Bab 14: Lesung Pipi

Lyra berada di pantry, ia butuh asupan kafein untuk membuatnya tetap fokus bekerja. Diseduhnya sebungkus kopi instan yang memang tersedia di pantry itu dan menyeruputnya.

Lyra duduk di kursi yang memang tersedia di sana. Dinikmatinya kopi itu sambil mengecek ponselnya. Lagi-lagi chat dari Dino muncul. Pria itu ingin bertemu dengan Lyra sebelum dirinya pindah ke Medan.

[Dino]: Please, Ra. Bales sekali aja chat aku. Aku pengen ketemu satu kali aja sebelum aku pergi. Besok aku berangkat pakai penerbangan paling pagi.

Seketika Lyra merasa sedih sekali. Mantan kekasihnya itu benar-benar tak akan ia temui lagi. Akhirnya Lyra membalas.

[Lyra]: Ketemu di tangga darurat lantai 30. Sekarang.

Kebetulan pekerjaan Lyra untuk hari itu memang sudah selesai. Tadinya ia ingin menyelesaikan pekerjaan lainnya sebelum ia dipindah tugaskan. Iya, Lyra sudah mendapat kabar bahwa dirinya diterima sebagai sekretaris Zachery. Maka dari itu ia ingin menyelesaikan tugasnya terlebih dahulu di divisi itu. Namun sepertinya ia harus menundanya karena Lyra ingin menemui Dino untuk yang terakhir kali. Ia pun segera menghabiskan kopinya dan menuju tangga darurat.

Di tangga darurat, Lyra melihat Dino sudah berada di bordes tangga. Lyra pun menghampirinya.

"Ra..." Wajah Dino terlihat begitu sedih menatap Lyra yang sedang menuruni tangga.

Lyra tersenyum tipis. Ia memutuskan untuk menyudahi rasa sakit dan bencinya. Ia akan memaafkan Dino dan melupakan semuanya. Lyra ingin suatu hari, jika ia bertemu dengan Dino lagi, ia sudah menganggap Dino sebagai temannya lagi seperti dulu sebelum mereka berpacaran.

"Makasih ya, kamu udah mau nemuin aku." Dino begitu bersyukur.

"Kita emang harus ketemu. Gak mungkin juga kita terus-terusan berantem." Lyra menghela nafasnya.

"Kamu gak mau balik lagi sama aku, Ra?" Tanya Dino penuh harap.

Lyra menggeleng pelan. "Kita udah selesai, Din. tapi kalau sebagai teman, gue rasa kita masih bisa lanjut."

Dino tersenyum lirih. Bukan itu yang ia harapkan, namun ia tahu, ia sudah sangat salah. Ia tidak ingin berharap lebih. Lyra masih mau menganggapnya teman saja ia sudah sangat bersyukur. "Makasih, Ra."

"Lo harus selalu jaga kesehatan lo di sana ya, jangan lupa makan dan jangan kebanyakan begadang." Pesan Lyra, membuat Dino kembali tersenyum lirih. "Kabarin kalau lo nikah sama Mia."

Sontak Dino menggeleng. "Gue udah putus sama dia." Dino mengklarifikasi, tidak lagi menggunakan aku-kamu, ia pun kembali mengobrol dengan lebih kasual pada Lyra.

"Apa? Kenapa?" Lyra cukup terkejut dengan kabar itu.

"Gue baru sadar, kalau perasaan gue cuma buat lo." Dino mengakui.

Lyra terdiam tak menyahut. Ia sedikit goyah.

"Tapi gue gak akan maksain buat kita bareng lagi kalau lo emang gak mau. Gue yakin kalau kita jodoh, pasti kita bakal bareng-bareng lagi."

"Dino..."

Air mata Dino menggenang di matanya, mengundang air mata Lyra juga untuk keluar dari sudut matanya. Bagaimanapun pria ini adalah cinta pertamanya, pacar pertamanya. Terlepas dari semua pengkhianatan yang Dino lakukan, Lyra masih menyimpan rasanya terhadap Dino. Bisa saja ia menyambut Dino kembali, tapi itu tidak mungkin. Kehadiran Zachery membuat Lyra tak bisa menyambut Dino atau laki-laki lain dalam hidupnya selama ia masih terikat perjanjian itu. Lyra juga tidak mau melakukan yang Dino lakukan padanya, mengkhianati kepercayaannya.

"Boleh gak, gue meluk lo, buat yang terakhir kali, Ra?" Air mata Dino jatuh lebih deras, begitu pula dengan Lyra.

Lyra pun mengangguk dan Dino pun merengkuh tubuh mantan kekasihnya itu. Mereka terisak bersama, mengingat segala kenangan manis yang pernah terjadi diantara mereka.

Lyra menjauhkan tubuhnya dan menatap Dino. "Makasih dan maaf buat semuanya ya, Din."

Dino menghapus air mata yang tersisa di pipi Lyra. "Makasih dan maaf juga, Ra. Jangan pernah lupain gue ya, Ra."

"Gak akan, gue gak akan pernah lupain lo. Mantan pertama gue, yang udah selingkuhin gue. Mana mungkin gue lupa." Lyra sedikit bercanda.

"Gak usah diingetin terus, deh." Gerutu Dino seraya mengusap kedua matanya.

Lyra pun tertawa melihat wajah Dino yang tertawa tapi nampak sedih dan menyesal.

Di pintu tangga darurat, Zachery melihat pemandangan itu. Ia melihat Lyra menangis, memeluk, dan juga tertawa bersama Dino. Entah kenapa Zachery tak suka melihatnya. Ia pun pergi meninggalkan tangga darurat itu.

"Panggil Aryl ke kantorku, sekarang." Titah Zachery pada Felix yang ada di sampingnya.

"Anda ada meeting..."

"Tunda selama satu jam." Sahut Zachery segera.

Ia pun masuk ke kamar istirahatnya. Ia lepaskan jas dan dasi yang dikenakannya, kemudian menatap pemandangan di luar dari dinding kaca kamar itu. Kilasan wajah Lyra yang menangis, memeluk, dan menatap Dino dengan sedih, lalu tertawa dengan begitu lepasnya bersama mantan kekasihnya itu, begitu mengganggu Zachery. Bahkan baru kali ini Zachery melihat lesung pipi yang begitu cantik saat Lyra tersenyum. Zachery baru menyadari Lyra tak pernah tersenyum selebar itu saat bersamanya.

Terdengar pintu diketuk dan Zachery pun mengatakan untuk masuk. Kemudian masuklah Lyra ke kamar itu.

Wanita itu tersenyum tipis. "Anda, mencari saya, Pak?" Tanya Lyra dengan begitu formalnya.

Zachery mengulurkan tangannya, meminta Lyra mendekat padanya. Lyra pun menurut. Ia mendekat pada Zachery dan seketika pria itu merengkuh pinggang Lyra. "Anda?"

Lyra menunduk takut. "Maafkan saya. Maksud saya... Daddy. Saya berpikir karena berada di kantor jadi..."

"Di kamar ini, panggil aku seperti biasa, Baby." Zachery memperingatkan.

"Baik, Daddy." Sahut Lyra cepat.

Jari Zachery meraih dagu Lyra agar wanita itu menatap ke arahnya. Ditatapnya Lyra dengan lekat. "Kenapa kamu tak pernah menunjukkan lesung pipimu ketika bersamaku."

Dahi Lyra mengerut. "Maksud Daddy...?" Lyra bingung dengan pertanyaan Zachery.

"Kamu tak pernah tersenyum di depanku." Protes Zachery masih menatap wajah Lyra lekat-lekat, membuat Lyra begitu berdebar.

"Saya..." Lyra tak tahu harus mengatakan apa.

"Bisakah kamu lebih banyak tersenyum dan tertawa saat bersamaku?"

"Saya akan mencobanya." Sahut Lyra.

Zachery malah terdiam tak menyahutinya lagi. Ia merasa Lyra tak akan bisa seluwes itu saat bersamanya.

Lyra merasa semakin canggung karena Zachery terus menatap wajahnya. "Daddy, apa Daddy butuh sesuatu dari saya?" Tanyanya akhirnya. Lyra ingin cepat-cepat melakukannya jika benar ia dipanggil untuk melayani Zachery. Ia tak bisa terus membiarkan jantungnya berdebar. Lyra ingin segera terlepas dari kecanggungan ini.

Wajah Zachery mengeras."Tadi kamu memeluk mantan kekasihmu."

Lyra tak menyangka Zachery akan melihatnya. "Besok Dino akan berangkat, Daddy. Jadi tadi itu adalah salam perpisahan. Saya tidak ada hubungan apa-apa lagi dengannya. Kami memutuskan untuk berbaikan dan hanya berteman."

Seketika Lyra sendiri merasa aneh pada dirinya sendiri. Kenapa juga ia harus menjelaskan hal itu kepada Zachery? Pria itu bertanya bukan karena ia cemburu bukan? Ini pasti ada kaitannya dengan poin perjanjian itu, batin Lyra mengira-ngira.

"Tapi kamu sudah melanggar poin perjanjian." Benar dugaan Lyra. "Seharusnya kamu tidak bersentuhan fisik dengan pria manapun selama menjadi wanitaku." Zachery mengingatkan.

"Maafkan saya, Daddy." Lirih Lyra.

"Jika kamu menyesal, maka kali ini dalam waktu kurang dari 30 menit saja kamu harus memu askanku." Zachery melepas tangannya yang melingkar di pinggang Lyra. Ia berjalan mundur dan duduk di tepi ranjang. "Aku akan diam, dan inisiatif sepenuhnya ada di tanganmu."

Lyra sangat gugup, karena selama ini jika sedang melakukannya, Lyra hanya terdiam dengan pasrah dan membiarkan Zachery mengendalikan semuanya. Tapi kali ini, ia yang harus melakukannya? Bagaimana caranya?

Terpopuler

Comments

Eka elisa

Eka elisa

nah loh bingung ly....

2024-02-10

2

rista_su

rista_su

👍🏻👍🏻👍🏻

2024-01-23

2

⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾

⁽⁽ଘ[🈴Le✪♨️]ଓ⁾⁾

ok lanjut 😘😘❤️❤️👍👍

2024-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!