Aurora melihat kesana kemari mencari seseorang yang ingin dia perintah. Matanya terhenti saat melihat seorang wanita dengan gaun merah hati yang berdiri di pojok ruangan.
Aurora melambaikan tangan nya memanggil seorang pelayan yang berlalu lalang, membagikan minuman dan makanan di ruangan itu.
"Kemarilah." Panggil Aurora. Lalu pelayanan itu menghampiri Aurora yang sedang bersama Rey.
"Ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya pelayan itu.
"Panggilkan wanita bergaun merah di pojok sana, untuk ku." Ucap Aurora yang setengah mabuk sambil menunjuk ke arah wanita bergaun merah hati itu.
"Baik nona, akan saya panggilkan. Tunggu sebentar ya nona." Ucap pelayan itu lalu pergi menghampiri wanita yang di tunjuk oleh Aurora sebelumnya.
Wanita itu berjalan menghampiri Aurora setelah di hampiri oleh seorang pelayan.
"Apa kau memanggil ku?" Tanya wanita itu.
"Antarkan dia ke kamar nya." Ucap Aurora memerintah wanita itu.
"Tapikan dia tunangan mu." Tolak wanita itu.
"Berhentilah membuat alasan Il, cepat bawa dia pergi." Ucap Aurora sedikit meninggikan nada bicaranya.
"Baiklah, tapi dimana kamarnya?" Tanya Ilena.
"Di lantai 10." Jawab Aurora singkat.
Setalah bertanya kepada Aurora, Ilena membopong tubuh besar Rey yang sudah sangat mabuk ke kamar milik Rey. Ilena bersusah payah membawa Rey menuju ke lift.
"Pria ini sangat berat. Huft...mana kamar nya di lantai 10, aku masih harus membopongnya 5 lantai lagi." Keluh Ilena sambil terus berjalan menuju lift.
Ilena menunggu pintu lift terbuka, sedangkan Rey menatap Ilena dengan tatapan yang sayup-sayup bergairah. Sesekali tangan Rey menyentuh wajah Ilena.
"Berhentilah menyentuh wajah ku." Ucap Ilena sambil menepis tangan Rey.
"Kau sudah berjanji akan memuaskan ku malam ini, sayang." Ucap Rey dengan tubuh yang masih sempoyongan.
"Aku Ilena, bukan Aurora." Ucap Ilena, berharap Rey sadar dengan apa yang dia katakan.
"Berani sekali kamu menolak ku." Ucap Rey sambil membekam mulut Ilena.
Setelah pintu lift terbuka Rey mendorong kasar tubuh Ilena masuk ke dalam lift. Saat pintu lift kembali tertutup, Rey mendekatkan wajahnya ke wajah Ilena.
Rey mencium paksa bibir Ilena. Ilena yang merasa dirinya di lecehkan oleh Rey, berusaha melepaskan ciuman Rey di bibirnya sambil berusaha mendorong tubuh Rey.
Setelah berusaha keras Ilena berhasil mendorong tubuh Rey, sehingga bibir Rey tidak lagi menyentuh bibir Ilena.
Merasa tubuh nya di dorong menjauh, Rey semakin geram kepada Ilena. Rey merasa harga dirinya di rendahkan, "Siapa yang berani menolak seorang Rey Edgar? Akan ku beri kau hukuman yang setimpal." Ucap Rey sambil menatap tajam dan penuh ambisi kepada wanita di hadapannya itu.
"Mari kita lihat siapa yang lebih kuat dan lebih mampu." Ucap Rey, lalu tersenyum jahat.
Rey berjalan sempoyongan mendekati Ilena. Ilena yang merasa Rey akan kembali melecehkan nya berusaha menjauh dari Rey, namun tangan Ilena berhasil di tahan oleh Rey.
Rey menarik tubuh Ilena ke dalam pelukkan nya, lalu Rey menyandarkan tubuhnya di sudut lift. Rey menahan erat pinggang Ilena dengan tangan kirinya, lalu tangan kanannya menahan tangan Ilena.
Rey mencium leher Ilena, lalu beralih ke bibir Ilena. Ilena kembali berusaha melepaskan ciuman Rey, Ilena mendorong tangannya di sudut lift. Namun, tidak berhasil karena Rey sudah mengunci Ilena di dalam dekapannya.
Rey terus memaksa bibir nya beradu dengan bibir Ilena, karena Ilena terus berusaha melepaskan bibirnya dari bibir Rey.
Sedetik kemudian Rey mendengar suara leguhan Ilena, membuatnya tersenyum puas. Rey kembali melancarkan aksinya dengan lebih ganas.
Rey meletakkan kedua tangannya di bawah pinggang Ilena, lalu Rey mengangkat tubuh Ilena membuat Kepala Ilena tepat berada sejajar dengan wajah Rey.
Setelah Rey merasa posisinya sudah sangat pas. Rey semakin mantap melumat bibir Ilena. Ilena berusaha melepaskan dirinya, ia mendorong kedua bahu kekar milik Rey dengan kedua tangannya.
Rey merasakan nyeri di bahunya akibat tekanan yang di berikan Ilena. Namun, Rey tidak meindahkan itu, ia terus saja melumat bibir Ilena Karena sensi yang di berikan bibir Ilena jauh lebih nikmat dan tidak sebanding dengan nyeri yang ia rasakan di kedua bahunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments