BAB 15. TIDAK BECUS

"Kamu di mana?" Tanya Rangga langsung begitu sambungan teleponnya dengan Flora terhubung.

"Maaf, apa Anda kerabat dari pemilik ponsel ini?" Tanya balik seseorang di seberang telepon.

Rangga tercengang, dia menjauhkan ponselnya yang tertempel ditelinga dan menatap layar ponselnya dengan seksama. Jelas ia sedang menelpon Flora, namun bagaimana bisa orang lain yang mengangkatnya.

"Halo, Anda siapa? Kenapa bisa ponsel istri saya ada pada Anda?" Tanya Rangga.

Sungguh, jika Flora yang mendengar, gadis itu pasti akan sangat merasa senang diakui sebagai istri oleh Rangga. Flora tak pernah berharap banyak dari Rangga, ia hanya ingin menjadi partner yang baik dalam mengasuh Azka dan Kiara.

"Syukurlah, ternyata Anda suami dari korban tabrak lari yang dibawa oleh seorang tukang ojek ke rumah sakit. Pasien sekarang belum sadarkan diri dan keadaannya cukup parah, mohon untuk keluarga segera datang ke rumah sakit Sejahtera." Ucap panjang lebar seorang suster yang sejak tadi memang menjaga Flora di ruang rawat. Saat memeriksa ponsel korban, daftar panggilan masuk dan keluar kosong dan akhirnya ia memilih menunggu sampai ada keluarga korban yang menelpon.

"Apa? Korban tabrak lari!?" Hanya tiga kata itu yang Rangga tangkap. Meski sejak tadi ia merasa kesal karena Flora yang tak kunjung pulang di saat ia butuhkan, sekarang tubuhnya mendadak lemas mendengar Flora menjadi korban tabrak lari.

Bayang-bayang ketika Fiona menghembuskan nafas terakhir, terlintas begitu saja. Perasaan takut seketika menyeruak di hatinya, takut Flora mengalami hal yang sama.

"Rangga, ada apa? Siapa yang jadi korban tabrak lari?" Tanya mama Sinta mendesak, meski belum tahu siapa yang mengalami kecelakaan itu namun ia ikut khawatir melihat ekspresi Rangga yang terlihat tegang dan ketakutan.

Rangga tak menjawab pertanyaan mamanya, ia berusaha mengumpulkan kesadaran dari rasa keterkejutannya. Menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan, "Di ru-mah sakit mana?" Tanyanya sedikit terbata.

"Rumah sakit Sejahtera, ruangan Melati."

.

.

.

Rangga duduk termangu di samping ranjang pasien, netranya tak lepas menatap Flora yang terbaring lemah dan masih belum sadarkan diri. Wajah cantik itu terlihat pucat. Rangga sungguh tak kuasa melihatnya.

Bukan rasa malu yang kini ia rasakan seperti kata mama Sinta membiarkan Flora pergi dengan taksi, melainkan sedikit rasa sesal. Jika saja Flora pergi menggunakan mobilnya, istrinya itu mungkin tak akan mengalami kecelakaan seperti ini. Menjadi korban tabrak lari.

Dan yang lebih Rangga tak sangka, bahkan Flora hendak pulang dengan menaiki ojek yang menjadi sebab istrinya itu mengalami kecelakaan.

Penuturan tukang ojek yang membawa Flora ke rumah sakit, gadis itu tertabrak ketika hendak menyeberang untuk menghampirinya, padahal ia sudah memberi kode bahwa ia yang akan menghampiri calon penumpangnya itu. Dan mobil yang menabrak Flora, kabur begitu saja tanpa belas kasihan.

"Flora!" Mama Zana yang baru saja datang langsung histeris melihat keadaan putri bungsunya.

Papa Farhan memeluk istrinya itu untuk menenangkan sembari melangkah menghampiri ranjang di mana Flora berbaring. Saat di kabari Flora mengalami kecelakaan, saat itu juga mereka langsung meluncur ke rumah sakit. Di perjalanan, papa Farhan sempat memberi kabar pada putra sulungnya untuk segera ke rumah sakit.

Rangga beranjak dari tempat duduknya dan membiarkan mama mertuanya duduk. Dalam keadaan seperti ini, ia tidak tahu harus berbuat apa. Flora bukan list orang yang harus ia khawatirkan, tapi perasaan takut itu benar-benar ia rasakan melihat keadaan Flora.

Melihat Flora yang terbaring lemah, ia teringat saat-saat perjuangan Fiona melahirkan Azka hingga akhirnya meregang nyawa. Ia benar-benar takut duka itu kembali menyapa. Belum pupus dukanya atas kepergian Fiona, ia tidak ingin mengalaminya lagi.

