eps 11 fitnah Jessica

Sofia menatap lekat manik mata perempuan yang kini sedang berkacak pinggang padanya.

" Kenapa aku tidak bisa menonton TV? " jawab Sofia sambil terus ngemil cemilan yang sedari tadi menemaninya nonton TV.

" Kamu gak sopan banget ya, ini rumah Leon. Lo itu bukan siapa-siapa di sini. Kata Leon kamu hanya wanita yang dipaksa menikah dengannya, dan Leon tidak menyukaimu " balas Jessica dengan nada marah.

Sofia menyungging kan senyum tipis di bibirnya, Sofia benar benar dikelilingi oleh orang-orang jahat. Tapi Sofia sudah biasa dengan kata kata penghinaan seperti itu.

" Aku nona muda di rumah ini, dan kamu yang tidak berhak berada di sini " ucap Sofia dengan tenang.

" Apa? Lo berani ngomong begitu ya. Dengar sebelum lo sampai di rumah ini, aku duluan yang menempati rumah ini dan selamanya hanya ada aku. Ingat itu! " Jessica merasa panas saat Sofia melawan dirinya.

" Status kamu dengan suami saya apa? Selingkuhan atau pelakor. Katakan biar aku tidak bingung saat memanggil mu. Oh satu lagi, tidak baik bagi seorang perempuan menjalin hubungan dengan pria yang sudah beristri" ucap Sofia dan bangkit dari duduknya. Kemudian Sofia pergi ke kamarnya tanpa memperdulikan wanita yang sudah mulai memanas itu.

Dengan ekspresi marah Jessica pergi untuk menemui Leon. " Dasar wanita tidak tahu diri, sudah tahu Leon tidak menyukainya tapi sikapnya seperti Leon sudah menganggap dia istri beneran. Awas saja nanti" gumam Jessica dalam hati.

.

Saat sedang membaca buku, tiba tiba saja pintu kamar Sofia didobrak kasar oleh seseorang. Sofia bangkit dari duduknya. Ternyata yang datang adalah Leon. Tapi wajah Leon tampak tidak biasa, Leon nampak disulut emosi dan amarah.

Plakkk

Tanpa aba-aba Leon menampar pipi Sofia dengan keras hingga Sofia tersungkur di lantai tak berdaya. " Apa ini? " gumam Sofia dalam hati dan sejenak nafasnya berhenti berhembus. Tiba tiba rasa perih menjalar di wajahnya dan Sofia tersadar bahwa dia baru saja di tampar oleh Leon yang berstatus suaminya itu.

" Saya peringatkan kamu, jangan pernah menyakiti Jessica. Jika tidak saya akan berbuat lebih parah dari ini? " ucap Leon sambil menunjuk Sofia yang terkapar di lantai kamar yang dingin itu.

Sofia yang sudah meringis dan menangis mencoba bangkit dan berdiri. Kemudian Sofia menatap pria yang baru saja menampar dirinya.

" Apa yang aku lakukan pada kekasihmu itu sampai kamu tega menampar wanita lemah seperti aku ini. Apa aku membunuhnya? " ucap Sofia yang sudah sangat terluka dengan perlakuan Leon padanya.

" Tidak perlu membalikkan pertanyaan, kamu pikir saya bodoh. Kamu mendorong Jessica dengan keras sampai lututnya memar. Kamu pantas menerima ini " jawab Leon dengan nada yang keras.

Sofia yang merasa tidak melakukan hal apapun sangat marah. Sofia tidak habis pikir Leon ternyata adalah pria yang mudah percaya dengan perkataan orang lain.

" Asal kamu tahu, aku tidak pernah menyentuh wanita itu sedikitpun. " ucap Sofia dan berlalu melewati pria dihadapannya begitu saja. Sofia berlari sambil memegang pipinya yang perih dan bengkak.

Leon yang masih mematung dengan amarah yang mulai surut kemudian memandang tangannya yang sudah menampar wanita yang berstatus istrinya itu. Kemudian Leon berbalik pergi dari kamar tersebut.

