Part 14

Sekitar jam 12 siang, Zara masih tertidur dan belum meminun obatnya. Arsenio datang dengan bubur yang hangat lalu membangunkan gadis itu.

"Makan dulu, baru minum obat." Ucap Arsenio dengan membantu Zara duduk.

"Maaf karena sudah merepotkan mu.... " Ucap Zara dengan menitikan air mata, dan Arsenio baru melihat sisi lemah Zara yang seperti ini.

"Tenang saja, ini tidak gratis. Nanti jika sudah sembuh kau harus bekerja dengan ku di kantor hingga lembur." Ucapnya menenangkan, agar Zara fokus pada kondisinya saja.

Zara hanya tersenyum lalu menerima suapan demi suapan dari tangan pria yang menjadi bos nya itu. Dengan sesekali menanyakan Axel, Zara terlihat menghabiskan semangkuk bubur lalu meminum obatnya.

Untuk sementara, Axel akan tidur dengan Arsenio di kamar pria itu. Dan Zara sudah memberitahu apa yang biasanya dia lakukan setiap harinya untuk mengurus Axel.

Arsenio terlihat sibuk mengurus kedua bayi yang ada di villanya itu. Ternyata Tidak hanya Axel yang rewel, Zara juga jika sedang sakit mudah menangis dan manja.

Pria itu bolak balik keluar kamar untuk mengurus keduanya. Hingga malam hari pun tiba, saat ia hendak meninggalkan kamar Zara. Gadis itu meminta tolong agar Arsenio tidur dengan memeluk Axel tapi dengan pakaian atas terbuka. Yang kata gadis itu, bisa menurunkan panas Axel keesokan paginya.

Arsenio menuruti ucapan Zara hingga saat pria itu mendekap anaknya yang hanya menggunakan pampers. Rasanya, jantung yang semula berdetak normal kini berdetak kencang. Rasa yang tak pernah ia rasakan, yang entah rasa senang, haru dan sedih yang bersamaan membuat pria itu terdiam.

Tanpa sadar, air mata yang entah menandakan apa turun mengenai pipinya. Dengan cepat ia tepis air mata itu lalu tidur dengan memeluk Axel yang sudah tidur setelah minum obat. Meski tadi dirinya sempat rewel dan susah di tidurkan.

.

.

.

Pagi harinya, Zara terbangun lebih dulu. Badannya sudah lebih baik, ia tidak bisa bermanja ria jika berada di rumah orang lain. Ia harus kembali bekerja dan melakukan aktivitas biasanya.

Langkah kakinya menuju kamar Arsenio yang terlihat terbuka sedikit. Tak ingin menganggu tidur pria itu, Zara membuka perlahan kamar itu dengan komat kamit minta izin meski tak terdengar sekalipun. Setidaknya sudah minta izin bukan? Pikirnya.

Zara terpaku akan pemandangan yang ia lihat. Ini adalah pemandangan terindah yang pernah ia lihat di villa ini. Terlihat Arsenio memeluk Axel tanpa busana atasan seperti yang ia minta. Lalu melihat keduanya saling memeluk membuat Zara berkaca-kaca, entahlah... Pemandangan itu begitu indah dan jarang.

Gadis itu tak ingin meninggalkan kenangan tersebut, mengambil beberapa foto lalu keluar kamar dan tidak ingin menganggu keduanya.

Dengan senyum sumringah Zara kedapur membuat sarapan untuk semuanya.

"Apa kamu sudah lebih baik Zara?" Tanya Kevin yang ternyata datang bak jelangkung, datang tak diundang pulang tak di antar.

Terlihat wajah lelah pria itu yang sepertinya lembur semalam.

"Sudah lebih baik, Apa kau mau kopi?" Tanya Zara merasa tidak enak, pria itu mengangguk dan duduk di meja makan sambil menaruh tasnya.

"Aku kesini untuk meminta tanda tangan di surat penting, apakah Tuan sudah bangun?" Tanya Kevin sembari mengeluarkan berkas yang ia maksud.

"Mereka masih tidur, jadi-"

"Mereka? Siapa yang tidur dengan Tuan Arsenio? " Tanya Kevin bingung, Zara tersenyum bahagia lalu menunjukan foto yang ia ambil tadi.

Tanpa berkata-kata Kevin hanya menatap takjub, Apa ini semua ulah dari gadis di depannya ini? Ini harus menjadi berita paling menghebohkan untuk keluarga Brandon.

"Lihat, mereka terlihat lucu bukan?" Tanya Zara lagi lalu menunjukan foto dari berbagai arah. Mereka seperti bergosip akan hal yang sangat luar biasa.

Hingga tak sadar bahwa Arsenio menatap keduanya dari jauh dengan tatapan yang tajam. Suasana yang sejuk berubah menjadi dingin, Zara berfikir apa dirinya panas lagi hingga merasa dingin sekujur tubuh? Namun saat tangannya memeriksa suhu tubuhnya sepertinya sudah normal.

"Apa ada hal yang begitu menyenangkan pagi-pagi begini?" Suara yang begitu berat membuat mereka menoleh ke belakang.

Terlihat Arsenio menatap keduanya dengan Axel yang ada di gendongannya. Bahkan anak itu juga terlihat menatap keduanya sama seperti ayahnya, memang duplikat yang sangat mirip.

"Tidak ada, ayo duduk. Sarapan sudah siap." Ujar Zara, lalu mengambil sarapan yang sudah ia siapkan. Sedangkan Kevin setelah menyapa kini berpindah ke ruang tengah dengan berkas dan kopinya. Dia tidak ingin menganggu Arsenio sarapan bersama dengan calon keluarga kecilnya, mungkin.

Arsenio duduk dengan Axel yang masih di gendongannya. Pria itu masih menatap tajam seakan belum puas akan jawaban dari pertanyaannya tadi.

"Kemarikan Axel, aku akan menyuapinya." Zara merentangkan tangannya meminta Axel namun masih tetap di gendong oleh Arsenio.

"Apa hanya Axel yang ingin kau suapi?"

Byurrr....

Pertanyaan itu membuat Kevin tersedak kopinya hingga membuat tasnya basah. Untung saja berkasnya jauh dari jangkauan. Namun yang sakit itu sebenernya siapa? Zara atau Arsenio? Meski bingung, Kevin tetap memantau ibarat menonton film meski membuat jantung nya berpacu kencang saking kagetnya.

"Baiklah, aaaa... " Pada akhirnya Zara menyuapi kedua bayi yang ada di depannya itu. Ia ingat bahwa kemarin Arsenio juga menyuapinya bubur jadi ini adalah balas budi bukan?

Melihat itu Kevin diam-diam membuat vidio dan mengirimnya sebagai laporan kemajuan untuk keluarga Brandon yang ada di Swiss.

Setelah sarapan, Arsenio kembali ke kamarnya dan Zara juga ke kamarnya untuk menyiapkan Axel dan dirinya. Ia ingin bekerja hari ini, namun saat sudah siap Arsenio malah menyuruhnya diam dirumah untuk hari ini dan istirahat. Dengan alasan tidak mau lagi di repotkan dan membuang waktunya jika Zara sakit.

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

hhhhh... pintar kali cari alasan arsenio biar disuapin sama Zara..

2024-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!