Chapter 13

Setibanya di dalam kamar, Nick merutuki perbuatan nya yang tidak bisa menahan diri mencium Sara, tidak di bisa di pungkiri jika Sara memiliki sex appeal yang sangat tinggi dan Nick bisa melihat itu. Nick adalah pria dewasa yang sangat normal, dimana sex sudah menjadi kebutuhannya. Hanya saja sekalipun Nick adalah pria yang kejam, Nick tidak pernah melakukan sex dengan sembarang wanita, apalagi wanita yang menjajakan tubuhnya di Club malam.

Jika ditarik lagi kebelakang, Nick adalah pria yang baik. Ava, sang ibu telah membesarkan Nick dengan baik hingga pria itu tumbuh menjadi pria yang bijak. Namun kemarahan atas meninggalnya Ava membuat Nick menjadi pria yang kejam dengan balas dendam, bahkan melibatkan orang-orang yang tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa seperti Ciara, Aiden dan Vania yang hidupnya tiba-tiba berantakan tanpa tahu kesalahan mereka.

"Just kissing, tidak lebih." kata Nick meyakinkan dirinya.

Nick berpikir, jika wajar dirinya mencium Sara karena terbawa suasana setelah menonton adegan panas. Tapi Nick akui jika dirinya cukup 'tertarik' pada Sara meskipun dihatinya belum sepenuhnya melupakan Ciara.

"Ini hanya sebuah ketertarikan biasa, seorang pria normal tertarik pada wanita cantik. Semua pria pasti tertarik padanya bukan? Tidak hanya diriku." gumam Nick membuka jas dan dasinya, lalu berjalan ke kamar mandi sambil membuka kancing kemeja nya dan melepaskan kemeja putih itu.

Nick menatap pantulan dirinya dalam cermin, tinggi, gagah, tegap, dada bidang dan perut sixpack. Sempurna, itulah satu yang tepat untuk menggambarkan visual Nick.

❄️❄️❄️

Di dalam kamarnya, Sara merasa bingung kenapa jantungnya berdebar-debar dimana hal seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Terakhir kali Sara di periksa oleh Dokter Ann satu bulan yang lalu, dan Dokter Ann mengatakan jika Sara sangat sehat dan baik-baik saja, tapi sekarang?.

"Sepertinya aku harus bilang pada Nick jika aku membutuhkan Dokter, ya aku akan bilang besok pagi saat sarapan." lirih Sara mencoba memejamkan matanya meskipun tidak bisa, gadis itu terlihat gelisah dan terus membolak-balikkan tubuhnya di atas ranjang.

....

Suasana pagi ini tidak seperti pagi biasanya setelah kedatangan Sara di mansion besar itu, para koki profesional itu bekerja dengan tenang dan santai tanpa adanya Sara di dapur. Namun hal itu malah membuat para koki merasa ada yang kurang, mereka tidak menampik jika kehadiran Sara di dapur juga membuat mata mereka segar karena melihat kecantikan Sara.

"Apa Nona Sara sudah pergi? Dia belum datang padahal kita sudah hampir selesai memasak." ucap salah satu koki yang tengah membuat salad. Ya, menu se-simple salad pun di buat oleh koki profesional.

(Maklum aja, soalnya disini ceritanya horang kayahhhh jadi bebas mau ngapain aja. Perihal duit hanyalah nominal dan author akan selalu membuat nominal di luar nalar, kaya bukan lagi tujuh turunan tujuh tanjakan. Tapi sudah berubah menjadi dua belas turun, tiga belas tanjakan 🙈).

"Benar, padahal aku sudah menunggu melihat wajah cantik dan senyum indahnya," sahut asisten koki.

"Bekerjalah dengan benar dan tutup mulut kalian rapat-rapat." kata sang koki senior yang memang lebih tua dari yang lainya.

"Aku tidak ingin kepala Tim mengganti kita dengan orang lain hanya karena kalian tidak bisa menahan diri." sambungnya. Kepala Tim yang memang mendengar pembicaraan mereka juga bertanya-tanya dalam hatinya kenapa Sara belum keluar kamar?.

Kehadiran Sara membuat dirinya lebih bersemangat karena gadis itu membawa aura positif bagi orang-orang disekitarnya, juga sebagai pengobat rasa rindunya pada sang putri yang kini bersama dengan mantan istrinya di kota Praha.

Nick datang ke meja makan tepat saat semua makanan yang di masak oleh koki sudah tersaji semua di atas meja, namun sepertinya ada yang kurang karena Sara yang biasanya menunggu Nick disana tidak ada.

