Bab 6: Tak Terbendung

"Gimana, Ra? Ganteng banget 'kan? Anaknya seumuran sama kita. Eh, dia sekampus 'kan ya sama lo?" Ujar Jihan.

Lyra diam mematung. Ia tak bergerak sedikitpun. Tatapannya terpaku pada pria yang sedang berpidato di depan sana tanpa berkedip sedikitpun. Syok, Lyra benar-benar syok.

"Ra, lo sampai segitunya ngeliatin bos kita? Gue ngerti si pak bos emang sekeren itu, tapi jangan sampe naksir ya soalnya..." Belum sempat Jihan menyelesaikan kata-katanya, Lyra beranjak dari duduknya. "Ra, mau kemana lo?"

Tak menjawab, Lyra segera meninggalkan kursinya. Ia berjalan melewati orang-orang yang masih duduk rapi pada posisinya sambil memperhatikan dengan seksama sang pemimpin perusahaan memberikan pidatonya. Lyra harus segera pergi, ia ingin segera pergi dari auditorium itu.

Kini Lyra berada di toilet. Ia meremas kedua tangannya yang gemetar. Ditatapnya pantulan wajahnya di cermin. "Gak mungkin... Gak mungkin cowok waktu itu Presdir Vander." Lyra menggelengkan kepalanya frustasi.

Waktu itu ia sempat akan mencari tahu siapa sebenarnya Zachery Khaled Ivander. Waktu itu Lyra sudah memiliki firasat, pria itu bukanlah pria sembarangan, tapi Lyra sama sekali tak menyangka bahwa pria itu adalah bos besar di tempatnya bekerja sekarang. Ia menyesal kenapa ia tak pernah mencari tahu lebih jauh mengenai 'pelanggan'nya itu. Jika saja ia tahu lebih awal, ia tak akan melamar ke perusahaan ini.

Di sisi lain, selesai memberikan pidato, Zachery kembali ke kantornya. Ia kembali duduk di balik meja kebesarannya untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan. Tak lama pintu diketuk dan Felix masuk ke ruangan.

"Darimana saja kau? Tak biasanya kamu terlambat dan tidak memberikan kabar." Tegur Zachery.

"Mohon maaf, Pak. Saya menemukan sesuatu." Felix bergegas menghampiri Zachery dan menyerahkan sebuah map kepadanya.

Zachery menatap bingung pada Felix seraya meraih map itu dan membukanya. Matanya membulat saat melihat map itu berisi data karyawati baru yang wajahnya sangat ia kenal. Wajah perempuan yang selama ini selalu memiliki kesan tersendiri baginya.

"Ini..."

"Seperti dugaan anda, Pak. Aryl bukan nama asli dari wanita itu. Nama aslinya adalah Lyra Faranisa. Dia baru saja lulus dan melamar ke perusahaan anda. Kemarin adalah hari pertama Lyra mulai bekerja di sini, Pak."

Senyum tipis mengembang di bibir Zachery. "Bawa dia kemari sekarang juga."

Di ruang divisi tempat Lyra bekerja, semua orang sudah kembali sibuk di depan komputernya masing-masing termasuk Lyra. Ia sudah duduk menatap layar komputernya, namun bukan bekerja yang dilakukannya. Lyra tak bisa berhenti gelisah. Tangannya bahkan terasa dingin dan terus gemetar. Matanya basah dan kadang meneteskan air mata tanpa dapat ia cegah. Lyra benar-benar ketakutan Zachery akan mengetahui keberadaannya.

Lyra merasa perjuangannya selama ini sia-sia. Ia sudah membuang harga dirinya demi mendapatkan uang agar ia bisa menyelesaikan kuliahnya dan mendapatkan pekerjaan ini. Ia juga sudah berusaha amat keras menyelesaikan skripsinya. Tapi ternyata semua ini malah tak berarti apapun pada akhirnya.

Beberapa bulan terakhir kehidupan pribadinya juga membaik. Lyra mendapatkan seorang pria yang mapan dan sayang padanya sebagai kekasihnya. Namun ternyata semua itu bukannya menjadi awal hidup bahagianya, bekerja di Vander Enterprise malah membawa Lyra masuk ke mulut harimau.

"Lyra." Tiba-tiba Dewi, sang Kepala Divisi memanggilnya. Lyra pun menoleh. Jantungnya seakan berhenti berdetak melihat Dewi berdiri bersebelahan dengan seorang pria yang dikenalnya, Tuan Felix.

"Lyra? Sedang apa kamu? Saya memanggil kamu. Cepat kemari!" Tegur Dewi.

Lyra begitu enggan untuk beranjak. Secepat itu Zachery mengetahui bahwa Lyra kini telah menjadi salah satu dari ribuan karyawan yang dimilikinya.

Dewi menatap galak pada Lyra karena ia masih saja tak beranjak dari kursinya. Akhirnya Lyra tak punya pilihan selain berjalan menghampiri Dewi.

"Ini Pak Felix, sekretaris dari Pak Zachery. Pak Zachery ingin melihat laporan divisi kita tahun lalu, tunjukkan pada beliau." Perintah Dewi pada Lyra seraya memberikan tab miliknya pada Lyra. Kemudian ia melihat ke arah Felix. "Anda yakin, dia masih sangat baru, Pak? Lyra baru mulai bekerja kemarin. Banyak hal yang belum diketahuinya."

