eps 20 kedatangan Miken ke rumah sakit

Leon mengepalkan tangannya hingga urat nya terlihat.

Leon bersusah payah turun dari ranjang rumah sakit karena badannya masih terasa remuk akibat perkelahian dengan preman kemarin.

" Katakan dimana Sofia. Ini peringatan terakhir dariku" Leon mencengkram dagu Jessica dengan kuat. Leon tidak menyangka jika Jessica bisa se licik itu.

" Leon, sakit " air mata mulai mengalir membasahi pipi Jessica. Pasalnya Leon selama ini selalu memanjakan dirinya dan tidak pernah berlaku kasar. Tapi kali ini, Leon jelas jelas lebih mengkhawatirkan Sofia.

" sudah aku katakan Jesica, jangan bermain-main denganku" mata Leon membulat sempurna yang membuat bulu kuduk siapapun yang melihatnya akan berdiri.

Namun, Jessica tidak mau kalah. ia tetap bersikeras mengajukan persyaratan yang ia katakan barusan.

Leon akhirnya melepaskan cengkraman tangannya dari dagu Jessica.

" bagaimana Leon? Apakah kamu tetap menolak dan membiarkan Sofia mati malam ini " ucap Jessica sambil menahan perih di pipinya.

" Jika itu maumu, oke. Tapi sebelum itu lepaskan Sofia dia tidak tahu apa apa" ucap Leon pasrah dengan ancaman Jessica.

.

.

" Dimana aku? " ucap Sofia yang saat ini terikat di sebuah kursi. Sofia mencoba membuka tangannya yang terikat di belakang.

" Tolong, apa ada orang di sini. Keluarlah pengecut" teriak Sofia.

Tidak berselang lama, muncul seorang pria blasteran sambil membawa sebilah pisau di tangannya.

Sofia ketakutan dan mencoba memberontak.

" Aku bukan pengecut. Tapi pembunuh " sarkas pria tersebut.

" Siapa kamu? " tanya Dania.

" Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Itu private" ucap pria tersebut.

" Dimana Jessica. Pasti dia yang melakukan semua ini " Dania melirik sekeliling memastikan ada orang lain di sana.

" Jessica tidak ada di sini. Ia sedang melangsungkan pernikahan dengan suamimu. Jadi kita menunggu di sini sampai mereka sah menjadi suami istri" ucap pria blasteran tersebut dan kemudian bersiul sambil berjalan ke arah sofa yang tak jauh dari tempat Sofia.

Sofia yang masih tidak mengerti mencoba mencerna perkataan pria yang menculiknya itu.

Sofia kemudian melirik ke arah pria tersebut dan mendapati bahwa dia sudah tertidur pulas. Sofia menggunakan kesempatan itu untuk mencoba membuka tali ikatan di tangannya.

" Akhh, susah sekali tanganku jadi sakit " Sofia berdesis kesal karena tali ikatannya terlalu susah di buka.

Setelah beberapa saat mencoba, Sofia menyerah dan tidak bisa membuka ikatan itu.

.

.

Sementara itu di sebuah perusahaan dengan gedung menjulang tinggi, Miken sedang dimarahi oleh atasan staff.

" Bagaimana bisa file itu hilang. Sudah setengah hari kamu bekerja tapi tidak menghasilkan apa-apa" pria perut buncit tersebut membanting dokumen yang ada dihadapannya.

Miken hanya terdiam dan memperhatikan pria buncit yang memarahinya tersebut.

" Saya akan meresume ulang apa yang anda minta " ucap Miken dingin. Miken sudah bosan di ruangan tersebut.

" Kamu benar-benar tidak sopan pada atasanmu. Apa begini sikapmu terhadap boss besar nanti saat bertemu" ucapnya kemudian.

" Tidak perlu banyak bicara pak. Kesalahan sekecil itu masih bisa di perbaiki " ucap Miken lalu pergi dari ruangan tersebut tanpa memberi pamit.

" Bocah itu " gerutu Miken dalam hati kemudian berjalan cepat ke arah sebuah meja yang bukan tempatnya bekerja.

Bruuukk

" Kurang ajar kamu ya," ucap seorang pria yang baru saja di banting dan dipukuli oleh Miken.

Satu pukulan mendarat di pipi kanan, kemudian dilanjutkan pukulan kedua di pipi kiri pria tersebut. Ia hanya bisa meringis kesakitan karena tidak berdaya melawan serangan tiba-tiba seperti itu.

" Sampah, kerjakan semua yang telah kamu rusak" ucap Miken setelah selesai membuat wajah pria dihadapannya babak belur.

" Apa maksudnya" ucap pria tersebut mengelak.

" Kerjakan atau aku bunuh kamu di tempat. Oh ya, dimana teman kamu yang satunya " ucap Miken yang membuat pria tersebut beringsut takut.

