eps 14 undangan ke pesta

" Brian, besok kami akan mengadakan pesta keluarga. Saya harap kalian dapat berhadir karena kita sudah menjadi keluarga " ucap Antony di sambungan telepon.

" Mana mungkin kami tidak datang Antony " Brian menjawab dengan tertawa kecil. Kemudian setelah berbincang di telepon kedua pria dewasa itu melanjutkan aktifitas masing masing.

Brian langsung mengabari Laras bahwa besok mereka akan berkunjung ke kediaman keluarga Antony. Di sana mereka juga akan bertemu dengan Sofia. Brian juga sudah rindu dengan putri cantiknya tersebut. Laras hanya mengulum senyum pura pura bahagia ikut ke acara keluarga tersebut. Namun dalam hatinya memendam begitu banyak kekesalan karena putrinya gagal menjadi istri putra tunggal miliarder kaya itu.

.

.

Sementara itu di sebuah ruangan minimalis, Leon sedang sibuk dengan urusan kantor yang ayahnya bebani padanya sejak ia berusia 15 tahun. Leon disekolahkan ayahnya di Australia khususnya sekolah yang melatih bibit baru yang berkualitas dalam dunia bisnis. Leon belajar begitu keras hingga ia bisa mengalahkan kemampuan ayahnya dalam mengolah perusahaan.

Tidak lama kemudian handphone nya berdering dan mendapati Julian asisten pribadi yang menghubungi dirinya

" Selamat siang tuan, saya ingin menginformasikan bahwa besok ada acara keluarga. Saya harap tuan tidak melupakannya" ucap asisten tersebut.

" Baiklah, kirim jadwal nya kepada saya." Leon sedikit menggantung perkataannya sejenak lalu menyambungnya kembali.

" Belikan gaun yang bagus untuk wanita yang baru saya nikahi kemarin " kemudian Leon menutup telepon secara sepihak. Leon tahu sekarang dimata keluarganya dirinya sudah menikah, jadi mustahil jika ia pergi tanpa membawa Sofia bersamanya.

.

.

Sofia bersandar di sofa ruang tamu sambil menonton TV. Meskipun sedang menonton, Sofia nyatanya sedang melamun sambil memikirkan hal apa yang bisa menghilangkan suntuk nya. Sudah satu Minggu ini Sofia selalu di rumah. Sofia juga meminta kepada ayahnya untuk bekerja, namun ayahnya berkata Sofia akan di perbolehkan bekerja saat sebulan dari hari ini. Brian menganggap saat ini masih hari bulan madu untuk kedua pengantin baru itu. Sofia tidak ada pilihan lain selain menunggu persetujuan ayahnya untuk bekerja.

Tiba tiba saja ada yang menyapa Sofia dari belakang. Sofia belum pernah melihat sosok pria tersebut saat berada di rumah ini. Badan yang tegap dan tinggi serta berpakaian hitam rapi disertai jas membuat Sofia bisa menebak siapa pria ini.

" Perkenalkan nona muda, saya Julian sekretaris pribadi tuan muda. Saya diperintahkan tuan muda untuk memberikan gaun ini yang akan nona muda kenakan besok di acara keluarga mertua nona muda" Julian berbicara dengan lancar tanpa bertele tele.

" Acara, " sejenak Sofia berpikir dan memutuskan untuk tidak mau ikut pada acara seperti itu. Sofia malas jika harus bertemu dengan orang jahat baru yang akan mencelakai dirinya karena iri.

" Saya sedang tidak enak badan " ucap Sofia dan memfokuskan kembali matanya pada televisi.

" Tuan Brian dan nyonya Laras juga akan menghadiri pesta itu " ucap kembali Julian.

Sofia yang awalnya tidak mau ikut akhirnya terperanjat dan menyetujui hal tersebut. Sofia ingin bertemu dengan ayahnya. Walaupun disana dia akan kembali bertemu dengan Laras si wanita iblis, tapi tak masalah yang penting Sofia bisa bertemu dengan ayahnya.

" Baiklah, gaunnya letakkan saja di meja. Nanti saya pakai " Sofia melanjutkan aktifitas nya sambil tersenyum hangat pada Julian.

" Terimakasih nona muda. Saya pamit pergi " ucap Julian dan meninggalkan ruang tamu.

.

.

" Ma, gaun nya cantik kan? " Celine terus memutar tubuhnya di depan cermin sambil tersenyum.

" Cantik sayang, hari ini kamu harus terlihat cantik karena akan bertemu dengan keluarga Antony. Mama membelikan gaun mahal ini supaya kamu terlihat lebih menonjol dari Sofia si gadis norak itu " ucap Laras dengan tatapan sinis.

" Tenang saja ma, aku sudah mempersiapkan rencana untuk mempermalukan Sofia. Lagipula wanita itu tidak pandai berdandan dan memilih baju. Pasti penampilannya biasa saja " Celine tertawa jahat sambil memandangi dirinya di cermin.

Kedua wanita itu mempersiapkan penampilan terbaik mereka saat mengetahui akan ada pesta di keluarga miliarder tersebut. Dendam kedua wanita itu terus mengalir bahkan sampai ke tulang mereka dan mendarah daging pada tubuh mereka.

