eps 12 kejahatan Jessica terungkap

Pagi itu anggota keluarga Brian sedang sarapan bersama. Brian memulai obrolan dengan menanyakan pekerjaan pada Miken.

" Saya belum dapat pekerjaan pa " ucap Miken.

" Bagaimana kalau kamu bekerja di perusahaan papa?" ucap Brian.

" Terimakasih tawarannya pa, tapi Miken butuh waktu untuk memikirkannya " Miken melanjutkan sarapannya. Sementara Laras yang mendengar jawaban anaknya sangat kesal.

" Anak bodoh, bukannya langsung diterima tawaran bagus itu. Kamu bisa jadi penguasa di perusahaan papa kamu " gumam Laras dalam hati karena geram dengan tingkah putranya.

Setelah selesai sarapan, Brian berangkat ke kantor. Miken yang sudah bersiap untuk mencari pekerjaan dihadang oleh ibunya di depan pintu.

" Mau kemana kamu Miken? " ucap Laras penuh selidik.

" Mau mencari pekerjaan ma. Miken tidak mau berdiam diri di rumah terus " ucap Miken sambil tersenyum. Namun Laras membalas senyuman putranya dengan tatapan sinis dan membunuh.

" Kamu kenapa sih Miken, papa kamu sudah menawarkan pekerjaan yang bagus tapi kamu malah mau mencari pekerjaan lain. Apa kamu sudah bodoh hah? " ucap Laras.

" Kenapa ma, kenapa Miken tidak bisa mencari pekerjaan di luar. Miken tidak mau terus bergantung pada papa. Mama tahu sendiri kan kita sudah banyak dibantu sama papa. Aku mau mandiri" ucap Miken meyakinkan Laras dengan niat nya itu.

" Dasar bodoh, kamu bisa menguasai perusahaan papa kamu kalau bekerja di sana. Mama akan membantu kamu jika perlu. Lagi pula Sofia juga sudah menikah, perusahaan itu akan jatuh ke tangan kamu Miken. Terima saja tawaran papa kamu " ucap Laras membujuk putranya.

Miken yang mendengar hal tersebut sangat marah. " Ma, aku tidak akan merebut sesuatu yang bukan hak ku. Itu tidak baik ma " jawab Miken.

Laras tidak habis pikir dengan perkataan putranya. Laras kira Miken akan menurut, karena selama ini Miken tidak pernah membantahnya. Tapi hari ini Miken sudah berani membantah dirinya.

" Miken, kamu kenapa membantah seperti ini. Apa mama yang salah, jawab ? " tanya Laras

" Iya mama salah, mama sangat bersalah. Mama harus berubah sudah banyak kejahatan yang mama perbuat. Miken hanya memperingatkan mama " ucap Miken dan berlalu meninggalkan ibunya yang masih mematung dengan nafas tersengal karena menahan amarah.

" Mikeeeeeeen" teriak Laras hingga membuat seisi rumah menggema.

Miken pergi dan tak menghiraukan perkataan mamanya yang kejam itu.

.

.

" Tuan, nona muda sudah sadarkan diri " ucap salah seorang pelayan yang mengurus Sofia saat terbaring di ranjang rumah sakit. Leon yang mendengar hal tersebut langsung bangkit dan bergegas memasuki ruangan.

" Kamu sudah sadar? " tanya Leon dengan nada khawatir.

Sofia menatap lekat Leon yang kini duduk disamping ranjangnya. Sofia tidak menjawab pertanyaan Leon dan membalikkan wajahnya karena tidak mau melihat pria yang berstatus suaminya itu.

" Kenapa kamu tidak membiarkan aku mati? " ucap Sofia dengan ekspresi datar.

" Maafkan aku, aku benar-benar menyesal " ucap Leon.

" Kamu tahu, selama ini aku selalu menderita. Aku tidak pernah menemukan kebahagiaan. Aku bahkan tidak tahu kebahagiaan itu rasanya seperti apa. Aku pikir setelah menikah nasibku akan berubah. Ternyata sama saja " ucap Sofia sambil menitikkan air mata.

Leon hanya terdiam dan membiarkan wanita itu kembali menangis. Leon bangkit dari duduknya dan pergi dari ruangan tersebut.

" Siapkan mobil, aku ingin menemui seseorang" ucap Leon kepada bodyguard nya.