Sementara itu teman Doni yang juga berkomplot untuk menjebak Miken saat ini tengah bersembunyi di bawah meja karena takut akan di geprek oleh Miken.

Semua orang menatapnya, Miken tidak memperdulikan hal tersebut. Lalu ia pergi dari kantor tersebut. Miken tidak menghiraukan panggilan dari pria buncit yang baru saja memarahinya.

Brian mengetahui apa yang terjadi, karena atasan staff melaporkan hal tersebut kepadanya.

" Anak itu benar-benar tidak layak bekerja di perusahaan ini Tuan. Dia bahkan membuat karyawan lain celaka. Padahal dia yang tidak melakukan pekerjaan dengan benar" ucap pria tersebut.

" Hmm, benarkah. Apa cctv sudah di cek? " tanya Brian tanpa mengatakan keputusan apapun.

" Belum tuan, saya akan mengerahkan karyawan untuk mengeceknya" ucap pria yang baru saja berbicara kepadanya.

" Baiklah, datang lagi bila buktinya sudah ada" ucap Brian.

Kemudian pria tersebut pergi dari ruangan direktur perusahaan.

Miken yang kesal memutuskan untuk pergi menemui Sofia di rumah sakit. Hanya dia satu satunya obat untuk meredakan amarahnya selama ini.

Sesampainya di rumah sakit tempat Leon di rawat, Miken tidak menemukan Sofia.

" Dimana Sofia?" tanya Miken dingin ke arah Leon yang saat itu sedang duduk termenung di sofa.

Leon bingung harus menjawab apa. Leon memilih diam agar tidak menimbulkan perdebatan yang membuat nyawa Sofia terancam.

" Katakan Leon, atau kamu sudah tidak bisa bicara " ucapan Miken membuat jiwa kejantanan Leon bangkit.

" Aku tidak tahu " ucap Leon.

" Bagaimana bisa kamu tidak tahu. " Miken melemparkan jas nya ke arah Leon.

Leon bangkit karena terkejut dengan perlakuan kasar Miken.

" Katakan atau aku akan membunuhmu sekarang" Miken berjalan cepat ke arah Leon dan menarik leher baju yang Leon kenakan.

" Berhenti" ucap seorang perempuan yang datang secara tiba-tiba dari belakang.

" Lepaskan dia, hanya aku yang tahu keberadaan Sofia saat ini " ucap wanita tersebut yang tak lain adalah Jessica.

Miken berbalik arah dan menghampiri wanita tersebut.

" Siapa kamu? Dan mengapa Sofia ada ditangan mu. Apa maksudnya ini? " ucap Miken dengan penuh selidik.

" Dia sudah merebut kekasih ku. Jadi aku menyekapnya dan menjadikannya sandera supaya Leon menikah denganku " ucap Jessica dengan santainya.

Miken yang mengetahui hal tersebut tidak habis pikir.

" Hey wanita kurang ajar, Sofia tidak tahu hubungan terlarang kalian. Jadi jangan bawa bawa dia. Katakan dimana dia sekarang" ucap Miken yang berasumsi bahwa wanita dihadapannya ini adalah pelakor.

" Memangnya kamu siapa? Beraninya kamu berkata begitu. Aku dan Leon sudah berhubungan sejak lama dan Sofia hadir merusak segalanya" ucap Jessica.

" Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Yang jelas jika kamu berani menyakitinya aku akan membalas mu " ucap Miken.

" wow, ternyata gadis lugu itu banyak yang melindungi. Apa kamu selingkuhannya atau pacarnya " tanya Jessica.

" Cukuuup " teriak Leon dari belakang.

" Keluar kamu Jessica, aku tidak ingin melihatmu lagi di sini " ucap Leon.

" sayang, kamu tidak lupa kan kalau malam ini kita akan menikah. Jadi kamu akan melihatku setiap hari " ucap Jessica menghampiri Leon. Kemudian ia berlalu pergi dari ruangan tersebut.

" Jika terjadi sesuatu pada sofia akibat ulah pacarmu itu aku benar-benar akan mematahkan tulangmu dan memberikannya kepada anjing liar Leon" ucap Miken yang geram dan kehabisan kesabaran.

" Dia akan baik baik saja. Kamu tidak perlu setegang itu. " ucap Leon.

" Dan kamu harus merahasiakan ini dari siapapun. Setelah aku menikahi wanita itu aku akan menjemput Sofia segera " ucap Leon mencoba menenangkan amarah laki laki yang ada dihadapannya.

" Apa kamu percaya Sofia akan baik baik saja setelah kamu menikah dengan wanita itu. Aku sendiri yang akan menjemputnya kamu nikmati saja pernikahan mu dengan wanita itu " ucap Miken dan berlalu pergi dari ruangan tersebut.

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!