eps 19 Sofia di culik

" Pa, aku bersedia bekerja di kantor Papa" ucap Miken secara tiba-tiba kepada Brian.

" Akhirnya kamu mau Miken. Papa membutuhkan seseorang yang telaten dan pekerja keras seperti dirimu. Semoga Kamu bisa bekerja dengan baik ya Miken " ucap Brian sambil menepuk pundak putra tirinya itu.

Miken kemudian pergi dari ruang kerja Brian.

Miken yang tahu Sofia akan bekerja di perusahaan itu segera memutuskan untuk bekerja di sana juga. Miken tidak ingin menyia nyiakan kesempatan ini untuk dekat dengan Sofia.

Keesokan paginya Miken sudah mulai bekerja sebagai staff atau karyawan pemula. Brian ingin melihat bagaimana Miken dapat meningkatkan kualitas kerjanya dan tidak ingin memberikan jabatan tinggi terlalu cepat.

Miken yang baru saja tiba di kantor disambut hangat oleh para karyawan. Sebagai staff pemula, Miken mendengarkan dengan sungguh sungguh apa yang disampaikan atasan mengenai pekerjaan yang akan di jalankan nya. Sebelumnya orang kantor tidak tahu jika Miken adalah anak tiri Brian. Miken yang meminta sendiri untuk tidak memberitahu identitas nya. Takutnya nanti para karyawan di sana akan segan dan takut padanya.

Brian yang melihat kebijakan dari Miken hanya bisa mengiyakan.

" karyawan baru ya? " Tanya Doni yang merupakan staff lama di perusahaan besar tersebut.

" Iya " ucap Miken menatap ke arah pria yang menanyainya.

" sebagai staff baru, sebaiknya kamu jangan terlalu tertutup. Jadi, jika ada yang meminta bantuanmu jangan menolak jika tidak ingin mendapat masalah " ucap Doni memperingati Miken.

Miken yang menganggap hal itu biasa hanya merespon dengan mengangguk. Kemudian melanjutkan pekerjaan nya.

" Wow, ada anak baru rupanya. Hey bocah, jangan terlalu serius. sebaiknya kita berkenalan dulu " ucap seseorang yang muncul tiba-tiba dan merangkul pria yang bernama Doni tersebut.

Lalu mereka melihat kartu nama yang tergantung di dada Miken.

Miken hanya berekspresi datar melihat tingkah konyol dua orang dihadapannya.

" Maaf, kita akan berkenalan sebentar lagi karena saya ada pekerjaan yang harus di selesaikan" ucap Miken dengan sopan.

Doni memutar bola mata malas melihat tingkah anak baru tersebut.

" Baiklah, kamu boleh bekerja. Tapi setelah kamu menyelesaikan pekerjaan saya. Ada banyak dokumen yang harus di revisi, dan saya minta tolong sama kamu " ucap Doni sambil meletakkan setumpuk dokumen di atas meja Miken.

Suasana hati Miken sudah tidak baik sekarang. Tapi Miken berusaha menahan untuk tidak membuat masalah di hari pertama bekerja. Miken tidak tahu jika ada beberapa sampah yang bekerja di perusahaan terhormat ayah tirinya itu.

" Saya ada pekerjaan lain yang lebih penting dari itu " ucap Miken sambil terus mengetik di laptopnya dengan fokus.

Merasa geram, Doni akhirnya pergi dengan membawa kembali dokumen yang banyak tersebut.

Doni mengepalkan tangannya karena selama ini dia selalu bisa membuat anak baru tunduk padanya dan mau mengerjakan semua pekerjaannya.

" Aku punya ide untuk membuat bocah itu jera " ucap Raka, teman Doni yang juga memiliki sifat yang sama.

Keduanya kemudian berbisik sambil menatap ke arah Miken.

Jam makan siang tiba, Miken beranjak dari kursinya dan berencana untuk pergi. Perutnya sudah terasa lapar. Saat di depan pintu masuk, Miken berpas pasan dengan ayahnya.

Brian mengajak Miken untuk makan bersama, tapi Miken menolak dan memilih makan sendiri. Para staff yang melihat tingkah Miken menatap heran. Pasalnya jika mereka ber pas pasan dengan bos besar, mereka sedikit membungkuk dan menyapa dengan sopan. Berbeda dengan miken, ia sama sekali tidak menerapkan hal itu. Brian memang tidak meminta jika staff bersikap begitu, tapi sebagai karyawan mereka sadar harus berbuat apa saat bertemu dengan bos besar.

