Bab 11: Panggil Aku Daddy

Pagi harinya, Lyra terbangun. Ia masih belum berpakaian. Tubuhnya tertutup selimut putih hingga ke dadanya. Dari arah belakang, ia merasakan hembusan nafas di tengkuknya. Sebuah tangan pun melingkar di pinggangnya. Lyra menoleh ke arah belakang dan melihat pria itu masih terlelap. Lyra mengangkat tangan Zachery dari pinggangnya dan bangkit perlahan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Kembali ia menangis. Lagi-lagi ia merasa begitu rendah. Seluruh dada, perut, dan pahanya dipenuhi jejak-jejak yang Zachery buat semalam. Lyra mulai menggosok tubuhnya dengan kuat, seakan ia sedang menghilangkan ingatan akan sentuhan-sentuhan yang masih begitu segar dalam ingatannya itu.

"Baby, kulitmu bisa terluka jika kamu menggosoknya sekeras itu." Tiba-tiba saja Zachery sudah bergabung bersama Lyra.

Segera Lyra menyilangkan kedua tangannya menutupi dadanya. "Tolong, biarkan saya membersihkan diri." Isak Lyra.

Zachery tak mengabulkan keinginan Lyra untuk pergi. Ia mengambil spons dan mulai membantu Lyra menggosok tubuhnya.

"Saya bisa melakukannya sendiri!" Teriaknya begitu tak nyaman dengan apa yang Zachery lakukan. Sudah cukup tadi malam ia bersama pria itu, dan kini ia butuh hanya bersama dirinya sendiri. "Tak bisakah anda..."

Seketika Zachery menyentuh inti tubuh Lyra, membuat kata-katanya tertahan dan Lyra tak melanjutkan apa yang akan diucapkannya. "Panggil aku Daddy, Baby. Kenapa kamu terus melupakannya?"

Satu hal lagi yang membuat Lyra kesal, tubuhnya mulai tak memihak padanya. Tubuhnya mulai menyukai dengan apa yang Zachery lakukan hingga tanpa dapat ia cegah, tubuhnya begitu menikmatinya, nyaris mengalahkan akal sehatnya.

Seperti sekarang, ia tak bisa menahan des ahannya untuk lolos dari bibirnya. "Daddy..." Des ah Lyra pelan.

Bibir Zachery sudah bermain di daun telinga Lyra membuat Lyra semakin kehilangan akal sehatnya. "Jujurlah pada dirimu sendiri, Baby. Akuilah jika kamu pun menikmati semua yang aku lakukan."

Zachery kembali menja mah tubuh Lyra. Lyra pun kembali menikmatinya, setidaknya tubuhnya yang menikmatinya. Sedangkan akal sehatnya masih terus menegurnya, walaupun teguran-teguran itu tak ada gunanya. Tubuhnya telah mengkhianatinya dan menyambut baik perlakuan Zachery terhadapnya.

Setelah puas, Zachery dan Lyra sama-sama membersihkan diri dan menggunakan jubah mandi. Tiba-tiba Lyra merasa pusing dan tubuhnya oleng, untung saja Zachery segera menahan tubuh perempuan itu. "Kamu tidak apa-apa?"

"Kaki saya terasa seperti jelly." Lirih Lyra. Ia merasa lemas sekali.

Lyra sangat kelelahan. Sejak kemarin siang ia belum makan, ditambah ia terus-terusan digempur oleh Zachery hingga lewat tengah malam, kini bahkan di pagi hari beberapa kali ia sudah harus melayani pria itu lagi. Tenaganya benar-benar terkuras habis.

Seketika Zachery membopong tubuh Lyra dan mendudukkannya di sisi tempat tidur. Ia membawa satu dress yang tersedia di walk in closet, kemudian membantu Lyra memakai pakaian itu.

"Saya bisa sendiri..." Lirihnya lemah.

