Bukan hanya Intan yang di pecat dari pekerjaannya dan harus membayar denda, tapi suaminya juga sekarang sibuk di telpon banyak yang membatalkan dan menghentikan kerja sama.
Itu membuat Intan hanya menghela napas berat saat melihat suaminya sibuk dengan ponsel dari ia pulang hingga sore hari.
Sampai-sampai Intan belum menceritakan masalah denda yang harus di bayar oleh ia pada suaminya karena melihat suaminya sibuk terus menerus.
"Huh!! Bisa-bisa aku gila kalau seperti ini terus!!"
Rafa berteriak sambil mengusap wajahnya dengan kasar, ia tidak menyangka berita pernikahan membuat ia memiliki banyak kerugian.
"Sabar Mas."
Intan berbicara sambil mengelus punggung suaminya, ia tau kalau suaminya marah atas masalah itu.
"Kamu bilang sabar?! Bukan'kah ini karena ulah kamu sayang?! Pasti kamu berpikir aku tidak akan menikahi kamu secara resmi hingga kamu membuka aib keluarga kita?!"
Rafa berbicara sambil menatap tajam pada istrinya, ini untuk pertama kalinya ia sangat marah pada istrinya, dari ia menjalin hubungan sebagai kekasih, ia belum pernah marah pada istrinya.
"Mas pikir aku yang melakukan hal gila ini?! Apa untungnya buat aku Mas?! Aku sekarang di pecat dari pekerjaanku dan aku juga harus membayar denda 1 miliyar, uang segitu bukan uang sedikit Mas, aku tidak punya uang sebanyak itu!"
Rafa semakin mengusap wajahnya dengan sangat kasar, ia sudah mendapat kerugian 6 miliyar karena berita itu membuat banyak yang membatalkan kerja sama, dan sekarang ia harus menanggung masalah istrinya lagi.
"Sayang aku tidak punya uang sebanyak itu, kalau uangku aku gunakan untuk melunasi denda milikmu, perusahaan ku bisa terancam bangkrut! Kemarin Veronika menghabiskan uangku hingga 3 miliyar!"
Setelah mengatakan itu Rafa langsung menutup mulutnya sendiri, ia keceplosan, ia tidak bermaksud untuk mengatakan masalah uang 3 miliyar yang di habiskan oleh istri pertamanya.
"Mas itu sebenarnya cinta sama aku atau sama wanita kampungan itu?! Aku hanya minta 1 miliyar saja Mas bilang tidak ada, sedangkan Veronika sampai menghabiskan 3 miliyar Mas santai-santai saja, seolah-olah kalau uang Mas itu seperti daun tinggal metik!"
Intan bertanya dengan raut wajah marah, ia tidak menyangka kalau suaminya menutupi uang yang di habiskan oleh Veronika, terlebih uang itu bukan jumlah sedikit.
Bahkan kemarin tidak ada perdebatan apa pun suaminya dengan Veronika, seolah-olah uang itu hanya lah sebuah angka bagi suaminya.
"Maaf sayang, permasalahan kita berbeda sekarang, kemarin masalah ini belum terjadi."
Rafa minta maaf sambil memegang ke dua tangan istrinya, ia tau kalau istrinya sedang marah.
"Aku tidak mau iya Mas, Mas harus adil sama aku, kalau Veronika menghabiskan 3 miliyar dalam 1 hari, aku juga mau menghabiskan uang 3 miliyar, ingat iya Mas aku ini istrimu!"
Intan berbicara sambil menghempaskan tangan suaminya.
"Kamu harus mengerti posisiku sekarang Intan! Kamu jangan egois!!"
Rafa berbicara sambil menatap tajam ke arah istrinya, ia tidak menyangka kalau sifat istrinya itu ternyata egois, selama ia menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih Intan adalah wanita yang sangat pengertian, itu kenapa ia bisa jatuh cinta pada Intan.
Apa lagi Rafa juga sudah memiliki janji akan menikahi Intan saat Intan menolongnya, karena yang ia tau Veronika adalah Intan, wanita yang telah mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menolongnya.
"Yang egois itu kamu Mas! Kamu yang berbicara lantang! Ingat aku ini sedang mengandung anakmu Mas!!"
Sedangkan Bibi Darmi dan putrinya yang bernama Iis itu tertawa pelan di dapur saat mendengar pertengkaran Rafa dan Intan.
"Mampus kena karma mereka berdua, apa kurangnya Non Veronika sampai Den Rafa mengkhianati Non Veronika yang sangat baik, bisa mengurus suaminya dengan baik, hormat dengan suami dan ibu mertuanya, masih saja di khianati, dan sekarang Den Rafa dapat karma nya, menikahi nenek lampir seperti Non Intan."
"Betul tuh Bu, Non Veronika baik sekali, tapi masih di khianati, sekarang dapat karmanya."
Bukan hanya mereka berdua, tapi Pak Budi dan Pak Dadang yang sebagai tukang kebun saja merasa sangat puas saat mendengar Rafa dan Intan bertengkar.
Mereka memang sangat menyayangi Veronika, selain orangnya sopan, Veronika juga selalu membelikan makanan ringan atau buah-buahan untuk mereka, dan Veronika menganggap mereka seperti keluarga sendiri tanpa jarak sebagai majikan dan pekerja.
Itu lah yang membuat mereka sangat menyayangi Veronika, kebaikan Veronika membuat mereka merasa kalau mereka sangat di hargai.
Tidak lama Veronika datang dengan wajah yang sangat ceria seperti mendapatkan berlian mahal, senyuman yang kemarin pudar itu sudah kembali seperti semula.
Hari ini Veronika memang sangat bahagia karena suaminya dan Intan memiliki masalah bertubi-tubi. Apa lagi Veronika tau kalau rekan bisnis suaminya banyak yang membatalkan kerja sama.
Masalah tentang pembatalan kerja sama perusahaan suaminya itu karena ulahnya, saat para rekan bisnisnya akan menghentikan kerja sama, tentu saja menelpon Veronika terlebih dahulu, karena mereka memang di atur olehnya, kalau ia tidak setuju tentang pemberhentian dan pembatalan kerja sama itu tentu saja mereka tetap akan terus bekerja sama dengan suaminya.
Memang Veronika menyuruh mereka bekerja sama dengan suaminya dengan embel-embel ia yang sebagai CEO dari Wijaya Grup, semua perusahaannya mau pun pusat perbelanjaannya sudah di kenal di berbagai negara.
"Baru pulang Non?"
Pak Budi menyapa Veronika sebagai basa-basi karena Veronika memang membawa mobil sendiri.
"Iya Pak, soalnya mau liat drama siaran langsung di rumah ini."
Veronika menjawab pertanyaan Pak Budi sambil tersenyum lebar, membuat Pak Budi tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
Namun Pak Budi juga merasa lega setelah melihat kembali senyuman dari Veronika, ia berharap kalau Veronika di beri ketabahan, dan keikhlasan dalam menjalani rumah tangganya.
Setelah sampai di ruang tamu, Veronika melihat suaminya yang sedang memeluk Intan sambil mengucapkan maaf pada Intan.
"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud membuat kamu menangis, tapi tolong mengerti keadaanku sekarang, aku sedang banyak masalah di perusahaan, kamu bisa kan minta uang yang 1 miliyar itu ke orang tua kamu dulu? Setelah perusahaan ku kembali normal seperti semula, aku akan membayar uang yang kamu minta dari orang tuamu."
"Baiklah Mas."
Intan mencoba untuk mengalah terlebih dahulu, tapi ia tidak akan tinggal diam, ia akan membalas dendam pada Veronika, ia yakin kalau Veronika adalah pelaku dari semua masalahnya.
"Cih! Belum apa-apa sudah jatuh miskin!" batin Veronika
Wajah Veronika masih menampilkan senyum saat melihat mereka berdua, tidak ada rasa cemburu lagi di hatinya, sekarang hanya ada rasa benci pada suaminya.
"Kasian sekali pengantin baru, belum apa-apa sudah di terjang masalah!"
Suara Veronika membuat suaminya langsung melepaskan pelukannya dan langsung melihat ke arahnya. Rafa menghela nafas berat saat merasa istri pertamanya semakin cantik.
"Kemana pergi gaya kampungan Veronika?" batin Rafa
Rafa memang sudah tidak melihat gaya kampungan dari istri pertamanya, melainkan ia melihat istrinya seperti wanita sosialita pada umunya, kecantikannya semakin bertambah dan gaya pakaiannya semakin modis, tidak lagi terlihat kampungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Anita Jenius
kena karma kan??
2024-04-17
0
Jumli
makanya, siapa suruh matamu itu jelalatan jadi laki
2024-03-27
1
Jumli
iya, dia memang dapat karma. di kasih berlian malah milih batu hitam
2024-03-27
1