Setelah pulang dari perusahaan orang tuanya tadi Intan sangat marah, saat orang tuanya tidak memenuhi keinginannya, bahkan orang tuanya menyuruh ia untuk berpisah dengan Rafa.
Intan tau dari sekertaris Ayahnya kalau Veronika tadi siang menemui Ayahnya, entah apa yang Veronika katakan pada Ayahnya hingga Ayahnya menyuruh ia untuk berpisah dengan Rafa.
Jelas-jelas Ayahnya sangat setuju kalau Intan menikah dengan Rafa, tapi kali ini Ayahnya marah besar padanya, membuat ia membuang semua bantal yang ada di atas ranjang ke lantai.
"Sial! Apa yang kamu bicarakan pada Ayahku Veronika! Hingga Ayahku memarahiku dan menyuruhku untuk berpisah dengan Mas Rafa!"
Nafas Intan bergemuruh karena ia sangat marah, ia tidak habis pikir kalau Ayahnya lebih membela orang luar dari pada ia sendiri, yang jelas-jelas putrinya.
"Lagi-lagi aku kalah dengan Veronika! Apa kelebihan wanita kampungan itu?! Tidak memiliki keahlian dalam bidang apa pun, tapi Veronika selalu saja menang!"
Rafa mengerutkan keningnya saat masuk ke dalam kamar, ia melihat istrinya yang sedang marah besar.
"Kenapa kamu sayang?"
Rafa bertanya sambil berjalan ke arah istrinya.
"Ini semua gara-gara Veronika Mas! Aku tidak tau apa yang di bicarakan Veronika bersama Ayah sampai-sampai Ayah memarahiku dan menyuruhku agar kita berpisah!!"
Intan berbicara dengan air mata yang mengalir deras. Rafa langsung mengulurkan ke dua tangannya untuk menghapus air mata istrinya.
"Kamu tidak berbohong lagi kan sayang? Tadi pagi kamu juga membohongiku kalau Veronika mendorongmu."
Memang setelah kejadian tadi pagi Rafa tidak membicarakan kebohongan istrinya, tapi ia yakin kalau tadi pagi istrinya berbohong.
Apa lagi Rafa juga sudah melihat bukti kalau yang di aniaya itu adalah istrinya pertamanya, tentu saja ia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama untuk menuduh istri pertamanya, apa lagi istri pertamanya seperti di telan bumi, dari tadi siang hingga sore hari istri pertamanya belum juga pulang.
Di Tambah istri pertamanya dengan sengaja mematikan ponselnya saat Rafa menelponnya, membuat ia tidak percaya kalau masalah istri ke duanya ada kaitannya dengan istri pertamanya.
"Jadi Mas pikir aku berbohong begitu?! Tadi pagi aku tidak berbohong Mas! Aku heran sama Mas, Mas lebih percaya orang lain dari pada aku, wanita yang Mas cintai!"
Intan berbicara sambil menghempaskan ke dua tangan suaminya yang sedang menghapus air matanya, ia pikir suaminya tidak membahas masalah tadi pagi itu karena percaya kalau Veronika mendorongnya walau pun tidak memiliki luka, tapi ia tidak menyangka kalau suaminya itu tidak percaya.
"Kamu memang orang yang aku cintai sayang, tapi selama ini Veronika tidak pernah melakukan hal yang tidak masuk akal, memangnya kamu punya bukti kalau Veronika lah yang membuat orang tuamu marah?"
Rafa yakin kalau orang tua istri ke duanya marah bukan karena istri pertamanya, bisa jadi orang tua istri ke duanya marah karena perusahaannya memiliki masalah seperti perusahaan ia yang memiliki masalah setelah ada orang yang mengunggah berita pernikahan di Internet.
"Tadi siang Veronika datang ke perusahaan Ayah, dan Mas tau masalah berita pernikahan kita di unggah oleh Veronika, Veronika mengakuinya sendiri kalau Veronika yang mengunggah berita itu."
Rafa menarik nafas pelan, entah kenapa ia tidak bisa percaya dengan ucapan dari istri ke duanya, lagi pula istri pertamanya hanya wanita kampung, mana mengerti mengunggah berita ke internet.
Namun Rafa tidak ingin memperpanjang masalahnya, apa lagi ia menyadari kalau istrinya sedang hamil, ia takut kandungan istrinya kenapa-napa.
"Sudah kamu jangan menangis sayang, masalah uang denda akan aku usahakan."
