Sara menyambut gembira kedatangan anak buah Nick yang lainya, Tom dan keempat anggotanya merapat kerumah yang dimaksud oleh Mark. Maka disinilah mereka semua, Sara bahkan memberikan mereka makanan, karena stok makanannya sangat banyak.
"Kalian semua makanlah, setelah itu kita pergi dari sini." titah Nick.
Karena Harry, Mark, Tom dan yang lainya memang sangat lapar, mereka tanpa malu langsung makan makanan yang sudah disiapkan oleh Sara.
"Aku akan menyiapkan barang-barang ku," kata Sara.
"Bawa barang yang menurutmu penting saja," instruksi Nick.
"Ya, hanya beberapa buku dan pakaian saja." sahut Sara, gadis itu memang tidak punya barang berharga apapun selain buku yang secara diam-diam diberikan oleh Bibi Jully. Karena Elliott tidak mengijinkan Sara untuk belajar, namun Bibi Jully secara diam-diam mengajari Sara belajar hingga gadis itu bisa membaca dan berhitung.
"Apa yang kau bawa?" tanya Nick masuk dalam kamar Sara untuk melihat barang apa saja yang di bawa oleh gadis itu.
"Ini.." Sara menunjukkan tiga buah buku tebal dan beberapa pakaian yang masih terlihat baru.
"Kau tidak punya tanda pengenal, Sara?" tanya Nick, Sara menatapnya bingung.
"Apa itu tanda pengenal? Apa seperti tanda lahir?" tanyanya, ya lagi-lagi Sara tidak memiliki identitas dirinya sendiri. Mungkin punya, namun semua di tangan Elliott.
"Lupakan, kau sudah selesai?" tanya Nick.
"Ya.." Sara mengangguk.
❄️❄️❄️
Nick, Sara dan Harry langsung kembali ke London, sedangkan Mark ikut Tom bersama dengan anggota lainya menunggu perintah selanjutnya dari Nick.
"Aku bisa terbang seperti burung, Nick." seru Sara sangat antusias pertama kalinya menaiki helikopter.
"Kau suka?" tanya Nick, Sara mengangguk cepat. Gadis itu benar-benar merasakan kebebasan yang selama ini terenggut.
"Nikmatilah perjalanan ini," kata Nick hatinya ikut senang melihat Sara tak henti-hentinya mengulum senyum.
"Sepertinya Tuan Nick menemukan obatnya, dan bagaimana bisa obatnya se-sempurna dan secantik itu? Tuhan memang sangat tidak adil karena membiarkan permata tersembunyi itu di temukan oleh Tuan Nick dengan segala kesempurnaan nya." batin Harry, ada sedikit rasa iri dalam hatinya melihat kesempurnaan hidup Nick. Nama besar, harta berlimpah, segalanya didapat dengan mudah dan sekarang Nick juga menemukan sebuah permata indah yang tersembunyi dalam hutan.
...
Tidak jauh berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh Harry. Mark, Tom dan anggota lainya juga merasa jika Nick sangatlah beruntung. Bahkan dalam situasi ter-sial pun Nick tetap mendapatkan sebuah keberuntungan. Sara, dengan segala kesempurnaan yang melekat di dirinya berhasil membuat semua orang merasa iri karena terlambat bertemu dengannya.
"Apakah kita bisa seberuntung Tuan Nick?" tanya salah satu anggotanya.
"Jika yang kau maksud adalah bertemu gadis secantik Nona Sara, lebih baik kau lanjutkan tidurmu. Maka kau akan menemukannya dalam mimpimu." sahut yang lainya.
"Ckck, apa salahnya berharap?" balasnya tak terima.
"Harapan mu terlalu tinggi, dude. Memang kebaikan apa yang kau lakukan dimasa lalu?" ucapnya mengingatkan.
"Kau benar juga," lirihnya lemas.
"Sudahlah, jangan berharap bidadari cantik dan sempurna seperti Nona Sara. Kelas kita adalah para wanita yang ada di Club malam, asal jangan sampai terkena penyakit menjijikkan itu." sahut Mark menyela obrolan anggotanya.
"Tapi jika di pikir-pikir, memang kebaikan apa yang Tuan Nick lakukan?" tanya Tom, Nick bahkan dengan kejam membuat Ayah tiri beserta ibu tirinya mati dengan cara mengenaskan. Dalam berbisnis juga Nick tidak segan-segan menyingkirkan rivalnya. Meski begitu, nama besarnya tetap bersih dan semakin berjaya dalam dunia bisnis.
