Eps 3 Miken

" Sayang, maafkan ibu nak. Ibu tidak bisa melindungi mu dari orang-orang jahat itu. Ibu menyesal nak tapi ibu tidak berdaya" ucap seorang wanita berbaju putih bersinar dihadapan Sofia.

" Mama," Sofia berlari memeluk tubuh ibunya dengan erat sambil terus menangis pilu. " Mama, aku tidak sanggup lagi hidup di dunia ini, aku sudah tidak tahan disiksa oleh orang-orang itu. Bawa aku bersamamu ma. Bawa aku. Hikss hikss " ucap Sofia dengan sendu dan penuh permohonan.

" Tidak bisa anakku, jalanmu masih panjang dan perjuanganmu belum selesai. Yakinlah sayang bahagia akan selalu hadir di hidup kita, namun sebelum itu kita akan mendapatkan cobaan yang pahit dan pedih. Bersabarlah anakku, ibu sangat menyayangimu " ucap wanita itu sambil melepas tangan Sofia dari tubuhnya dan perlahan menghilang di antara bayangan putih yang menutupinya.

" Mamaaaaaaa "

Sofia terbangun dan berkeringat karna mimpinya benar benar seperti nyata. Lalu ia menangis sejadi-jadinya mengingat perlakuan ibu tiri dan saudara tirinya terhadap dirinya. Entah mengapa Sofia merasa ayahnya akhir akhir ini tak memperhatikannya lagi. Apakah ayahnya sudah jatuh ke dalam rayuan wanita itu? Kini hati Sofia benar benar hancur.

Sofia berusaha menghubungi ayahnya, namun sayang tak satupun panggilan darinya di angkat oleh ayahnya. " Ayah cepat pulang, aku di aniaya di sini. Bawa aku ayah dari neraka ini " sambil terus menangis Sofia merebahkan kembali tubuhnya di atas ranjang.

Tiba tiba Sofia teringat kembali pada kejadian tadi malam yang membuat dirinya takut setengah mati. Sofia benar benar hancur mengingat hal tersebut. Entah bagaimana Sofia menghadapi ayahnya jika tau kejadian ini.

" Miken, kamu akan membayar mahal untuk apa yang telah kamu lakukan padaku. Serta ibu dan adikmu akan menerima apa yang kalian perbuat selama ini kepadaku " ucap Sofia dengan menggenggam kuat selimut yang menutupi tubuhnya.

Sofia kemudian turun dan bersikap seolah tidak terjadi apa apa antara dirinya dan Miken semalam. Mereka menatap Sofia yang kini sudah berpakaian rapi dan pipinya yang masih lebam akibat ulah mereka kemarin.

" Ma, apa dia mau menghajar kita lagi? Besar juga nyalinya" bisik Celine kepada ibunya.

" Dia tidak akan berani, tenang saja " ucap Laras dan melanjutkan sarapannya.

Sofia sama sekali tidak menatap ke arah siapapun di sana, baik itu Laras, Celine dan Miken. Sofia melanjutkan sarapannya dengan khidmat dan tenang. Kali ini mereka membiarkan Sofia menikmati sarapannya karna mereka sedang berbahagia sebab Celine akan menikah dengan miliarder kaya raya.

" Ma, kira kira kapan ya pria itu datang melamar celine? " ucap Celine dengan gaya bahasa pamer untuk memanas manasi Sofia.

" Tenang saja sayang, pria kaya raya itu akan segera melamar mu. Kita tunggu saja papa kamu pulang " ucap Laras dengan terus menelisik kearah Sofia, berharap gadis itu iri pada putrinya. Tapi Sofia sama sekali tidak bergeming dan tidak tertarik mendengar percakapan mereka.

Sofia beranjak dari kursinya karna sudah selesai sarapan. Miken yang menyadari ada hal aneh dari Sofia dengan cepat menuntaskan sarapannya dan mulai mengikuti Sofia dari belakang. Sofia mengetahui pergerakan Miken yang mengikutinya dan sengaja membawa Miken ke taman belakang.

" Ada apa Miken? Apa kamu kurang puas semalam. Hm ? " ucap Sofia yang sedang duduk di pinggir kolam renang.

" Rupanya nyalimu besar juga. Kamu berani bertanya seperti itu kepadaku. Tentu saja aku puas. Apa kamu mau lagi malam ini ? " jawab Miken dengan ekspresi wajah datar dan senyum tipis tersungging di bibir nya.

" Tidak perlu banyak bicara. Apa yang kamu inginkan dariku ? Apa kamu menginginkan harta ayahku. Jika itu maumu ambil saja aku juga tidak membutuhkannya. Tapi ingat jangan pernah menganggu hidupku lagi. Dan satu lagi, kalau kamu ingin berbuat macam-macam dan masuk ke kamarku tanpa izin, aku akan melaporkanmu ke polisi. Ingat itu ! " ucap Sofia mengancam.