"Sudah, diamlah. Aku hampir selesai." Zachery sedang memakaikan dress itu pada Lyra. "Di ruang tengah, sarapan sudah tersedia, dan kamu harus makan yang banyak. Kamu harus selalu dalam keadaan fit, aku tidak ingin kamu sakit dan absen dalam melayaniku. Kamu paham, Baby?"

Lyra mengangguk patuh. Setelah memakaikan Lyra pakaian, Zachery pun berpakaian. Ia keluar dari walk in closet dengan menggunakan setelan kantornya.

"Kenapa ada banyak pakaian Daddy di kamar hotel ini?" Tanya Lyra saat melihat ruangan itu penuh dengan banyak setelan jas. Ia juga penasaran, kenapa ada pakaian perempuan yang kini melekat di tubuhnya.

"Ini adalah hotelku. Kamar hotel ini sering aku datangi, jadi aku menyimpan beberapa pakaian untuk jaga-jaga. Aku juga menyimpan banyak pakaian wanita, karena terkadang aku membutuhkannya." Zachery pun kembali membopong Lyra.

"Saya bisa jalan sendiri!" Lyra begitu terkejut karena Zachery kembali membopongnya.

Zachery pun berjalan keluar kamar dengan Lyra yang dibopong olehnya. "Aku tidak ingin kamu terjatuh." Didudukkannya Lyra di kursi makan yang memang ada di ruang tengah. Lyra melihat meja itu penuh dengan berbagai makanan enak. Saking menggodanya, Lyra menelan salivanya. Tiba-tiba ia merasa sangat lapar.

"Makanlah yang banyak." Zachery sudah duduk di hadapan Lyra. Lyra pun segera melahap berbagai makanan yang ada di hadapannya. Ia benar-benar kelaparan.

Zachery tersenyum melihat Lyra yang makan begitu lahap. "Aku akan berangkat ke kantor. Kamu tetap berada disini." Titahnya.

"Tapi saya juga harus bekerja." Lyra mengingatkan.

"Kamu tidak perlu lagi bekerja. Aku akan memberikan uang yang cukup banyak untukmu. Lakukan hal yang aku suruh setiap harinya, cukup itu yang kamu lakukan." Diktenya.

"Saya hanya akan selama tiga bulan bersama Daddy. Setelah semua ini berakhir, bagaimana saya akan menghidupi diri saya sendiri jika saya tidak mempertahankan pekerjaan saya? Tolong, izinkan saya tetap bekerja." Lyra memohon.

"Aku tidak pernah menjalin hubungan ini dengan karyawanku. Jadi kamu harus berhenti." Tegasnya.

"Tidak." Ucap Lyra tak kalah tegas. Zachery sampai mengurungkan niatnya saat akan menyuapkan sepotong roti ke mulutnya. "Saya bekerja sangat keras untuk mendapatkan pekerjaan ini. Daddy tidak bisa melarang saya. Walaupun Daddy adalah pemilik perusahaan itu, tapi saya direkrut oleh pihak HRD yang sudah mengetahui kemampuan saya. Saya adalah karyawan yang cukup kompeten. Saya yakin, Daddy akan menyesal jika kehilangan karyawan seperti saya."

Lyra tak bisa kehilangan pekerjaan ini. Bagaimanapun juga setelah tiga bulan, ia harus kembali ke kehidupan normalnya dan kembali membanting tulangnya untuk hidup.

Zachery tertawa mendengar Lyra yang mendebatnya. "Kamu sangat pemberani, Baby. Selama ini tak ada wanita yang berani melawan perintahku."

"Kenapa saya harus diam saja? Daddy tidak memberikan saya pilihan atas kehidupan saya selama tiga bulan ke depan. Tapi setelah itu, sepenuhnya hidup saya akan menjadi milik saya sendiri lagi. Saya berjanji, saya tidak akan menampakkan diri saya lagi di depan Daddy saat berada di kantor. Setelah perjanjian ini berakhir, saya tidak akan hadir di hadapan Daddy lagi. Mohon pertimbangkan lagi. Saya mohon." Ucap Lyra penuh harap.

