Chapter 10

📍Paris, Prancis.

Nick benar-benar membawa Sara ke Prancis, mereka kini sudah berada mansion besar milik Nick yang ada di kota Paris. Nick tidak lagi tinggal di apartment nya dulu, karena niat Nick dulu membeli apartment itu hanya untuk mendekati Ciara, dan sayangnya Nick tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.

Rencana balas dendam Nick gagal total, parahnya Nick malah jatuh cinta dengan Ciara dan hingga hari ini masih merasakan sakitnya patah hati.

"Nick, rumah mu besar sekali." ucap Sara memasuki bangunan megah itu.

"Aku membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengingat dan melihat rumah besar ini," sambung Sara dengan nada kagum.

"Kau bisa melakukan tour dengan para pelayan," ucap Nick meninggalkan Sara di ruang tengah, sedangkan dirinya langsung ke ruang kerjanya.

"Selamat datang Nona, apakah Nona ingin beristirahat?" seorang pria paruh baya menghampiri Sara.

"Tidak Paman, aku tidak begitu lelah. Apakah Paman bersedia menemani ku tour bangunan besar ini?" tanya Sara penuh harap.

"Tentu saja, mari." kata pria itu mempersilahkan Sara berjalan terlebih dulu.

"Siapa nama Paman?" tanya Sara mulai berjalan.

"Nama saya Timothy, tapi biasa di panggil kepala Tim. Karena saya adalah kepala pelayan di mansion ini." jelas Kepala Tim.

"Itu sangat keren, apakah Paman dari Yunani?" tanya Sara, kepala Tim tersenyum.

"Tidak, Nona. Tapi ibu saya dulu berasal dari Yunani." jawabnya.

Kepala Tim membawa Sara ke sebuah taman yang penuh dengan berbagai macam bunga, itu adalah taman yang sangat indah menurut Sara, taman itu tiga kali lebih besar dari pada taman yang ada di mansion sebelumnya. Bahkan ada beberapa pohon Apel, Pear dan Cherry.

"Mansion ini sangat besar, Paman. Ada berapa pekerja disini?" tanya Sara, matanya terus memandang kearah bunga bermekaran.

"Ada 38 pekerja Nona, terdiri dari 3 supir, 5 penjaga keamanan, 5 pekerja kebun, dan sisanya bertugas membersihkan bagian dalam mansion. Dan dua chef profesional yang akan datang jika Tuan Nick berada di mansion ini." jelas Kapala Tim.

"Apakah keluarga Nick banyak sampai mansion nya sebesar ini?" tanya Sara, kepala Tim terdiam dan menundukkan kepalanya.

"Maafkan saya Nona," jawabnya, karena bukan kapasitas kepala Tim untuk menjawab pertanyaan itu.

"Ahhh..., baiklah aku mengerti." ucap Sara dengan mengembangkan senyumnya.

"Paman, aku akan berjalan-jalan disini saja. Paman bisa kembali bekerja." kata Sara berlalu meninggalkan kepala Tim, pria paruh baya itu hanya terdiam dan menundukkan kepalanya lalu kembali kedalam mansion memastikan para pelayan bekerja dengan benar.

❄️❄️❄️

Diruang kerjanya, Nick tengah melakukan zoom meeting dengan para pegawainya. Ada beberapa pekerjaan yang memang harus segera di diskusikan dengan sang pemilik perusahaan dan Nick tidak ingin membuang waktu dengan pergi ke perusahaan, itu sebabnya pria 35 tahun itu memilih melakukan zoom meeting.

Setelah 60 menit berlalu, Nick sudah menyelesaikan meeting nya. Perusahaan Nick kini akan bergabung dengan perusahaan berlian asal Belanda untuk merambah dunia perhiasan yang pasti juga sangat banyak peminatnya. Selain sebagai barang mewah, perhiasan seperti berlian juga bisa di jadikan sebagai investasi jangka panjang, dan daya tarik perhiasan yang indah sudah pasti lebih mudah memikat para kaum wanita.

"Tuan sudah tahu tentang Tholense Diamond?" tanya Harry.

"Tentu saja, tapi aku tidak memikirkan hal lain selain keuntungan dan peluang bisnis yang cukup bagus. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini." sahut Nick, Harry mengangguk paham. Harry berpikir jika Nick benar-benar sudah melupakan Ciara dan siap menata hidupnya, Harry juga sangat berharap jika kehadiran Sara mampu membuat Nick jatuh cinta kembali.

"Kau sudah menyelesaikan berkas kucing liar itu?" tanya Nick, Harry menatapnya.

