Semalaman Veronika menangisi suaminya di kamar tamu, ada rasa menyesal di hatinya karena dulu ia menentang Ayahnya hanya untuk bersama Rafa.
Memang Ayah Veronika tidak setuju kalau Veronika menikah dengan Rafa, alasan nya karena Ayah dari Veronika memiliki lelaki idaman untuk Veronika.
Namun sampai sekarang Veronika tidak tau siapa lelaki pilihan Ayahnya, karena ia tidak ingin tau tentang hal itu.
"Maafkan aku Ayah, nyatanya sampai sekarang aku tidak bisa membuat Mas Rafa mencintaiku. Aku pikir Mas Rafa akan mencintaiku, nyatanya Mas Rafa tidak pernah tersentuh sedikit pun dengan keberadaan ku, aku saja yang munafik kalau cinta Mas Rafa itu tulus padaku tanpa harus mengatakan masa lalu kita aku percaya kalau Mas Rafa akan mencintaiku, faktanya tidak, mungkin walau pun Mas Rafa tau, Mas Rafa akan mencintai Intan." batin Veronika
Saat Veronika terus berbaring sambil melamun di atas ranjang, tiba-tiba saja pintu kamar itu terbuka lebar dengan menampilkan suaminya dan Intan.
Veronika langsung duduk sambil menghapus air matanya, bibirnya tersenyum hambar saat melihat tangan suaminya menggenggam erat tangan Intan.
"Ada apa?"
Rafa mendadak terkejut saat mendengar pertanyaan dari istrinya yang tidak lagi memanggil kata Mas, untuk pertama kalinya ia tidak mendengar panggilan Mas dari istrinya.
Setelah beberapa menit Rafa terdiam, ia menghela nafas kasar, lagi-lagi hatinya terasa sakit saat melihat mata istrinya seperti mata panda.
"Kenapa kamu tidak masak Veronika?! Kamu tau kalau aku tidak suka masakan asisten rumah tangga selain masakanmu?!"
Veronika tersenyum getir saat mendengar pertanyaan dari suaminya, ia tau kalau suaminya tidak suka masakan siapa pun selain masakannya.
"Saya bukan pembantu kamu! Enak sekali kamu bertanya tentang masak denganku, enak sekali kamu memiliki pembantu gratis, panggil lagi Bibi Lastri dan Bibi Minah kemari, mulai dari sekarang aku bukan pembantu kamu!"
Mata Rafa langsung membulat sempurna saat istrinya memanggil kata kamu padanya, ia tidak percaya wanita yang selalu menampilkan senyum ceria dan selalu berbicara lemah lembut itu berbicara kasar.
"Kamu itu istriku, jadi wajar kalau aku tanya masak sama kamu!"
"Istri?! Sejak kapan kamu menganggap aku istri dan kenapa kamu tidak menyuruh Intan untuk membuat sarapanmu? Intan juga istrimu."
Veronika menjawab ucapan suaminya masih sambil tersenyum getir, sejak kapan ia di anggap istri oleh suaminya.
Selama menikah suaminya tidak pernah menganggapnya sebagai istri, selama menikah suaminya tidak pernah mengenalkan ia ke publik kalau ia adalah istrinya.
"Intan sedang mengandung anakku, dia tidak boleh kecapean, ini adalah anak pertamaku."
"Aku tidak peduli dan tidak ingin tau alasan apa pun! Pergi kamu dari kamarku! Aku mau tidur! Aku sudah cukup menangisi lelaki bajingan sepertimu!"
Veronika berbicara sambil mendorong suaminya keluar dari kamarnya, ia benci terlalu lama melihat sahabatnya yang tersenyum, ia tidak melihat rasa bersalah sedikit pun di wajah sahabatnya.
"Sebentar Veronika, aku ingin kamu menyetujui pernikahanku dengan Intan, agar kita bisa memiliki buku nikah, aku tidak ingin anakku nanti di anggap anak haram."
"Memang kalau anakmu itu anak haram bukan? kamu menikahi Intan 1 minggu yang lalu, sedangkan kehamilan Intan sudah 2 minggu, dan masalah itu kamu tanggung sendiri akibatnya, aku tidak peduli urusan kalian!"
Setelah mengatakan itu Veronika langsung menutup pintunya dengan sangat kasar lalu langsung mengunci pintu kamarnya.
Veronika duduk di atas ranjang sambil menghela nafas berat, ia tidak akan mengijinkan suaminya untuk menikahi Intan secara resmi.
