Pagi harinya saat Veronika sedang terlelap dengan pulas, tiba-tiba saja ia merasakan rambutnya di tarik oleh seseorang membuat ia terbangun.
"Kamu gila Intan!!"
Veronika langsung melepas paksa rambut yang masih di tarik oleh Intan, ia langsung duduk sambil mantap mata Intan dengan sangat marah.
Veronika tidak habis pikir kalau sahabatnya itu akan tega menarik rambutnya saat ia sedang tertidur pulas, apa lagi ia sudah tidak tidur selama 2 hari.
"Kamu yang gila Veronika, kamu merayu dengan cara apa hingga aku semalaman di abaikan oleh Mas Rafa?!"
Intan bertanya dengan perasaan marah karena semalaman ia di abaikan oleh suaminya, bahkan saat ia memeluk suaminya, suaminya sama sekali tidak membalas pelukannya.
Belum lagi semalam Intan mendengar suara tawa dari kamar Veronika, entah pembicaraan apa yang di bicarakan suaminya bersama Veronika, hingga Veronika tertawa terbahak-bahak.
"Siapa yang merayu sampah seperti Rafa?! Ingat iya Intan, jangan sama kan aku dengan kamu karena kualitas kita itu berbeda, aku bukan wanita murahan seperti kamu!"
Plak!!
Suara tamparan keras itu mengenai pipi Veronika, Intan sangat marah saat di katai murahan oleh Veronika.
"Kamu bilang aku murahan?! Setidaknya aku tidak seperti kamu yang mengejar cinta dari Mas Rafa! Sedangkan aku wanita yang sangat di cintai oleh Mas Rafa!"
"Aku tidak yakin kalau Rafa akan tetap mencintai kamu saat tau orang yang menolong Rafa di masa lalu itu bukan kamu."
Veronika menjawab ucapan dari Intan sambil tersenyum mengejek, ia memang menyuruh Dandi untuk menyelediki awal mula suaminya dan Intan kenal saat kemarin ia ke Wijaya Grup, dan informasi lengkap itu sudah ia ketahui setelah suaminya keluar dari kameranya Dandi langsung menelpon dan menjelaskan semua kejadian awal suaminya dan Intan kenal.
"Dari mana kamu tau tentang itu?!"
Intan bertanya dengan wajah yang mulai pucat pasi, ia tidak pernah menceritakan apa pun tentang kejadian ia berbohong pada suaminya.
"Benarkan dugaanku kalau kamu memanfaatkan Rafa dengan alasan kamu pernah menolongnya?"
"Tidak! Aku memang yang menolong Mas Rafa saat itu, dan Mas Rafa juga yang berjanji akan menikahi aku!"
"Apa yang bisa kamu buktikan kalau kamu orang yang menolong Rafa?
" Ini bekas luka di leherku bukti kalau saat itu aku yang mempertaruhkan nyawaku untuk Mas Rafa!"
Intan berbicara sambil menunjukkan bekas luka yang ada di lehernya, ia yakin kalau Veronika tidak akan menyadari tentang masalah ia berbohong.
"Kamu pikir aku tidak tau kalau bekas lukamu itu terjadi karena perampokan?"
Mata Intan membulat sempurna saat Veronika bisa sangat detail menggali semua informasinya, jelas-jelas kejadian itu saat usia ia 12 tahun, tapi Veronika tau semuanya.
"Siapa sebenarnya kamu?! Kenapa kamu bisa tau informasi masa laluku dengan sangat detail?!"
Intan yakin kalau Veronika bukan orang kampungan, saat tau kalau Veronika bisa menggali semua informasi masa kecilnya.
Intan yakin bisa jadi kekayaan Veronika seimbang dengan kekayaannya, terlebih setelah ia menjadi istri dari Rafa dandanan Veronika sudah tidak seperti wanita kampung lagi, melainkan seperti wanita sosialita pada umumnya.
"Menurutmu siapa aku? Oh iya kamu mau tau siapa orang yang sudah membuat kamu di pecat? Aku lah orangnya yang membuat kamu di pecat."
Plak!!
Satu tamparan lagi mendarat di pipi Veronika karena Intan sangat marah saat mendengar kalau Veronika lah yang membuat ia di pecat, bahkan ia juga belum melunasi biaya dendanya.
"Kamu gila Veronika! Kamu cemburu karena aku wanita yang di cintai oleh Mas Rafa sampai kamu membuka aibku? Terlebih kamu juga tidak mengakui kalau kamu yang membuat berita itu pada Mas Rafa! Kamu puas membuat aku bertengkar dengan Mas Rafa kemarin?!"
