Baru saja langkah kakinya memasuki kamar di hotelnya, ada telpon dari Puspa-sepupunya. Kirania pun segera mengangkatnya sambil berjalan ke balko .kamarnya.
"Hai......,' suara Puspa terdengar melengking. Kirania sampai menjauhkan ponselnya.
"Hemm...."
"Apa kabar, Kiran? Masih perawan atau udah lepas segel?" kekeh Puspa yang senang mentertawakan sepupunya, tapi suaranya kedengaran ngga baik baik saja.
"Ngawur "
Yang dibalas Puspa malah dengan suara tawa berderainya.
"Beneran belum lepas segel?" tanya Puspa lagi, masih dengan sisa tawanya. Antara percaya dan ngga percaya.
Kok, bisa? Mereka satu kamar, kan? Apa ngga satu ranjang? Terus lingerie lingerie itu ngga berguna? Banyak pertanyaan dalam hatinya.
Soal lingerie, memang dia membantu mami Kiran dan mami Hazka untuk menyimpan sebanyak yang kopernya bisa.
"Belum," jawab Kirania sebal.
"Oke, oke, kamu sudah sembuh sekarang?" tanya Puspa mulai mencoba memahami suasana hati Kirania yang mulai kesal terhadapnya.
Ansel mengabarinya kalo pasangan yang dipaksa nikah itu sedang menderita sakit. Karena itu Puspa menelponnya karena khawatir.
"Sudah.'
"Hazka juga?"
"Ya."
Hening Ngga lama kemudian terdengar suara Herdin yang memanggil Puspa.
"Oke. Kamu baik baik di sana. Aku tutup dulu."
"Telponnya, kok, cepat? Aku masih kangen," tahan Kirania manja.
"Aku sama Herdin mau ke rumah sakit."
"Loh, siapa yang sakit?" tanya Kirania mulai panik.
"Rihana. Tadi dia pingsan, tapi udah langsung dibawa Alex ke rumah sakit. Untung si Alex suami siaga," cerita Puspa panjang lebar.
"Rihana? Dia sakit apa?" Kirania semakin khawatir. Setelah melahirkan ponakannya Erland, kondisi Rihana senakin tampak memang ngga baik baik saja.
"Belum tau. Kata mamimu, hasilnya baru akan keluar besok paling lambat. Rihana, kan, pingsannya barusan juga."
"Iya, kalo bisa dicek semua kesehatanya. Sekarang Erland sama siapa?" Sekarang usia Erland hampir dua tahun.
"Sama oma opanya. Untung aja mereka lagi kumpul di rumah." celoteh Puspa.
"Ooo... Ya ya. Syukurlah. Trus ponakan ante sama siapa?" Puspa juga sudah lahiran bersama para sepupu mereka yang lain.
"Lagi tidur. Tadi dititipin sama orang tua Herdin. Kiran, udah dulu, ya, telponnya."
"Oke..... Salam cium dari jauh, ya, buat ponakan ponakan ante," ucapnya memang kangen. Biasanya dua hari sekali.dia akan mengunjungi ponakn ponakannya. Di gilir. Sekarang ini selama lima belas hari dirinya ngga akan bertemu mereka.
Padahal kalo melihat mereka, perasaan galaunya bisa hilang.
"Nanti aku sampaikan. Daah Kiran. Salam buat Hazka." Tanpa.menunggu jawabannya, Puspa memutuskan sambungan telponnya karena Herdin sudah menunggunya di depan pintu kamarnya.
Kirania menatap telponnya resah.
Ruhana sakit apa? Sambil berjalan meninggalkan balkon dengan pikiran ngga tenang
Semoga Rihana ngga apa apa, batinnya lagi.
Hazka menatap heran pada wajah yang tadinya riang gembira, tapi sekarang berubah menjadi murung.
"Ada apa? Siapa yang telpon?" Wajah murungnya mambuat Hazka jadi ingin tau apa penyebabnya.
"Rihana sekarang di rumah sakit," jelas Kirania,
"Sakit apa? Hazka kaget juga mendengarnya.
Kenapa ngga ada yang mengabarinya? omelnya dalam hati
"Belum tau juga. Masih dicek keluhannya," sahut Kirania.
"Ada Alex, kan?".
"Ya ada, dong," sahut Kirania cepat.
'Syukurlah.semoga Rihana ngga apa apa."
"Semoga." Itu juga menjadi harapannya.
Hazka membantu pengawalnya menata barang barang yang sudah dibeli Kiranua.
Setelahnya para pengawalnya pun meninggalkan kamar mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
PURPLEDEE ( ig: _deepurple )
hai kak aku mampir lagi🤗
2025-04-07
1
Santi Maria Havernandes
sakit kanker darah, seperti mamanya
2024-11-10
1
Deandra Putri
rihana sakit apa??
2024-06-17
1