Sah

Thoriq terbaring lengkap.dengan alat alat medis di sekujur tubuhnya. Wajahnya tampak banyak bekas luka.

Apa dia terkena pecahan kaca? batin Kirania ngilu. Kini dia sudah bisa berjalan mendekati pembaringan Thoriq. Denyut jantungnya di monitor terdengar lemah.

"Kak Thoriq, " panggil Kirania pelan

Seolah mendapat kekuatan, sepasang mata Thoriq terbuka dan memandang sayu tapi tersirat rasa cinta yang besar.

"Kiran......"

Kirania hanya bisa memandang. Padahal dia ingin menggenggam tangan Kak Thoriq. Tapi Kirania tau kalo kak Thoriq tidak menyukainya sebelum mereka sah.

Harusnya sudah sejak tadi. Sayangnya takdir berkata lain.

Kemudian Thariq menatap ke arah belakangnya. Hazka berdiri di sana.

"Hazka,......"

Hazka mendekati Thoriq. Tangan Thoriq tetlihat akan menggapainya, Hazka cepat meyambutnya.

"To long ja ga Ki ran....."

"Iya, kamu tenang saja.. Cepatlah sembuh."

Thoriq tersenyum. Dia menatap Kirania yang juga sedang menatapnya dengan cemas dan protes.

"To long me ni kah de ngan Ki ran."

Hazka terpaku. Kiramia tersentak.

'Kak Thotiq......." bibirnya bergetqr saat menyebut pelan nama laki laki itu. Kepalanya menggeleng.

Dia masih bisa mencari laku laki lain sebagai suaminya. Bukan Hazka.yang jelas.jelas ngga jatuh cinta dengannya.

Dia ingin berteriak, ngga terima dengan permintaan calon suaminya. Kirania merasakan usapan lembut maminya yang berada di belakangnya

"Terima permintaan Thoriq, Kiran, agar dia tenang," bisik maminya menahan tangis. Dia tau Thoriq sedang berusaha keras sebelum akhirnya datang.

"Tapi, Ma......"

"Toriq ngga tenang meninggalkanmu, sayamg.. Hazka temannya, jadi dia sangat mempercayainya."

Salah. Kak Thoriq salah. Hazka malah akan membuatnya ngga bahagia dan sering marah. Dia ngga dewasa dan cenderung manja, batinnya mengabsen semua yang dia ngga suka dari Thoriq.

Mami Hazka mendekati putranya yang belum jugamemberikan jawaban. Padahal semua sudah menunggunya.

"Terima Hazka. Thoriq sudah kepayahan," desak maminya yang ngga tega melihat keadaan Thoriq.

Umi dan Abi Thoriq mengusap kepala Thoriq dengan mulut melantunkan banyak do'a yang terdengar perlahan dan membuat yang hadir menitikkan air mats. Suasana terasa mengharu biru.

Kiran pun menangis. Dia tau Kak Thoriq akan meninggalkannya sebentar lagi.

"Kata Papi, kalo kamu berani nolak, kamu akan diusur dari rumah. Kamu akan dicoret dari daftar ahli waris. Semua harta kita akan papi sumbangkan pada yayasan," bisik maminya sambil mengusap air matanya.

Dia terpaksa melakukannya karena ngga tega meihat keadsan Thoriq. Juga melihat tatapan memohon dari Umi, seolah olah mengatakan dengan Hazka mau menerimanya, maka Thoriq akan pergi dengan tenang.

Dirinya pun senang bak dapat durian runtuh. Kirania memang calon menantu yang dia idam idamkan. Walau caranya harus seperti ini, tapi ini mungkin jalan takdir untuk mereka bertiga.

Hazka tercekat mendengarnya. Bisa bisanya mami dan papinya memanfaatkan keinginan terakhir sahabatnya.

"Mam......" protesnya pelan, ngga terima dengan ancaman maminya.

"Terserah kamu. Mami hanya menurut dengan imam mami, papi kamu. Biarpun terpaksa harus membuang kamu," bisik maminya lagi rada jengkel dengan kekeras kepalaan Hazka.

"Haz ka.......," panggil Thariq lagi. Suaranya semakin pelan. Tatapannya benar benar memohon.

Hazka menatap ragu pada Thoriq, kemudian Kirania yang dia yakin ngga bakal mau. Mereka aslinya musuh, bagaimana bisa tinggal di satu atap yang sama.

Kemudian dia menatap abi Thoriq, guru yang paling dia segani. Laki laki paruh baya itu menganggukkan kepalanya, mengharap persetujuannya.

"Ba baiklah. Aku terima."

Semua mengucap syukur. Thoriq menatapnya penuh rasa terima kasih. Hanya Hazka yang dia percaya mendampingi Kirania.

