Chapter 03

Nick memperhatikan gerak gerik Sara, Nick sangat yakin jika dirinya tadi terjatuh dalam area hutan. Tapi bagaimana bisa seorang gadis menemukannya?.

"Minumlah..." Sara tersenyum memberikan secangkir teh hitam pada Nick. Nick tidak langsung meminum teh itu, melainkan menggenggam cangkir panas itu, untuk menghangatkan tangannya yang terasa dingin.

"Bagaimana kau bisa menemukan ku?" tanya Nick.

"Aku selalu berjalan-jalan melihat sungai setiap hari, tapi hari ini aku menemukanmu" jujur Sara, Nick menatap gadis itu.

"Kau tinggal sendirian?" tanya Nick melihat suasana rumah sangat sepi, Nick mulai menyesap teh nya.

"Iya, tapi sekarang aku bersamamu." sahut Sara tersenyum, membuat Nick heran kenapa gadis itu selalu tersenyum.

"Kau punya ponsel? Aku pinjam." kata Nick, Sara menggeleng.

"Aku tidak punya ponsel." jawab Sara, gadis itu memang tidak pernah tahu tentang kemajuan teknologi yang sangat canggih.

"Kau bercanda?" Nick tersenyum remeh, sangat tidak mungkin bukan jika gadis seusia Sara tidak punya ponsel? Bahkan para gadis junior high school saja sudah punya ponsel dan tidak pernah lepas dari tangan mereka.

"Aku tidak bercanda, makanlah. Atau kau tidak suka dengan sup wortel? Kau ingin makanan yang lainya?" tanya Sara karena Nick belum menyentuh sup buatannya.

"Aku makan ini saja," kata Nick, perutnya sudah mulai lapar karena sejak tadi siang dirinya belum makan, dan sekarang sudah pukul sebelas malam.

Sara terus mengembangkan senyumnya melihat Nick makan masakannya, Nick adalah orang kedua yang bersedia makan masakannya selain Bibi Jully. Hal itu tentu membuat hati Sara senang dan berkesan.

Setelah Nick selesai makan, Sara membereskan semuanya. Sara membawa Nick kedalam kamar yang tidak terlalu besar, namun sangat bersih. Dalam rumah itu hanya ada dua kamar saja, dan untungnya Nick tidak protes sama sekali.

"Selamat istirahat." kata Sara menutup setelah memastikan jika Nick sudah nyaman.

"Aku harap besok Harry bisa menemukan ku disini." gumam Nick mulai menutup matanya, tubuh dan pikiran sangat lelah dan perlu istirahat.

❄️❄️❄️

Pagi hari, Sara sudah terlihat berkutat di dapur kesayangannya, gadis itu menyiapkan beberapa jenis makanan untuk sarapan bersama tamunya. Nick adalah tamu pertama bagi Sara, tentu saja gadis itu ingin menyiapkan yang terbaik.

"Apakah akan ada tamu?" tanya Nick melihat meja makan sudah di penuhi banyak makanan.

"Hai, selamat pagi. Kau sudah bangun rupanya, ayo kita sarapan. Aku sudah selesai memasak." ajak Sara ramah.

"Kau yang memasak semuanya?" tanya Nick, bukan apa-apa. Karena di meja benar-benar banyak jenis makanan.

"Ya, duduklah." kata Sara menuangkan teh hitam untuk Nick.

"Apakah kau selalu masak sebanyak ini?" tanya Nick.

"Tidak, tapi karena hari ini aku kedatangan tamu. Jadi aku harus menyambut tamuku dengan baik bukan?" sahut Sara tidak lupa tersenyum.

"Lalu dimana tamu mu?" tanya Nick, Sara tertawa.renyah membuat Nick terpaku.

"Kau adalah tamu ku, Nick. Memang siapa lagi?" kata Sara menggelengkan kepalanya, memangnya siapa yang tahu jika dalam hutan ini ada sebuah rumah dan di huni seorang gadis cantik?.

"Aku? Tapi kau memasak sangat banyak, tidak mungkin aku bisa memakan semua ini." kata Nick.

"Makanlah apapun yang kau suka, karena aku tidak tahu selera mu seperti apa." sahut Sara, akhirnya mereka menikmati sarapan paginya. Setelah itu Sara membereskan meja makan dan mencuci piring kotor, Nick hanya duduk dan melihatnya saja.

"Ayo, aku akan mengobati lukamu." kata Sara setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Nick menurut saja.

"Bukankah aku jatuh di dalam hutan?" tanya Nick.

"Ya,"

"Lalu bagaimana bisa kau menemukan mu?" tanya Nick.

"Karena rumahku juga di dalam hutan," sahut Sara fokus mengoleskan salep pada luka Nick.

