'Ting...nong....ting....nong....' suara bel di kamar Ilena terus saja berbunyi.
Dengan terpaksa Ilena bangun dari kasur dan membuka pintu kamar nya dengan rambut yang masih berantakan dan mengenakan atasan piyama selutut.
Betapa terkejutnya Ilena saat membuka pintu kamar yang ternyata Rey lah dalang di balik kegaduhan nya di pagi hari itu.
"Astaga, kau ini reinkarnasi dari kerbau ya di kehidupan sebelumnya? Jam segini baru bangun tidur." Ucap Rey meledek Ilena.
"Ternyata kau dalang dari kerusuhan di pagi hari ku." Ucap Ilena, lalu menutup pintu kamarnya.
Rey dengan sigap menahan pintu kamar itu. Ilena menggunakan seluruh kekuatannya untuk menutup pintu kamar itu, namun kemenangan tetap berpihak kepada Rey, walaupun Rey hanya menggunakan secuil energinya.
"Sepertinya kau menginginkan sesuatu dari ku." Ucap Ilena to the point.
"Temani aku membeli cincin pernikahan kami." Ucap Rey juga to the point.
"Memang nominasi pasangan teraneh sepanjang masa jatuh kepada kalian berdua." Ucap Ilena.
"Cepatlah bersiap, aku akan menunggu mu di mobil." Ucap Rey.
"Kau pikir aku setuju?" Ucap Ilena.
"Tentu." Jawab Rey singkat.
"Aku tidak gila, Rey. Aneh sekali, kau akan menikah dengan Aurora bukan dengan ku. Carilah cincin pernikahan kalian bersama, jangan mengajak ku." Ucap Ilena.
"Kau pikir aku tidak mengajak Aurora? Dia sendiri yang meminta ku untuk mengajak mu, karena dia belum pulang dari bar." Ucap Rey.
"Apapun alasannya aku tetap tidak mau." Ucap Ilena.
"Ikut aku baik-baik atau aku seret kau." Ucap Rey mengancam Ilena.
"Aku bisa gila jika bertahan seminggu bersama kalian." Ucap Ilena frustasi. Ia baru bisa tertidur pukul 6 pagi ini dan pukul 8 sudah terbangun oleh ulah Rey.
"Menjadi gila lah saat kau kembali ke Atrameda, saat ini aku masih memerlukan bantuan mu." Ucap Rey.
"Tunggulah di mobil, aku akan bersiap." Ucap Ilena.
"Deal." Ucap Rey.
Rey meninggalkan kamar Ilena berjalan menuju lobi. Sedangkan, Ilena dengan kesal kembali masuk ke dalam kamarnya, lalu mandi dan bersiap.
Ilena keluar dari kamar mandi menggunakan baju handuk di atas lutut dan handuk kecil yang melilit di kepala nya.
"Aaaaa......" Teriak Ilena.
"Astaga, Il. Apa aku setan." Ucap Rey.
Ilena panik dan menarik-narik handuk nya kebawah.
"Jangankan bagian itu, aku sudah pernah melihat jauh lebih dari itu." Ucap Rey dengan santainya.
"Ku rasa filter mulut mu bukan rusak tapi kau tidak memilikinya sejak kau lahir." Ucap Ilena.
"Cepatlah bersiap, time is money, money is my lovely." Ucap Rey.
"Bagaimana kau bisa masuk ke kamar ku?" Tanya Ilena.
"Apa kau lupa jika hotel ini milik ku." Ucap Rey menyombongkan diri.
"Dasar sombong." Celetuk Ilena.
Ilena meninggalkan Rey yang berada di ruang tengah. Ilena kembali masuk ke kamar mandi untuk mengenakan pakaian.
Ilena keluar dari kamar mandi menggunakan dress berwarna putih panjang hingga tumit, tanpa lengan. Hanya tali yang di ikat berbentuk pita.
Rey terpana dengan pesona Ilena. Wajah Ilena memancarkan aura yang tidak pernah di lihat Rey dari wajah Aurora.
"Apa kau mau menggoda ku dengan memakai pakaian seperti itu." Ucap Rey.
"Jika kau tergoda dengan pakaian yang aku pakai, itu artinya nafsu mu yang terlalu besar." Ucap Ilena.
Semenjak hamil, Ilena lebih nyaman menggunakan pakaian yang longgar dan panjang. Pakaian yang panjang dan longgar membuatnya nyaman saat beraktifitas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Rafika Adami
next kpn ilena kabur
2024-01-28
1