Bab 10: Sugar Baby

"Tuan." Lyra menyeka air matanya yang membanjir. "Anda bisa menurunkan saya di depan."

Zachery menoleh dan melepaskan earphonenya. "Kamu berkata sesuatu?"

Lyra pun mengatakannya lagi, dan pria itu malah mendekat pada Lyra. Sepersekian detik kemudian sudah dilum atnya kembali bibir Lyra tanpa permisi. Lyra yang terhenyak segera mendorong tubuh Zachery. "Tuan!" Teriak Lyra seraya menyeka bibirnya.

"Kamu tidak akan keluar dari mobil ini, kecuali kita sudah sampai di hotel."

"Ap-apa?! Hotel?"

Tepat saat itu mobil itu memasuki area sebuah hotel bintang lima. "Tuan, kenapa anda membawa saya kemari?!" Lyra begitu panik. Seharusnya ia tahu ini akan terjadi.

"Kita akan menginap di kamar hotelku lagi malam ini." Cetus Zachery.

"Saya tidak mau!" Tolak Lyra dengan tegas. Ia sedang sangat lelah dan benar-benar tidak ingin berdebat. Ia ingin menyendiri dan menyembuhkan luka hatinya. Namun pria ini tak membiarkan Lyra bahkan untuk sekedar mengasihani dirinya sendiri.

"Aku baru saja membantumu melarikan diri dari kekasihmu yang berselingkuh itu. Ini caramu berterimakasih?"

"Jadi benar semua ini adalah kehendak Tuan? Tuan mencari tahu tentang Dino dan memindahkannya ke Medan? Lalu Tuan menunggu saya di depan apartemen itu? Jadi Tuan sudah merencanakan semuanya!?" Lyra benar-benar mengesampingkan rasa segannya terharap Zachery. Ia terlalu marah untuk bisa bersikap sopan kepada pimpinan tertinggi perusahaannya itu.

"Ya dan tidak." Sahut Zachery seraya meminta sang supir untuk keluar. Kemudian di mobil itu hanya ada mereka berdua. "Saya mencari tahu tentang kamu, itu betul. Memindahkan kekasihmu itu ke Medan, itu juga betul. Tapi aku menunggu di depan apartemen? Tentu saja tidak, apa aku sesenggang itu sampai aku menunggumu di depan apartemen orang lain? Aku hanya kebetulan lewat, tidak disangka aku melihatmu yang sedang bertengkar dengan mantan kekasihmu itu. Kamu harus berterimakasih karena aku sudah menyelamatkanmu."

Lyra tertawa getir. "Menyelamatkan?"

"Tentu saja. Jika aku tidak memindahkannya ke Medan, apa kamu akan tahu dia bermain api di belakangmu?"

Lyra tak bisa menjawabnya. Itu memang benar, jika saja tidak ada kabar dimutasinya Dino ke Medan mungkin ia tidak akan datang ke apartemen Dino secara mendadak dan mengetahui semua ini.

"Kamu sudah menangisinya barusan. Itu sudah cukup. Lepaskan dan tataplah masa depan. Sekarang, ikut aku." Zachery keluar dari mobil dan supir pun membukakan pintu Lyra, mau tak mau Lyra pun keluar dan menghampiri Zachery.

Sesaat Zachery menatap Lyra dari atas hingga bawah. "Kemana Aryl yang begitu se ksi dan menggoda? Kenapa kamu memakai pakaian seperti ini?" Komentar Zachery yang melihat Lyra hanya menggunakan pakaian rumah dan hoodie.

"Saya buru-buru pergi tadi saat tahu Dino akan pindah. Lagi pula Aryl sudah tidak akan pernah ada lagi, Tuan. Saya tidak akan berdandan seperti itu lagi." Tegas Lyra.

Digenggamnya tangan Lyra. "Tidak. Aryl akan menemaniku setiap malam mulai malam ini. Dan aku pastikan Aryl akan kembali berdandan se ksi seperti malam itu."