"Sudahlah jangan memikirkan hal itu, jika kau ingin sepertinya, maka bekerja keras lah. Kumpulkan banyak uang, kau akan punya kuasa jika kau punya uang. Jika kau tidak punya uang, ya seperti inilah yang kita kerjakan." sahut Mark, jika di pikir secara logika Nick memang pria kejam tanpa perasaan. Namun anehnya keberuntungan selalu berpihak pada Nick.
❄️❄️❄️
📍London, Inggris.
Helikopter yang ditumpangi Nick mendarat tepat di helipad yang berada diatas mansion megah Nick. Pria itu memang memiliki beberapa mansion di negara yang sering ia kunjungi.
Sara melihat takjub kemegahan dan keindahan mansion milik Nick yang besarnya puluhan kali lipat dari pada rumahnya.
"Nick, apakah ini istana kerajaan?" tanya Sara terkagum-kagum.
"Bukan, ini hanya mansion sederhana milikku." sahut Nick enteng.
"Tuan, aku sudah memanggil Dokter." kata Harry membantu Nick ke kamarnya.
"Beritahu Bibi Carol untuk menyiapkan kamar untuknya." titah Nick.
"Baik Tuan, anda bisa sendiri?" tanya Harry khawatir, Nick hanya mengangguk dan masuk dalam kamar mandi.
"Nona, mari ikut saya." kata Harry sopan, Sara hanya tersenyum dan mengikuti Harry dari belakang.
"Bibi Carol, tolong siapkan kamar untuk Nona Sara. Dia telah menyelamatkan Tuan Nick saat kecelakaan di Costword." kata Harry pada pelayan paruh baya.
"Baik Tuan." sahut Bibi Carol, langsung mengajak Sara ke salah satu kamar yang ada di mansion.
Mansion itu memiliki 14 kamar dalam bangunan utama, sedangkan kamar para pelayan berada di bangunan belakang mansion yang memang di peruntukan untuk pelayang yang berjumlah 25 orang.
"Ini kamar anda Nona." Bibi Carol membuka pintu kamar untuk Sara.
"Besar dan indah sekali, terimakasih Bibi," ucap Sara tidak lupa tersenyum manis.
"Nona istirahatlah, Nanti akan saya panggil saat makan malam tiba." kata Bibi Carol membalas senyuman Sara.
"Terimakasih Bibi, maaf jika sudah merepotkan Bibi." ucap Sara.
"Anda tidak merepotkan kami, Nona. Saya permisi." Bibi Carol meninggalkan Sara dalam kamarnya.
Sara menikmati kamar barunya yang lebih luar dari pada rumah miliknya yang berada didalam hutan. Gadis itu bahkan melompat-lompat diatas king size mahal itu seperti melompat diatas trampoline.
"Aku benar-benar bebas," gumam Sara tersenyum lebar merebahkan tubuhnya di atas ranjang karena lelah melompat.
Sara masuk ke kamar mandi, dan lagi-lagi gadis itu di buat terkejut oleh luas kamar mandi yang lebih luas dari kamar kecilnya.
"Benar kata Nick, aku hanya terlahir diantara orang-orang yang merasa sempurna sehingga mereka membuangku. Tapi lihatlah sekarang, aku menikmati hidup seperti seorang ratu." ucap Sara menatap pantulan dirinya dalam cermin.
Sara membuka bajunya dan membiarkan baju itu terjatuh dilantai, gadis itu membalikkan tubuhnya dan mengusap bekas luka yang ada di punggungnya.
"Aku akan segera datang dan membalas kalian semua." ucap Sara pelan namun penuh penekanan dan amarah dalam kata-kata itu.
Ya, di balik senyum yang selalu terpatri di bibir Sara, ada sebuah amarah dalam dirinya. Sikap riang dan ceria yang Sara tunjukkan hanyalah sebuah topeng dari dendam yang membakar hatinya.
Meskipun begitu, Sara tetaplah gadis lugu dan polos yang tidak tahu apapun selain rasa dendam dan amarahnya. Sara sangat senang saat melihat Nick di tepi sungai hari itu, kegiatan susur sungai yang setiap hari dilakukan oleh Sara selama bertahun-tahun akhirnya membuahkan hasil. Seolah takdir berpihak padanya Sara, karena Nick bukanlah orang sembarangan.
❄️
❄️
❄️
❄️
❄️
TBC 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Sleepyhead
Indeed,, money speak lauder isn't it ??
2025-02-12
1
MommyRea
identitas tersembunyi seorang Sara, kepada siapa Sara akan membalas dendam 🤔 ?
2024-01-13
0