"Intan, aku tidak akan pernah membiarkanmu untuk menikah secara resmi, rasa sakit mu tidak sebanding dengan rasa sakit ku, kamu mendukungku untuk tetap semangat mengejar cinta suamiku, tapi kamu menusukku dari belakang, kamu tidak pantas mendapatkan kebahagiaan." batin Veronika
Setelah berpikir cukup lama Veronika memutuskan untuk mengirim pesan pada ke dua sahabatnya untuk bertemu, lalu ia pergi mandi karena ia akan pergi ke salon, ia sudah lama tidak ke salon, dan bahkan sudah lama ia tidak memakai pakaian mewah hanya agar terlihat wanita biasa di depan suaminya.
Setelah selsai mandi Veronika juga langsung pergi mengendarai mobil yang biasa ia pakai memakai supir pribadi, tidak ada yang tau kalau ia bisa memakai mobil, hanya Kakek dan Nenek dari suaminya yang tau identitas Veronika.
Terlebih dari awal suaminya membelikan mobil langsung ada supirnya untuk mengantar kemana pun Veronika pergi.
Setelah menempuh perjalanan 30 menit, Veronika sampai di Restoran yang sudah memiliki janji bersama ke 2 sahabatnya.
"Hai!!"
Veronika menyapa mereka berdua sambil berpelukan, ke dua sahabat Veronika bernama Sasa dan Tasya, mereka berdua adalah sahabat dari masa SMA saat di luar negri dulu.
Setelah beberapa detik mereka bertiga melepaskan pelukannya lalu langsung memesan makanan. Tidak ada air mata di mata Veronika, namun ke dua sahabatnya tau kalau Veronika sedang tidak baik-baik saja, terlihat jelas dengan mata yang memerah seperti habis menangis.
"Sampai kapan kamu akan bertahan bersama Rafa?"
Tasya bertanya dengan raut wajah kuatir, memang tidak ada yang di tutupi oleh Veronika tentang pernikahannya bersama Rafa, mereka juga tau kalau Veronika tidak pernah di anggap istri oleh Rafa.
Veronika hanya menggelengkan kepalanya sambil meletakan sendok dan garpunya, karena mereka bertiga memang sedang makan, lalu ia berkali-kali menghela nafas berat.
"Veronika, saranku lepaskan Rafa, sampai kapan kamu mengejar lelaki yang tidak tau diri seperti Rafa? Selama ini kamu mati-matian membantu perusahaannya, apa yang kamu dapat sekarang? Masih tetap menyandang status istri tapi masih perawan?"
Veronika hanya tersenyum getir saat mendengar pertanyaan ke dua dari Tasya, mereka berdua memang mengetahui identitasnya, hanya Intan yang tidak mengetahui identitasnya.
"Sepertinya aku akan melepaskan dia untuk kali ini."
Veronika menjawab dengan suara berat, ia memang belum siap melepaskan suaminya, tapi sekarang ia sudah tidak memiliki alasan untuk bersama suaminya lagi.
Suaminya sudah bahagia bersama Intan, wanita yang sangat suaminya cintai, bahkan suaminya sampai selingkuh di belakangnya bersama Intan, lalu suaminya juga diam-diam menikahi Intan.
Apa lagi yang bisa Veronika pertahankan dari pernikahannya, ia memang sudah waktunya melepaskan pernikahan itu sesuai perjanjian bersama Ayahnya, ia memang memiliki perjanjian.
Jika selama 2 tahun Veronika tidak bisa mendapatkan cintai dari suaminya, ia akan melepaskan pernikahannya dan kembali lagi dengan kehidupannya sebagai seorang dokter dan melanjutkan bisnis keluarganya.
"Kamu tidak sakitkan?!"
Sasa bertanya sambil memegang kening Veronika, ia sangat terkejut karena Veronika akan melepaskan suaminya.
"Rafa sudah menikah lagi."
Mereka berdua mengerutkan keningnya beberapa saat, saat mendengar panggilan Rafa, dari sebelum menikah hingga sudah menikah, ini untuk pertama kalinya mereka mendengar Veronika memanggil Rafa tanpa embel-embel Mas.
"Siapa wanita yang di nikahi Rafa?! Siapa nenek lampir yang tega menjadi duri di pernikahanmu?!"
"Intan."
Mata mereka berdua membulat sempurna sambil menjatuhkan sendok dan garpunya ke lantai karena terkejut.
Mendadak meja mereka menjadi pusat perhatian pengunjung karena bunyi nyaring dari sendok dan garpu yang jatuh, membuat Veronika malu sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Jumli
semoga niatnya untuk di lepaskan tidak cuma di mulut
2024-03-21
1
Jumli
si ulat bikin greget😤
semoga semua nya cepat ke bongkar
2024-03-21
1
Jumli
jangan sok deh, emang loh doang yang bisa seperti enaknya.
dasar nggak tahu diri jadi laki👊
2024-03-21
1