Rey memerintahkan anak buah nya untuk membawa Ilena kehadapan nya tanpa sepengetahuan keluarga Atlas.
Anak buah nya sudah sigap memencar di sekeliling rumah keluarga Atlas, agar saat Ilena keluar dari rumah mereka bisa langsung membawa Ilena kehadapan Rey.
Selama seharian penuh anak buah Rey berjaga di sekitar rumah keluarga Atlas, namun Ilena tidak juga menampakan dirinya.
Bahkan, tanda-tanda ada keberadaan dirinya pun tidak. Salah satu anak buah kepercayaan Rey mencoba menghubungi Rey, namun tidak ada respon dari Rey.
......................
Disisi lain, Rey yang baru saja keluar dari ruang kerjanya melihat ada begitu banyak panggilan dari anak buah yang ia utus untuk membawa Ilena kehadapan nya.
Rey baru menyadari jika sudah seharian penuh mereka Rey utus untuk membawa Ilena, tapi Ilena tak kunjung datang ke hadapannya.
Rey menelpon balik anak buahnya.
"Dimana kalian?" Teriak Rey di bagian speaker ponsel nya.
Hal itu membuat anak buah kepercayaan nya menjauhkan ponsel dari telinga nya, karena suara Rey hampir membuat gendang telinganya pecah.
^^^"Kami masih berjaga seperti yang tuan inginkan." Jawab anak buah kepercayaan Rey.^^^
"Apakah sesulit itu membawa seorang wanita kehadapan ku, RON!" Ucap Rey di akhiri dengan teriakan.
^^^"Maaf, tuan. Keluarga mereka sangat tertutup, akses keluar masuk keluarga mereka hanya ada satu jalan. Kami tidak bisa menerobos masuk, karena jika kami menerobos masuk identitas tuan pasti akan mereka ketahui." Jelas Ron kepada Rey.^^^
"Kalian benar-benar tidak becus. Apa kalian menyuruh ku untuk turun tangan sendiri?" Ucap Rey kesal.
^^^"Tidak, tuan. Kami akan berusaha membawa nona Ilena kepada tuan. Kami akan menculit nona Ilena jika kami punya kesempatan untuk masuk ke rumah itu." Jelas Ron.^^^
"Sudahlah, aku akan kesana dan mengurus masalah ini sendiri. Kalian berjaga-jaga saja di luar, mungkin aku akan memerlukan bantuan kalian." Ucap Rey memberikan perintah kepada Ron dan anak buah nya.
^^^"Baik, tuan." Ucap Ron.^^^
Rey memutuskan sambungan telpon nya, lalu berjalan keluar dari perusahaan dan menaiki mobil nya menuju rumah keluarga Atlas.
"Aku pikir mudah untuk menemukan mu, ternyata cukup sulit untuk menemui tanpa di ketahui oleh keluarga mu." Rey membatin.
Rey memarkirkan mobilnya tepat di depan pintu utama di rumah utama keluarga Atlas. Rey turun dari mobilnya, lalu mengenakan kembali jas yang sebelumnya ia lepas saat masuk ke dalam mobil.
Rey menerobos masuk ke dalam rumah keluarga Atlas. Orang tua Aurora yang sedang menikmati drama di layar televisi terkejut dengan kedatangan Rey yang tiba-tiba tanpa pemberitahuan.
"Rey, ada apa kau mendadak kemari?" Ucap ayah Aurora.
"Aku lupa mengabari kalian, jika aku ingin bertemu dengan Aurora," Jelas Rey. "Apa Aurora asa di kamarnya?" Tanya Rey melanjutkan perkataan nya.
"Dia sedang bersama teman-teman nya di luar." Ucap ayah Aurora.
"Aku akan menunggu Aurora di kamarnya." Ucap Rey, lalu berjalan menaiki anak tangga tanpa menghiraukan ayah Aurora yang masih berbicara dengan nya.
Rey menyusuri lorong menuju kamar Ilena, bukan kamar Aurora.
"Yah, bagus Rey. Sedikit lagi, kau akan berhasil mendapatkan nya." Batin Rey.
Tangan Rey di cengkal oleh seseorang. Rey membalikkan tubuhnya, lalu melihat seseorang yang sudah lancang menghalangi langkahnya.
"Kau salah jalan, Rey." Ucap ayah Aurora.
Rey menepis tangan ayah Aurora, lalu Rey tersenyum masam kepadanya.
"Ah, aku lupa. Aku baru sekali ke kamar Aurora, jadi aku tidak begitu ingat dengan jalan nya. Aku akan lebih sering mengunjungi Aurora kalau begitu." Ucap Rey.
Ayah Aurora hanya diam mengamati Rey yang terlihat tenang menghadapi situasi itu.
"Ah, ternyata sudah hampir larut malam. Aku akan kembali besok, katakan kepada Aurora aku mencarinya." Ucap Rey, lalu meninggalkan rumah keluarga Atlas.
Rey menghubungi kembali Ron dan meminta mereka untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments