Malam harinya Veronika tidak pulang ke rumah, melainkan ia pulang ke apartment untuk mengganti pakaiannya karena akan akan makan malam bersama Alex.
Apa lagi Veronika juga sudah lama tidak datang ke apartemennya, lagi pula ia juga tidak ingin di tanya oleh suaminya mau pergi kemana nanti.
Sekarang Veronika sudah menuju arah pulang, memang setelah membahas proyek ia memutuskan langsung pulang, walau pun Alex masih ingin mengajak ia mengobrol, tapi ia menolaknya.
Setelah sampai rumah Veronika sudah di tunggu oleh suaminya yang sedang berdiri di depan pintu utama.
"Dari mana kamu baru pulang?! Apa pantas seorang istri jam segini baru pulang?!"
Rafa Bertanya sambil bertolak pinggang, dengan wajah memerah, menandakan kalau ia sangat marah.
Bagai mana Rafa tidak marah kalau istrinya berangkat dari tadi siang, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 21.03WIB istrinya baru pulang, belum lagi ia mendapat kiriman pesan sebuah foto dari Reja Sahabatnya.
Foto istrinya sedang makan malam bersama ke dua lelaki yang tentu saja Rafa kenal kalau lelaki itu adalah Dandi, tangan kanan dari Atmaja Wijaya Grup tempat istri ke duanya bekerja, dan satu lagi adalah Alex, kepercayaan untuk pembangunan proyek, sama-sama bawahan dari Wijaya.
Belum lagi istrinya sudah mengganti pakaian, tentu saja kemarahan Rafa bertambah, dan pikiran negatif menyelimuti hatinya, terlebih ia yang sebagai suami belum pernah menyentuh istrinya sama sekali.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu? Sejak kapan urusanku menjadi urusanmu? Bukankah kamu dulu pernah bilang kalau kita tidak perlu ikut campur dengan urusan masing-masing?"
Veronika bertanya dengan kening berkerut, apa suaminya itu mulai peduli, atau suaminya sedang mencari kesalahannya, membuat ia masih bingung apa arti dari kemarahan suaminya.
"Ada hubungan apa kamu bersama Alex?! Kenapa Alex mengusap sisa makanan di bibir kamu?!"
Veronika mendengus kesal, dari mana suaminya tau kalau ia habis bertemu Alex, apa lagi tadi memang Alex mengusap sisa makanan di bibirnya, tapi bagi ia itu semua tidak berarti apa-apa walau pun ia tau kalau Alex menaruh perasaan padanya dengan perlakuan Alex yang menunjukkan Alex menyukainya.
"Aku tidak ada hubungan apa-apa bersama Alex!"
"Dari mana kamu kenal dengan Alex dan Dandi?!! Jelas-jelas kalau kamu itu hanya wanita biasa, jangan bilang kamu memberikan tubuhmu hanya untuk uang, itu kenapa kamu mengganti pakaianmu?!"
Plak..!!
Sebuah tamparan keras langsung mengenai pipi suaminya, Veronika sangat marah saat suaminya menganggap ia wanita murahan.
"Jangan sama kan aku dengan Intan Rafa!! Aku bukan Intan yang melempar tubuhnya hanya untuk seorang lelaki!"
Beberapa detik Rafa terkejut saat istrinya menpar ia, terlebih ia bisa melihat tatapan benci di mata istrinya, apa lagi selama menikah istrinya belum pernah menamparnya, tapi kali ini istrinya menamparnya.
Rafa mengerti kalau sekarang istrinya sangat marah atas ucapannya, ia tidak bermaksud untuk melukai hati istrinya, ia hanya cemburu pada istrinya yang dekat dengan lelaki lain hingga otaknya tidak bisa berpikir jernih.
"Aku memang bodoh dulu saat aku ingin di sentuh oleh kamu aku selalu melakukan berbagai cara gila, tapi bukan berarti aku akan melakukan hal gila dengan lelaki lain!!"
Suara Veronika yang berbicara sambil berteriak membuat Bagas berjalan ke arah mereka karena ia tadi sedang di ruang televisi.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk mengatakan itu."
Untuk pertama kalinya Rafa minta maaf pada istrinya, bahkan saat ia menggoreskan pisau di lengan istrinya, tidak ada kata maaf dari mulutnya.
Veronika tersenyum getir saat mendengar permintaan maaf untuk pertama kali dari suaminya, ia tidak tau kalau suaminya itu sedang cemburu.
