BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....

Usai mengantar Flora ke kampusnya, Rangga melajukan mobilnya dengan pelan tanpa tujuan. Sebenarnya, ke kantor hanya alasan saja untuk menghindar. Yah, menghindar agar tak terus bersitatap dengan Flora yang wajahnya sangat mirip dengan Fiona. Mereka berdua kembar identik, sukar membedakan jika saja Fiona tak memiliki tahi lalat di bagian hidungnya.

Jika saja tahu Flora akan ke kampus, ia akan tetap berada di rumah hari ini. Tapi sudah terlanjur mengatakan pada mama dan papanya bahwa hari ini ia akan mulai aktif masuk kantor setelah sebulan lamanya hanya datang seperlunya dan sekretarisnya yang menghandle semuanya.

Mengendarai mobil dengan pelan, kedua tangan terpaku pada kemudi serta tatapan terus menatap jalanan di depan, nyaris seperti orang melamun. Rangga tak mengerti pada dirinya sendiri kenapa sikapnya seperti ini, terutama kepada Flora. Gadis itu juga berkorban, rela memutuskan hubungan dengan pria yang sangat dicintainya. Tapi keadaan yang tidak bisa ia terima membuatnya bersikap demikian dan seakan hanya dirinya yang menderita tanpa peduli bagaimana perasaan Flora.

Flora tak hanya mengorbankan hubungannya dengan Arkan, tapi juga waktu yang seharusnya gadis itu gunakan menikmati masa muda justru menjadi kerepotan mengurus dua anak sekaligus dan ditengah-tengah kesibukan kuliah.

Rangga kasihan sebenarnya, apalagi saat tadi malam ketika ia terbangun dinihari karena ingin buang air kecil. Ia melihat Flora, gadis yang biasanya tidur di ranjang empuk nan besar, tampak tak nyaman tidur di sofa. Dengan mata terpejam menahan kantuk, Flora terus bergerak mencari posisi berbaring yang nyaman.

Hanya karena tak dapat menerima orang baru dalam hidupnya, ia memperlakukan Flora demikian. Tapi jauh didalam lubuk hatinya, ia tidak ingin seperti ini. Flora adalah adik kesayangan mendiang istrinya, juga adalah adik ipar yang kerap membuatnya tertawa sekaligus kesal. Tapi keadaan yang mengikat mereka dalam hubungan pernikahan terpaksa, mengubah pandangannya terhadap sang adik ipar yang kini telah menjadi istrinya. Baginya Flora hanyalah orang asing yang tak berhak memasuki hatinya, dimana didalam sana masih ada Fiona yang tak ingin ia gantikan dengan siapapun.

"Fio, apa perbuatanku ini salah? Aku harus bagaimana, Sayang? Aku harus bagaimana memperlakukan Adikmu? Aku tidak bisa menerima dia dalam hidupku!" Rangga berdecak kesal. Ia sungguh tak bisa menerima keadaan ini. Andai saja Flora mengurus Kia dan Azka masih dengan status adik ipar, tentu ia tidak akan memperlakukan Flora seperti ini. Haruskah ia menyalahkan para orang tua, yang memaksanya menikahi Flora demi Azka dan Kiara.

Rangga mencari tempat yang sepi untuk menepikan mobilnya. Pikirannya benar-benar kalut, ia butuh ketenangan tapi tidak tahu dimana ia bisa menemukan ketenangan itu. Hampir setiap hari mendatangi makam istrinya, mengadukan keluh kesah di sana. Tapi nyatanya tetap saja tidak bisa membuatnya tenang.

Lama Rangga termenung didalam mobilnya, memikirkan hal-hal yang bisa membuatnya tenang. Namun, yang terlintas justru bayangan Flora yang tidurnya tak nyaman di sofa. Ia juga merasa tak tega, tapi apa yang harus ia lakukan. Tak ingin seranjang dengan Flora, dan pula gadis itu tak ingin tidur di ranjangnya bersama Kia dengan alasan tak ingin menaiki ranjang kakaknya.

Setelah cukup lama berperang dengan pikirannya sendiri, akhirnya Rangga melajukan mobilnya kembali. Kini dengan tujuan mencari toko yang menjual kasur lipat. Yah, ia akan membelikan Flora kasur lipat. Meski tak senyaman ranjang milik Flora di rumah orangtuanya, tapi setidaknya tak membuat tubuh Flora menjadi pegal-pegal seperti tidur di sofa.

.

.

.

Malam hari...

"Kia, ayo sini sama Papa. Jangan ganggu Tante Flora." Rangga yang duduk di tepi tempat tidur melambaikan tangan memanggil putrinya yang sejak tadi duduk dipangkuan Flora yang tengah fokus pada layar laptop, mencari materi di internet untuk tugas kuliahnya.

Kia menatap papanya sebentar kemudian mendongak menatap Flora.

"Gak apa-apa Kak, biar Kia di sini saja." Kata Flora tanpa melihat kearah Rangga. Saat Kia mendongak menatapnya, walau hanya diam tapi ia tahu jika keponakannya itu masih ingin bersamanya.

"Ini sudah waktunya Kia tidur, ayo sini sama Papa." Rangga tetap memanggil putrinya. Bagaimana Flora bisa fokus mengerjakan tugas kuliah sementara ada Kia yang duduk di pangkuannya.

