eps 6 Bertemu Laras pertama kali

Pagi ini Sofia berdandan sangat cantik karena akan menyambut calon mertuanya yang akan datang untuk melamarnya. Sofia terus memandangi wajah cantiknya di kaca, ia akan menikah dengan pria tak sempurna yang awalnya dijodohkan dengan Celine. Sofia memandang sedih kepada ayahnya, namun ia juga tidak bisa berbuat apa-apa selain merelakan semua ini.

Sehari sebelumnya, Sofia di ajak ayahnya untuk bicara berdua. Ayah Sofia benar benar merasa bersalah karna sudah melibatkan Sofia dalam pernikahan ini. Harusnya Brian tidak menerima tawaran dari sahabatnya itu. Brian masih tidak mengikhlaskan putrinya menikah. Namun karena desakan dari Sofia, Brian tidak dapat berbuat apa apa. Brian memberikan semangat kepada putrinya, Brian berkata bahwa putrinya akan menemukan kebahagiaan dengan pernikahan ini.

Sofia menenangkan perasaan ayahnya dengan tersenyum hangat.

" Pa, aku janji akan bahagia setelah menikah. Itu kan keinginan Sofia sendiri" ucap sofia dengan memeluk bahu ayahnya. Dalam hati Sofia bersyukur bisa melihat ayahnya sampai sekarang. Sofia tidak rela hanya karna dirinya, orang satu satunya yang dia miliki di dunia ini harus dicelakai oleh wanita yang sudah ayahnya pungut dari jalanan. Tanpa rasa malu mereka menguasai segalanya, hingga Sofia tidak bisa berkutik lagi.

Pov 15 tahun yang lalu

Beberapa tahun yang lalu tepatnya setelah kematian istrinya. Brian benar benar terpukul dengan kejadian duka yang menimpa keluarga kecil mereka. Brian setiap hari pulang larut malam dan dalam keadaan mabuk. Sofia hanya bisa melihat ayahnya dengan perasaan sedih. " Ayah, aku tahu ayah sangat terpukul. Tapi kembalilah seperti dulu ayah, aku tidak ingin sendirian di sini " ucap Sofia dalam hati sambil terus memandangi ayahnya yang sedang meneguk minuman keras di ruang tamu.

Sofia masuk kamar dengan perasaan sedih, saat itu ia baru berumur 10 tahun. Hanya bibi Lani yang menemaninya disaat saat terpuruk itu. Sofia memejamkan mata sambil memeluk erat bonekanya dan tak lama ia tertidur pulas.

Pagi itu Brian terbangun dari tidurnya dan mendapati bahwa ia sudah menghabiskan 5 botol minuman keras semalam. Kepalanya berat namun ia harus pergi ke kantor. Brian kemudian beranjak dari tempatnya dan berniat membersihkan diri. Brian teringat kalau hari ini ada acara di sekolah Sofia. Hari ini penerimaan rapor di sekolah. Brian kemudian menghubungi manajer nya untuk cancel acara hari ini karena ia mau menghadiri acara penting bagi anaknya itu.

Sesampainya di sekolah Sofia, Brian mencari anaknya dan menemukan sofia yang sudah menunggunya sedari tadi.

" Akhirnya papa datang " senyum Sofia mengembang melihat ayahnya yang hadir di sana.

" Sayang maaf tadi papa hampir lupa " ucap Brian dan memberikan boneka lucu yang membuat Sofia senang kegirangan.

" Ayok pa bu guru sudah menunggu acaranya sudah mau mulai " Sofia menggandeng tangan ayahnya menuju ruangan yang sudah disiapkan untuk acara penerimaan rapor anak itu. Seperti biasa, Sofia selalu meraih juara 1 di kelasnya. Brian bangga pada anaknya, walaupun ada rasa sedih dihatinya. Tahun lalu sara masih berada disampingnya dan mereka bertiga merayakan kejuaraan putri mereka dengan bahagia. Namun itu hanya kenangan yang tidak bisa terulang kembali.

Ketika jalan pulang Brian dikagetkan dengan kehadiran wanita yang ditabraknya beberapa bulan yang lalu. Wanita itu menyapa dengan hangat ayah dan anak itu. Brian membalas sapaan itu karena masih merasa bersalah atas kecelakaan kemarin.