"Tapi Tuan..."

Zachery tak membiarkan Lyra melawannya lagi. Kemudian mereka sudah berada di kamar hotel itu lagi, kamar hotel yang sama saat pertama kali Lyra menyerahkan diri kepada sang presdir. Mereka duduk di sofa dengan posisi berhadap-hadapan. Di hadapan mereka ada beberapa lembar kertas. Lyra merasa de ja vu. Ia seperti kembali ke malam itu dimana ia harus menandatangani surat perjanjian dengan Felix. Bedanya kali ini ia berhadapan langsung dengan Zachery.

"Kamu pasti sudah tahu apa ini. Jadi bacalah dan tanda tangani sekarang juga." Titah Zachery tak sabar.

Lyra tetap bergeming. Tatapannya sendu menatap kertas yang tergeletak di hadapannya.

"Tunggu apa lagi?" Desak Zachery. "Bacalah, kamu tak akan menyesal."

"Tuan." Lyra mencoba bernegosiasi. "Dulu saya terpaksa melakukan itu karena saya sangat membutuhkan uang. Saya ditinggalkan keluarga angkat saya, saya tidak punya tempat tinggal, saya juga terancam berhenti kuliah. Maka dari itu saya tidak punya pilihan lain selain menerima bantuan dari anda. Namun sekarang, saya tidak bisa, Tuan. Saya sungguh tidak bisa."

"Aku melihat kamu menginginkan kehidupanmu kembali seperti dulu, seperti sebelum menerima bantuanku." Zachery menyandarkan punggungnya pada sofa dengan santainya.

Kata-kata bernada ancaman itu seketika membuat Lyra menelan salivanya. "A-apa, maksud Tuan?" Lyra seketika merinding. Apa Zachery akan membiarkan dirinya kehilangan semuanya? Ia sudah kehilangan sang kekasih. Apa lagi yang akan Zachery renggut darinya?

"Kamu sudah ada dalam genggamanku, Aryl. Kamu tidak bisa apa-apa selain menandatanganinya."

Kedua tangan Lyra mengepal kuat. Ia sungguh marah, namun tak ada yang bisa dilakukannya. "Anda egois! Tidak semua hal bisa anda dapatkan, Tuan! Dan asal Tuan tahu, saya mengenal putri anda. Kami satu kampus. Dia sering mengganggu saya. Saya sangat benci padanya! Sekarang bagaimana mungkin hubungan seperti ini bisa terjalin antara saya dengan ayah dari teman kuliah saya sendiri?!" Kekesalan Lyra mulai memuncak.

"Kamu mengenal putriku?" Tanya Zachery cukup terkejut.

"Dia selalu menindas saya. Dia membuat masa-masa kuliah saya tidak nyaman. Lalu apa sekarang saya harus berhubungan dengan anda, ayah dari orang yang sangat saya benci?!"

"Semuanya akan kita rahasiakan. Baik Rachel atau siapapun, tak akan ada yang mengetahui hal ini. Maka dari itu bacalah poin-poin perjanjian itu, semuanya sudah tertulis dengan sangat jelas."

Lyra merasa sudah di ujung jalan buntu. "Untuk apa anda repot-repot membuat surat perjanjian seperti ini? Bukankah anda tahu saya tidak bisa apa-apa selain menandatanganinya?"

"Pertama, karena hubungan ini harus kau rahasiakan dari siapapun. Kamu harus menjaga nama baikku yang sudah dikenal sangat baik oleh masyarakat. Aku membutuhkan surat yang berkekuatan hukum agar jika suatu hari kau melanggarnya, aku bisa menuntutmu. Kedua, karena aku ingin kamu dengan sukarela melakukannya denganku. Kamu kira aku suka melakukannya seperti kemarin itu? Bercinta dengan seorang wanita yang bukannya menikmatinya, tapi malah meringis dan menangis seakan aku meru dapak sanya."

