Setelah mengobrol bersama Kakek dari suaminya Veronika berbaring sambil menghela nafas berkali-kali, ia berpikir tentang keputusannya yang ingin berpisah dengan suaminya.
Perasaan cinta Veronika masih ada, apa lagi ia mencintai suaminya dari pandangan pertama, tapi ia juga sangat membenci suaminya karena suaminya tega mengkhianati pernikahannya dengan sahabatnya sendiri.
Namun tiba-tiba saja Veronika merasa ada yang menaiki ranjangnya, dan tiba-tiba saja sebuah tangan memeluknya dari belakang.
"Apa yang kamu bicarakan sama Kakek?"
Rafa bertanya sambil berbisik di telinga istrinya, lalu ia juga mengecup singkat kening istrinya. Beberapa saat Veronika terkejut atas perlakuan suaminya, ini untuk yang ke dua kali suaminya mengecup keningnya.
Awal suaminya mengecup kening Veronika saat baru sah menyandang status istri dari Rafa, semenjak itu suaminya tidak perman lagi mengecup keningnya, tapi beberapa saat kemudian ia membuang jauh-jauh perasaan terkejutnya.
Veronika yakin kalau suaminya hanya ingin tau apa yang di bicarakan tadi bersama Bagas, ia langsung melepaskan pelukan suaminya masih sambil membelakangi suaminya.
Walau pun Veronika terasa nyaman mendapat pelukan dari suaminya, tapi ia tidak ingin menjadi bodoh lagi karena cinta.
"Memangnya kamu kira aku akan membicarakan apa?"
Veronika bertanya masih sambil membelakangi suaminya, ia sama sekali tidak ingin membalikan badan.
"Aku itu suami kamu Veronika, kamu harus panggil Mas sama aku."
Bukan jawaban dari istrinya yang di dengar oleh Rafa, tapi gelak tawa dari istrinya, ia tidak tau apa yang lucu dari ucapannya hingga membuat istrinya tertawa.
Namun Rafa bisa melihat wajah tertawa samar-samar dari istrinya karena istrinya sudah menyalakan lampu tidur, tidak bisa ia pungkiri kalau istri yang selalu ia sia-siakan itu terlihat cantik.
"Kenapa aku baru menyadari kalau Veronika adalah wanita yang paling cantik dari sekian banyak wanita yang aku temui." batin Rafa
"Memangnya selama ini kamu menganggap aku sebagai istri? Memangnya selama ini kamu sudah melakukan tanggung jawabmu sebagai suami?!"
Veronika bertanya sambil masih tertawa, menurut ia sangat lucu saat suaminya meminta ia untuk memanggil suaminya Mas, bukan kah dulu ia sudah selalu menghormati suaminya, tapi masih belum bisa menggerakkan hati suaminya.
Rafa langsung membalikan tubuh istrinya agar telentang, lalu ia langsung menindih tubuh istrinya dengan ke dua tangannya yang memegang ke dua tangan istrinya.
"Kamu mau aku melakukan hubungan layaknya suami istri bukan? Mari kita lakukan malam ini."
"Jangan gila Rafa! Aku tidak sudi memberikan tubuhku untuk lelaki sampah seperti kamu!"
Veronika berbicara sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya, ia tidak mau melakukan itu, ia tidak suka barang bekas.
Rafa hanya tersenyum saat mendengar penolakan dari istrinya, bukan kah dulu istrinya selalu memakai dress transparan hanya ingin di sentuh olehnya, tapi sekarang istrinya tidak ingin di sentuh olehnya.
"Bohong kalau kamu tidak mau di sentuh olehku! Dulu kamu selalu melakukan hal gila agar di sentuh olehku! Veronika, aku bisa memberikan apa pun yang kamu mau, tapi aku mau kamu bujuk Kakek agar bisa menerima Intan."
Bukan itu yang ada di pikiran Rafa, melainkan ia ingin Kakeknya menerima benih yang ada di kandungan Intan, masalah Kakeknya menerima Intan atau tidak, ia sama sekali sudah tidak peduli saat melihat dada istrinya dari luar baju yang membuat kejantanannya berdiri tegak begitu saja.
Veronika langsung tersenyum saat mendengar permintaan dari suaminya, ia kira wanita bodoh mau melakukan apa pun agar tubuhnya itu di sentuh oleh suaminya, ia sama sekali sudah tidak tertarik lagi.
"Sudah aku bilang kalau aku sudah tidak tertarik lagi denganmu Rafa!!"
Rafa tidak peduli ia langsung mencium paksa bibir istrinya yang membuat istrinya menendang pusat inti miliknya hingga ia langsung berdiri sambil mengaduh kesakitan.
