BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?

Flora sedikit syok saat ia sadar, mendapati kenyataan bahwa sebelah kakinya mengalami cedera pasca kecelakaan itu. Jelas ia harus menggunakan tongkat untuk berjalan. Namun, dokter menuturkan bahwa cedera yang dialami Flora hanya cedera ringan, bisa disembuhkan dengan melakukan pengobatan rutin.

Di ruang rawat, kini Flora hanya di temani oleh suami dan kakaknya. Orangtuanya dan keluarganya yang lain sudah berpamitan pulang 1 jam yang lalu.

'Semoga aku kuat. Untuk anak-anak dan cita-cita Kak Fio.' Gumam Flora dalam hati sembari mengusap-usap pelan sebelah kakinya yang cedera. Ia sedikit merasa khawatir tidak bisa mengasuh Azka dan Kiara dengan baik jika kondisinya seperti ini, terlebih tidak akan lama lagi ia harus membuat skripsi. Segala persiapan harus dilakukan dengan gesit, sementara kini pergerakannya terbatas.

"Flo, bisa tolong beritahu kakak bagaimana kejadian sebenarnya?" Tanya Farzan. Ia masih belum dapat mencerna dengan baik, bagaimana bisa adiknya sampai menjadi korban tabrak lari di sekitar taman.

"Memangnya kamu ke Taman ngapain, kok pulangnya mau naik ojek? Kenapa gak bawa mobil?" Kembali Farzan melayangkan pertanyaan.

Rangga yang duduk di sisi kiri Flora hanya diam dengan ekspresi datar, Flora pasti mengatakan kejadian sebenarnya dan ia sudah siap jika kakak iparnya itu akan menghajarnya karena pada kenyataannya memang dirinya yang menjadi penyebab apa yang terjadi pada Flora. Seperti yang dikatakan Arkan, ia tidak becus menjadi suami.

"Nongkrong aja Kak, sama temen. Aku di jemput dan saat mau pulang mereka gak bisa antar ya terpaksa aku naik ojek karena nungguin Taksi gak ada yang lewat." Jawab Flora. Jelas jawabannya itu bohong, namun ia begitu lancar mengucapkan kebohongan itu pada kakak sulungnya. Ia meminta maaf dalam hati, terpaksa berbohong karena tak ingin memperkeruh suasana.

Rangga langsung menatap istrinya, ia pikir Flora akan mengatakan alasan kenapa ia keluar rumah hari ini dan kenapa tidak naik mobil. Tapi ternyata Flora berbohong pada kakaknya sendiri, dan tentunya tak lain dan tak bukan untuk menyelamatkan dirinya dari amukan Farzan.

"Aduh Flo, sekarang kamu kurang-kurangin deh kebiasaan kamu itu. Udah gak baik lagi kamu nongkrong-nongkrong gitu. Meski kamu masih anak kuliahan tapi kamu harus ingat kalau sekarang kamu itu udah punya suami." Farzan memperingati adiknya.

"Iya Kak, aku janji lain kali enggak lagi. Maaf ya." Flora tersenyum menatap kakaknya.

Dengan lembut Farzan mengusap pucuk kepala sang adik. Dibandingkan dengan Fiona, ia lebih memanjakan Flora karena saat bayi Flora pernah diculik dan ia hanya ingin mencurahkan kasih sayang seorang kakak yang tidak pernah Flora dapatkan seperti Fiona.

"Kakak pulang dulu ya, jaga diri kamu baik-baik." Farzan lalu berpindah menepuk pundak Rangga. Jika dulu, ia mempercayakan Fiona pada Rangga, kini Flora yang ia harapkan bahagia di sisi Rangga seperti Fiona.

"Kak Farzan tidak perlu khawatir, aku pasti akan menjaga Flora dengan baik." Ucap Rangga yang mengerti arti tepukan Farzan di pundaknya. Dan ia serius mengatakannya, ia akan menjaga Flora dengan baik selama di rumah sakit, dan entah bagaimana jika sudah pulang nanti. Apakah kata menjaga itu masih ada atau sebatas hanya di rumah sakit saja.

Setelah Farzan beranjak pergi. Rangga mengubah posisi duduknya menghadap Flora, tatapannya begitu lekat menatap istrinya itu. Tak ada ekspresi kesal seperti biasanya.

"Kenapa kamu bohong, Flo?"

Flora hanya mengerutkan keningnya sembari menatap Rangga.

"Arkan sudah mengatakan semuanya padaku."

"Oh," hanya itu yang keluar dari mulut Flora. Membuat Rangga cukup terperangah.

"Kenapa kamu harus menjual kalung pemberian Fiona? Apa kamu tidak sayang dengan kalung itu?" Rangga tahu betul bagaimana rupa kalung itu, karena saat Fiona membelinya ia ikut menemani Fiona yang saat itu masih kekasihnya. Dan saat itu, ekspresi bahagia terpancar di wajah Fiona membayangkan bagaimana senangnya Flora saat ia memberikan kalung itu.