"Kemana kucing itu?" batin Nick menarik kursi dan duduk, Nick tidak ingin bertanya pada kelapa Tim meskipun sangat ingin bertanya. Nick langsung menyesap jus delima yang ada di gelasnya, Nick memang sangat menjaga pola makannya. Di pagi hari Nick pasti akan minum jus buat dari pada kopi, meskipun begitu Nick cukup sering meminum minuman beralkohol.

"Selamat pagi," sapa Sara datang dengan wajah lesu dan mata pandanya karena kesulitan tidur tadi malam.

"Pagi Nona," balas kepala Tim yang memang ada di ruang makan.

"Ada apa dengan mu?" tanya Nick heran, tentu saja perubahan Sara sangat terlihat. Gadis yang bisa ya selalu ceria, semangat, dan tersenyum kini terlihat sangat lesu dan sayu.

"Nick, bisakah kau memanggilkan Dokter untuk ku?" tanya Sara, Nick mengerutkan keningnya.

"Apa kau sakit?" tanya Nick sambil kembali menyesap jusnya yang berwarna merah itu, Sara mengangguk.

"Aku merasa jantung ku berdebar kencang dan rasanya akan meledak setelah kau menciumku tadi malam." jujur Sara tak ayal membuat Nick terkejut dan tersedak hingga kemeja putihnya terkena cipratan jus yang disemburkannya.

"Nick, kau tidak apa-apa?" tanya Sara kaget, kepala Tim juga sama paniknya melihat Nick tersedak.

"Anda baik-baik saja, Tuan?" tanyanya memastikan.

"Ehemmm, ya aku baik-baik saja." sahut Nick menenangkan dirinya, Nick tidak menyangka jika Sara akan berbicara sejujur itu padanya.

"Nick, bajumu kotor." kata Sara, Nick hanya diam dan menatap Sara.

"Ada apa? Apa aku melakukan kesalahan? Tatapanmu membuatku takut," kata Sara lagi-lagi dengan jujur.

"Apa kau selalu seperti ini Sara?" tanya Nick dengan wajah datarnya.

"Seperti ini?" tanya Sara bingung.

"Kau selalu bicara terus terang," jelas Nick, Sara mengangguk.

"Aku selalu mengatakan apa yang aku rasakan dan apa yang aku pikirkan. Apa itu salah?" tanyanya dengan polos, Nick menghela nafasnya.

"Lalu apa yang sekarang kau pikirkan?" tanya Nick tanpa memikirkan jika Sara akan menjawab dengan jujur juga.

"Aku memikirkan setelah kau menciumku apa kau juga akan bercinta denganku seperti Massimo?" jawab Sara membuat Nick tercengang, kepala Tim yang juga mendengar jawaban Sara tidak kalah terkejutnya.

"Kau..." Nick kehilangan kata-kata, Nick baru menyadari jika Sara tidak hanya butuh guru untuk membantu nya belajar. Tapi Sara juga perlu guru yang akan mengajarinya tentang tata Krama, attitude dan lainya agar tidak sembarangan berbicara, terlebih lagi ketika banyak orang.

"Apakah aku salah lagi?" lirih Sara melihat raut wajah Nick yang terlihat menahan emosi.

"Bukankah kau bertanya apa yang sedang aku pikirkan? Itulah yang aku pikirkan bahkan sejak semalam dan membuatku tidak bisa tidur." sambung Sara menundukkan kepalanya, Nick benar-benar speechless mendengar pengakuan Sara, namun Nick juga tidak bisa memarahinya.

Nick beranjak dari duduknya dan meninggalkan Sara di meja makan seorang diri.

"Nick, bagaimana dengan Dokter ku?" seru Sara tapi Nick tetap berjalan ke kamarnya tanpa berniat menjawab, Sara menatap kepala Tim.

"Apa aku melakukan kesalahan, Paman?" tanya Sara, kepala Tim hanya bisa menggeleng dan menahan diri agar tidak tertawa.

"Tapi Nick terlihat marah padaku," ucap Sara dengan nada sendu, Sara takut jika Nick marah dan akan mengembalikannya ke hutan, sedangkan misinya keluar hitam belum di mulai sama sekali.

❄️

❄️

❄️

❄️

❄️

TBC 🌺

Yang ingin tahu visualnya Sara bisa melihat di Facebook author yaaaa.

FB : Maria U Mudjiono

Terpopuler

Comments

Sleepyhead

Sleepyhead

Ooh I see, gmn ga blooming, 365 tontonanya 🤣🤣🤣 gokil ni Sara, too innocent 🤭

2025-02-13

1

Sleepyhead

Sleepyhead

🤣🤣🤣 signing loud : it's all about the money 🎤🎤🎤

2025-02-13

1

Sleepyhead

Sleepyhead

bhaahhaahhahahahaa....

2025-02-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!