Walau keduanya seperti tom dan jery, tapi keduanya cukup dekat. Thoriq pun tau dulu Ansel pernah percaya pada Hazka untuk membawa Kirania pergi agar bisa mengalihkan keposesifan Kirania pada Nayara.

Kirania pun mau menjaga Hazka sampai sembuh di rumah sakit. Orang tua Hazka juga mempercayai keselamatan Hazka pada Kirania karena saat Hazka sakit, mereka sedang berada di luar negeri.

Kalo dengan dirinya, Thoriq bisa melihat kesantunan dan kelembutan Kirania. Tapi kalo Kirania bertemu Hazka, sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat, pasti jadi bar bar. Hazka pun sama, keduanya malah seringnya bertengkar hebat.

Walau hubungan keduanya sering bertengkar, Thoriq bisa merasakan keduanya saling menyayangi. Mungkin mereka belum sadar. Dan Thoriq kadang merasa bersalah berada diantara mereka.

Karena itu setelah kecelakaan ini, Thoriq pun merasa ngga akan bisa lagi bersama Kurania. Dia akan memberi kesempatan pada Hazka untuk menikahi Kirania. Apalagi dia tau orang tua Hazka sangat menyayangi gadis itu. Begitu juga sebaliknya.

Thoriq yakin Hazka akan bisa melindungi Kirania seperti dulu. Dia merasa ngga tenang meninggaljkan Kirania seperti ini. Hanya Hazka yang dia percaya untuk menjaga Kirania.

Apalagi mengingat hubungan mereka yang unik. Mungkin nanti mereka akan sadar kalo mereka saling menyayangi.

Hazka ngga berani menatap Kirania yang sedang melancarkan tatapan penuh bara api padanya. Walaupun gadis itu tau dirimya terpaksa. Tapi Hazka merasa ini tetap salah.

Mereka ngga saling cinta. Juga gosipnya yang g-ay sedikit mengganggu pikirannya, apakah Kirania akan menelannya mentah mentah.

Gara gara hampir dua tahun ini dia jomblo dan lebih menghabiskan waktu dengan pekerjaan karena sudah diangkat jadi wakil papinya, banyak oramg yanh menduganya sudah ngga tertarik dengan perempuan. Apalagi Bram memperparahnya.

Nggak lama kemudian, segala persiapan pernikahan darurat pun dilakukan.

Kirania tergugu ketika melihat jabat tangan papinya pada Hazka.

Ngga lama kemudian terdengar ucapan sah berkali kali.

Jantung Kirania hampir copot. Nayara dan Rihana menahan tubuh Kirania yang hampir jatuh.

Dan ngga lama kemudian tangisan Umi Thoriq pecah Thoriq menutup mata untuk selama lamanya. Senyum lembut yang biasa Kirania lihat terukir di bibirnya, seakan Kak Thoriq sudah mengikhkaskan Kirania menjadi istri Hazka sahabatnya.

*

*

*

Kirania bersimpuh di depan makam Kak Thoriq. Air matanya sudah kering karena sudah terlalu banyak menangis sejak tadi.

Dia pun sudah berganti pakaian

Pernikahan yang dilakoninya terasa aneh. Dan harus dia jalani pula.

Awalnya dia akan menikah dengan Thoriq, tapi malah sekarang sudah jadi istri Hazka.

Kak Thoriq, kenapa? batin Kirania sedih.

Teringat lagi pertemuan pertamanya dengan Kak Thoriq yang sangat alim.

Mata teduhnya selalu menunduk saat bertatapan dengannya. Juga selalu menjaganya dengan hati hati tanpa menyentuhnya.

Kak Thoriq, batin Kirania sedih. Semua seperti mimpi.

Waktu itu Kirania terkejut saat Kak Thoriq bersama keluarga datang melamarnya. Tentu saja Kirania mau. Menurutnya dia akan bahagia, hidup bersama laki laki yang tidak pernah menggubris perempuan yang berseliwersn di sekitarnya.

Kirania trauma melihat Anssl dan beberapa sepupu sepupunya yang sangat memanjakan banyak perempuan cantik.

Tapi bersama.Kak Thoriq, dia merasa nyaman. Kirania yakin Kak Thoriq akan jadi suami ideal buatnya dan akan membuat hidupnya tentram tanpa drama.

Tapi endingnya jauh di luar prediksinya. Dia malah menikah dengan Hazka yang setipe dengan Ansel. Tapi sekarang malah kena isu g-ay karena sudah lama ngga punya pacar.

Terpopuler

Comments

Deandra Putri

Deandra Putri

yaa namanya jodoh ditangan othor ya begini..😥

2024-04-03

1

Vfone 123

Vfone 123

like novelnya

2024-02-06

1

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

like plus iklan 👍

2024-01-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!