Bab 17: Batas Waktu

Lyra duduk di dalam bathtub, bersandar pada Zachery yang ada di belakangnya. Mereka berendam di air hangat untuk merilekskan tubuh mereka setelah penyatuan yang mereka lakukan. Lyra begitu kelelahan. Hingga rasanya ia ingin tertidur saat itu juga. Perlahan matanya terasa begitu berat dan ia menutup matanya.

"Baby, kamu terlihat sangat kelelahan." Ternyata Zachery memperhatikannya.

Lyra membuka matanya yang sudah tertutup. "Maafkan saya, Daddy. Saya masih belum terbiasa mengerjakan semua pekerjaan sebagai sekretaris."

"Apa aku terlalu memforsirmu?"

"Tidak, Daddy. Sudah menjadi tugas saya untuk melakukan semua yang Daddy suruh. Saya malah merasa kagum pada Pak Felix karena selama ini beliau melakukan semua tugasnya sendiri."

"Itulah mengapa aku merekrut sekretaris yang baru. Beberapa bulan lalu aku baru saja memecat sekretarisku yang lain." Zachery memijat tubuh Lyra.

"Daddy tidak perlu memijat saya." Lyra merasa tidak enak karena atasannya itu sampai memijit pundaknya.

"Tidak apa-apa. Diamlah, aku akan membuat tubuhmu lebih rileks." Zachery melanjutkan pijatannya.

"Terimakasih, Daddy." Akhirnya Lyra membiarkannya. "Lalu kenapa Daddy memecat sekretaris Daddy?"

"Karena perjanjian kami sudah habis."

Seketika Lyra langsung tahu, perjanjian apa yang Zachery bicarakan. "Apa... dia adalah sugar baby Daddy?"

"Iya. Sebelum dirimu, dialah wanitaku."

Lyra menjadi sangat resah. Apa ia juga akan dipecat setelah tiga bulan perjanjian ini berakhir?

"Itu artinya tiga bulan lagi, saya juga harus berhenti?" Tanya Lyra tanpa sadar.

Sontak Zachery menghentikan pijatannya.

"Suatu hari, perjanjian Daddy dan saya pun akan berakhir. Itu artinya saya juga harus pergi." Imbuh Lyra.

Zachery tertegun. Entah mengapa rasa tak rela muncul di dalam hatinya. Seketika direngkuhnya tubuh Lyra kembali. "Jangan katakan seakan kamu akan pergi sekarang. Batas waktumu masih sekitar dua bulan lagi untuk bersama denganku."

"Iya, Daddy. Saya hanya menyampaikan pemikiran saya saja." Lyra menjelaskan.

"Lihat aku, Baby." Pinta Zachery. Lyra pun menoleh dan menatap Zachery yang masih berada di belakangnya.

Seketika Zachery mencium bibir Lyra dengan lembutnya. Lagi-lagi Lyra merasakan debaran itu lagi. Ciuman tanpa gai rah yang hangat dan mendebarkan. Ini sudah kedua kali Zachery melakukannya.

Zachery pun melepaskan tautan bibirnya dan kembali menatap Lyra dengan lekatnya. Dibelainya pipi Lyra penuh kasih sayang dan mengecup bibirnya sekali lagi.

Lyra merasa apa yang Zachery terlalu... romantis.

"Aku ingin bersama denganmu malam ini. Tapi aku harus pulang dan berbicara pada putriku." Zachery kembali merengkuh tubuh Lyra. "Hubungan kami masih belum membaik."

"Semoga hubungan Daddy dan Rachel akan segera membaik." Lyra mengucap dengan tulus.

"Semoga saja. Aku juga ingin meminta maaf padamu, sebagai ayah dari Rachel, aku minta maaf atas semua hal yang Rachel lakukan padamu. Dia sebenarnya anak yang baik, tapi melihat perempuan yang mempesona dan penuh talenta sepertimu, ia merasa eksistensinya terancam oleh keberadaanmu. Makanya dia sering mengganggumu." Terang Zachery.

Lyra merasa tersentuh, sebagai seorang ayah, Zachery begitu bertanggung jawab. Padahal Zachery tak perlu sampai mengatakannya.

Lyra juga merasa keheranan sendiri saat Zachery mengatakan bahwa Lyra adalah seorang wanita yang mempesona dan penuh talenta. Pasalnya Zachery mengatakannya dengan sangat tulus, bukan seperti sekedar menggoda atau semacamnya. Apakah hubungan antara 'daddy' dan 'baby' nya harus sampai seperti ini? Bukankah sudah jelas salah satu dari poin perjanjian mengatakan bahwa hubungan ini sepenuhnya adalah hubungan timbal balik, tapi afeksi yang Zachery berikan rasanya melewati batas yang seharusnya mereka jaga.

"Daddy tidak perlu seperti itu. Saya sudah melupakannya. Daddy jangan khawatir." Sebenarnya Lyra tak sepenuhnya jujur. Dia masih sangat membenci Rachel. Namun ia menghargainya karena Zachery sudah mengatakan maaf mewakili putri sambungnya tersebut.

"Kamu memang gadis yang sangat baik." Puji Zachery.