Brian yang mengetahui jika Laras membeli gaun seharga ratusan juta sedikit kaget. Bahkan gaun Celine pun sama mahalnya. Brian kemudian mengingat Sofia yang selama ini tidak pernah dibelikan baju yang semahal milik Laras dan Celine. Brian merasa bersalah karena hal tersebut. Diam diam Brian memesan sebuah gaun yang setara dengan Laras dan Celine. Brian melakukan itu semua karena tidak ingin berdebat dengan Laras. Selama ini, Brian selalu berencana membelikan Sofia barang barang yang mahal seperti mobil dan pakaian. Namun Laras melarang karena dianggap boros, Sofia masih bisa menggunakan mobil Laras jika ingin pergi. Brian hanya menyetujui semua itu karena menurutnya itu benar.

Tanpa Brian sadari, Sofia tidak pernah diberikan apapun yang dijanjikan Laras padanya. Sofia selalu pergi menggunakan taksi jika keluar. Sedangkan Celine dibelikan mobil diam diam oleh Laras. Tapi saat mengetahui fakta tersebut, Brian tidak marah karena Laras berkata bahwa mobil tersebut milik Sofia dan Celine. Sofia hanya mengangguk saat itu karena takut ancaman Laras jika Sofia berkata yang sebenarnya. Begitulah kehidupan Sofia tanpa Brian sadari putrinya sudah begitu terluka.

Brian dan Laras kemudian pergi ke kediaman keluarga Antony. Brian juga mengajak Miken, namun Miken berkata akan menyusul karena ada sedikit pekerjaan yang ia lakukan. Sesampainya di sana, Brian dan Laras disambut hangat oleh keluarga Antony. Laras yang berpakaian mewah merasa seperti ratu saat itu. Berbalut perhiasan yang glamour, Laras terus menyunggingkan senyum manis palsunya dihadapan keluarga Antony.

Celine juga menyapa lembut Antony dan Claudia. Celine mencoba menarik perhatian kedua orang tersebut agar dirinya bisa dengan mudah mendapatkan Leon.

Semua orang kini sedang duduk dan memandangi pembawa acara yang menyambut mereka.

.

.

" Nona, sudah siap " ucap salah seorang penata rias pada Sofia.

Sofia tersenyum saat melihat pantulan dirinya di kaca. Wajahnya yang simetris dan cantik membuatnya sadar jika selama ini dia benar benar cantik. Sofia jarang berdandan karena jika dia melakukannya Laras akan marah dan menganggap Sofia menandingi kecantikan Celine. Semua yang dilakukan Sofia salah dimata Laras, Sofia akhirnya berpenampilan biasa dengan pakaian biasa juga. Berbeda dengan Celine, setiap hari berdandan dan tidak ada kegiatan lain yang dilakukannya selain shopping dan menghabiskan uang.

Saat turun dari tangga, Leon sudah menanti kedatangannya. Leon juga sangat tampan dengan balutan jas rapi yang membuatnya semakin berkarisma. Yang lebih membuat sofia kaget saat tahu gaun dan jas yang dikenakan Leon memiliki warna yang sama. Yaitu warna blue dengan bahan terbaik di dunia fashion. Sofia tidak tahu berapa harga gaun itu, jika dia tahu mungkin gaun itu tidak akan dia pakai dan memilih menyimpannya untuk persiapan hari tua kelak.

Leon terdiam tak berkutik saat melihat kecantikan Sofia. Wanita yang dianggapnya biasa saja itu ternyata sangat cantik dan menawan. Sofia memiliki Kulit putih bersih yang selama ini tidak pernah Leon lihat. Sofia jarang menggunakan baju terbuka saat di rumah. Namun malam ini, Sofia mengenakan gaun yang atasannya terbuka tapi masih menutupi area dadanya.

Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya ada keheningan dan keduanya beranjak menuju mobil yang sudah disediakan.

" Naik " ucap Leon pada Sofia yang masih mematung di luar mobil.

Sofia menolak pergi dengan Leon menggunakan mobil yang sama.

" Aku akan pergi dengan supir, kamu duluan saja " ucap Sofia singkat.

Leon berusaha tidak mengeluarkan amarahnya dan berkata dengan lembut pada Sofia.

" Kita harus pergi bersama karena ini acara keluarga. Apalagi kita sudah menikah" ucap Leon dengan nada pelan.

Mendengar hal itu membuat Sofia sejenak berpikir.

" Baiklah, tapi aku akan duduk di belakang" Sofia kembali menyahut dan berencana memasuki mobil.

" Tidak, kamu pikir aku sopir pribadi" Leon menolak karena tidak terima jika dia dianggap seperti sopir.

Sofia kemudian menatap Leon dengan tatapan tajam. Tak lama setelah itu, Sofia masuk ke dalam mobil. Leon melajukan mobil dan membelah jalan raya. Suasana yang berbeda membuat kedua orang tersebut hanya diam tanpa berkata sepatah katapun.

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!