" Tuan, kita bertemu lagi. Apa tuan masih ingat saya?" Ucap wanita itu yang tak lain adalah Laras. Brian hanya mengangguk dan membalas dengan senyuman. Tak lupa menanyakan kabar anaknya dan keadaan mereka sekarang. Dengan senyum mengembang Laras menyapa Sofia yang saat itu sedang menggandeng tangan ayahnya.

" Papa, dia siapa? " Tanya Sofia pada ayahnya. Brian menjawab kalau wanita itu temannya. Brian tidak mungkin jujur pada anak kecil bahwa wanita itu yang ia tabrak beberapa bulan yang lalu.

" Kami pamit dulu, permisi " ucap Brian dan berlalu meninggalkan Laras. Kemudian Laras menatap punggung Brian yang mulai menjauh darinya.

Laras adalah janda dua anak yang ditinggal suaminya ke penjara. Suami Laras melakukan korupsi dan mengakibatkan mereka bangkrut dan kini Laras membawa kedua anaknya pergi dari rumah yang semula mereka tempati. Tak disangka tiba-tiba saja saat menyebrang mereka tak sengaja ditabrak mobil yang menerobos lampu merah yang tak lain adalah Brian. Mulai saat itu Laras tertarik dengan pria tampan dihadapannya dan berencana mencari tahu tentang pria itu.

Laras menemukan fakta bahwa pria itu adalah pengusaha yang memiliki perusahaan sendiri, tidak seperti suaminya yang hanya bekerja sebagai sekretaris di kantor besar milik orang lain. Laras kemudian mulai menyusun rencana untuk mendekati pria tampan satu anak itu. Beberapa minggu kemudian Laras mendengar berita bahwa istrinya telah meninggal dunia. Kabar itu membuat Laras semakin bersemangat untuk mengejar duda kaya dan tajir itu.

Laras memulai dengan mendaftarkan anaknya di sekolah favorit tempat putri Brian bersekolah. Namun biaya sekolahnya mahal hingga hanya Celine yang bersekolah di sana. Sedangkan Miken hanya ditempatkan di sekolah biasa. Miken anak yang penurut pada ibunya, dia juga anak yang rajin sangat berbeda dengan adiknya Celine yang malas dan suka membantah perkataan ibunya.

Kini Laras sedang merencanakan langkah selanjutnya untuk dapat memikat hati pria idamannya itu. Kemudian beberapa hari berikutnya Laras mulai bekerja di sebuah bar dimana pelanggan yang masuk ke bar itu adalah orang-orang kaya. Laras tidak punya banyak uang untuk menyekolahkan Celine, ia menggunakan kecantikan dan tubuh seksinya untuk bekerja di bar itu.

Tak disangka pada suatu kesempatan Brian berkunjung ke bar itu dan menyendiri di sebuah ruangan khusus VIP. Laras gelagapan saat dirinya membuka pintu ruangan dan mendapati Brian ada didalam sana sambil menghisap sebatang rokok. Brian menarik nafas dalam dan melonggarkan dasinya untuk mendapatkan udara yang bebas. Laras yang saat itu ditugaskan mengantar minuman keruangan dimana tempat Brian berada menggunakan kesempatan ini untuk menarik perhatian Brian.

Brian kemudian melirik ke arah wanita yang mengantarkan minuman keras itu ke hadapannya. Brian terkejut, lagi lagi ia bertemu dengan wanita yang ditabraknya. " Kamu bekerja di sini? " tanya Brian.

" iya tuan, saya bekerja di bar ini. Saya tidak punya pekerjaan untuk menghidupi kedua anak saya, jadi saya bekerja di bar ini tuan" ucap Laras dengan raut wajah sedih. Brian hanya menatap wanita itu dan meneguk air keras dihadapannya. Tak disangka Laras ternyata ditugaskan untuk menghibur Brian di ruangan itu. Laras hanya terdiam sambil terus memandangi wajah tampan pria yang ada dihadapannya.

Brian kemudian menyuruh Laras keluar dari ruangannya, Brian tidak membutuhkan wanita dia hanya ingin menenangkan diri dengan air yang memabukkan itu. Lalu laras pergi dan meninggalkan Brian di sana sendiri. Brian kini sudah mabuk berat.

Sebelum beranjak tiba tiba tangan Laras ditarik dari belakang dan membuat Laras terduduk dipangkuan Brian.

Terpopuler

Comments

alfi Abrar

alfi Abrar

lanjutkan author,jangan berhenti di jalan

2024-01-04

1

Su kem

Su kem

Ngangenin banget!

2024-01-04

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!