Rafa berbicara sambil menarik istrinya dalam pelukannya, ia pikir kalau menikah dengan Intan itu hidupnya akan bahagia, tapi ternyata baru menikah 3 hari saja masalah terus saja datang.
"Iya Mas terima kasih."
Intan juga membalas pelukan dari suaminya, ia sudah merasa lega saat suaminya akan membantu ia untuk membayari dendanya.
"Sama-sama, ini memang sudah kewajibanku sayang, sekarang kamu hanya fokus dengan kandungan kamu, selebihnya biar aku yang menyelesaikan masalah ini."
Intan menganggukkan kepalanya, ia langsung menatap ke mata suaminya.
"Kapan Mas akan menceraikan Veronika? Kapan Mas akan menikahi ku secara resmi?"
Intan memang sudah ingin menendang Veronika dari rumah itu, ia ingin tau reaksi Veronika saat lelaki yang di cintainya menginginkan untuk berpisah.
Rafa langsung menghela nafas berat saat mendengar pertanyaan dari istrinya, dulu saat belum menikahi Intan, ia memaksa untuk menikahi Intan agar Veronika mau berpisah, tapi sekarang ia ingin mengurungkan niatnya untuk berpisah dengan Veronika.
Rafa memang baru menyadari kalau istri pertamanya itu sangat cantik, ia yakin kalau ia dan istri pertamanya berpisah akan ada banyak lelaki yang mengantri untuk menikahi istri pertamanya.
"Aku tidak tau kalau Masalah ini sayang, apa lagi di rumah ini juga ada Kakek, aku tidak bisa berpisah dengannya, hanya Veronika yang sangat dekat dengan Kakek, kalau aku bisa berdamai dengan Veronika, aku bisa sangat mudah meminta bantuan dari Kakek."
Tadi pagi Kakek Rafa memang sangat marah padanya, bahkan Kakeknya mengatakan tidak akan membantu perusahaanya karena telah mengecewakan Kakeknya, jadi ia bisa beralasan kalau ia tidak akan menceraikan istri pertamanya karena Kakeknya.
"Aku lelah begini terus Mas, aku juga tidak suka kalau sampai Mas dekat dengan Veronika, aku mau cinta Mas hanya untuk aku, Mas yang berjanji akan menikahi aku dulu, tapi Mas juga yang membuat luka."
Intan tidak mau kalau kasih sayang suaminya terbagi, apa lagi ia sangat membenci Veronika, ia ingin menghancurkan hati Veronika berkeping-keping, bahkan ia ingin Veronika merasa kalau hidupnya itu tidak pernah berarti.
"Maafkan aku sayang, kamu sabar sampai masalah ke uangan kita membaik."
"Iya, tapi aku tidak suka Mas mengabaikan ku seperti semalam, aku sedang hamil Mas, aku tidak boleh banyak pikiran, kalau tidak nanti janin aku yang bermasalah."
Intan menggunakan kandungannya agar suaminya itu tidak mengabaikannya.
"Iya sayang, tapi besok aku harus keluar kota untuk mengurusi masalah perusahaan, mungkin aku pulang malam, jadi besok kamu di rumah sama Mama saja."
"Baiklah Mas."
Intan mencoba untuk mengerti suaminya walau pun ia tidak ingin di tinggal pergi oleh suaminya, terlebih ia sangat malas kalau nanti Kakek dari suaminya belum pulang dan membuat masalah dengannya, tapi ia juga butuh uang 1 miliyar untuk melunasi denda itu.
"Terima kasih sudah pengertian sayang."
"Sama-sama Mas."
Rafa mengecup singkat istrinya, lalu ia menyuruh istrinya duduk di sofa. Namun pikiran Rafa tidak berhenti memikirkan istri pertamanya.
Sudah 2 hari Rafa tau istri pertamanya pergi tanpa menggunakan supir, terlebih kepergian hari ini yang membuat ia bertanya-tanya pergi kemana karena tidak ada penagihan dari kartu kredit milik istri pertamanya.
"Sepertinya Mas sedang memikirkan sesuatu?"
"Aku hanya sedang memikirkan tentang pekerjaanku besok sayang."
Intan tau kalau suaminya sedang berbohong, tapi ia tidak ingin memperpanjang masalah itu, ia sudah cukup lelah dengan masalah hari ini yang membuat ia hampir stres.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trussabar
2024-03-21
0
Spyro
Duh maaf ya Rafa, skrg malah Vero nya yg gak sama kmuu
2024-01-14
1
Spyro
Ya gitulah kl nikah diem2 .. gak berkah..
2024-01-14
1