Pintu ruangan kembali terbuka, Farzan datang bersama Arkan dan anggota keluarga yang lainnya.

Rangga sempat melirik Arkan sekilas yang sangat kentara bahwa pria itu sangat mengkhawatirkan Flora. Semuanya juga merasa khawatir tapi ia hanya melihat itu di wajah Arkan.

"Ikut aku," Arkan menarik tangan Rangga keluar dari ruang rawat begitu keluarga yang lainnya berkerumun di sisi kanan dan kiri ranjang pasien.

Arkan langsung menghempaskan tangan Rangga setelah berada di luar ruangan, berganti mencengkeram kerah baju Rangga dan menatapnya tajam. "Ini semua gara-gara kamu, Flora seperti ini gara-gara kamu!" Tukasnya. Kedua matanya memerah dan rahangnya tampak mengeras.

Rangga yang tidak terima dengan perlakuan Arkan, melakukan perlawanan dengan mendorong tubuh pria itu. Ia balas menatap tajam Arkan. "Jangan berbicara sembarangan!" Peringatannya sembari menunjuk Arkan.

"Aku tahu kalian menikah hanya terpaksa tapi kamu tidak bisa mengabaikan tanggung jawabmu sebagai suami untuk memenuhi kebutuhan Flora. Kalau kamu sedikit saja perduli pada Flora, hari ini dia tidak akan keluar rumah untuk menjual kalung pemberian Fiona. Flora sedang butuh uang dan kamu tidak tahu itu. Kamu benar-benar tidak becus jadi suami!" Tanpa sadar Arkan berteriak sambil menunjuk Rangga, dia tidak kuasa menahan amarahnya. Belum lama ia berpisah dengan Flora dari toko perhiasan, ia dikabarkan mantan kekasihnya itu mengalami kecelakaan saat hendak pulang. Jika saja Flora mau diantarkan pulang olehnya, Flora tidak akan mengalami kecelakaan seperti ini.

Rangga tercengang, tubuhnya mematung dengan kedua mata tak berkedip menatap Arkan. Pria dihadapannya terlihat sangat marah tapi bukan itu yang menjadi pusat perhatian Rangga, melainkan ucapan Arkan yang mengatakan bahwa Flora keluar untuk menjual kalung pemberian Fiona.

Flora sedang butuh uang tapi kenapa tidak memberitahu dirinya, batin Rangga bertanya. Seharusnya Flora mengatakan padanya, ia pasti akan memberikan. Tapi Flora malah lebih memilih untuk menjual kalung pemberian Fiona daripada memberitahunya.

"Untuk apa Flora menjual kalung pemberian Fiona? Memangnya dia ada keperluan apa?" Rangga bertanya dengan lirih. Tadinya yang tersulut emosi atas perbuatan Arkan perlahan mereda setelah mendengar penuturan Arkan.

Arkan tersenyum miring mendengar perkataan Rangga, pria itu adalah suami Flora tapi dia tidak tahu apa kebutuhan istrinya sendiri.

"Kamu saja suaminya sendiri tapi tidak tahu, bagaimana aku bisa tahu. Tapi tidak usah di pikirkan lagi, aku sudah mengirimkan uang ke rekening Flora. Apapun yang dia butuhkan, semoga uang yang aku kirimkan itu cukup." Setelah mengatakan itu Arkan berlalu dari hadapan Rangga, ia tidak kembali masuk ke dalam ruang rawat untuk melihat Flora melainkan memilih meninggalkan rumah sakit. Sungguh, ia tidak sanggup melihat keadaan Flora sekarang.

Setelah Arkan tak terlihat lagi pun, Rangga masih berdiri mematung di tempatnya. Setiap kalimat yang diucapkan Arkan ia simak dengan jelas, dan dua kata yang diucapkan Arkan dengan lantang sungguh menjatuhkan harga dirinya.

Tidak becus. Yah, dirinya memang tidak becus menjadi suami. Sebagai suami, meskipun tidak mencintai tapi tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan istrinya harus tetap ia penuhi, tapi apa yang ia berikan selama 6 bulan ini pada Flora, tidak ada selain sikap ketus dan dinginnya terhadap Flora.

Terpopuler

Comments

Nuryati Yati

Nuryati Yati

emang kamu suami gk becus Rangga

2024-06-21

3

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

bodohnya itu mengakibatkan penyesalan yang tinggi. 👍😍

2024-03-17

1

Acim Walls

Acim Walls

😭😭😭

2024-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
92 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI
92
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93
karya baru ~ RAHASIA HATI 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!