Pagi hari Rafa tetap saja belum bisa menghubungi nomer istri pertamanya membuat ia bingung kemana pergi istri pertamanya.
Tadi Rafa juga sudah menelpon Reja untuk melacak keberadaan istri pertamanya, ia ingin tau kemana pergi istri pertamanya.
Di tambah istri ke duanya seperti anak kecil selalu ikut kemana Rafa pergi membuat ia berkali-kali menghela napas kasar.
"Mas, bukankah dulu Mas ingin menceraikan Veronika, tapi kenapa sekarang Mas seperti tidak ingin berpisah sama Veronika? Aku tau kalau Mas ingin mempertahankan rumah tangga Mas bersama Veronika karena Mas sekarang mencintai Veronika, bukan karena Veronika orang terdekat Kakek."
"Maafkan aku sayang, sepertinya aku memang sudah mencintai Veronika sekarang."
Rafa minta maaf sambil menundukkan kepalanya yang langsung mendapat tamparan dari istrinya.
Plak...!!
"Kita menikah belum ada 1 minggu Mas, bahkan aku juga sedang mengandung anakmu, tapi Mas dengan tega mengatakan kalau Mas juga mencintai Veronika?! Kalau aku tau dulu akan seperti ini, aku tidak akan pernah selalu bertahan bersama Mas. Aku tidak mengerti bagai mana hati Mas, dulu Mas berjanji akan menikahi aku, bahkan aku rela menjadi istri ke dua, tapi Mas dengan entengnya mematahkan hatiku!!"
Air mata Intan langsung mengalir deras, hatinya terasa sakit saat suaminya yang di cintai ia sepenuh hati, tapi suaminya membagi cintanya dengan Veronika.
Lagi-lagi Intan berpikir kalau Veronika selalu beruntung, entah apa kelebihan Veronika sampai-sampai suaminya juga sekarang mencintai Veronika.
Dulu Intan sangat tau kalau suaminya sangat membenci Veronika, suaminya memaksa untuk menikahinya karena ingin Veronika mundur dari pernikahan dengan sendirinya, tapi ia tidak menyangka kalau sekarang suaminya mencintai Veronika.
"Maafkan aku sayang, aku tidak bisa berpisah dengan Veronika."
Rafa minta maaf dengan rasa bersalah, ia menyesal dulu telah berjanji akan menikahi Intan kalau pada akhirnya ia tidak bisa membahagiakan Intan karena sekarang cintanya sudah ia bagi untuk istri yang selalu ia sia-siakan selama 2 tahun ini.
"Kamu jahat Mas! Kamu bukan hanya menghancurkan perasaanku, kamu tidak berpikir tentang perasaanku kalau aku sedang mengandung anakmu!!"
Rafa menghela napas berat sambil menghapus air mata istri ke duanya.
"Aku tau kalau aku sangat jahat sayang, tapi perasaan ini datang tiba-tiba. Maaf karena pada akhirnya aku mengecewakan kamu, Veronika juga berhak bahagia bersamaku, Veronika juga istriku. Aku tidak ingin terus menyakiti perasaannya, apa lagi aku sekarang juga mencintainya. Tolong kamu mengerti perasaanku seperti Veronika yang selalu mengerti perasaanku."
Plak!!
Untuk ke dua kalinya Intan menampar suaminya saat ia di banding-bandingkan dengan Veronika, ia sangat tidak suka saat suaminya membanding-bandingkan dengan Veronika.
"Jangan pernah Mas banding-bandingkan aku dengan wanita kampung seperti Veronika! Aku sangat membenci Veronika karena di nikahi lebih dulu oleh Mas, dan sekarang Mas juga bilang mencintai Veronika, aku semakin bertambah membenci Veronika!!"
Rafa mengusap pipinya yang terasa perih karena sudah 2 kali ia mendapat tamparan di pipi yang sama oleh istri ke duanya, tapi ia sama sekali tidak marah, ia sadar kalau akar semua masalah itu karena ia sendiri. Tiba-tiba saja ponsel Rafa bergetar, menandakan sebuah panggilan telepon masuk.
Deret... Deret...
Rafa langsung mengangkat panggil telpon dari Reja.
"Raf, tempat terakhir istrimu bersama Dandi di Wijaya Hotel, alamatnya sudah aku kirim lewat chat."
"Baik Terima kasih Reja."
"Sama-sama."