Veronika mengelus wajahnya yang merasakan tamparan untuk ke dua kalinya sambil tersenyum lebar, rasa sakit yang ada di pipinya tidak berasa saat melihat kemarahan dari Intan.
"Aku sangat puas."
"Kamu jahat Veronika! Kamu tega menyakiti aku yang jelas-jelas sahabat kamu!"
Veronika langsung tertawa Terbahak-bahak saat mendengar kata sahabat dari Intan.
"Lalu saat kamu melempar tubuhmu pada suamiku apa kamu pernah berpikir kalau aku sahabatmu? Lalu saat kamu menikah diam-diam bersama suamiku, apa kamu menganggap aku sebagai sahabat, dan sekarang kamu bilang aku jahat?! Seharusnya kamu bercermin terlebih dahulu Intan! Kalau kamu tidak punya cermin, aku bisa membelikan cermin untuk kamu bercermin!"
Setelah mengatakan itu Veronika menghela nafas kasar, ia tidak habis pikir dengan ucapan Intan yang seolah-olah ia lah yang paling salah dalam masalah ini, bukan kah yang seharusnya mengatakan jahat itu ia pada Intan.
"Tetap saja kamu yang paling jahat Veronika! Kalau saja kamu tidak datang ke kehidupan Mas Rafa, aku adalah istri satu-satunya dari Mas Rafa!"
Veronika mengerutkan keningnya sesaat, ia pikir Intan akan menyadari kesalahannya, tapi ternyata Intan masih tidak menyadari kesalahannya.
"Aku menyesal pernah menjadi sahabat kamu Intan! Saat Sasa dan Tasya menyuruh aku untuk melepaskan Rafa, tapi hanya kamu yang mendukungku untuk mempertahankan rumah tanggaku, kamu yang menyemangati aku kalau aku bisa mendapatkan cinta dari Rafa, lalu kamu juga yang mengkhianati ku, tapi kamu masih bilang aku jahat?! Yang jahat itu kamu Intan! Kamu menjadi wanita bermuka dua!!"
Memang dari ke 3 sahabatnya hanya Intan lah yang mendukung rumah tangga Veronika selama ini, sedangkan Sasa dan Tasya selalu menyuruh ia untuk melepaskan rumah tangganya.
Bahkan kalau saja Intan tidak menjadi istri ke dua dari suaminya, Veronika berpikir kalau sahabat terbaiknya adalah Intan, karena Intan tau tentang perasaannya, tapi ternyata Intan lah yang mengkhianatinya, sedangkan ke dua sahabatnya menyuruh ia untuk melepaskan rumah tangganya karena mereka tidak ingin ia menjadi wanita bodoh karena cinta.
"Kamu pikir aku mau bersahabat dengan kamu?! Gaya kampungan dan terlalu memalukan! Tapi aku tidak habis pikir kenapa Sasa dan Tasya selalu bilang kalau kamu wanita yang paling baik! Aku benci dari dulu Veronika! Bahkan aku ingin kamu di asingkan oleh semua orang karena wajah kamu yang pura-pura polos!"
Veronika membulatkan matanya saat mendengar semua isi hati yang selama ini di pendam oleh Intan, ia tidak menyangka kalau Intan ingin bersahabat dengannya hanya palsu.
Selama ini Veronika sudah menganggap Intan sahabat terbaiknya, bahkan ia juga menutupi identitasnya dari Intan karena ia tidak mau kalau Intan merasa berhutang budi.
"Anjing saja tau siapa orang yang baik Intan, tapi kamu tidak tau orang yang paling baik selama ini dalam hidupmu!"
Jujur saja Veronika menyesal telah membantu Intan selama ini, walau pun ia suka membantu orang, ini adalah untuk pertama kalinya ia menyesali kebaikannya pada seseorang.
"Apa maksudmu Veronika?!! Kamu bilang aku tidak lebih dari anjing begitu?!"
"Keluar dari kamarku Intan!!!!"
Veronika sudah tidak ingin lagi berdebat, karena akan membuat ia semakin bertambah emosi dengan kenyataan yang harus ia terima.
Intan yang mendengar suara teriakan dari Veronika, ia memutuskan untuk keluar dari Kamar Veronika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Nur Janah
knpa pintunya nggak di kunci sih,lagian di tampar 2x kok gak bls sama sekali Veronika
2025-02-07
0
Jumli
nggak punya malu banget 🙄
2024-04-08
0
Jumli
makanya, enak banget ngambil kesempatan 👊
2024-04-08
0