📍 Paris, Prancis.
Sara belajar dengan serius di bimbing oleh seorang wanita yang terlihat masih muda. Dia adalah Elena, wanita berusia 28 tahun dan seorang Dosen di universitas yang akan menjadi tempat Sara menimba ilmu nantinya.
Elena sangat senang mengajari Sara, menurut Elena, Sara adalah gadis yang sangat cerdas. Semua pelajaran yang diberikan Elena langsung di mengerti oleh Sara, belum lagi semangat belajar Sara, itu juga menjadi salah satu poin plus dan membuat pekerjaan Elena menjadi sangat mudah.
"Kau sangat pintar, Sara. Jurusan apa yang akan kau ambil nanti?" tanya Elena, Sara tersenyum bangga karena pujian Elena.
"Aku belum tahu, nanti aku akan bertanya pada Nick saja." sahut Sara, karena Sara tidak memikirkan jurusan apa yang harus ia ambil nanti.
"Begitu juga bagus, kau bisa mendiskusikan ini pada Tuan Nick terlebih dahulu." kata Elena.
"Jika aku sudah mulai kuliah nanti, apakah kau tidak akan kemari lagi?" tanya Sara, Sara sangat senang bertemu dengan Elena, Sara merasa punya teman. Berbeda dengan Bibi Jully yang sudah Sara anggap seperti Ibunya.
"Tentu saja tidak, tapi kita masih bisa bertemu di kampus saat kau sudah mulai aktif menjadi mahasiswi," sahut Elena, tentu saja dirinya tidak akan datang lagi ke mansion mewah Nick. Karena kontrak nya hanya satu bulan saja, Elena tidak bisa menolaknya karena bayaran yang di tawarkan oleh Harry sangat tinggi. Bahkan lima kali lipat dari gajinya menjadi Dosen.
"Aku senang bertemu denganmu, Elena. Kau adalah teman pertama ku." jujur Sara, Elena tersenyum.
"Kau akan segera mempunyai banyak teman nanti saat di kampus, dan jangan melupakan aku, oke." pesan Elena. Menurut Elena, Sara akan dengan sangat mudah mempunyai teman, karena Sara sangat cantik apalagi pembawaan nya yang ceria dan easy going.
"Aku tidak akan melupakan mu, karena kau adalah guru dan teman ku," sahut Sara.
"Tapi aku bicara jujur, Sara. Kau benar-benar pintar, aku sangat tidak percaya jika kau tidak pernah duduk di bangku sekolah." Elena masih kagum dengan kepintaran Sara.
"Terimakasih atas pujiannya," Sara tersenyum.
"Aku memang tidak pernah pergi ke sekolah, tapi aku selalu belajar dan suka membaca buku setelah bisa membaca." jujur Sara, gadis itu memang selalu jujur dan mengatakan apa adanya pada siapapun, kecuali tentang amarah dan dendam dalam hatinya. Sara tidak pernah menceritakannya pada siapa pun, bahkan pada dinding rumah hutannya dulu.
"Baiklah, aku harus pergi sekarang. Kita bertemu lagi besok," pamit Elena membereskan buku-bukunya dan beranjak dari sana.
"Terimakasih sudah mengajari ku," ucap Sara tulus.
"Jangan berterima kasih, karena aku mengajarimu tidak gratis. Tuan Nick membayar ku dengan sangat mahal." sahut Elena mengedipkan sebelah matanya dan tertawa.
Sara mengantarkan Elena ke pintu utama, sebenarnya Sara masih ingin bersama dengan Elena, tapi Sara tahu jika Elena adalah orang yang sangat sibuk.
❄️❄️❄️
Malam ini Sara makan malam seorang diri karena kepala Tim mengatakan jika Nick akan pulang larut malam, dan terpaksa Sara harus menikmati makan malamnya seorang diri.
Setelah selesai makan malam, Sara menuju ruang teater, Sara sudah belajar banyak tentang barang-barang modern yang ada di mansion itu. Yang belum Sara pelajari adalan ponsel, karena sampai sekarang Sara belum punya ponsel, Nick selalu mengabari kepala Tim jika ada sesuatu, dan Sara juga akan mengatakannya pada kepala Tim jika ingin sesuatu atau bertanya tentang Nick.
Sara menatap layar besar itu tanpa berkedip, suara dalam ruang teater itu membuat tubuh Sara menegang dan pikiran polosnya mulai terkontaminasi karena film itu adalah film dewasa dan saat ini tengah menunjukkan adegan dua puluh satu plus di atas sebuah kapal pesiar.
