya sudah menyuruhnya pindah ke kamar, namun dia ingin menunggu anda." jelas kepala Tim. Nick menatap wajah Sara yang begitu lelap.

"Saya akan membangunkan nya." kata kepala Tim.

"Tidak perlu." kata Nick.

"Biar saya pindahkan ke kamarnya, Tuan." kata Harry.

"Jangan, biarkan saja." cegah Nick.

"Kau pulang dan istirahat lah." kata Nick kembali berjalan menuju kamarnya, sedangkan kepala Tim dan Nick saling melihat satu sama lain, mereka bingung dan kasihan pada Sara, namun mereka juga tidak bisa melawan apa kata Tuan nya.

"Paman, aku ingin mandi." teriak Nick, kepala Tim bergegas mengikuti Nick dan menyiapkan keperluannya. Dan Harry? Tentu saja pria itu pulang sesuai titah Nick.

....

Setelah 30 menit berlalu, Nick sudah membersihkan tubuhnya dan memakai piyama sutra bersiap tidur. Tapi sialnya otaknya malah memikirkan Sara dan membuatnya tidak bisa tidur.

"Tega lah, Nick. Bukan kau yang menyuruhnya tidur di sofa, abaikan saja." gumam Nick menutup matanya, hingga beberapa saat mata biru itu kembali terbuka karena merasa khawatir pada Sara.

"Damn it!!!" umpat Nick beranjak bangun dari king size nya.

"Oke, sekali saja, setelah ini kau harus lebih keras padanya." gumam Nick berjalan keruang tamu dimana Sara terlelap tanpa merasa terganggu sama sekali.

"Ini sangat tidak adil, dia bisa tidur dengan tenang. Sedangkan aku tidak bisa tidur tenang." gumam Nick melihat wajah polos nan cantik itu, lalu mengangkat tubuh Sara ala bridal style.

"Bahkan dia tidak terusik sama sekali, luar biasa memang." gumam Nick menggendong Sara dan membuka kamar gadis itu, lalu merebahkannya di atas ranjang besar.

"Ingatlah Nick, kau itu penjahat. Bukan malaikat." Nick mengingatkan dirinya sendiri dan menatap wajah damai Sara.

"Bertemu kucing liar, bukannya membuatmu semakin liar, malah membuatmu menjadi kucing yang manis." Nick menggelengkan kepalanya, tidak menyangka jika dirinya bisa bersikap sebaik dan manis pada Sara, hal itu membuat Nick kesal namun tidak bisa menahan diri untuk tidak perduli dan pura-pura acuh.

❄️

❄️

❄️

❄️

❄️

TBC 🌺

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

He was tryin' to ignore his feelings

2025-02-13

1

MommyRea

MommyRea

bertemu kucing liar dan Nick menjadi kucing yang manis ❤️❤️ hahaha.. bagaimana Nick mulai berubah pikiran 😍😍

2024-02-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!