Lyra kembali terdiam dengan nelangsa, membuat Zachery semakin tak sabar. "Silahkan kamu menolak, tapi aku pastikan kamu tidak akan bisa mendapatkan pekerjaan apapun, dimanapun. Bahkan saat kamu memutuskan untuk meminta bantuan Madame Grace lagi, aku tidak akan pernah membiarkan pria manapun membelimu."

Lyra meremas rambutnya frustasi, kesal sekali karena sudah tak ada lagi yang bisa dilakukannya. Sepenuhnya ia sudah terjebak dalam jeratan seorang Zachery Khaled Ivander.

Zachery bangkit dari duduknya dan menghampiri sebuah piano yang terdapat di tengah ruangan itu. Ia pun duduk dan mulai memainkannya. Lyra meraih surat perjanjian itu. Ia membacanya dengan seksama dan sontak ia begitu terkejut. Hal-hal yang ditawarkan Zachery benar-benar mencengangkan. Semua kemewahan akan Lyra dapatkan selama tiga bulan selama ia menjadi wanita rahasia milik Zachery.

Lyra kembali menutup mata hatinya. Apa lagi yang bisa dilakukannya? Tak ada. Jika ia menentang pria ini, ia akan hancur. Tak ada pilihan lain selain berada di sisi pria itu walaupun harus kehilangan harga dirinya lagi.

Ia pun menghampiri Zachery yang tengah memainkan tuts piano dengan jari-jarinya yang panjang dan indah. Diletakannya surat yang sudah dibubuhi tanda tangannya itu di hadapan Zachery. Seketika Zachery berhenti memainkan musik yang sedang mengalun indah itu.

Pria itu menatap Lyra dengan puas. "Good girl." Pujinya. "Kemarilah." Zachery membimbing Lyra untuk duduk di pangkuannya sedangkan dirinya kembali melanjutkan permainannya.

Lyra akui musik yang Zachery mainkan sangatlah indah. Apa kira-kira yang tak bisa dilakukan oleh pria ini? Apa yang tidak dimilikinya? Pria ini memiliki segalanya. Lyra sangat bodoh jika ia tetap berusaha keras menentangnya.

Jari kelingking Zachery pun menekan pelan tuts terakhir, sebagai not terakhir pada musik yang dimainkannya. Kemudian musik pun berhenti. Zachery menatap wajah Lyra yang sekarang lebih tinggi darinya. "Sekarang, panggil aku Daddy."

"Bukannya itu panggilan Rachel pada anda?" Lyra merasa panggilan itu sangat tidak wajar.

"Rachel memanggilku Daddy, karena dia putriku. Tapi kamu adalah sugar babyku, maka kamu harus memanggilku seperti itu juga, di saat tidak ada orang di sekitar kita, kecuali Felix. Mungkin terdengar sama, tapi maknanya sangat berbeda." Terang Zachery.

Sugar Baby? Batin Lyra benar-benar mencemooh dirinya sendiri. Ia sering memandang rendah teman-teman kampusnya yang ia ketahui menjadi sugar baby dari para pria kaya raya. Ironis, sekarang justru ia terjun ke tingkat serendah teman-temannya itu dan menjadi salah satunya.

"Baby?"

Jadi itukah panggilan Zachery untuknya kini? Baby?

Lidah Lyra terasa kelu, namun pria di depannya terus menatapnya seakan menunggu sahutan darinya. Akhirnya ia mengabulkannya.

Ia paksa kata-kata itu keluar dari tenggorokannya. "Daddy..."

Zachery tersenyum puas. "Satu hal yang harus kamu camkan baik-baik, hubungan kita murni sebagai timbal balik. Meskipun ada romantisme juga afeksi di antara kita, tapi tidak boleh ada cinta yang tumbuh. Mengerti?"

Lyra tertegun mendengarnya. Sama sekali ia tak pernah berpikir akan kemungkinan itu. Maka dengan sangat yakin ia mengangguk. Cinta tak mungkin tumbuh dari hubungan kotor seperti ini.

