Rey dan Ilena jalan beriringan keluar dari hotel. Mereka masuk ke dalam mobil yang sudah di siapkan oleh karyawan hotel di depan pintu.
Rey duduk di belakang di samping Ilena, sedangkan yang mengemudi adalah Tien sekretaris pribadi Rey.
Baik Ilena maupun Rey saling diam di dalam perjalanan. Mobik yang di kemudi oleh Tien berhenti di sebuah toko perhiasan terbesar di kota Roma.
Ilena dan Rey turun dari dalam mobil.
"Gunakan saja mobil ku untuk kau traveling di sekitar sini. Nikmati waktu senggang mu yang berharga. Jika sudah selesai akan ku kabarkan lagi." Ucap Rey kepada Tien.
Rey memegang tangan Ilena saat memasuki toko perhiasan itu. Ilena melepaskan genggaman tangan Rey.
Ketika Rey hendak memegang tangan Ilena lagi, Ilena lebih dulu menepis tangan Rey.
"Kita kesini untuk membeli cincin pernikahan, setidaknya berakting lah seolah-olah kita sepasang kekasih." Bisik Rey sambil menarik paksa tangan Ilena.
"Cincin pernikahan mu dengan Aurora, bukan dengan ku. Jadi, jika ingin terlihat seperti pasangan harmonis datanglah bersama Aurora bukan dengan ku." Ucap Ilena sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Rey.
Rey melepaskan genggaman nya dari tangan Ilena. Namun, Rey menarik bahu Ilena membuat bahu mereka saling bersentuhan.
"Hanya sebentar." Bisik Rey.
Ilena yang hendak menepis tangan Rey dari bahu nya, tidak jadi melakukan itu.
Mereka menghampiri seorang pelayan yang melayani mereka dengan sangat ramah.
"Apakah tuan dan nona ingin mencari cincin pasangan." Tanya karyawan toko itu.
Rey dan Ilena duduk tepat di deretan cincin. Mereka yang terlihat seperti pasangan serasi membuat karyawan di toko itu menebak jika mereka ingin mencari cincin pasangan.
"Tebakan mu sangat tepat. Berikan aku cincin pasangan terbaik yang ada di toko ini." Ucap Rey.
Ilena melihat-lihat cincin yang berjejer rapi di dalam lemari kaca. Ilena diam menatap sebuah cincin perak mungil dengan ukiran sederhana, namun memancarkan keanggunan dan kemewahan.
Rey memperhatikan Ilena yang menatap cincin itu.
"Apa kau menyukai cincin itu?" Tanya Rey.
"Tidak." Jawab Ilena berbohong.
Karyawan itu membawa beberapa pasang cincin yang sangat indah di atas nakas.
"Ini tuan." Ucap karyawan itu sambil meletakkan nakas berisi cincin-cincin itu di atas lemari kaca.
"Mana diantara semua ini yang kau sukai?" Tanya Rey kepada Ilena.
"Berhenti bertanya kepada ku, karena aku bukan pengantin mu." Bisik Ilena kesal.
"Bantu aku mencari cincin yang ukurannya pas di jari Aurora." Bisik Rey kepada Ilena.
"Sepertinya ini sesuai dengan gaya dan ukuran jari Aurora." Ucap Ilena sambil menunjuk sepasang cincin yang salah satunya memiliki mata cincin dari berlian dengan ukuran yang cukup besar.
Cincin itu terlihat sangat mahal dan jutawan. Rey mencoba mengenakan cincin untuk pria dan ukurannya pas di jari manis Rey.
"Aku ambil yang ini." Ucap Rey tanpa berpikir panjang menunjuk cincin yang sebelumnya di sarankan oleh Ilena.
Karyawan itu langsung mengemas dan memberikan cincin itu kepada Rey.
"Sudah ku transfer." Ucap Rey.
Karyawan itu melihat saldo rekening toko mereka dan tersenyum puas.
"Baik, terima kasih tuan." Ucap karyawan itu.
Rey dan Ilena mampir ke sebuah cafe di seberang toko perhiasan sambil menunggu kedatangan Tien.
"Untuk mu." Ucap Rey sambil memberikan sebuah kotak cincin warna hitam bercorak gold.
Ilena melirik kotak cincin itu, lalu membukanya. Ilena terkejut saat melihat isinya.
"Bukankah ini?" Ucap Ilena menggantung kalimatnya.
Rey diam-diam membeli cincin yang sebelumnya selalu Ilena tatap selama di toko perhiasan.
"Anggap saja hadiah dari ku, karena kau sudah mau menemani ku hari ini," Ucap Rey.
"Aku tidak menerima penolakan." Sambung Rey.
Ilena mengenakan cincin yang di berikan Rey di jari manisnya. Ukuran cincin itu sangat pas di jari manis Ilena.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments