"Hah.... Kenapa ini sangat sulit dari yang kubayangkan? Menyebalkan." Gumam Zara saat melihat deretan angka dan juga tulisan yang sulit di mengerti, pasalnya bukan hanya bahasa Indonesia yang terisi melainkan istilah-istilah asing yang membuat pusing kepala.
"Jangan banyak menggerutu! Kerjakan!" tegas bule tak berperasaan itu. Dia tidak menjelaskan apa yang harus di kerjakan oleh Zara dengan membaca kertas putih tersebut.
Setelah membereskan barang dan Axel terlihat sangat nyaman tidur di kamar, Zara terpaksa harus pergi menemui tuan Arsenio yang terhormat itu. Jika di tanya, bukankah ini yang Zara inginkan? Benar ia sangat ingin belajar ini semua namun, dengan di jelaskan apa yang patut dia mengerti. Bukan malah di suruh baca semuanya dengan cermat dan kerjakan.
Siapapun pasti akan bingung apa yang harus di kerjakan dalam hal ini. Hah..... Helaan nafas terus terdengar dalam 15 menit dia membaca kertas tersebut. Jika ia ujian sekarang maka sudah pasti ia bisa menerangkan dengan sangat baik.
Apa aku salah dalam hal memilih jalan hidupku? Pikir gadis itu dengan mata mengerjap pelan, bahkan matanya seperti akan copot dan jatuh ke atas kertas itu.
"Sudah selesai? Katakan apa yang kau tau?" Tanya pria yang punya perawakan besar dan tinggi tersebut. Bahkan ia memilih mendengarkan apa yang akan Zara katakan saat ini, menaruh iPad nya dan menaikkan satu kakinya dengan tangan di depan dada.
"hm-"
"Jangan asal bicara, pikirkan apa yang akan kamu katakan." Sela pria itu sebelum Zara mulai ucapannya.
Apa yang harus aku ucapkan jika tak tau apa yang akan kita bicarakan!!!! Dasar tuan penyiksa batin! Pekik Zara dalam hati, bahkan kertas putih yang ia pegang ujungnya sudah ia remas saking kesalnya. Terserah aku akan bicara seperti apa yang aku mengerti dalam kertas ini.
Sebelum bicara Zara menarik nafas pelan lalu bicara dengan mata yang tegas menatap pria yang sangat arogan tersebut.
"Dari yang saya baca, terlihat pasar investasi tahun ini lebih menuju pada perusahaan pangan LCC yang bergerak di Amerika, Singapura dan Jerman. Banyak investor yang berbondong-bondong untuk menginvestasikan uang mereka pada perusahaan yang seperti itu." Ujar Zara yang sudah mengerti dari semua tulisan tersebut.
"Perusahaan seperti itu? Kamu tidak setuju akan investasi tersebut?" Tanya Arsenio yang terlihat sedikit tertarik, padahal yang ia pikirkan Zara hanya akan membaca dan mengulang semua tulis yang ada di kertas tersebut. Nyatanya gadis itu terlihat bicara dengan tegas dan yakin, bahwa pandangannya terhadap dunia bisnis berbeda.
"Bukan tidak setuju, namun bukankah sudah sangat di yakinkan bahwa perusahaan pangan hanya akan membuahkan hasil dalam jangka pendek, pasalnya jika LCC di geser dengan adanya produk baru maka bisa di pastikan bahwa investor tersebut pasti akan mengalami kerugian." Zara mengajukan pandangannya sendiri.
"Jadi perusahaan itu tidak seharusnya di Danai?" tanya pria itu yang kini menatap tajam.
"Bukan begitu maksudku, jika semua orang investasi terhadap LCC bukankah lebih baik kita berlawanan dari perusahaan tersebut. Contoh saja kita bisa invertasikan uang itu kepada alat-alat yang sedang di buat oleh SC, di China. Alat itu adalah alat untuk kebutuhan medis di salah satu rumah sakit di China yang terkenal akan kecanggihannya. Bahkan saat ini jarang rumah sakit yang memiliki teknologi seperti rumah sakit tersebut."
Zara bangun karena merasa tidak bisa berfikir jika dia hanya duduk. Gadis itu berjalan bolak balik di hadapan Arsenio.
"Jika kita bisa membantu perusahaan itu untuk membuat lebih banyak teknologi yang sangat canggih selain kita bisa mendapat uang yang berkali-kali lipat, kita juga bisa membantu masyarakat." Tutup Zara di akhir kalimatnya.
Arsenio bangun dari duduknya lalu berjalan ke arah kamarnya dengan ucapan seperti ini sebelum pergi.
"Bodoh!" Ucapnya sebelum benar-benar masuk kedalam kamar. Namun ucapan dan sikapnya berbeda, pria itu tersenyum kecil saat mendengar ide brilian yang juga sama seperti yang ia pikirkan saat ini. Ternyata gadis sekecil Zara saja bisa berpikir demikian, mengapa orang tua seperti para dewan sulit mengerti?
"Bodoh? Di kira aku tadi sedang berdongeng? Dia sendiri yang menanyakan apa yang aku tahu. Apa pria bule itu sinting? Sudah panjang lebar aku bicara namun katanya bodoh? Sialan aku ingin memukuli wajahnya itu sekarang." Zara duduk kembali dengan mengomel, bahkan kerongkongannya terasa kering sekarang.
Tangannya meraih gelas dan menuang air putih untuk menenangkan jiwa jahatnya yang ingin memutilasi pria itu.
Brak!
"Baca semua kertas ini lalu simpulkan setiap hal nya, berikan semuanya padaku besok!''
Byurrr
"Uhuk- uhuk-....." Zara tersedak saat mendapatkan tugas yang bahkan lebih memusingkan dari PR sekolahnya. Pria itu berkata dia bodoh namun membuat gadis bodoh ini menyimpulkan tumpukan kertas yang tebalnya setebal buku sejarah? Yang benar saja!
Zara terus terbatuk karena keterkejutannya, bahkan pria sinting itu tidak mengiba sama sekali. Malah kembali kedalam kamar dan menutup rapat pintu kamar nya.
"Astaga, apa kami punya masalah hidup di masa lalu? Kenapa dia sangat menyebalkan seperti ini? Bahkan menyiksa gadis cantik seperti ku." Gerutu Zara terus menerus, namun ia tak bisa berbuat apa-apa. Ia sudah terlanjur menandatangani kontrak yang akan berakhir bulan depan.
"Jangan banyak menggerutu, jika besok tidak selesai maka pekerjaan mu akan bertambah dua kali lipat." Ujar pria itu yang terlihat berlalu mengambil sebotol air lalu berjalan ke arah kolam renang, sangat santai dan menyebalkan.
Aku harus menyelesaikan ini semua dan dia dengan senang hati menuju kolam dan berenang, andaikan kakinya keram dan tak bisa bangun dari air! Astaga Zara kenapa jadi jahat begini? Tidak aku menyesali ucapan ku tuhan, cancel ya tuhan. Batin gadis muda itu dengan menatap langit-langit ruangan untuk memohon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Mamah dini
bukannya kmu itu kerja jdi Beby siter kok seperti sekertaris kantor, mana yg benar ngurus axel atau jdi sekertaris juga .
2025-02-08
0
Atik Marwati
Zara kamu lucu dech
2024-09-16
0
LISA
Bagus jg nih ceritanya
2024-08-18
0