"Sekarang cium aku, Baby." Perintah Zachery dengan lirihnya. Kedua matanya sudah dikuasai kilatan gai rah.

Dengan sangat terpaksa, Lyra pun mendekatkan bibirnya. Pertemuan bibir itu menjadi awal malam panas dan panjang yang harus Lyra lalui pada malam pertama ia menjadi wanita rahasia milik Zachery.

Terpopuler

Comments

rosita sari

rosita sari

Daddy ini mau nya maksa teruuus

2024-03-22

2

Eka elisa

Eka elisa

tpi di cini kmu yg brhianat zac kmu yg mlakukn prjanjian itu pke hati dn kmu jtuh hati ma ly.... tau... bhkn bucin akut....

2024-02-10

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2 Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3 Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4 Bab 4: Menghilang
5 Bab 5: Bertemu Kembali
6 Bab 6: Tak Terbendung
7 Bab 7: Terjebak
8 Bab 8: Rasa Bersalah
9 Bab 9: Karma
10 Bab 10: Sugar Baby
11 Bab 11: Panggil Aku Daddy
12 Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13 Bab 13: Tentang Zachery
14 Bab 14: Lesung Pipi
15 Bab 15: Hadiah
16 Bab 16: Nyonya Rosalie
17 Bab 17: Batas Waktu
18 Bab 18: Terperdaya
19 Bab 19: Posesif
20 Bab 20: Benih Cinta
21 Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22 Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23 Bab 23: Bukan Teman
24 Bab 24: Berpenampilan Berani
25 Bab 25: Di Pesta
26 Bab 26: Panik
27 Bab 27: Cerai
28 Bab 28: Zachery yang Hangat
29 Bab 29: Tiga Bulan
30 Bab 30: Romantisme Semu
31 Bab 31: Lambat Laun
32 Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33 Bab 33: Lyra adalah Milikku
34 Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35 Bab 35: Konferensi Pers
36 Bab 36: Buktikanlah
37 Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38 Bab 38: Jadilah Kekasihku
39 Bab 39: Sepasang Kekasih
40 Bab 40: Yang Sebenarnya
41 Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42 Bab 42: Apa yang Terjadi?
43 Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44 Bab 44: Kebodohan Rachel
45 Bab 45: Akhir Hubungan
46 Bab 46: Melamar Zachery
47 Bab 47: Jauhi Tunanganku
48 Bab 48: Saat Itu
49 Bab 49: Perempuan Pembenci
50 Bab 50: Akhir untuk Jihan
51 Bab 51: Kabar Baik
52 Bab 52: Cinta Pertama Zach
53 Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54 Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55 Bab 55: Cinta Segitiga
56 Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57 Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58 Bab 58: Rumah Singgah
59 Bab 59: Penyesalan Zachery
60 Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61 Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62 Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63 Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64 Bab 64: Merawat Galen
65 Bab 65: Lepaskan Lyra
66 Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67 Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68 Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69 Bab 69: Syarat dari Jason
70 Bab 70: Pertengkaran
71 Bab 71: Pamit
72 Bab 72: Aku Pergi, Mas
73 Bab 73: Laura Ruby H.
74 Bab 74: Kebenaran
75 Bab 75: Takdir
76 Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77 Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78 Bab 78: Pelampiasan