Sofia berlari sambil menangis keluar dari rumah mewah itu. Sofia pikir penderitaan nya telah berakhir, ternyata penderitaan itu terus berlanjut. Dengan perasaan perih dan sakit, Sofia menyusuri jalan yang sepi dan sunyi. Kini waktu sudah mulai menjelang malam. Sofia berjalan sendirian di malam yang dingin itu.

" Ma, Pa. Sofia takut hidup lagi. Sofia selalu disakiti oleh orang-orang yang papa percaya. Maafkan Sofia Pa, Sofia tidak sanggup hidup lagi di dunia yang seperti neraka ini " ucap Sofia dengan lirih dan bulir air mata terus mengalir membasahi pipinya.

Sofia kemudian berhenti di sebuah danau yang ada di pinggir jalan. Sofia menyusuri pinggir danau tersebut yang samar samar dan hanya diterangi lampu yang sudah lama tidak diganti dan sudah mulai redup. Danau yang terbengkalai itu membuat Sofia ingin mengakhiri hidupnya di sana. Sofia menemukan sebuah jembatan kecil yang membawa dirinya ke tengah tengah danau tersebut. Sebelum mengakhiri hidupnya, Sofia menangis sejadinya dengan suara merintih sakit. Semua orang yang mendengarnya pasti akan merasa iba pada gadis itu.

" Kenapa takdirku seperti ini ya Tuhan. Aku selalu disalahkan untuk kesalahan yang tidak pernah aku perbuat. Maafkan aku, aku tidak bisa lagi melanjutkan ini. Aku mau menyusul mama di surga " teriak Sofia sambil menangis. Kemudian Sofia mulai menaiki jembatan kecil itu dan berencana melompat. Tanpa sadar Sofia sudah menerjunkan tubuhnya ke danau yang airnya sangat dingin itu. Sofia yang tidak bisa berenang terus mengepakkan tangannya ke atas. Namun, Sofia tidak berteriak sama sekali karena niatnya untuk mati di danau itu. Tak lama kemudian Sofia mulai kehilangan kesadaran.

-

-

" Jessica, aku tidak menyangka kamu ternyata berhati licik. Bagaimana bisa kamu memfitnah orang yang sama sekali tidak bersalah. Mulai sekarang aku tidak mau melihat wajahmu lagi " ucap seorang pria yang berbadan atletis dan tampan itu. Leon kemudian menyuruh bodyguard untuk menyeret tubuh Jessica yang terus memohon agar Leon mau memaafkannya.

" Maafkan aku Leon, aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya tidak ingin kamu dimiliki orang lain" Teriak Jessica sebelum dirinya benar-benar diseret keluar dari rumah tersebut.

Leon mengusap rambutnya dengan kasar, seharusnya dia tidak menerima Jessica kembali. Jessica yang baik ternyata selama ini hanya berpura pura dihadapannya.

Kelicikan Jessica terungkap saat salah seorang pelayan menghampiri nya dan mengadukan semua perbuatan Jessica. Kemudian Leon menyadari kebodohannya karena di rumah besar miliknya ada CCTV. Setelah mengecek kebenaran, Leon sangat menyesal karena telah menampar seorang gadis yang tidak bersalah. Leon kemudian bergegas mencari Sofia yang sudah jauh berlari dari area rumahnya.

Leon memerintahkan para bodyguard nya untuk mencari Sofia sampai ketemu. Cukup lama mereka mencari, akhirnya mereka memutuskan untuk menyusuri danau yang gelap di pinggir jalan. Meski tak yakin mereka tetap menyusuri danau tersebut, Sofia tidak dapat ditemukan di jalan raya. Karena Sofia berjalan kaki, tidak mungkin mereka tidak bisa menemukannya. Hanya danau ini satu satunya tempat yang mungkin didatangi oleh Sofia.

Benar saja, Sofia yang baru saja melompat ke danau dilihat oleh Leon. Dengan berlari kencang Leon menyusuri jembatan kecil itu dan terjun ke danau untuk menyelamatkan Sofia. Leon akhirnya membawa tubuh Sofia yang sudah kehilangan kesadaran. Leon memerintahkan anak buahnya untuk mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat.

Leon menatap wajah Sofia yang kini sudah memucat dan perutnya kembung, kemungkinan Sofia sudah meminum banyak sekali air.

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!