Kali ini Kia menggeleng pelan, menolak panggilan sang papa. Malam ini, ia ingin terbuai kealam mimpi dengan usapan lembut tangan tantenya.

"Kia, Papa bilang ayo sini!" Karena kesal Rangga meninggikan suaranya. Membuat Azka yang sudah tertidur lelap jadi terbangun.

Bayi laki-laki itu menangis cukup kencang mendengar suara papanya. Lekas Flora menurunkan Kiara dari pangkuannya, mendudukkan keponakannya itu di sofa kemudian berlari pelan menghampiri Azka di box bayi.

"Cup cup cup, jangan nangis ya Sayang." Flora mengusap-usap punggung Azka yang kini ia timang sembari menggerakkan tangannya seperti mengayun. Perlahan, akhirnya Azka berhenti menangis dan tak lama kemudian bayi itu kembali tertidur.

Usai membaringkan Azka didalam box bayi, Flora kembali ke sofa di mana Kiara masih setia menunggunya. "Sudah ngantuk ya?" Tanyanya saat baru saja duduk, melihat mata Kiara nampak sendu.

Kiara mengangguk pelan dengan netra tak lepas menatap tantenya.

"Mau Tante usap usap kepalanya?" Tanya Flora lagi. Kiara langsung mengangguk antusias karena memang itulah yang diinginkannya.

Flora lalu membaringkan tubuh mungil Kiara di sofa dan menjadikan pahanya sebagai bantal keponakannya itu. Mengusap-usap pucuk kepalanya hingga akhirnya Kiara benar-benar tertidur, ia lalu menoleh menatap Rangga yang ternyata juga sedang menatapnya.

"Kak, Kia sudah tidur. Pindahkan ke ranjang."

Rangga kemudian beranjak menuju sofa, menggendong Kiara memindahkannya ke tempat tidur. Setelah menyelimuti putrinya, ia juga naik ke ranjang namun tidak merebahkan tubuhnya melainkan hanya duduk bersandar sambil sesekali melirik Flora yang kembali fokus mengerjakan tugas kuliahnya.

Dari layar ponselnya yang ada diatas nakas samping ranjang, Rangga melihat waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia lalu turun dari tempat tidur dan melangkah keluar dari kamar. Mengendap-endap sembari menoleh ke kanan dan kiri, setelah memastikan aman dan tidak ada yang melihatnya, ia lalu mempercepat langkahnya menuju pintu utama. Sekarang adalah waktu yang aman untuk mengambil kasur lipat yang ia beli dan masih berada di dalam bagasi mobilnya.

Sementara di dalam kamar, Flora meregangkan otot-ototnya setelah menutup laptopnya. Tugasnya belum selesai tapi sekarang ia sudah mengantuk. Sebaiknya tidur dan akan menyicil mengerjakan tugas esok hari.

Di tepuk-tepuk nya sofa kemudian merebahkan tubuhnya. Baru ia akan memejamkan mata, namun mendengar suara pintu kamar terbuka ia lantas menoleh. Keningnya mengernyit melihat Rangga membawa kasur lipat.

"Ini, untuk kamu tidur." Rangga langsung saja menjatuhkan kasur lipat itu di lantai. Kemudian mengibaskan tangannya, kasur lipat itu cukup berat dan membuat tangannya sedikit kemang membawanya dari mobil hingga ke kamar yang berada dilantai atas.

"Untuk aku?" Meski ucapan Rangga sudah jelas, tapi Flora masih bertanya untuk memastikan dan itu membuat Rangga menjadi sedikit kesal.

"Kalau kamu gak mau, biar aku yang tidur di kasur lipat itu dan kamu tidur di ranjang bersama Kia."

"Tidak, biar aku yang tidur di kasur lipat." Ucap Flora cepat. Ia lalu beranjak mengambil kasur lipat itu, membawa ke dekat box bayi Azka lalu menenangkannya.

Setelah mengambil bantal dan selimutnya di sofa, ia menatap Rangga sebentar. Ingin mengucapkan terima kasih tapi tidak mau kejadian saat di mobil terulang, ketika Rangga membelikan bakpao, yang mana ia anggap sebagai bentuk perhatian namun nyatanya hanya peringatan agar menjaga kesehatan untuk Azka dan Kia. Dan kasur lipat itu, ia juga yakin jika itu Rangga berikan hanya sebatas memberi fasilitas untuk orang yang mengasuh anak-anaknya.

Dan akhirnya, Flora membaringkan tubuhnya di kasur lipat itu. Menyelimuti tubuhnya kemudian memiringkan badannya menghadap box bayi Azka, dan membelakangi Rangga yang masih berdiri di tempatnya.

Rangga menatap nanar punggung Flora yang terbalut selimut, 'Aku tahu kamu tulus. Tapi... Maaf, kamu tetap hanya orang asing bagiku.'

Terpopuler

Comments

Anda Anda

Anda Anda

wlau Tetap orang asing tpi dia berharga bagi anak mu

2024-06-12

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

dosa ga ya sukap Rangga itu . apa dia sudah tidak punya rasa . ? 🤭 Semoga ga kehilangan rasa suami nya . 😅🤣🤣

2024-03-17

1

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

hadeh. rangga2

2024-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!