Miken yang merasa di perhatikan kemudian menuju parkiran, lalu memasuki mobil dan pergi dari area perusahaan.

" Sudah kamu bereskan? " Tanya Doni pada Raka yang sedang mengotak atik komputer Miken.

" Tenang saja, semuanya beres. Pasti bocah itu akan ketakutan setengah mati melihat file nya lenyap tak tersisa" tawa Raka sedikit menjengkelkan di telinga Doni, tapi kedua pria itu sekarang sangat bahagia karena akan melihat Miken dimarahi sebentar lagi.

.

.

Hari ini Leon akan mengganti perban di kepalanya, Leon meminta Sofia membantunya duduk.

Sofia dengan sigap membantu Leon karena Sofia sedari tadi tidak punya pekerjaan.

Kemudian dokter mulai menggantikan perban yang membalut luka Leon.

" Nyonya, suami anda harus di bersihkan. Gunakan kain yang basah untuk membersikan badan pasien" ucap dokter tersebut. Sofia hanya mengangguk sambil melirik Leon sesekali.

Setelah selesai, dokter dan perawat yang membantunya keluar dari ruangan tersebut. Tersisa Leon dan Sofia.

Tanpa pikir panjang, Sofia membantu Leon untuk membersikan diri. Sofia mengambil kain yang sudah disediakan dokter lalu membasahi kain tersebut dengan air bersih. Awalnya suster ingin melakukan hal tersebut, tapi Leon menolak. Kemudian dokter menyarankan agar anggota keluarga saja yang membersihkan badan pasien.

" Buka bajunya" ucap Sofia singkat.

Leon menatap Sofia dengan dingin lalu membuka bajunya yang membuat Sofia tercengang serta menutup kedua matanya.

" kenapa, tadi kamu menyuruhku buka baju " ucap Leon sambil menatap tingkah gadis itu.

Sofia yang tidak ingin melihat lama lama bodi Leon yang kotak kotak dan bidang akhirnya memberanikan diri untuk mulai mengelap badan Leon dengan handuk basah yang ada di tangannya.

Pandangan Leon tak lepas dari Sofia. Sofia yang sadar sedang di perhatikan memilih untuk diam dan bertingkah seolah tidak tahu apa apa.

Leon kemudian tersadar karena handphone nya berdering. Leon mendapati Julian asisten pribadinya menelpon

" Ada apa Julian? " Tanya Leon.

" Tuan, ada masalah di kantor. Sekarang nona Jessica sedang mengamuk dan meminta saya untuk memberitahukan dimana tuan berada.

" Katakan saja padanya " Leon kemudian mematikan telepon.

Sofia sama sekali tidak berbicara, Sofia memilih diam agar tidak terlibat masalah lagi. Setelah selesai mengelap area atas badan Leon, kini Sofia beralih pada kaki pria yang berstatus suaminya itu

Sofia mengangkat sedikit celana bawah Leon. Sofia membersihkan kaki Leon dengan hati hati.

Leon yang menikmati perlakuan Sofia tiba tiba sudah tertidur pulas. Setelah selesai semua, Sofia membuang sisa air yang digunakan tadi dan mencuci bersih tangannya. Hari sudah siang, Sofia merogoh telepon genggam nya di saku karena ada yang menelpon dirinya.

" Hallo, ini siapa ? " Tanya Sofia karena itu nomor baru.

" Aku Jessica, aku ingin bertemu denganmu sekarang ada yang ingin aku bicarakan. " Jessica mengutarakan niatnya untuk berjumpa dengan Sofia.

" Aku tidak punya waktu, aku sedang mengurus suamiku sekarang " ucap Sofia yang melirik ke arah Leon yang tertidur pulas.

" Baiklah kalau kamu tidak mau aku juga tidak memaksa. Biar aku saja yang ke sana " Jessica sengaja mengumpan agar Sofia mau bertemu dengannya. Karena Jessica tahu jika dia ke rumah sakit akan membuat keributan di sana.

" Dimana alamatnya? " Tanya Sofia.

