Bab 12: Hal Gila tentang Rachel

"Daddy..." Rachel mundur satu langkah dari Lyra dan melepaskan tangannya dari tangan Lyra yang dicengkramnya. Ia mengibaskan rambutnya dan berjalan menuju Zachery seraya tersenyum manis. "Baru aja aku mau ketemu sama Daddy." Dikecupnya pipi sang ayah dan dirangkulnya lengan Zachery.

"Ada masalah apa kamu dengannya?" Zachery mengarahkan dagunya pada Lyra.

Wajah Rachel kembali menatap Lyra dengan kesal. "Dia orang yang aku benci, Dad. Dia itu nyebelin! Aku udah bilang sama Daddy 'kan, ada beberapa nama yang aku kasih ke Daddy waktu itu? Kalau mereka melamar ke perusahaan kita jangan diterima! Tapi apa ini? Kenapa dia ada disini?! Aku gak mau tahu! Pecat dia sekarang juga!"

Lyra hanya menunduk pasrah, namun ia cukup yakin Zachery akan mempertahankannya.

"Daddy tidak bisa mengabulkan keinginanmu. Daddy sangat percaya pada tim HRD yang Daddy bentuk. Mereka akan mempekerjakan orang-orang yang kompeten untuk kemajuan Vander. Jika mereka diterima bekerja disini, maka itu artinya mereka adalah orang-orang paling kompeten." Terang Zachery dengan bijaknya.

"Tapi, Daddy..."

"Daddy tidak mau berdebat denganmu, Nak. Sekarang katakan, ada apa kamu datang kemari?"

Melihat masalah sudah selesai, Lyra pun membungkuk pamit dan pergi dari sana bersama Jihan. Zachery menatap Lyra sekilas dan mengangguk pelan kemudian mulai mengobrol dengan sang putri sambil berjalan menuju mobilnya.

Lyra dan Jihan kini ada di sebuah restoran, Jihan mengatakan ingin mentraktir Lyra makan. Walaupun Lyra menolak, tapi teman baru Lyra itu memaksanya, katanya ia ingin lebih dekat dengan Lyra.

"Gue gak bisa lama-lama ya. Udah ini gue ada acara." Lyra seharusnya sudah berada di salon, sesuai dengan perintah Zachery. Namun ia juga tak bisa menolak Jihan yang kini menjadi teman terdekatnya di kantor itu.

"Iya, cuma makan doang, kok. Abis gue gak suka makan sendirian. Jadi nanti pas nyampe apartemen, gue pengen langsung tidur." Jujur Jihan.

"Kalau lo gak suka sendirian, kenapa lo gak tinggal sama nyokap sama bokap lo aja? Malah diem di apartemen."

"Sama aja, nyokap, bokap, abang gue, semuanya pada jarang di rumah. Jadi gue lebih milih tinggal di apartemen. Biar deket juga sama kantor." Keluarga Jihan memang sangat berada, ayahnya memiliki sebuah perusahaan yang cukup besar. Jihan sendiri lebih memilih bekerja di Vander Enterprise karena perusahaan itu jauh lebih besar dan ia ingin lebih mandiri dan tak bergantung pada kekayaan orang tuanya. "Eh, gimana kalau lo pindah ke apartemen gue?"

"Maksud lo?"

"Ya 'kan lo bilang lo tinggal di kost kecil yang cuma sekamar. Daripada di sana, mending lo tinggal sama gue. Di apartemen gue ada dua kamar. Jadi gue ada temen, gimana, Ra?"

Sebenarnya itu tawaran yang menarik bagi Lyra tapi ia tak mungkin membiarkan dirinya tinggal bersama Jihan di saat ia harus ada untuk Zachery kapanpun pria itu membutuhkannya. Ia pun menjawab. "Thanks ya, Han. Tapi gue mikir-mikir dulu, deh. Takutnya gue malah ngerepotin."

"Okay, gak apa-apa. Nyantei aja, kabarin aja kalau lo tertarik." Pungkas Jihan. "Eh, Ra, lo liat gak tadi anaknya si bos? Kok gue ngelihatnya ada yang aneh sama dia?"

Lyra antara bingung dan penasaran, karena ia sendiri tak merasa ada yang aneh dari Rachel selain sikap manja dan antagonisnya. "Aneh gimana maksud lo?"

"Lo gak lihat, sikap dia depan si bos langsung berubah sok manis gitu. Dia juga nyium pipi si bos hampir ke bibirnya loh tadi. Terus ngerangkul lengannya si bos sambil nautin jari-jarinya di jari-jari si bos. Aneh banget 'kan?"

Makanan yang mereka pesan pun datang. Segera Lyra melahapnya. "Aneh apanya? Wajar 'kan mereka ayah dan anak."

"Ya ampun, Ra, gue termasuk manja sama bokap gue. Tapi gue gak pernah gelendotan sampai segitunya sama bokap gue."

Lyra tak menganggapinya. Ia merasa Jihan terlalu berlebihan. Mungkin memang seperti itu interaksi Rachel dan Zachery. Entahlah, ia sendiri tidak tahu bagaimana seharusnya sikap seorang anak kepada ayahnya, karena ia tak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah sepanjang hidupnya.

Setelah itu Lyra datang ke salon yang sudah di reservasi oleh Zachery. Ia pasrah saja saat pegawai salon melakukan berbagai perawatan ke seluruh tubuhnya. Yang jelas Lyra merasa begitu nyaman dan rileks. Tubuhnya yang terasa pegal kini begitu ringan. Seluruh tubuhnya pun kini wangi, rambutnya, seluruh kuku kaki dan tangannya indah berkilau. Wajahnya pun didandani dengan make up natural, membuat penampilan Lyra semakin segar.