"Justru itu, saya ingin melihat kinerja karyawati baru kita. Baru atau tidak, karyawan Vander Enterprise haruslah kompeten." Ujar Felix. Felix menatap Lyra yang wajahnya pucat pasi. "Kamu, ikut saya."

Sepanjang ia berjalan menuju lantai tertinggi gedung itu, Lyra merasakan langkahnya begitu berat. Felix tidak mengatakan apapun, ia bersikap seakan tak mengenal Lyra. Meminta laporan seperti ini pasti hanyalah alibi agar Lyra bisa datang ke kantor Zachery.

Lyra sampai di depan sebuah ruangan yang didesain begitu megah. Ruangan dari pimpinan tertinggi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia. Ia takjub karena bisa berada disini. Yang ia tahu jabatan terendah yang pernah masuk ke ruangan ini hanya setara kepala divisi. Tapi bukannya merasa bangga, Lyra malah merasa sebaliknya. Ia sangat ketakutan.

Felix membukakan pintu untuk Lyra. "Berjalanlah ke sebelah kanan, di sudut lorong ada sebuah pintu. Masuklah ke sana."

"Ta-tapi, Pak. Laporannya..." Lirih Lyra dengan suara bergetar. Tak menjawab Lyra, Felix pun mengambil tab yang digenggam Lyra dan mendorong pelan Lyra masuk ke dalam ruangan atasannya itu dan menutupnya.

Kaki Lyra sudah semakin sulit digerakkan. Air matanya semakin deras mengalir. Sungguh Lyra tak ingin bertemu dengan Zachery lagi. Lyra sudah mengubur peristiwa itu dalam-dalam dan menganggapnya tak pernah terjadi. Tapi kali ini seakan takdir kembali seperti dulu, tak berpihak padanya.

Pertemuannya kini dengan Zachery akan menjadi awal penderitaannya lagi.

Akhirnya Lyra tiba di pintu itu. Ia pun meraih gagang pintu dan membukanya perlahan. Seketika ia melihat pria itu berdiri menatap dinding kaca dengan kemeja yang seluruh kancingnya telah dibuka.

Mendengar pintu terbuka, Zachery berjalan segera menuju Lyra. Satu tangannya menutup pintu itu, dan satu tangan meraih pinggang Lyra dan mendekatkan tubuh Lyra padanya. Dalam hitungan detik, bibir Lyra sudah dilahap oleh Zachery membuat Lyra seketika memberontak.

Tenaga Zachery begitu kuat, Lyra yang bertubuh kurus tak bisa melakukan apapun. Dorongan yang dilakukan kedua tangan Lyra di dada bidang Zachery, tak membuat pria itu terpengaruh.

Hingga bibir Zachery mulai menjelajah di leher jenjang Lyra. Inilah kesempatannya berteriak. "TUAN, LEPASKAN SAYA!!"

"Lepaskan kamu bilang?" Zachery menghentikan sejenak aktivitasnya. "Kamu menghilang hari itu. Aku mencarimu kemana-mana, dan dengan sangat rapi kamu melarikan diri dariku. Sungguh gadis pintar."

Lyra terisak memohon pengampunan. "Saya... sudah melakukan pekerjaan saya. Saya sudah tidak ada urusan lagi dengan anda!"

"Tidak. Aku sudah mengatakan padamu, aku ingin kau menjadi wanitaku. Kamu tidak tahu betapa aku menginginkanmu selama ini?"

Zachery kembali menghisap dan menciumi leher Lyra seakan ia ingin menebus hari-hari dimana ia menahan diri untuk tidak menginginkan kembali menyentuh Lyra.

Di belakang Zachery ada sebuah ranjang yang memang ia sediakan di kamar privat kantornya, sebagai tempat istirahatnya di kala ia lelah bekerja. Kini Zachery membawa Lyra menuju ranjang itu.

Seketika tubuh Lyra dijatuhkannya ke ranjang itu. Tangan besarnya dengan tidak sabar merobek semua kancing kemeja yang Lyra kenakan sehingga kini bukit kembar Lyra yang cukup besar itu terpampang di hadapannya meskipun masih tertutup bra.

Kilatan gelora di dalam diri Zachery terlihat jelas di kedua matanya. Has ratnya benar-benar sudah tak bisa ia bendung lagi. "Aku merindukan mereka, Aryl." Ucapnya seraya menatap kedua bukit yang mengundang itu.

Lyra tak mau ini terjadi lagi. Ia berusaha menutupi tubuhnya. "BERHENTI!!" Teriaknya sekuat tenaga.

Hingga saat Zachery mendekatkan wajahnya ke dada Lyra, sekuat tenaga Lyra menendangkan lututnya ke area sensitif Zachery yang terletak diantara pahanya. Seketika Zachery tumbang. Lyra pun mengambil kesempatan itu untuk kabur.

Namun Lyra kalah cepat, tangan Zachery terlanjur mencengkram tangannya. "Tidak akan aku biarkan kamu pergi lagi dariku."

Terpopuler

Comments

Pie Yana

Pie Yana

kontek cinta dg paksaan,

2024-03-24

2

rosita sari

rosita sari

sudah like yaa kak, dan ku komen /Drool/

2024-03-22

1

Rahmawati

Rahmawati

pak zach maksa bgt sih, seharusnya kan biki kesepakatan dulu

2024-02-23

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!