Tanpa sadar Sara menggigit bibirnya dan membayangkan jika saja dirinya yang menjadi sang aktris itu. Pikiran-pikiran kotor sudah mulai memenuhi otak polosnya hingga bariton suara Nick mengalihkan fokusnya.
"Kenapa kau selalu menonton film seperti ini?" tegur Nick, Sara hanya mengedip-ngedipkan matanya karena masih terkejut dengan kedatangan Nick.
"Kau sudah pulang?" tanya sarapan, Nick menatapnya dengan tajam.
"Mulai sekarang kau tidak boleh lagi masuk ke ruangan ini sendirian!" tegas Nick,
"M-maaf," cicit Sara menundukkan kepalanya.
"Atau kau memang suka menonton film seperti itu? Kau ingin melakukan seperti yang kau tonton tadi?" Nick mendekati Sara Dangan tatapan mata yang mengintimidasi, membuat Sara semakin menundukkan kepalanya.
"Katakan padaku kau ingin melakukannya?" desak Nick.
"A-ku, aku....." gugup Sara, jujur saja Sara memang penasaran dan ingin mempraktekkan apa yang tadi di lihatnya, hanya saja Sara terlalu malu jika mengakuinya.
Nick memegang dagu Sara dan mengangkatnya, membuat kedua mata indah Sara bertautan dengan mata tajam Nick. Otak Sara mendadak kosong saat bertatapan dengan Nick, terpesona. Ya tentu saja Sara terpesona dengan ketampanan Nick, semua wanita pasti akan terpesona jika di tatap seperti itu, kecuali jika wanita itu tidak 'normal'.
"Nick..." lirih Sara bibirnya sedikit terbuka.
Nick sudah cukup lama memperhatikan bibir se*ksi Sara, bibir yang selalu terlihat menggoda di mata Nick meskipun polos tanpa polesan. Warna bibir Sara yang pink seolah memanggil Nick untuk mengecup ya.
Cup....
Nick sudah tak tahan lagi melihat bibir itu, mata Sara semakin terbuka lebar saat bibir kenyal dan hangat milik Nick menempel pada bibirnya.
Melihat reaksi Sara yang diam dan tidak menolak membuat Nick kembali menyatukan bibir mereka, dan kini bukan hanya sekedar kecupan. Tapi ciuman yang sebenarnya, Nick sangat pro dalam berciuman dan hal itu membuat Sara terlena dengan rasa yang belum pernah Sara rasakan sebelumnya.
"Engghhh....." desah Sara tanpa sadar saat lidah Nick berhasil menerobos masuk dalam mulutnya, tangan Sara mencengkeram kuat jas hitam Nick. Ciuman Nick sangat memabukkan dan berhasil membuat Sara melayang-layang untuk pertama kalinya.
Nick menyatukan keningnya dan mengakhiri ciuman itu, Sara langsung menghirup oksigen banyak-banyak karena serangan Nick membuatnya kehabisan oksigen. Sedangkan Nick sudah pasti menahan gejolak dalam tubuhnya, sesuatu yang sudah lama tertidur kini mulai terbangun menuntut kebebasan dari sang Tuan nya.
"Kembalilah ke kamarmu," kata Nick berlalu meninggalkan Sara begitu saja, sedangkan Sara masih mematung di tempatnya Tampa bergeming.
Sara memegangi dadanya yang berdebar kencang, lalu menyentuh bibirnya yang masih basah karena ciuman Nick.
"Apa ini?" lirih Sara, untuk pertama kalinya jantung nya berdebar-debar sangat kencang. Sara belum pernah jatuh cinta sebelum nya, tentu saja rasa itu masih asing dan Sara tidak bisa mendeskripsikan apa yang sedang ia rasakan.
"Ciuman? Apakah aku nanti juga akan bercinta?" lirihnya tak percaya, namun dalam hatinya sangat menanti saat itu. Sara ingin tahu dengan siapa Sara nanti akan bercinta, apakah dengan sembarang pria seperti film yang di tonton nya tempo hari, atau dengan pria spesial seperti film yang baru saja Sara tonton tadi. Sara tidak sabar ingin tahu dan ingin merasakan seperti apa itu bercinta.
❄️
❄️
❄️
❄️
❄️
TBC 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
MommyRea
wow ciuman pertama Sara di ambil Nick...☺️🤭...awas ada yg bangun Nick..
2024-01-29
1