Lyra hanya tersenyum tipis menanggapi itu. "Tapi sepertinya Nyonya Rasalie belum mengetahui tentang itu, Daddy?"

"Iya. Aku sengaja merahasiakannya. Selama aku masih bisa menyelesaikannya sendiri, untuk apa aku melibatkannya. Kamu tahu sendiri tadi bagaimana sikap meluap-luapnya. Aku ingin segera melupakan masalah ini, dan Rachel pun terlihat menyesalinya."

Lyra mengangguk paham.

"Baiklah. Sekarang aku harus segera pergi." Zachery membantu Lyra untuk berdiri dan keluar dari bathtub. "Jangan melewatkan makan malam, lalu tidurlah setelah itu." Zachery mengecup kening Lyra dan kemudian segera berpakaian dan pergi dari penthouse itu.

Setelah makan malam Lyra membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ia mulai menyelimuti tubuhnya. Pikirannya mulai berkelana. Ia teringat dengan apa yang baru saja dibahasnya dengan Zachery, setelah tiga bulan ia harus berhenti dari posisi sekretaris Zachery dan harus mencari pekerjaan lain. Lyra menghela nafas panjang. Ternyata pada akhirnya ia tetap harus melepaskan mimpinya bekerja di Vander Enterprise.

Tentu saja, Zachery sudah mengatakannya dengan sangat jelas, dia tidak pernah memiliki hubungan seperti itu dengan karyawannya sendiri. Kini Lyra harus mulai mencari peluang kerja di tempat lain. Ia juga harus mulai mencari tempat tinggal agar saat semuanya berakhir, Lyra sudah memiliki tempat lain untuk bernaung, tempat lain yang lebih layak untuk ia tinggali. Semua barang-barang pentingnya juga sengaja Lyra tinggalkan di kamar kostnya, tidak ia bawa ke penthouse ini karena walaupun Zachery mengatakan agar Lyra menganggap penthouse ini sebagainya rumah sendiri selama tiga bulan, tetap Lyra tak bisa melakukannya.

Penthouse itu terlalu besar dan Lyra merasa tempat itu benar-benar bukan tempat untuknya. Lyra tak perlu kemewahan. Ia tak suka hal-hal seperti itu. Dibandingkan sesuatu yang mewah, Lyra lebih menyukai segala sesuatu yang membuatnya merasa nyaman. Sedangkan semua kemewahan yang Zachery berikan ini tidak membuatnya nyaman, malah membuatnya merasa terbebani.

Keesokan harinya Lyra bekerja seperti biasa. Ia disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Zachery sendiri hari itu dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke beberapa anak perusahaannya hingga malam hari. Lyra merasa sedikit lega karena seharian ini hanya Felix yang akan mendampingi Zachery. Sedangkan dirinya ditugaskan untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya di kantor. Selain itu, kemungkinan Zachery tak akan datang ke penthouse karena pria itu sedang sangat sibuk.

Hari itu pekerjaan Lyra tak terlalu banyak. Hingga tiga puluh menit sebelum waktunya pulang, semua pekerjaannya sudah rampung. Lyra pun berniat mengunjungi divisi lamanya dan menyapa mereka. Semuanya begitu heboh melihat Lyra yang mengunjungi mereka setelah bekerja di lantai tertinggi gedung itu. Lyra sendiri merasa rindu bekerja bersama-sama seperti dulu. Divisi itu dipenuhi orang-orang yang baik dan cocok dengannya, sehingga walaupun baru sebentar mereka bersama-sama, Lyra sudah merasa sangat dekat. Sedangkan sekarang pekerjaannya sungguh membosankan. Ia tak memiliki rekan kerja selain Felix. Apalagi pria itu sangat kaku, mereka jarang mengobrol hal-hal selain pekerjaan. Sebenarnya ada beberapa asisten Felix yang selalu membantunya mengerjakan berbagai pekerjaan, namun mereka tidak diperkenankan untuk mengobrol saat sedang bekerja. Mereka harus bekerja sekaku Felix, sungguh sangat membosankan.

Tak ingin melewatkan kesempatan, semua rekan kerjanya mengajak Lyra untuk menghabiskan waktu bersama di akhir pekan itu. Sekedar makan malam bersama dan mungkin berkaraoke ria. Mengingat Zachery yang kemungkinan tidak akan ada hingga nanti malam, Lyra pun setuju untuk ikut.

Di sebuah tempat karaoke yang cukup berkelas, mereka pun memesan makanan dan mulai berkaraoke ria secara bergantian. Semua orang bersenang-senang, hingga saat malam semakin larut seorang pelayan datang membawa beberapa botol minuman beralkohol.

"Loh, ini siapa yang pesen?" Tanya Dewi, sang kepala divisi.

Terpopuler

Comments

Eka elisa

Eka elisa

aduh jgn"....ada yg mo jebak kmu ly.... rchel. mungkin.... dia kn jht bgt sma kyk emk y songong... bgt

2024-02-10

2

⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾

Bagus sekali... tetap semangat berkarya kak Lala ❤️❤️👍👍💪💪

2024-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!