"Jelas aku sangat sayang, tapi mau bagaimana lagi? Aku tak punya pilihan lain, tidak mungkin aku masih meminta uang pada orangtuaku untuk bayar kuliah sementara aku sudah punya suami." Kata Flora dengan santainya.

'Jadi, Flora mau jual kalung itu untuk bayar kuliah.' Batin Rangga terasa pilu. Hanya perkara biaya kuliah, istrinya sampai ingin menjual benda yang sangat berharga itu.

"Iya, kamu sudah punya suami, seharusnya kamu bilang sama aku. Apa kamu pikir, aku tidak mau membayar biaya kuliah kamu?"

"Aku tidak pernah berpikir begitu, semua orang juga tahu kalau kak Rangga itu mampu dari segi materi," balas Flora. "Tapi bagaimana aku harus mengatakannya? Apa aku ini, istri yang pantas meminta uang pada suaminya sementara istri itu hanya status dalam pernikahan kita. Kak Rangga tidak lupa, kan? Kita menikah karena kesepakatan, dan kak Rangga juga sudah menegaskan bahwa posisiku hanya sebatas ibu untuk anak-anak Kak Rangga. Tidak ada perjanjian untuk saling menuntut hak sebagai suami istri."

Rangga terdiam dengan pandangan menunduk, ia tidak tahu harus mengatakan apa sekarang. Semua yang dikatakan Flora benar adanya dalam aspek pernikahan mereka. Tapi sungguh, ia akan memberikan jika Flora meminta uang padanya. Tapi sayang, Flora tidak melakukan itu.

"Nanti kembalikan saja uang yang diberikan Arkan, dan mulai sekarang, uang yang aku kirim ke rekeningmu untuk kebutuhan anak-anak, kamu juga bisa pakai untuk kebutuhanmu sendiri." Ucap Rangga akhirnya. Sebenarnya, ia memang ingin mengatakan itu setiap kali mentransfer ke rekening Flora, hanya saja gengsinya membuatnya memilih diam. Ia pikir, Flora juga pasti akan menggunakan uang itu tanpa harus ia katakan, tapi ternyata tidak seperti dugaannya. Ternyata Flora sama sekali tidak pernah menggunakan uang itu.

Flora hanya diam, apa yang dikatakan Rangga barusan baginya itu bukan memberikan nafkah tapi lebih tepatnya hanya memberikan izin untuk menggunakan uang pria itu.

"Kak, tolong bilang pada dokter agar mengizinkan aku pulang hari ini." Ujar Flora setelah beberapa terdiam.

"Itu tidak bisa Flo, keadaanmu belum stabil. Kamu masih harus di rawat beberapa hari lagi." Kata Rangga. Sebelum Flora sadar, dokter sudah mengatakan bahwa Flora harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari, dan jika keadaannya belum sepenuhnya membaik ada kemungkinan akan sedikit lama di rumah sakit.

"Tapi aku gak bisa lama-lama di sini, Kak. Bagaimana dengan anak-anak? Aku aja buru-buru pulang karena teringat dengan Azka, aku khawatir dia rewel tapi karena kecerobohan ku yang menyebrang jalan tanpa melihat keadaan sekitar, aku jadi tertabrak."

Sekali lagi Rangga termangu. Inilah yang ia kagumi pada Flora, istrinya itu begitu peduli pada anak-anaknya, sampai-sampai tidak mempedulikan dirinya sendiri. Tapi karena sikap dinginnya, rasa kagum itu tidak tampak.

"Azka dan Kia baik-baik saja, tidak usah memikirkan mereka. Kamu harus tetap berada di rumah sakit. Azka juga pintar, selama kamu pergi dia sama sekali gak rewel kok." Bohong Rangga, ia tidak mau membuat Flora khawatir. Ia jadi teringat ketika Azka rewel, dan ternyata itu karena Azka merasakan musibah yang menimpa Flora.

"Tapi Kak,"

"Sudah Flo, anak-anak baik-baik saja di rumah. Tadi Mama Zana juga bilang akan menginap di rumah malam ini untuk bergantian dengan Mama Sinta menjaga Azka dan Kia, jadi kamu tidak perlu khawatir." Ucap Rangga berusaha menenangkan Flora yang bersikeras ingin pulang.

"Dan aku akan menjagamu selama di rumah sakit."

Terpopuler

Comments

Salwa Antya

Salwa Antya

kasian kamu flor😭😭😭

2024-05-13

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Rangga baik karena nyesel ya.. hehe 🤣🤣

2024-03-17

1

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

😌😌makan tuh gengsi. hadeh

2024-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!