79 Bab 79: Interaksi yang Berubah
80 Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81 Bab 81: Wanita Itu adalah...
82 Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83 Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84 Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85 Bab 85: Hari-hari yang Normal
86 Bab 86: Awal Bahagia(end)
87 Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88 Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89 Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90 Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga
2
Bab 2: Wanita untuk Tuan Felix
3
Bab 3: Zachery Khaled Ivander
4
Bab 4: Menghilang
5
Bab 5: Bertemu Kembali
6
Bab 6: Tak Terbendung
7
Bab 7: Terjebak
8
Bab 8: Rasa Bersalah
9
Bab 9: Karma
10
Bab 10: Sugar Baby
11
Bab 11: Panggil Aku Daddy
12
Bab 12: Hal Gila tentang Rachel
13
Bab 13: Tentang Zachery
14
Bab 14: Lesung Pipi
15
Bab 15: Hadiah
16
Bab 16: Nyonya Rosalie
17
Bab 17: Batas Waktu
18
Bab 18: Terperdaya
19
Bab 19: Posesif
20
Bab 20: Benih Cinta
21
Bab 21: Rindu yang Ditutupi
22
Bab 22: Menyingkirkan Kerikil
23
Bab 23: Bukan Teman
24
Bab 24: Berpenampilan Berani
25
Bab 25: Di Pesta
26
Bab 26: Panik
27
Bab 27: Cerai
28
Bab 28: Zachery yang Hangat
29
Bab 29: Tiga Bulan
30
Bab 30: Romantisme Semu
31
Bab 31: Lambat Laun
32
Bab 32: Di Balik Kabar Perselingkuhan
33
Bab 33: Lyra adalah Milikku
34
Bab 34: Pria yang Pantang Menyerah
35
Bab 35: Konferensi Pers
36
Bab 36: Buktikanlah
37
Bab 37: Turun ke Dunia Lyra
38
Bab 38: Jadilah Kekasihku
39
Bab 39: Sepasang Kekasih
40
Bab 40: Yang Sebenarnya
41
Bab 41: Lyra yang Semakin Luwes
42
Bab 42: Apa yang Terjadi?
43
Bab 43: Rencana yang Nyaris Berhasil
44
Bab 44: Kebodohan Rachel
45
Bab 45: Akhir Hubungan
46
Bab 46: Melamar Zachery
47
Bab 47: Jauhi Tunanganku
48
Bab 48: Saat Itu
49
Bab 49: Perempuan Pembenci
50
Bab 50: Akhir untuk Jihan
51
Bab 51: Kabar Baik
52
Bab 52: Cinta Pertama Zach
53
Bab 53: Perasaan yang Terjeda
54
Bab 54: Takdirku adalah Kamu
55
Bab 55: Cinta Segitiga
56
Bab 56: Perempuan dari Masa lalu
57
Bab 57: Zachery Kecil yang Malang
58
Bab 58: Rumah Singgah
59
Bab 59: Penyesalan Zachery
60
Bab 60: Upik Abu Menjadi Cinderella
61
Bab 61: Peringatan untuk Hanna
62
Bab 62: Jangan Bilang Kalau...
63
Bab 63: Bukan Ibu yang Baik
64
Bab 64: Merawat Galen
65
Bab 65: Lepaskan Lyra
66
Bab 66: Saya Suka pada Tuan
67
Bab 67: Kesempatan dalam Kesempitan
68
Bab 68: Kepercayaan yang Diuji
69
Bab 69: Syarat dari Jason
70
Bab 70: Pertengkaran
71
Bab 71: Pamit
72
Bab 72: Aku Pergi, Mas
73
Bab 73: Laura Ruby H.
74
Bab 74: Kebenaran
75
Bab 75: Takdir
76
Bab 76: Hasil Hubungan Gelap
77
Bab 77: Laura Bertemu Kakek
78
Bab 78: Pelampiasan
79
Bab 79: Interaksi yang Berubah
80
Bab 80: Pergi dan Jangan Kembali
81
Bab 81: Wanita Itu adalah...
82
Bab 82: Kembalinya Dua Sahabat
83
Bab 83: Tidak Cukup Pintar
84
Bab 84: Dua Orang yang Pergi
85
Bab 85: Hari-hari yang Normal
86
Bab 86: Awal Bahagia(end)
87
Ekstra 1: (Jason) Bertemu Wanita Alpha
88
Ekstra 2: (Jason) Dokter Fasha
89
Ekstra 3: (Jason) Semudah dan Sesingkat itu
90
Ekstra 4: (Seruni) Di Tempat Biasa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!