Bab 4: Menghilang

Zachery menemukan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya dari wanita-wanita malam yang selama ini pernah menghabiskan malam dengannya. Biasanya wanita-wanita itu, walaupun masih perawan, tetapi terasa sudah berpengalaman. Mereka dengan lihai bisa memuaskan Zachery. Desa han mereka kadang terdengar tak tulus dan dibuat-buat.

Namun dengan Lyra, perempuan ini benar-benar selayaknya seorang perempuan perawan yang murni tak pernah tersentuh. Reaksi Lyra begitu jujur. Desa hannya lirih begitu merdu terdengar di telinga Zachery. Wangi tubuh Lyra juga begitu memabukkan baginya. Hingga tanpa sadar tubuh Lyra sudah menjadi ca ndu bagi pria itu.

Lewat tengah malam hingga terbit matahari, Zachery menikmati tubuh Lyra tanpa ampun. Semua pergulatan itu baru selesai setelah Zachery akhirnya tertidur karena kelelahan di saat matahari sudah menggantung cukup tinggi di langit pagi itu. Namun, berbeda dengan pria itu, usai penyatuan yang terakhir, Lyra segera menuju kamar mandi. Ia hujani seluruh tubuhnya yang penuh peluh dibawah rintik air.

Lyra menangis. Rasa tak rela masih bercokol di hatinya. Ia merasa begitu rendah, merasa harga dirinya sudah tak ada lagi. Ia menggosok setiap inci tubuhnya dari kaki hingga ke leher dengan begitu kasarnya, membasuh tanda-tanda merah yang terdapat nyaris di seluruh tubuhnya. Iya, Zachery pelakunya. Pria itu entah bagaimana seakan tak puas menja mah tubuh Lyra hingga ia menandai seluruh tubuh Lyra dengan jejak kepemilikannya. Jika saja Zachery dalam kondisi lebih fit, mungkin pergulatan itu akan masih berlanjut hingga sekarang.

Sekitar satu jam kemudian, Lyra menggunakan kembali pakaiannya. Lyra segera keluar kamar. Ia sama sekali tak ingin melihat sosok yang masih terlelap dengan damai di ranjang yang masih berantakan itu. Di ruang tengah, ia mendapati meja makan penuh dengan berbagai macam makanan. Lyra tak pernah melihat makanan enak sebanyak itu sepanjang hidupnya. Namun Lyra menatapnya tanpa ada selera makan sedikitpun.

Sudut matanya menangkap sebuah paper bag dengan tulisan, to Aryl. Lyra pun melihat isinya, ternyata itu adalah honor untuk 'pekerjaan' yang sudah dijanjikan untuknya. Dengan air mata yang kembali menetes ia mengambil paper bag itu dan berjalan menuju pintu.

Di dalam lift, Lyra menghela nafas dalam. "Udah, Ra. Semuanya udah selesai. Lupain. Lupain."

Ia pergi ke tempat hiburan itu untuk mengambil kopernya. Beruntung ia tak bertemu dengan Starla ataupun Madam Grace, karena Lyra tak berniat untuk mengucapkan salam perpisahan pada orang-orang itu. Juga Lyra bertekad untuk tidak bertemu dengan mereka lagi. Ia akan kubur dengan sangat dalam kejadian semalam dan menganggapnya tak pernah terjadi.

Kemudian Lyra berjalan ke halte dan naik bis dan berhenti di beberapa halte. Ia mencoba mengecoh CCTV dengan mengganti pakaian beberapa kali. Semua itu ia lakukan karena Lyra tahu, malam panas yang dilaluinya tadi malam tak akan berakhir begitu saja.

Pria itu berkata di tengah penyatuan yang dilakukannya. Aryl, kamu sangat nikmat. Aku menginginkanmu lagi dan lagi. Jadilah wanitaku. Aku akan memberikan apapun untukmu.

Karena itulah, Lyra khawatir Zachery akan mencarinya lagi. Lyra juga tahu, pria itu bukanlah orang biasa. Ia punya beribu cara untuk menemukan Lyra. Sehingga ia harus melarikan diri dengan tanpa jejak.

Zachery mungkin saja begitu menikmati penyatuannya bersama Lyra, tapi bagi Lyra, malam itu seperti mimpi buruk. Seluruh tubuhnya, hatinya, terasa sangat sakit. Maka dari itu ia harus menghilang, agar ia tak perlu kembali bertemu dengan pria itu lagi.

Setelah merasa cukup mengecoh CCTV, Lyra pun kembali dengan taksi online menuju kampusnya. Segera ia membayarkan uang itu secara tunai untuk mengontrak semester depan sehingga ia bisa menyelesaikan kuliahnya. Kemudian ia mendatangi sebuah tempat kost yang memang sudah menjadi incarannya dan membayarnya untuk selama setahun. Sisanya, ia simpan untuk keperluannya sehari-hari sebelum ia mendapatkan pekerjaan lain.