Nick berdiri dan berjalan kearah pintu, saat membuka pintu Nick hanya melihat sebuah halaman kecil yang di kelilingi pohon tinggi menjulang.

"Ini benar-benar didalam hutan." gumam Nick, Sara berdiri di sampingnya.

"Sekarang kau percaya bukan, jika rumahku didalam hutan?" tanya Sara, Nick menatap gadis itu heran.

Jika di lihat dari pakaian yang di kenakan Sara, jelas itu adalah barang bermerek. Nick sangat tahu brand baju yang dikenakan oleh Sara, lalu bagaimana bisa Sara tinggal di dalam hutan? Seorang diri, tanpa siapapun.

❄️❄️❄️

"Kenapa kau tinggal disini?" tanya Nick, mereka duduk di sebuah kursi kayu yang ada di halaman belakang yang.

"Aku juga tidak tahu," jawab Sara, ya sampai sekarang Sara memang tidak tahu alasan apa yang membuatnya harus tinggal di pengasingan.

"Memang sejak kapan kau tinggal disini?" tanya Nick, sepertinya pria itu mulai tertarik dengan kisah Sara.

Sara tidak langsung menjawab, gadis itu malah menatap Nick dengan mata indahnya. Sara benar-benar sangat cantik tanpa cela, senyumnya selalu mengembang, rambut bergelombang tebal berwarna pirang sangat kontras dengan kulit putih pucat nya.

"Kau tinggal dimana Nick?" tanya Sara, bukannya menjawab tapi malah bertanya balik pada Nick.

"Aku selalu bepergian, tapi rumahku ada di Paris." jujur Nick, entahlah mengapa kali ini Nick menjawab pertanyaan dari seseorang.

"Paris? Boleh aku ikut denganmu? Bawalah aku Nick, aku berjanji akan menuruti semua perintahmu." Sara mengiba, gadis itu benar-benar ingin keluar dari tempat ini.

"Kau yakin ikut denganku? Lalu bagaimana dengan rumahmu?" tanya Nick, hatinya terusik melihat Sara memohon seperti itu.

"Aku yakin, aku benar-benar ingin keluar dari tempat ini. Aku aku tidak bisa melakukan itu, aku tidak mengenal siapapun di dunia ini selain Bibi Jully, Dokter Ann, dan Paman Berto." kata Sara, Nick menautkan kedua alisnya.

"Lalu bagaimana dengan Ayah dan Ibumu?" tanya Nick heran karena Sara tidak menyebutkan orang tuanya.

"Aku juga tidak mengenal Ayah dan Ibuku. Sejak kecil aku hanya bersama Bibi Jully, Ayah hanya sesekali menemui ku. Dan setelah aku tinggal disini, aku tidak pernah melihat Ayah lagi, Ayah tidak pernah datang kemari." ucap Sara tersenyum getir, entah takdir seperti apa yang dijalaninya.

"Aku berjanji akan menjadi kucing penurut padamu Nick, bawalah aku. Kau bisa memanfaatkan tenagaku, aku sangat pandai membersihkan rumah." Sara masih membujuk Nick.

"Aku akan memikirkannya." jawab Nick menatap lurus ke depan.

"Disini tidak ada kendaraan, bagaimana kita keluar dari sini?" tanya Sara, Nick menoleh.

"Anak buahku akan segera datang, bukankah rumah ini satu-satunya?" tanya Nick.

"Ya, kata Paman Berto setelah mengendarai mobil selama tiga jam baru ada perumahan." jujur Sara, ia sering bertanya hal itu pada Paman Berto karena ingin melarikan diri. Namun jika memang setelah dua jam baru ada perumahan, dan itupun mengendarai mobil bisa di bayangkan betapa jauhnya.

"Kau tidak takut tinggal sendirian?" tanya Nick, ada rasa iba di hatinya mendengar cerita Sara.

"Dulu aku takut, bahkan sangat ketakutan sampai mataku terbuka sepanjang malam ketika pertama kali Bibi Jully meninggalkanku. Saat itu usiaku baru 10 tahun, dan aku tinggal disini sejak usia 7 tahun. Sekarang usiaku sudah 23 tahun, tapi aku masih disini." tutur Sara tidak lupa mengembangkan senyumnya, namun Nick bisa melihat jika ada kesedihan dalam mata indahnya.

"Nick, apa aku seburuk itu hingga Ayah membuang ku seperti ini?" tanya Sara menatap Nick, Nick terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Sebab Nick sendiri belum tahu asal usul Sara yang sebenarnya.

❄️

❄️

❄️

❄️

❄️

TBC 🌺

Terpopuler

Comments

MommyRea

MommyRea

kasihan Sara nasibnya seperti Rapunzel yg hidup sendiri di hutan...rayu terus Nick nya Sara biar di izinkan ikut ke Paris 😀

2024-01-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!