"Lusa berkas Nona Sara sudah selesai, Tuan." jawab Harry, pria itu harus membuatkan beberapa berkas penting untuk Sara agar gadis itu bisa masuk dan belajar dalam universitas.

"Bagaimana dengan Tuan Knight?" tanya Nick.

"Beliau tidak mencari Nona Sara, Tuan. Sepertinya memang benar jika Nona Sara sengaja di buang." lirih Harry, Nick mengangguk.

"Bisa jadi," ucap Nick, tapi yang membuat Nick heran adalah. Kenapa ayah Sara rutin mengirimkan dokter untuk memeriksa keadaannya? Jika memang Sara di buang dan tidak di pedulikan seharusnya ayahnya benar-benar lepas tangan bukan?.

"Lalu bagaimana dengan Amber?" tanya Nick.

"Nona Amber sedang membujuk Tuan besar agar setuju menikahkannya dengan Ethan, Tuan." jelas Harry.

"Jadi gadis tengil itu masih berniat menikah dengan Ethan?" kata Nick tidak menyangka jika adiknya benar-benar serius ingin menikah dengan salah satu anak buahnya yang bertugas menjaga Amber dari kejauhan.

"Apakah pria tua itu setuju?" tanya Nick.

"Sepertinya Tuan Varden tidak punya pilihan lain, karena Nona Amber sudah hamil." lirih Harry, Nick hanya bisa menghela nafas karena sangat paham dengan sifat tengil dan liarnya sang adik.

"Setidaknya tugaskan akan berkurang jika Amber benar-benar menikah," gumam Nick bersandar di kursi kebesarannya dan menutup mata, Harry yang melihat itu perlahan keluar dari ruangan Nick dan membiarkan Nick beristirahat.

❄️❄️❄️

Sara berada di dapur melihat aksi para koki profesional yang sedang memasak, dua koki itu membawa dua asisten untuk membantunya menyiapkan bahan-bahan yang akan mereka masak.

Jika bagi Sara melihat para koki itu memasak adalah hal yang menyenangkan, berbeda dengan sang koki yang merasa tertekan karena di perhatikan oleh Sara. Padahal berulang kali Sara bilang jika dirinya sama seperti pelayan lainya, hanya saja para pelayan enggan memberikan pekerjaan pada Sara, hingga gadis cantik itu tidak melakukan apapun selain menonton para koki itu memasak.

"Apakah Nona tidak ingin jalan-jalan di luar?" tanya kepala Tim, dia tahu jika para koki itu merasa tidak nyaman.

"Para pelayan sedang bekerja, Paman. Aku merasa tidak enak jika hanya berjalan-jalan." jawab sara dengan polosnya.

"Lalu kenapa malah duduk disini dan melihat para koki memasak?" batin kepala Tim.

"Tidak apa-apa Nona, mereka hanya melakukan tugasnya," ucap kepala Tim.

"Bagaimana jika paman memberikan aku tugas? Aku sangat pandai bersih-bersih, bukan kan paman kepala Tim?" pinta Sara tersenyum.

"Sebaiknya anda meminta tugas pada Tuan Nick saja Nona, sebab saya tidak berani memberikan anda tugas." jujur kepala Tim.

"Baiklah," lirih Sara lesu, gadis itu beranjak dari kursinya.

"Anda mau kemana Nona?" tanya kepala Tim.

"Aku akan kembali ke kamarku saja," sahut Sara berjalan kearah kamar nya. Membuat enam orang yang berada di dapur bernafas lega.

"Terimakasih kepala Tim," ucap mereka semua kembali melanjutkan aktivitas dengan santai.

Kepala Tim hanya tersenyum dan melihat Sara yang sudah menghilang di balik pintu kamar nya, lalu pria itu melanjutkan pekerjaannya mengawasi para pelayan yang sedang bekerja.

❄️

❄️

❄️

❄️

❄️

TBC 🌺

"Hallo para readers setiaaaa, maaf ya beberapa hari ini gak up. Author ada kesibukan di real life dan dengan sangat menyesal author gak bisa up. Gak hanya kesibukan sih, tapi ada beberapa masalah yang lumayan menguras emosi dan tenaga, jadi author gak bisa fokus menulis. Maaf kalau chapter ini agak berantakan🙏🙏🙏 semoga permasalahan author cepat selesai dan bisa kembali fokus menulis"

Terpopuler

Comments

MommyRea

MommyRea

semakin seru,

2024-01-27

1

MommyRea

MommyRea

gak papa Thor 😊, mudah mudahan masalahnya cepat selesai ya Thor. semangat up-nya 💪💪

2024-01-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!