"Ingat, jangan pernah samakan aku dengan Intan, semua wanita itu tidak sama Rafa."
Setelah mengatakan itu Veronika langsung pergi ke kamar, meninggalkan suaminya yang masih mematung di sana dengan menatap kepergiannya.
"Maafkan aku Veronika, aku yang membuat rumah tangga kita menjadi rumit." batin Rafa
Entah kenapa Rafa merasa menyesal telah menikahi Intan, tapi di sisi lain ia memang sudah berjanji akan menikahi wanita yang telah menolongnya.
Bagas langsung berjalan ke arah cucunya, ia langsung menepuk pundak cucunya.
"Ini adalah pilihanmu, kamu sendiri yang membuat sifatnya berubah, kamu sendiri yang menyia-nyiakannya usahanya, padahal yang ia ingin hanya cintamu Rafa, sekarang nikmati saja perasaanmu yang seperti orang asing dalam hidupnya."
Setelah mengatakan itu Bagas juga langsung pergi ke kamar, meninggalkan Rafa yang masih mematung di sana.
"Masalah ini terjadi karena aku, aku yang salah telah menghadirkan wanita lain di tengah-tengah perjuangan cintamu." batin Rafa
Rafa tidak tau kenapa ia menjadi memiliki perasaan pada istrinya, padahal istrinya berjuang untuk mendapatkan cintanya selama 2 tahun, tapi kini saat istrinya tidak lagi berjuang untuk mendapatkan cintanya, ia baru menyadari dan merasa kehilangan sosok dari seorang Veronika.
Setelah sekitar 20 menit Rafa berdiri mematung, ia memutuskan untuk ke kamar istri pertamanya karena istri ke duanya memang sudah tidur.
Saat Rafa masuk ke dalam kamar istrinya, ia langsung tersenyum saat melihat istrinya yang sedang duduk di atas ranjang sambil membaca majalah
Memang Rafa tau kalau kebiasaan istrinya selalu membaca majalah sebelum tidur, lalu ia langsung duduk di samping istrinya.
"Ada apa kamu kemari?! kalau kamu masih mau menuduhku yang tidak-tidak lebih baik keluar, aku sedang tidak ingin berdebat, aku capek."
Veronika berbicara masih fokus dengan majalah yang ia baca.
"Aku ingin tidur di sini, bolehkah aku tidur di sini?"
Rafa bertanya sambil mengelus rambut istrinya yang langsung di tepis oleh istrinya.
"Pergi kamu dari sini! Aku tidak ingin Intan mengganggu tidurku seperti tadi pagi, lagi pula aku juga tidak ingin tidur bersama sampah sepertimu!"
Rafa menghela nafas berat saat mendengar ucapan kasar dari istrinya, lagi-lagi ia bertanya pada dirinya sendiri kemana perginya Veronika yang dulu, yang selalu gila ingin di sentuh olehnya, ingin mendapatkan perhatian darinya, tapi sekarang lagi-lagi istrinya selalu menjaga jarak.
"Maafkan aku karena telah mengkhianatimu."
"Untuk apa kamu sekarang mengatakan itu padaku? Lagi pula aku sudah tidak butuh kata maaf."
"Maafkan aku karena tadi menuduh kamu yang tidak-tidak, tadi aku hanya cemburu."
Pada akhirnya Rafa mengakui kalau ia cemburu saat melihat istrinya dekat dengan lelaki lain.
"Bukan'kah harusnya kamu senang karena kamu bisa memojokkan aku untuk kita berpisah? Kenapa kamu sampai berpura-pura cemburu?"
Veronika bertanya sambil menatap manik mata suaminya, ia tau kalau kecantikannya itu tidak akan di tolak oleh lelaki mana pun, tapi ia tidak menyangka kalau suaminya sangat mudah menyukainya.
"Aku tidak ingin berpisah denganmu Veronika, mari kita buka lebaran baru lagi?"
"Tentu saja aku sudah membuka lembaran baru, aku sudah tidak ingin kamu lagi dalam hidupku, dan sekarang kamu keluar dari kamarku Rafa!!"
Mulut Rafa menganga tidak percaya saat istrinya begitu mudah melupakannya.
"Baiklah kamu sekarang istirahat."
Rafa tidak ingin memaksakan istrinya, ia akan datang lagi lain hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
tryssemangat
2024-03-21
1
Elisabeth Ratna Susanti
suka 😍
2024-01-14
1
Spyro
Lah trus maumu pie tho Mas? Kan udah ada bebeb Intan 😅
2024-01-14
1