eps 13 masa lalu Leon

Leon Gabriel adalah seorang pria yang misterius dan tertutup. Dia tidak pernah mempublish dirinya di media manapun, baik itu sosial media maupun saluran berita. Ternyata ada alasan dibalik itu semua.

Dulu saat Leon kecil, Leon pernah diculik beberapa Minggu dan itu membuat semua orang panik dan mencari Leon setiap hari. Leon adalah pewaris kekayaan keluarga Antony. Dengan perasaan cemas Antony terus mencari putranya.

Pada saat yang bersamaan, para penjahat yang menculik Leon akhirnya menghubungi Antony dan meminta tebusan sebanyak 10 Miliyar. Antony yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya pasrah dan menyerahkan uang sebanyak 10 Miliyar tersebut. Namun, para penjahat itu melakukan kecurangan, Leon yang saat itu berumur lima tahun terus saja menangis membuat kepala pria yang menculiknya pusing. Tanpa pikir panjang, pria tersebut menembak lengan Leon dengan pistolnya. kemudian pria tersebut lari sambil menenteng tas yang berisi uang didalamnya.

Begitu juga dengan kedua pria yang menahan Antony, mereka semua kabur dari tempat tersembunyi tersebut. Antony yang melihat putranya penuh darah, kemudian berlari kencang dan dengan sigap membawa Leon ke rumah sakit.

Antony berharap Leon dapat diselamatkan. Seluruh anggota keluarga merasa sedih dan bersalah. Claudia sangat terpukul melihat putranya terbaring sakit melawan maut, dia terus menyalahkan Antony karena menurutnya Antony lah yang menyebabkan itu semua terjadi.

" Ini semua gara gara kamu pa, putra kita terluka gara gara kamu. Untuk apa kekayaan yang melimpah ini jika putra kita menjadi sasaran orang orang jahat yang gila uang. " Claudia memukul dada Antony sambil terus menangis.

Antony yang diam membisu hanya bisa pasrah dan memeluk istrinya yang terus mengamuk menyalahkan dirinya. Keduanya kemudian menangis dengan penuh harapan semoga putra mereka bisa selamat.

Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruang operasi. Antony dengan cepat menghampiri dokter tersebut dan menanyakan keadaan Leon.

" Dia masih selamat, tapi luka di lengannya terlalu dalam dan kehilangan banyak darah " ucap dokter tersebut

Semua orang yang ada di sana merasa lega, kemudian Antony bergegas keruangan donor darah karena dokter berkata Leon membutuhkan donor darah. Setelah melalui banyak proses, akhirnya keadaan Leon mulai membaik.

Mulai saat itu, Antony memerintahkan beberapa bodyguard menjaga ruangan Leon dan selamanya Leon akan mendapatkan pengawalan yang ketat. Antony tidak pernah menampakkan wajah putranya hingga saat ini. Antony hanya mengatakan bahwa dirinya mempunyai seorang putra. Hingga isu isu yang tidak benar mulai merajalela si sosial media dan berita.

Antony sama sekali tidak menghiraukan semua kabar miring tentang putranya. Antony berniat menunjukkan putranya di hadapan publik saat waktunya sudah tepat.

.

.

Hari ini Sofia sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.Dia diantar pulang oleh supir pribadi Leon. Sofia terus membisu di dalam mobil sambil memandangi pemandangan diluar melalui kaca jendela mobil.

Saat tiba di rumah, Sofia disambut oleh bi Lani yang membuat hati Sofia benar-benar bahagia. Sofia memeluk tubuh bi Lani erat begitu juga dengan wanita paruh baya itu.

" Bibi, Sofia senang sekali bibi ada di sini. Siapa yang membawa bibi ke sini? " ucap Sofia sambil menggenggam tangan bi Lani.

" Saya dibawa oleh anak buahnya tuan muda suami non Sofia. Awalnya bibi pikir penjahat, rupanya suruhan tuan muda" bi Lani tertawa kecil saat menceritakan alasan kenapa ia kemari.

Sofia terdiam saat mendengar jawaban dari bi Lani. Sofia kemudian mengajak bi Lani memasuki rumah tersebut. Sofia kembali ke rumah ini karena tidak ingin ayahnya merasa khawatir jika kembali ke rumah ayahnya. Apalagi mengetahui fakta bahwa Sofia telah melakukan perencanaan bunuh diri, Sofia tidak bisa membayangkan bagaimana respon ayahnya mengenai ini.

Seperti biasa, rumah besar tersebut dipenuhi oleh beberapa bodyguard yang berjaga dan para pelayan yang mengurus rumah.

Sofia melihat Leon sedang duduk santai di ruang tamu. Sofia tidak memperdulikan pria kejam itu dan berlalu menuju kamarnya. Leon melirik punggung Sofia dengan tatapan yang sulit diartikan.

Hari mulai beranjak malam, Sofia turun kebawah untuk makan malam. Sofia sedikit heran saat melihat Leon juga ada di sana. Pasalnya Leon selama ini tidak makan di rumah selama mereka menikah.

" Ada apa dengan pria kejam ini. Aneh " gumam Sofia dalam hati lalu duduk dan mulai makan.

" Ehemm. Begitu sikap kamu sebagai seorang istri? " Leon tiba tiba buka suara dan Sofia yang sedang makan seketika menghentikan aktifitas nya.

" Layani aku " ucap Leon lagi sambil mendorong piringnya yang kosong. Sofia keheranan melihat tingkah pria aneh dihadapannya itu.

" Kamu punya tangan kan? " Sofia kembali menyantap makanannya tanpa menghiraukan Leon sama sekali.

Leon yang memiliki kesabaran setipis tisu akhirnya bangkit dan itu membuat Sofia kaget. Leon kemudian pergi dari ruang makan tersebut dan memerintahkan pelayan untuk mengantarkan makanan ke ruangannya.

Sofia yang menyaksikan tingkah aneh Leon memilih untuk tidak memperdulikannya.

Sedangkan di dalam ruangan, seorang Leon Gabriel yang dikenal kasar dan keras sedang mengutuk dirinya untuk pertama kali. Pasalnya selama ini tidak ada permintaan yang tidak dipenuhi jika Leon memintanya. Leon yang keras kerap kali menghukum siapa saja yang berani melanggar perintahnya. Tapi Sofia sama sekali tidak takut pada dirinya.

Saat sedang berpikir, tiba-tiba saja telepon Leon berdering dan terpampang nama si pemanggil. Siapa lagi kalau bukan Jessica. Leon mengabaikan panggilan itu hingga Jessica terus menelpon. Akhirnya Leon memblokir kontak itu karena dianggap sangat menganggu pikirannya yang saat ini sedang tidak baik.

" What? Dia memblokir nomor ku. Awas saja kamu Sofia. Gara gara kamu Leon sudah berubah. " Jessica terus menyalahkan Sofia atas perubahan sikap Leon padanya.

Sementara itu Sofia yang suntuk karena di kamar terus akhirnya memutuskan untuk berkeliling. Masih teringat dalam ingatan Sofia saat Leon menampar pipinya dengan keras. Sofia yang selalu mengalami penindasan dari ibu tirinya seakan sudah terbiasa dengan perlakuan kasar tersebut. Walaupun rasa sakit di pipi sudah hilang, namun kenangan itu masih membekas dihatinya.

Saat sedang termenung, Sofia memutuskan untuk bekerja agar bisa memiliki kesibukan untuk menghibur dirinya sendiri. Sofia menghubungi ayahnya dan mengatakan niat nya tersebut.

" Hallo Pa "

" Ada apa Sofia, tumben nelpon papa " ucap Brian.

" Sofia mau kerja di kantor pa. Sofia tidak ada kegiatan apapun disini. " ucap Sofia dengan nada sedih.

Brian yang mengetahui permintaan putrinya terdiam sejenak. " Boleh sayang, asalkan kamu di izinkan sama suami kamu " Brian memberikan saran agar Sofia meminta persetujuan Leon untuk bekerja.

Brian yang tidak tahu apa apa berpikiran kalau hubungan putrinya itu baik baik saja.

Sofia terdiam sejenak dan memikirkan apa yang dikatakan oleh ayahnya. " untuk apa meminta persetujuan dari pria kejam itu. Dia bahkan juga tidak peduli" gumam Sofia dalam hati.

" Baik Pa " ucap Sofia dan memutuskan panggilan suara tersebut. Sofia kembali memandangi bunga bunga yang bermekaran indah dihadapannya. Sesekali ia tersenyum karena keindahan taman belakang tersebut. Tapi aneh, bagaimana bisa ada taman seindah ini di rumah seorang pria kejam.

Tanpa disadari, ada yang memperhatikan Sofia dari kejauhan dan tampak menyunggingkan senyumnya.

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!