Kemudian Lyra datang ke kamar hotel itu lagi. Ia diminta untuk berpakaian dengan pakaian manapun yang Lyra sukai yang ada di sana. Memasuki walk in closet, Lyra melihat satu persatu pakaian yang ada.

"Gak ada baju yang normal-normal aja emangnya? Kenapa kurang bahan semua gini, sih?" Lyra tak menemukan pakaian yang cocok dengannya. Semua pakaian itu berbelahan rendah dan minim. "Dasar om-om ca bull." Gerutu Lyra.

Pakaian-pakaian itu pasti sengaja Zachery siapkan untuk para wanita yang menemaninya, makanya modelnya tidak jauh dari bik ini, tank top, hot pants, mini dress, atau pun crop top.

Akhirnya Lyra menemukan pakaian yang cukup tertutup. Sebuah dress tanpa lengan yang tertutup di depan, namun bagian punggung sedikitterbuka. Ia pun memilih baju itu. Setidaknya punggungnya akan tertutup dengan rambutnya yang digerai.

Setelah mengganti pakaiannya, Lyra membawa dirinya untuk duduk di sofa ruang tengah dan mengecek ponselnya. Ia melihat sebuah pesan dikirimkan Zachery.

[Zachery]: Aku akan terlambat. Aku harap kamu sudah makan dan berdandan dengan cantik.

Lyra pun membalasnya.

[Lyra]: Saya sudah makan dan sudah berdandan cantik.

Di sisi lain, Zachery tersenyum tipis melihat jawaban dari Lyra. Ia ingin segera menemui Lyra namun ia masih tertahan karena Rachel ingin makan malam bersamanya di restoran hotel yang sama.

"Daddy, dapet chat dari siapa sih? Sampai senyum-senyum gitu?" Tanya Rachel curiga. "Pasti bukan dari Mommy, 'kan."

Zachery menyimpan ponselnya di saku dalam jasnya. "Tentu bukan, Nak. Jika Daddy mendapatkan chat dari ibumu, Daddy bukan akan tersenyum, tapi akan bermuka masam." Candanya pada sang putri, membuat Rachel tertawa.

"Kalau Daddy gak pernah cinta sama Mommy, kenapa kalian gak cerai aja?" Tanya Rachel seakan perceraian bukan hal yang besar baginya.

"Jadi sekarang kamu ingin Daddy bercerai dengan ibumu? Bukankah ketika kamu kecil kamu selalu menentang perceraian kami?" Zachery tahu, sang putri kini sudah dewasa, pemikirannya telah berubah. Perceraian bukan hal yang ia takutkan lagi.

"Daddy masih muda, sebaiknya Daddy cari perempuan lain yang bisa memberikan Daddy anak. Aku tahu Daddy pengen banget punya anak laki-laki."

"Memang kamu mau memiliki seorang ibu tiri dan seorang adik tiri?"

"Gak mau, sih..." Sahut Rachel.

"Lalu kenapa kamu menyarankan itu? Daddy terlalu sibuk, Nak. Pekerjaan Daddy sudah terlalu banyak. Yang harusnya menikah adalah kamu. Daddy ingin melihat kamu menikah dan berbahagia dengan pria yang kamu cintai."

"Apa Daddy akan suka kalau aku pakai gaun pengantin?"

"Tentu, Daddy akan suka. Kamu pasti akan sangat cantik." Ujar Zachery.

"Jadi, bagi Daddy aku ini cantik?" Tanya Rachel dengan tersipu malu.

"Tentu saja, putri Daddy sangat cantik." Ujar Zachery jujur.

Mereka pun mengobrol sambil terus menyelesaikan makan malam mereka. Setelah itu mereka keluar dan Zachery berniat mengantar Rachel menuju mobil, namun rachel menolak dan ingin mampir ke kamar hotel sang ayah. Setelah menimang-nimang Zachery pun mengabulkannya. Ia memberikan pesan pada Lyra.

[Zachery]: Putriku akan mampir ke kamarku\, kamu bersembunyilah di kamar dan jangan membuat suara.

Kemudian Rachel tiba di kamar itu bersama Zachery. Ia berjalan menuju dinding kaca yang menampilkan pemandangan malam yang indah.

"Nak, mana blazermu? Pakaianmu terlalu terbuka. Kamu bisa sakit nanti." Tegur Zachery. Setelah makan malam Rachel sengaja tak menggunakan balzernya lagi dan membiarkan tubuhnya yang dibalut dress mini berbelahan rendah terpampang dengan jelas di depan Zachery.

"Daddy..."

Rachel menghampiri sang ayah dan seketika menarik tengkuk Zachery dan mempertemukan bibirnya pada bibir sang ayah sambung.

"Rachel!"

Zachery yang terkejut dan sama sekali tak menyangka dengan apa yang Rachel lakukan, mendorong tubuh Rachel menjauh darinya hingga tubuh Rachel terlempar ke sofa.

"Apa yang kamu lakukan?!"

Di kamar utama, Lyra mengintip dari balik pintu. Matanya membulat sempurna melihat apa yang Rachel lakukan.

Terpopuler

Comments

Jeni Safitri

Jeni Safitri

😀😀 Pantasan rachel nyaranin daddynya cerai biar dia bisa merayu dan mendapatkan cinta daddynya sebagai wanita dewasa bukan sbg anak ke ayahnya, gila ya

2024-04-24

1

Susanty

Susanty

waaaah Rachel,begitu² itu bapak tirimu lah, main nyosor ajah

2024-02-28

4

Dewi Anggya

Dewi Anggya

hmmm....pnya rasaaaaa 🤭

2024-02-03

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!