Eps 5 keputusan Sofia

Sofia kemudian meminta kepada ibu tirinya untuk mengantarkan dirinya kepada bi Lani. Dengan senang hati Laras menyuruh anak buahnya untuk mengantar Sofia ke gudang persembunyian bi Lani.

Sesampainya di sana, Sofia memeluk bi Lani dengan erat. " Maafkan Sofia, bibi harus terlibat dalam masalah sofia " ucap Sofia sembari menangis.

" Jangan berkata begitu non, bibi yang kasihan sama non karna terus disiksa sama bu Laras " Lani menimpali ucapan Sofia. Disini Sofia mulai tidak tahan dengan semua keadaan yang dialaminya. Sofia bangkit dan membopong tubuh bi Lani untuk berdiri dan berjalan ke arah mobil. Mereka pergi dari tempat itu.

Di perjalanan pulang, Sofia meminta agar bi Lani ikut dengannya saat ia menikah nanti. Bi Lani yang mendengar itu kaget karena baru tahu jika Sofia akan menikah.

" kapan non akan menikah? " ucap bi Lani bertanya. Sofia menarik nafas dalam dan sejenak terdiam mendengar pertanyaan dari bi Lani.

" Aku di suruh wanita itu untuk menggantikan Celine menikah. Jika tidak bibi akan di bunuh dan aku tidak mau itu terjadi" ucap Sofia sambil menggenggam erat tangan bi Lani.

" Astaga non, jahat sekali orang-orang itu. Kenapa non tidak melaporkan semuanya pada tuan. Bukankah tuan sangat menyayangi non Sofia" ucap bibi yang syok mendengar berita itu.

" Memangnya kenapa non Celine tidak mau menikah dan memaksa non Sofia untuk menggantikannya ? " ucap bi Lani dengan banyak pertanyaan. Sofia hanya terdiam dan terus menatap ke arah kaca jendela mobil tanpa berbicara sedikitpun. Bi Lani yang menyadari hal janggal itu ikut terdiam dan tak bicara lagi.

Tak berselang lama Sofia sudah sampai di rumah bi Lani untuk mengantarnya pulang. " Bi Lani, nanti Sofia jemput bibi lagi. Tapi Sofia minta ijin sama papa supaya bibi bisa ikut sama Sofia "

Hari mulai berganti malam. Saat ini semua anggota keluarga berkumpul di ruang tamu untuk membahas kembali tentang perjodohan Celine dan putra konglomerat itu. Sofia memberanikan diri untuk angkat bicara.

" Papa aku akan menggantikan Celine menikah " ucap Sofia tanpa berani menatap mata ayahnya. Brian yang mendengar itu menatap putrinya tak percaya, seingatnya Sofia sama sekali tidak berpikiran untuk menikah dan tiba tiba ingin menggantikan Celine.

" Ada apa ini Sofia, bukankah sudah papa bilang Celine yang akan menikah. Atau kamu mau menikah juga? Baik akan papa cari jodohmu dan biarkan kali ini kakakmu Celine dulu yang menikah. " ucap brian masih mengalihkan pembicaraan.

" Tidak pa, aku bersedia menggantikan Celine untuk menikah " ucap Sofia dengan terbata.

" Tidak, papa tidak setuju. Papa butuh alasan yang jelas mengapa kamu mau menggantikan kakak mu menikah Sofia. Jawab papa dengan jujur " paksa Brian. Sedangkan di kursi yang berbeda, ibu dan anak itu terus saja tersenyum puas melihat penderitaan yang tak lama lagi akan di rasakan Sofia. Sebelumnya Laras sudah mengancam agar Sofia tidak mengatakan yang sebenarnya. Jika tidak maka nyawa bi Lani dan ayahnya akan jadi taruhannya.

Sofia sudah tidak berdaya melawan ibu tirinya yang jahat melebihi iblis itu. Laras berkata akan meracuni Brian jika Sofia berani macam-macam dan mengadukan semuanya. Sofia hanya bisa pasrah dengan semua keadaan ini. Hatinya benar benar remuk, namun ia tidak berdaya dihadapan ayahnya.