"Kamu gila iya Veronika?! "
Rafa berbicara dengan tangan kanan memegangi miliknya, sedangkan tangan kirinya ia langsung menyalakan lampu untuk melihat wajah tidak bersalah dari istrinya.
"Sudah aku bilang kalau aku tidak sudi di sentuh olehmu! Apa lagi itu ciuman pertamaku bodoh!"
Veronika berbicara dengan posisi duduk sambil mengusap bibirnya dengan kasar, lalu ia langsung pergi ke wastafel untuk kumur-kumur, ia tidak suka bibir suaminya, ia tidak mau bertukar air liur bekas Intan, yang menurutnya sangat menjijikan.
Rafa yang melihat istrinya pergi ke kamar mandi ia juga mengikuti istrinya, ia sangat terkejut saat melihat istrinya mencoba memuntahkan dan berkumur-kumur.
"Apa sekarang aku sangat menjijikan bagimu Veronika?" batin Rafa
Rafa tidak habis pikir dengan istrinya yang dulu gila ingin melakukan hubungan layaknya suami istri, tapi kali ini istrinya menolak dan bahkan merasa jijik.
Setelah mengelap mulutnya memakai tisu Veronika langsung melihat ke arah suaminya yang sedang berdiri di depan pintu.
"Pergi kamu dari kamarku! Sana garap saja istri tersayang kamu itu! Jangan berharap bisa tidur denganku!!"
Rafa menghela nafas berat, kalau dulu istrinya bahagia saat melihat ia masuk ke kamar, tapi kalau sekarang istrinya seperti tidak sudi ada ia dalam kamar.
"Biarkan aku tidur di sini Veronika, bagai mana pun juga kamu istriku, tentu saja aku harus adil dengan ke dua istriku."
"Siapa yang bilang aku adalah istrimu?! Mulai dari sekarang tubuhku ini hanya milikku sendiri, kamu sama sekali tidak berhak dengan tubuhku!"
"Panggil aku Mas Veronika!!"
Rafa berbicara sambil setengah berteriak saat lagi-lagi istrinya memanggil panggilan kamu padanya, ia juga tidak tau kenapa sekarang menginginkan istrinya memanggil dirinya dengan panggilan Mas.
Jelas-jelas Rafa sendiri sangat ingat kalau dulu ia tidak suka di panggil Mas selain dari Intan, tapi sekarang ia ingin di panggil Mas oleh istrinya.
"Kamu maksa sekali ingin di panggil Mas?! Memangnya kamu layak di hormati olehku?! Tentu saja jawabannya kamu tidak layak! Selama ini aku memperlakukan kamu sebagai lelaki istimewa, tapi apa balasan kamu padaku? Kamu menikah lagi tanpa sepengetahuanku, lebih baik kamu urusi saja janin yang ada di dalam wanita murahanmu itu!"
Rafa tersenyum saat mendengar ucapan dari istrinya.
"Kamu masih cemburu?"
"Sama sekali tidak, lagi pula apa yang bisa aku harapkan dari kamu?! Kamu sebentar lagi di ambang kebangkrutan."
"Dari mana kamu tau?"
Rafa bertanya dengan wajah yang sangat terkejut, dari tadi sore hingga sekarang ia belum menceritakan tentang perusahaannya, tapi istrinya sudah mengetahuinya.
"Tidak penting dari mana aku tau, yang jelas nikmati saja masalahmu sekarang, dan cepat pergi dari kamarku!"
Veronika sudah lelah berdebat dengan suaminya, ia sudah ingin merebahkan tubuhnya dengan nyaman di atas ranjang.
"Baik aku akan keluar."
Mau tidak mau Rafa keluar dari kamar istrinya, walau pun ia sangat menginginkan tidur dengan istrinya, tapi ia lebih memilih mengurungkan niatnya.
Rafa yakin kalau istrinya sekarang hanya cemburu, ia yakin setelah di beri waktu istrinya mau berubah menjadi seperti dulu lagi, karena ia baru menyadari kalau istrinya sangat cantik.
"Aku yakin kalau kamu masih mencintaiku Veronika, dan aku yakin suatu saat kamu tidak akan menolak ku lagi." batin Rafa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Jumli
meluncur 3 iklan ya Thor, semangat trus💪
2024-04-08
0
Jumli
sok banget lu
2024-04-08
0
Jumli
kesel aku sama tokoh yang seperti ini😤
memang nya kau pikir dia nggak punya perasaan?
jangan sok seakan menjadi korban🙄
2024-04-08
0