Sesampainya di sebuah apartemen, Leon memasuki kamar Jessica. pintu kamar terbuka dan menampakkan sosok Leon.

" Leon, aku sangat bahagia kamu akhirnya mau menemui ku. Aku tahu kamu hanya mencintai diriku" ucap Jessica yang melihat Leon menghampiri dirinya.

" Ikut saya " Leon menarik kasar tangan Jessica.

" Kita mau kemana Leon, lepasin tangan aku sakit tau " Jessica meringis kesakitan saat Leon menariknya paksa.

" Masuk " Leon menghempaskan tubuh Jessica ke dalam mobil.

" Leon, aku enggak mau duduk di belakang, aku mau didepan sama kamu. Kamu kenapa udah kasar banget sama aku. Selama ini kamu tidak pernah berbuat seperti ini. hikkss" celoteh Jessica sambil menangis.

Tidak ada sahutan apapun dari Leon selama dalam perjalanan. Kemudian tibalah mereka di rumah sakit dimana Sofia dirawat.

" Kita mau ngapain ke rumah sakit Leon" tanya Jessica penasaran.

Leon membuka pintu mobil dan menarik Jessica untuk di bawa keruangan Sofia.

Sofia terperanjat kaget saat dua orang yang ia benci itu hadir di sana.

" Leon, kamu memaksa aku kesini hanya untuk bertemu dia " tunjuk Jessica pada Sofia sambil menatap Leon.

" Minta maaf padanya" ucap Leon dengan nada datar dan ekspresi wajah yang sulit diartikan.

Sofia yang melihat keanehan itu hanya diam memperhatikan tingkah kedua manusia itu. Sofia sedikit kaget saat Leon menyuruh Jessica untuk meminta maaf padanya. Pasalnya kemarin Leon menampar dirinya demi untuk membela Jessica. Tapi kenapa tiba-tiba suasana berubah.

" Enggak Leon, aku tidak akan pernah minta maaf pada wanita yang merebut kamu dari aku " bantah Jessica sambil melipat kedua tangannya.

" Jessica, aku sudah meminta mu dengan baik baik. Apa kamu meminta cara yang kasar? " Leon menatap tajam ke arah Jessica yang membuat wanita itu bergidik ngeri.

Jessica tidak ada pilihan lain selain meminta maaf kepada Sofia, Jessica mengenal betul bagaimana watak dari mantan kekasihnya tersebut. Dengan perasaan yang terpaksa Jessica meminta maaf kepada Sofia.

" Maafkan aku, aku benar-benar salah karena sudah memfitnah mu" ucap Jessica dengan nada yang masih angkuh.

Sofia enggan menerima maaf dari wanita itu. Tapi Sofia teringat kata papanya bahwa kita tidak boleh membenci orang secara berlebihan. Sofia akhirnya memaafkan Jessica walaupun luka yang dibuat wanita itu masih membekas di pikiran Sofia.

Kemudian Leon menarik tangan Jessica keluar dan menyuruh bodyguard nya untuk mengantar wanita itu pulang.

" Leon, aku mohon aku sudah meminta maaf padanya. Aku juga sudah meminta maaf padamu. Berikan aku satu kesempatan lagi. Aku akan memperbaiki semuanya " Jessica menggenggam tangan Leon berharap pria itu akan memaafkan nya.

Leon menghempaskan tangan Jessica dan berlalu meninggalkan wanita itu.

 " Leon, apa gara gara wanita itu kamu begini? Apa kamu mulai menyukainya? Ingat Leon, kamu akan menyesal karena sudah mencampakkan aku " teriak Jessica sebelum akhirnya ia dibawa oleh dua orang bodyguard Leon.

" Lepas, aku bisa sendiri. Kalian tidak perlu mengantarku pulang" Jessica kemudian meninggalkan rumah sakit dengan perasaan kesal.

Dalam perjalanan pulang, Jessica terus mengumpat dan tidak rela melihat Leon membela wanita itu. Jessica yang selama ini selalu dimanja oleh Leon merasa benar-benar sakit hati dengan perlakuan Leon.

" awas saja kamu wanita sialan, aku akan membalas mu. Aku akan merebut kembali Leon darimu. " Jessica mengepalkan tangannya dengan erat dengan sorot mata tajam penuh dendam

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!