Rey menghentikan mobil nya di depan pintu masuk bar. Seorang pelayan membuka kan pintu untuk Aurora, lalu datang pelayan lain hendak membuka kan pintu mobil untuk Rey.
Rey mengangkat tangan kanannya di kaca mobil, memberikan isyarat agar pelayan itu tidak membuka kan pintu mobil untuknya.
Aurora terlihat heran dengan apa yang Rey lakukan. Aurora membungkukan tubuhnya menengok Rey dari jendela mobil.
"Bersenang-senang lah, aku akan kembali ke hotel." Ucap Rey.
"Bukankah kita sudah setuju akan menghabiskan malam ini di bar." Ucap Aurora yang terlihat kesal.
"Apa kau tidak ingin mandi uang saat menikah dengan ku." Ucap Rey dengan santainya.
"Baiklah, jika kau memutuskan untuk menghabiskan malam mu dengan semua beban pekerjaan yang tidak akan ada habisnya itu." Ucap Aurora seperti orang yang sedang ngerap.
"Good bye, hubby." Ucap Rey.
Belum juga Aurora membalas salam perpisahan dari nya. Rey sudah tancap gas meninggalkan bar itu.
Aurora masuk ke dalam bar dengan perasaan senang dan sedikit kesal. Aurora senang karena bisa menikmati bar semalaman penuh tanpa ledekan dari Rey. Tapi, Aurora juga kesal karena tidak bisa memamerkan Rey kepada teman-teman bar nya.
Disisi lain Rey mengemudikan mobil nya menuju hotel. Hotel itu sudah menjadi milik Rey, karena Rey menjadi ahli waris hotel itu.
Karena itulah, Rey menjadikan seluruh lantai 10 menjadi area pribadinya.
Rey masuk ke dalam lift. Rey menyadarkan tubuhnya di dinding lift, Rey memejamkan mata nya sejenak.
Rey mencoba mengingat kembali kejadian malam itu, siapa sebenarnya wanita yang tidur dengan nya.
"Haishh, siapa sebenarnya wanita itu." Ucap Rey sambil mengepalkan tangan kedua tangannya.
Rey membalik tubuh nya menghadap ke sudut lift, lalu menghentak kan kedua tangannya di ganggang lift.
Rey melihat pantulan wajahnya di dinding lift. Seketika Rey teringat akan kejadian malam itu di lift.
Rey memejamkan kedua matanya karena ia teringat betapa bejat nya dia malam itu. Namun, saat memejamkan kedua matanya, Rey semakin jelas melihat kejadian malam itu.
"Ternyata memang benar dia yang sudah tidur dengan ku malam itu." Ucap Rey, lalu berjongkok di sudut lift.
"Kenapa aku bisa sebejat itu. Seharusnya aku melakukan hal itu dengan Aurora, bukan dengan adik nya. Kenapa bisa wanita itu yang membawa ku ke kamar, bukannya Aurora." Ucap Rey semakin memikirkan apa yang sebenarnya terjadi malam itu.
Rey keluar dari dalam lift dan berjalan menyusuri lorong menuju kamarnya.
"Ah, sial. Apa mereka berencana menjebak ku. Aku harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi." Batin Rey.
Rey masuk ke dalam kamar setelah membuka pintu dengan sidik jari nya. Rey menatap kasur milik nya dari ambang pintu.
Kejadian panas itu terlihat sangat jelas di dalam ingatan nya. Rey merasa bersalah kepada Ilena, karena sudah menjadi bajingan yang merenggut kesucian Ilena malam itu.
"Kesian sekali wanita itu." Ucap Rey.
"Aku akan menemuinya besok." Ucap Rey sambil berjalan masuk ke kamar mandi.
Rey melepaskan pakaian yang ia kenakan. Rey merendam dirinya di dalam bathup, namun hal itu tidak berlangsung lama.
Rey keluar dari bathup, lalu membasuh wajahnya di wastafel. Rey menatap wajah tampan yang sempurna dengan tatapan mata yang sangat tajam.
"Ketampanan ku sudah menjadi mimpi buruk bagi seorang wanita." Ucap Rey, lalu menghantam cermin yang ada di depannya dengan tangan kanan nya.
Darah segar bercucuran dari tangan kanan Rey di sertai dengan cermin yang juga ikut retak akibat pukulan yang Rey layangkan.
"Aku akan memberikan kompensasi yang sangat besar untuk wanita itu." Batin Rey.
Rey keluar dari kamar mandi mengenakan handuk yang menutupi setangah bagian tubuhnya dari tengah ke bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
ndaaa
smngt thor lnjut
2024-01-18
1