Miken tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Sofia. " Baiklah, tapi aku tidak menginginkan harta ayahmu. Aku menginginkanmu Sofia " ucap Miken dan terus berjalan mendekati Sofia.

Tanpa aba-aba Sofia terjun ke dalam kolam renang untuk menghindari Miken yang menurutnya sudah gila itu. Tapi Sofia lupa kalau dia tidak bisa berenang, selama ini ia tidak diperbolehkan berenang di kolam itu. Hanya ibu tiri dan saudaranya saja yang boleh berenang. Tapi Sofia tidak menghiraukan itu lagi, Sofia lebih baik mati daripada harus bersentuhan dengan pria gila dihadapannya.

Sofia tidak bergeming dan terus menenggelamkan tubuhnya ke dalam air. Hingga tak sadar ia kehilangan kesadaran di bawah air.

" Merepotkan" kemudian Miken terjun ke dalam kolam untuk mengangkat tubuh Sofia yang sudah tidak sadarkan diri. Setelah sampai di tepi, Miken memberikan nafas buatan untuk mengeluarkan air yang masuk ke dalam tubuh Sofia. Kemudian Sofia terbatuk dan tersadar hingga membuatnya mundur dengan wajah ketakutan melihat Miken.

Miken beranjak pergi dan meninggalkan Sofia sendiri di tepi kolam. " Kenapa dia menyelamatkan ku ? Bukankah dia senang kalau aku mati. Dasar aneh " ucap Sofia sambil terus berpikir keras.

Tak sengaja adegan itu di lihat oleh Celine, dia terkejut melihat kakaknya yang judes dan cuek itu menyelamatkan Sofia yang hampir mati tenggelam. " Kakak kenapa sih? " tanya Celine dalam hati.

Sofia kini hanya termenung di dalam kamar. Tidak ada seorangpun yang menghibur dan menemaninya. Tak berselang lama ia tertidur pulas di ranjang miliknya. Hanya ini tempat ternyaman baginya dalam rumah ini. Meskipun kadang-kadang orang akan mengusik ketenangan nya hanya untuk sebuah permintaan yang harus di kerjakan oleh Sofia.

Sementara itu di sebuah kamar yang minimalis dan redup, Miken terus menatap sebuah foto kecil milik Sofia yang ia simpan diam diam tanpa sepengetahuan ibunya. Miken terus mengingat bagaimana tawa gadis kecil itu saat ia pertama kali datang ke rumah ini. Miken merasakan cintanya saat Sofia tersenyum lepas. Namun saat ibunya menyiksa Sofia, Miken hanya bisa menghindari kontak dengan mereka untuk sementara. Bukan tanpa alasan, Miken tidak ingin merusak suasana hati ibunya dan semakin menyiksa Sofia akibat perasaan cintanya terhadap gadis itu.

Kemudian Miken beranjak dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Sofia. Ia membuka pintu perlahan agar gadis itu tidak terbangun. Miken berjalan tanpa suara dan menatap wajah manis itu dari dekat. Sofia tertidur pulas dengan memeluk boneka kesayangannya. Tak sadar mata Miken tertuju pada tanda merah yang ia buat tadi malam.

" Untung saja aku masih bisa mengontrol diri tadi malam. Kalau tidak aku akan sangat menghancurkan nya. Maafkan aku Sofia, aku berjanji akan melindungi mu mulai sekarang. Tapi aku harus pergi besok untuk pendidikan keluar negri, aku janji akan menjadi orang yang sukses dan kembali untuk melindungi mu. Bertahan lah sofia, aku akan berusaha semampu ku " ucap Miken dengan raut wajah sedih.

Besok adalah hari keberangkatannya ke Swiss untuk pendidikan. Miken tidak mungkin berpamitan secara terang-terangan dihadapan Sofia. Miken tahu jika Sofia sangat membenci dirinya dan kedua wanita yang tak lain adalah adik dan ibunya sendiri. Miken hanya bisa melakukan cara ini supaya bisa melihat Sofia untuk terakhir kalinya sebelum berangkat ke luar negeri.

Miken beranjak perlahan dan meninggalkan Sofia yang tertidur pulas. Tak lupa kembali menutup pintu dengan pelan dan tanpa suara.

Seketika senyum Miken mengembang dan ia bersenandung kecil menunju kamarnya.

Terpopuler

Comments

Tiểu long nữ

Tiểu long nữ

Bisa baca cerita berkualitas tanpa perlu keluar rumah, siapa sangka? 🙌

2024-01-02

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!