"Tidak ada manusia yang buruk, tidak ada manusia pembawa sial, tidak ada manusia yang jelek. Tapi ada beberapa manusia yang merasa jika dirinya sempurna dan hebat, salah kita adalah berada diantara mereka." tutur Nick, namun jauh dalam lubuk hatinya Nick merutuki kalimat bijaksana yang meluncur bebas dari mulutnya.
"Aku harap kau benar-benar bersedia membawaku keluar dari sini. Aku berjanji akan patuh dan menuruti apa katamu." Sara kembali memohon pada Nick.
"Apakah kau serius dengan kata-kata mu?" tanya Nick memastikan, meskipun ada rasa iba dalam hatinya tapi Nick tidak ingin rugi dalam bentuk apapun.
"Tentu, aku tidak akan mengingkari janjiku." kata Sara dengan penuh keyakinan, gadis itu bahkan mengangkat tangannya membentuk huruf 'V' sebagai tanda jika dirinya sangat serius.
"Oke, aku akan membawamu keluar dari sini dan memperlihatkan kehidupan diluar sana padamu." kata Nick, meskipun belum punya rencana apapun, tapi Nick benar-benar akan membawa Sara bersamanya.
"Benarkah? Terimakasih Nick... terimakasih..." Sara tersenyum bahagia dan memegang tangan Nick.
"Anggap saja aku menemukan anak kucing hutan yang langka, tidak ada salahnya ku pungut untuk dijadikan peliharaan. Ya, anggap saja begitu." batin Nick, pria itu menarik sudut bibirnya melihat Sara yang tersenyum bahagia.
"Ingatlah, jika sekali saja kau membantahku, maka kau akan ku kembalikan kemari." Nick memperingatkan Sara.
"Hmmm, aku janji akan menurut dan tidak akan membantah mu." sahut Sara. Bagi Sara, inilah kesempatan dan satu-satunya peluang untuk keluar dari tempat ini, tentu saja Sara tidak akan melewatkannya, Sara ingin memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, tidak perduli jika nanti dirinya hanya akan dijadikan pelayan oleh Nick. Setidaknya Sara bisa melihat dunia luar, Sara bisa bertemu dengan banyak manusia dan yang paling penting adalah punya teman bicara.
❄️❄️❄️
Harry kembali mencari keberadaan Nick melalui udara, sedangkan Tom dan anak buahnya sudah menyisir hutan itu meskipun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Nick.
Bahkan Harry menambah 20 orang untuk bergabung dengan anggota Tom, namun mereka hanya menemukan sebuah parasut yang tersangkut di dahan pohon, yang diyakini jika itu adalah parasut Nick.
"Terus cari, aku yakin kita akan menemukan Tuan Nick sebentar lagi." titah Harry saat Tom memberitahu jika menemukan sebuah parasut.
Harry menggunakan teropong nya dan melihat kearah hutan itu dengan teliti. Pria itu menajamkan matanya seperti seekor elang yang sedang mengintai mangsa nya.
"Mark, turunkan sedikit helikopter nya, dan kita ke arah barat. Aku melihat sebuah rumah kecil disana." titah Harry, Mark langsung melaksanakan apa yang di katakan oleh Harry.
"Aku tidak salah lihat 'kan? Itu benar-benar rumah," kata Harry semakin jelas melihat rumah kecil milik Sara.
"Benar Tuan, semoga saja Tuan Nick ada disana." sahut Mark.
"Segera cari tempat untuk mendarat, Mark." perintah Harry, Mark melihat padang rumput hijau sekitar setengah kilo meter dari rumah tersebut, tanpa menunggu lama Mark mendaratkan helikopter nya disana.
"Beri tahu Tom dan anggota nya untuk keluar dari hutan dan segera mengarah ke barat. Aku yakin jika Tuan Nick berada disini." kata Harry berjalan menuju rumah itu.
Mark yang mendapat perintah langsung menghubungi Tom untuk menarik keluar anak buahnya dari dalam hutan. Mark sangat berharap jika apa yang dikatakan Harry benar adanya.
"Ya, semoga saja Tuan Nick benar-benar ada di rumah itu." gumam Mark mengikuti Harry.
❄️❄️❄️
Nick dan Sara tengah makan siang, Sara benar-benar senang karena akhirnya akan segera meninggalkan rumah ini. Menurut Nick, anak buahnya akan segera menemukan dirinya, itu adalah kabar yang sangat baik karena dia hari lagi adalah jadwal Bibi Jully dan Paman Berto datang membawa bahan makanan.
"Aku pasti akan merindukan Bibi Jully, tapi aku tidak ingin terkurung selamanya di rumah kecil ini." batin Sara mengingat wanita paruh baya yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang layaknya seorang ibu.
"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Nick melihat wajah ceria Sara berubah sendu.
"Bibi Jully, aku tidak akan bisa lagi bertemu dengannya." jujur Sara.
"Aku tidak masalah jika kau berubah pikiran." kata Nick melanjutkan makannya.
"Itu tidak benar, aku tidak akan berubah pikiran. Selama 16 tahun aku disini, hanya kau saja satu-satunya orang yang terdampar kemari. Aku tetap ikut denganmu meskipun aku akan merindukan Bibi Jully." kata Sara tidak akan merubah keputusannya.
"Ya, terserah kau saja," kata Nick, mereka kembali melanjutkan makan siangnya. Namun sebuah ketukan pintu menghentikan kunyahan keduanya.
"Siapa yang datang? Tidak mungkin Bibi Jully 'kan? Karena Bibi Jully baru akan datang dua hari lagi." heran Sara untuk pertama kalinya ada yang mengetuk pintunya diluar jadwal kunjungan Bibi Jully.
"Itu pasti anak buahku, bukalah pintunya." titah Nick, pria itu menyesap minumannya. Sara dengan semangat membuka pintu, berharap jika apa yang dikatakan oleh Nick adalah benar.
Pintu terbuka, dan Sara melihat ada dua pria bertubuh kekar di hadapannya. Gadis itu tersenyum lebar, bahkan senyuman itu mampu menghipnotis kedua pria yang tak lain adalah Harry dan Mark.
"Hai, selamat datang..." sapa Sara dengan ramah.
"Astaga bagaimana bisa ada bidadari surga ditengah hutan seperti ini? Apakah khayangan sudah pindah ke bumi?" batin Mark terpesona melihat kecantikan Sara.
"Cantik, sangat cantik." batin Harry, ya semua pria yang melihat Sara pasti akan mengatakan jika wanita itu sangat cantik.
"Kenapa kalian hanya diam? Ayo masuk..." sara menarik tangan kedua pria itu untuk masuk dalam rumahnya karena keduanya hanya mematung.
"Nick, benarkah mereka anak buah mu?" tanya Sara langsung membawa Harry dan Mark ke hadapan Nick.
Nick yang melihat Sara memegang tangan kedua anak buahnya langsung melotot, apalagi kedua pria itu seolah belum tersadar olah pesona Sara.
"Sara! Apa yang kau lakukan?" ucap Nick dengan nada tingga, tentu saja membuat Sara terkejut dan langsung menyadarkan Harry dan Mark.
"Tuan, anda baik-baik saja?" tanya Harry meneliti tubuh Nick, sedangkan Nick masih menatap Sara.
"Apa salah ku?" tanya Sara bingung.
"Kau mengajak dua pria ini untuk masuk kedalam rumah, dan kau masih tanya apa salahmu? Bagaimana jika mereka bukan anak buah ku? Bagaimana kalau mereka adalah penjahat? Dan bagaimana bisa kau menyentuh tanga orang asing?" marah Nick, sebenarnya Nick juga tidak tahu kenapa harus marah pada Sara.
"Tapi, bukankah kau bilang jika mereka pasti anak buahmu?" Sara membalikkan kata-kata Nick yang memang yakin jika yang datang adalah anak buahnya.
"Benar-benar gadis lugu dan polos, entah harus sedih atau bersyukur karena bisa bertemu dengannya. Dan untung saja aku yang pertama kali bertemu dengannya, bukan pria hidung belang di luaran sana." batin Nick melihat wajah polos Sara yang tidak merasa bersalah sama sekali.
❄️
❄️
❄️
❄️
❄️
TBC 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Seika Hikaru
ya ceritanya keren dan menarik,saya harap hingga tamat
2024-03-30
0
MommyRea
Haaii para reader...kesini dong, cerita bagus begini .. authornya juga keren hihihi 😊
2024-01-13
0