Zachery menatap Lyra sambil menimang-nimang. "Baiklah, itu ide yang cukup bagus juga. Hari ini ada perekrutan untuk posisi sekretaris baruku. Kamu harus melamar, aku ingin kamu tetap dekat denganku bahkan saat aku berada di kantor."

"Tapi saya..."

"Masukkan CV dan surat lamaranmu." Tegas Zachery lagi. "Aku sudah berkompromi. Itu penawaran terakhirku."

"Bagaimana dengan tiga bulan lagi? Apa saya masih harus tetap menjadi sekretaris Daddy?"

"Tiga bulan lagi masih sangat lama, Baby. Kita bicarakan lagi itu nanti. Sekarang, kamu boleh bekerja tapi hanya sebagai sekretarisku. Dan pulang kerja nanti pergilah ke salon. Aku sudah melakukan reservasi di sana. Rawatlah dirimu sebaik mungkin. Aku ingin kamu selalu berdandan cantik dan wangi. Kita bertemu lagi di sini nanti malam." Tegasnya.

***

"Ra, lo beneran masukin lamaran buat jadi sekretarisnya Pak Zachery?" Tanya Jihan saat mereka sedang berjalan menuju lobi untuk pulang.

"Iya." Sahut Lyra singkat.

"Kenapa lo mau ngelamar jadi sekretaris Pak Zach? Lo gak suka 'kan sama dia?" Tanya Jihan.

"Hah? Maksud lo gimana?" Tanya Lyra keheranan.

"Waktu evaluasi kemarin lo segitunya ngelihatin bos kita. Ngaku aja, gue gak akan bilang sama siapa-siapa. Tapi gue peringatin sama lo..."

"Han." Potong Lyra. Jihan menutup mulutnya saat Lyra menatap dengan begitu serius kepadanya. "Gue cuma nyoba buat dapetin kerja yang lebih baik, yang lebih gede gajinya. Ini gak ada hubungannya dengan hal-hal kayak gitu. Jadi tolong lo jangan mikir macem-macem lagi tentang gue."

"Oh... Syukur deh kalau gitu." Jihan terlihat begitu lega.

Saat berjalan di lobi langkah Lyra terhenti saat kedua matanya menangkap sosok Rachel yang baru saja keluar dari mobilnya dan memasuki lobi.

Tak sengaja, Rachel menangkap sosok Lyra juga yang sedang menatap ke arahnya. Seketika wajah tak ramah Rachel berubah semakin antagonis. Ia menghampiri Lyra. "Ngapain lo ada disini?!" Ia mengambil name tag yang masih menggantung di leher Lyra. "Lo kerja di sini?! Di perusahaan gue?!" Rachel pun murka.

Lyra menghela nafasnya kasar. Ia selalu merasa sangat lelah saat sudah bertemu dengan Rachel. "Iya." Sahutnya singkat tak ingin berdebat.

"Bener-bener! HRD di sini harus dipecat satu-satu! Masa cewek resek kayak lo bisa kerja di sini?!"

"Udah, Chel. Gue cape, gak ada waktu buat ngeladenin lo." Lyra pun berjalan melewati Rachel.

"BERHENTI!!" Teriak Rachel membuat orang-orang di lobi itu menoleh ke arahnya. Ia pun mencengkram tangan Lyra dan membuatnya menghadap kembali ke arahnya. "Berani banget lo..."

"Rachel."

Rachel dan Lyra menoleh ke arah sumber suara dan melihat Zachery berdiri tak jauh dari mereka.

Terpopuler

Comments

rosita sari

rosita sari

Daddy pahlawan lyra datang

2024-03-22

1

Rahmawati

Rahmawati

lawan Rachel ra, liat gmn reaksi sugar daddymu

2024-02-23

3

⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾

next Kak Lala ❤️❤️👍👍

2024-01-20

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!