Mereka langsung memutuskan sambungan teleponnya. Rafa langsung membuka pesan yang di kirim Reja lalu ia langsung berjalan ke arah garasi mobil yang di ikuti oleh istri ke duanya.
Saat Intan melihat suaminya akan masuk ke dalam mobil, ia langsung bertanya pada suaminya.
"Mau kemana Mas?!"
"Aku mau mencari Veronika, kamu diam saja di rumah."
Tanpa menunggu jawaban dari istrinya Rafa langsung melajukan mobilnya untuk ke hotel yang Reja katakan tadi.
Rafa berharap kalau istrinya memang masih ada di hotel itu, kalau sampai tidak ada ia terpaksa akan bertanya pada Kakeknya di mana tempat tinggal orang tua istrinya dulu.
Memang saat menikah dulu Rafa hanya di KUA, bahkan ia tidak tau siapa orang tua Veronika, yang tau hanya lah Kakeknya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit Rafa sampai di Wijaya hotel, ia buru-buru langsung turun dan langsung bertanya ke resepsionis di sana.
"Permisi selamat pagi."
"Iya pagi Pak Rafa, ada yang bisa saya bantu?"
Resepsionis itu tentu saja sudah mengenal siapa Rafa yang sering wara-wiri di televisi karena Rafa adalah pebisnis yang sudah di kenal namanya.
"Apa di sini ada nama pemesan hotel atas nama Veronika?"
Beberapa saat resepsionis itu diam, ia bingung kenapa Rafa bertanya seperti itu, bukankah seharusnya Rafa tau kalau hotel itu milik Veronika sendiri istri dari Rafa, tapi ia bingung karena ternyata Rafa tidak tau hal itu.
"Maaf Pa disini tidak ada yang memesan hotel atas nama Veronika."
Walau pun resepsionis itu tau kalau Rafa mencari Veronika, pemilik hotel tempat itu dan tau Veronika ada di ruangan pribadi hotel itu, tapi ia tetap mengatakan tidak tau karena ia tidak mau di pecat hanya karena memberi tau keberadaan Veronika.
"Maaf Pak Rafa di sini tidak ada pemesan atas nama Veronika."
"Atas nama Dandi Setiawan apa ada? "
Rafa bertanya kembali untuk memastikan kalau istrinya ada di Wijaya hotel.
"Tidak ada Pak Rafa, ke dua nama yang Bapak sebutkan tidak ada di sini."
Rafa mengusap wajahnya dengan sangat kasar, jelas-jelas lokasi terakhir istrinya berada di Wijaya hotel, tapi semua nama yang ia sebutkan tidak ada di sana.
"Kalau atas nama Putri Veronika ada?"
Memang nama yang ada di buku nikah mereka hanya Putri Veronika, tidak memiliki marga, Rafa hanya tau kalau nama Ayah Veronika adalah Wijaya, yang jelas ia tidak pernah berpikir kalau istrinya itu pemilik Wijaya hotel.
"Sama sekali tidak ada Pak."
Rafa menghela napas berat, tanpa permisi ia berjalan keluar dari hotel dengan tatapan kosong dan perasaan hampa, ia tidak tau kemana istrinya pergi.
Rafa langsung masuk ke dalam mobil, ia langsung menyandarkan kepalanya di stir mobil dengan hati yang masih bertanya-tanya kemana istrinya.
"Veronika, sebenarnya kamu di mana? Maafkan aku karena aku terlalu bodoh tidak pernah membalas perasaan tulus kamu, maafkan aku karena baru sekarang menyadari kalau aku memang mencintaimu, maafkan aku yang berkali-kali mematahkan hatimu karena aku harus menjaga perasaanku untuk Intan."
Rafa berbicara sendiri di dalam mobil, ia memang sangat menyesal.
"Veronika, andai waktu bisa aku putar kembali, aku hanya ingin bersamamu, tapi tetap saja aku juga sudah berjanji akan menikahi Intan. Veronika, apa kamu akan memberikan aku kesempatan ke dua kalau kamu tau Intan adalah wanita yang menolongku. Aku juga sudah berjanji pada Intan kalau aku akan menikahi Intan setelah dewasa. Sekali lagi aku minta maaf Veronika."
Kalau saja Rafa di luar mobil, mungkin sudah banyak yang menganggap Rafa gila karena berbicara sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Endang Supriati
engga ada lah bisa cinta dlm bersamaan, halu bangett
2024-02-29
1
Ahsin
bertele2.. kpn bls dendamnya
2024-02-05
1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
2024-01-19
1