" Pa, aku benar benar ingin menikah dengan pria kaya itu. Aku mau punya suami kaya " Sofia menjawab pertanyaan ayahnya dengan kepala terus menunduk ke bawah. Brian yang mendengar itu sangat terkejut melihat putrinya yang mengejar harta dengan cara begini. Padahal harta yang dimiliki Brian tak kalah banyak dari Antony sahabatnya itu.

" Apa harta papa ini kurang untuk kamu Sofia, hingga kamu bisa berpikiran seperti itu. Papa tidak habis pikir sama kamu sofia " ucap Brian dengan nada meninggi.

" Semua harta yang papa miliki ini milik kamu Sofia, papa mewariskan semuanya untuk kamu. Apa lagi yang kurang sayang? " ucap Brian dengan lesu mengingat putrinya akan menikah dengan pria yang sebelumnya dijodohkan dengan Celine anak tirinya.

Mata Laras tiba tiba saja membulat mendengar perkataan brian yang belum pernah ia dengar itu. Laras sangat menginginkan harta Brian dan ia tidak rela jika diberikan kepada Sofia walaupun hanya sepeser. Ketamakan Laras membuatnya panas dingin saat ini. Tapi dia berusaha tenang dan merencanakan apa yang akan dilakukannya untuk merebut semua hak Sofia. Laras tidak mau menampakkan sifat aslinya di hadapan Brian.

Sofia menangis dan memohon kepada ayahnya, Sofia tidak bisa membayangkan jika ayahnya akan di racuni ibu tirinya hanya karna Sofia mengatakan yang sebenarnya. Sofia berusaha keras untuk meyakinkan ayahnya supaya dia bisa menggantikan Celine menikah.

" Pa, plis aku tidak mau kesepian lagi aku butuh teman hidup. " ucap sofia dan menggenggam tangan ayahnya. Brian bangkit dari duduknya dan meninggalkan ketiga wanita itu di ruang tamu. Brian ingin menenangkan diri atas apa yang terjadi.

Di dalam ruangan yang sunyi, Brian meneguk secangkir teh hangat untuk menenangkan pikirannya. Tak berselang lama Laras datang dan duduk di samping Brian. Laras mencoba menenangkan dan secara tidak langsung menghasut Brian dengan perkataannya.

" Mas, apa tidak sebaiknya kita kabulkan permintaan Sofia. Celine juga setuju dengan itu. Jika itu yang membuat Sofia bahagia dukung saja mas " ucap Laras dengan wajah yang dibuat seolah dia ikut bersedih dengan keputusan Sofia.

Brian hanya terdiam dan meneguk teh hangat itu berkali-kali. " Kamu benar Laras, Sofia memang sudah banyak berubah. Jika itu keinginannya maka akan aku kabulkan." ucap Brian setelah berpikir keras.

" Aku ikut mendukung mas." Laras tersenyum bahagia dengan keputusan Brian dan itu adalah jawaban yang diinginkan olehnya.

" Tapi aku penasaran mas, wajah laki-laki itu sama sekali tidak ada di berita dan sosial media. Apa mereka menutupinya dari publik karena kekurangannya? " tanya Laras yang sok penasaran.

" Aku juga tidak tahu, aku mendengar tentang putra antony dari rekan kerjaku saat di luar negeri." ucap Brian. Laras hanya menyimak perkataan Brian. Saat ini suasana hatinya sangat bahagia. " Rasakan penderitaan dan rasa malu yang akan kamu terima Sofia " gumam Laras dalam hati.

Laras kemudian pergi dan berniat menjumpai Sofia untuk memberikan kabar baik kepadanya. Saat tiba di kamar, Sofia sedang merenung di tepi jendela sembari menatap indahnya langit di malam hari.

" Sofia, ada yang mau saya bicarakan." ucap Laras yang saat itu sudah memasuki kamar Sofia. Kemudian Sofia menoleh dan menatap wanita yang paling dibencinya itu.

" apa? " jawab Sofia singkat. Laras kemudian mengatakan bahwa ayahnya sudah setuju dengan perjodohan itu. Laras kemudian pergi dan tak lupa membisikkan sesuatu pada Sofia dengan nada mengejek.

" Terima saja takdirmu, kamu memang dilahirkan untuk menderita " ucap Laras dan berlalu meninggalkan Sofia yang kini masih mematung.

Episodes
Episodes

Updated 45 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!