Jessica mengirimkan pesan yang bertuliskan alamat tempat mereka bertemu. Areanya cukup jauh.

Saat itu Antony dan Claudia datang untuk melihat keadaan Leon. Sofia berpamitan kepada keduanya dengan alasan ingin pergi mencari makan. Antony melarang dan meminta Sofia menunggu saja karena makanan akan segera datang, Sofia menolak dan berkata ingin mencari udara segar.

Setelah berhasil meminta izin, Sofia membawa mobil Leon dan pergi menuju lokasi pertemuan dirinya dan Jessica. Sofia tidak ingin membuat keributan dengan kedatangan Jessica ke rumah sakit.

Setelah sampai di tujuan, Sofia merasa aneh karena lokasinya sangat sepi dan seperti bangunan tua tidak berpenghuni.

Sofia termenung lama di dalam mobil, Sofia ingin mengurung niatnya untuk masuk ke dalam tapi Sofia juga sudah terlanjur ke sana. Sofia akhirnya turun sambil menelpon nomor Jessica. Nomor tersebut sudah tidak aktif.

Tiba-tiba saja ada yang menyumbat mulut Sofia dengan sebuah kain berisi obat bius. Sofia terkapar dan pingsan lalu pria misterius itu membawa Sofia masuk ke dalam bangunan tua itu.

.

.

Leon yang terbangun dari tidurnya mendapati Jessica sudah berada di sampingnya. Leon terduduk dan menatap tajam ke arah Jessica.

" Kenapa kamu ada di sini? Tanya Leon dengan Cuek.

" Aku di suruh Sofia untuk merawat kamu. Dia bilang ada urusan di luar " ucap Jessica sambil berekspresi sedih.

" Aku tidak percaya. Pergi kamu dari sini " ucap Leon dengan marah.

" Baiklah kalau kamu memang tidak menginginkan aku lagi Leon. Berarti Sofia juga tidak akan bisa memilikimu. Dia akan berakhir dengan tragis malam ini " ancam Jessica sambil tertawa geli.

" Kamu benar-benar tidak tahu diri Jessica, aku masih memperlakukan mu dengan baik selama ini. Ternyata kamu meminta hal kasar. Baiklah akan aku turuti. Katakan dimana Sofia berada jika kamu tidak ingin mati di tanganku sekarang " ucap Leon yang sudah memerah menahan amarah yang memuncak

" Leon, jika aku mati maka Sofia juga akan mati. Jadi hati hati saat mengambil keputusan. " Jessica menyentuh pipi Leon sambil meraba wajah pria tersebut.

Leon menghempaskan kasar tangan kotor yang menjamah wajahnya. " Ini peringatan terakhir dariku. Dimana Sofia? " Tanya Leon dengan ekspresi datar.

" Kamu sangat ingin tahu ya, ternyata kamu sudah mencintainya. " Jessica mulai menitikkan air mata mengetahui fakta bahwa Leon saat ini sangat mengkhawatirkan Sofia.

" Iya aku mulai jatuh cinta padanya. Jika kamu menyakitinya sedikit saja kamu akan kehilangan segalanya termasuk nyawamu " Leon mencengkram dagu Jessica dan menghempaskan tubuh Jessica ke lantai.

" Kamu tega Leon, aku yang mencintai kamu bukan wanita itu. Dia tidak mencintai kamu sama sekali. Buka hatimu Leon kalian berdua hanya dijodohkan dan kalian tidak akan bahagia jika melanjutkan pernikahan palsu ini " Jessica terus mengoceh.

" Katakan dimana Sofia berada" Leon mulai mengepalkan tangannya dan emosi mulai menjalari tubuhnya.

" Sofia ada ditangan ku. Aku akan melepaskan nya tapi dengan satu syarat" Jessica menatap netra laki-laki dihadapannya.

" Apa " tanya Leon yang tidak ingin berlama-lama dengan situasi itu dan segera ingin membawa Sofia kepadanya.

" Menikahlah denganku. " Ucap Jessica singkat.

Terpopuler

Comments

MAMMON

MAMMON

.....

2024-01-17

2

MAMMON

MAMMON

jangan lupa like dan komen di tempat saya kak, mari kita berteman agar saling membantu like, komen/Determined/

2024-01-17

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!