Malam harinya Lyra termenung di dalam tempat kostnya. Ia begitu lega karena masalahnya kini sudah berhasil diatasi. Ia menatap sekeliling yang hanya sebuah kamar dengan kamar mandi di dalam dan juga dapur kecil di sudut ruangan. Ia duduk di sebuah kasur kecil sambil membereskan pakaiannya ke dalam lemari.

"Lupain, Ra. Lupain." Kembali Lyra meyakinkan dirinya masih begitu gundah. "Lo dapet uang buat semua ini karena mama dan papa yang ngasih. Bukan karena lo lakuin itu."

Tiba-tiba ponselnya bergetar. Nama Dino muncul di layar ponselnya. Rupanya, salah satu teman satu jurusannya itu ada di depan tempat kostnya. Lyra pun turun dari kamar kostnya di lantai dua, dan menemui Dino di halaman tempat kost itu.

"Dino, kok lo bisa ada di sini?" Tanya Lyra.

"Gue ngekost di ujung gang sana. Tadi pagi gue gak sengaja lihat lo masuk ke kostan ini. Gak nyangka lo bener-bener ngekost disini." Ucapnya terlihat begitu bersyukur. "By the way, lo kenapa ngekost? Rumah lo 'kan lumayan deket dari kampus?"

"Iya, bokap nyokap gue... pindah. Tapi karena gue masih harus beresin kuliah gue, makanya gue ngekost." Dustanya. "Din, lebih baik kita jangan ketemu lagi kayak gini. Gue gak mau lo dikucilin lagi."

"Tenang aja kali, Ra. Gue udah lulus 'kan sekarang. Gue juga udah punya kerja. Lo jangan khawatir lagi sama apa yang bakal Rachel lakuin ke gue."

"Serius lo udah lulus? Lo udah sidang?" Lyra begitu terkejut. Ia iri pada temannya itu. Lyra nampak sangat sedih. "Coba skripsi gue gak ilang. Gue juga pasti udah lulus sekarang."

"Gak apa-apa, Ra. Itu seninya mahasiswa tingkat akhir. Lo lupa, skripsi gue sempet dirobek sama dosen pembimbing gue, 'kan? Tapi seudah semuanya beres, justru gue ngerasa lucu aja sama kejadian itu. Lo juga sama, harus tetep semangat. Itu cuma kerikil kecil dalam perjuangan lo beresin kuliah. Gini deh, nanti kalau ada lowongan di tempat kerja gue, lo bakal jadi orang pertama yang bakal gue kasih tahu."

"Gue gak banyak berharap. Lo 'kan pinter, IPK lo tinggi, cum laude. Bahkan lo dapet tawaran kerja di Vander Enterprise dan diterima di sana sebelum lo lulus. Sedangkan gue? Lulus aja telat. IPK gue pasti jeblok. Gak ada harapan buat gue kerja di sana." Lyra begitu pesimis.

"Jangan patah semangat gitu, dong. Pokoknya kita harus bisa targetin bisa kerja di salah satu perusahaannya Vander Enterprise. Itu 'kan udah jadi cita-cita masalnya anak-anak jurusan kita, Ra. Lo juga pasti bisa."

"Tapi Rachel..."

"Walaupun Rachel anak pemilik Vander Enterprise, tapi perusahaan itu cukup objektif kok, mereka profesional banget. Pokoknya lo gak akan sampai gak diterima gara-gara Rachel. Tenang, lo punya gue. Gue bakal pastiin lamaran lo, baik hard file atau soft file, bakal nyampe ke HRD Vander Enterprise."

Lyra menatap Dino penuh syukur. "Makasih ya, Din."

"Sama-sama. Lo bisa andelin gue ke depannya, Ra. Gue bakal ada buat lo."

***

Zachery datang terlambat ke kantornya hari itu. Felix dimarahi habis-habisan karenanya. Jadwal yang sudah diatur terpaksa harus ia jadwal ulang karena keterlambatannya itu. Tepat saat matahari terbenam, pekerjaan Zachery untuk hari itu pun selesai.

"Panggil Aryl ke kamar hotel." Titah Zachery seraya melonggarkan dasinya.

"Baik, Pak." Sahut Felix. Ia menghubungi Madam Grace. Namun kabar buruk segera Felix dapatkan. Setelah menutup telepon, Felix melaporkannya pada Zachery. "Maaf, Pak. Madame Grace mengatakan, Aryl sudah pergi sejak tadi pagi. Ia juga tak memiliki KTP ataupun nomor telepon Aryl."

Kedua alis tebal Zachery beradu. Ditatapnya Felix dengan berang. "Bagaimana kalian seceroboh itu?" Murkanya. "Cari Aryl sampai dapat! Aku tidak mau tahu bagaimana caranya, satu jam lagi, ia harus berada di kamar hotelku!"

Terpopuler

Comments

Princess Ren

Princess Ren

perusahaan zachery itu🤭🤣🤣🤣🤣😂. niat hati ngga mau ketemu, ternyata berjodoh lewat perusahaan itu😂😂😂

2024-04-06

2

Pie Yana

Pie Yana

hmm ketagihan ini si boss

2024-03-24

3

rosita sari

rosita sari

ini like dan komen ku kak

2024-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!