BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU

'Jika saja sejak awal menikah, aku dan Fiona tinggal di rumah sendiri. Sekarang, aku tidak perlu sekamar dengannya.' Ucap Rangga dalam hati sembari menarik koper Flora masuk kedalam kamarnya atas perintah mama Sinta.

Yah, jika saja ia dan Fiona tak serumah dengan orang tuanya, Flora pun tak akan pernah ia bawa masuk tinggal di kamarnya. Jika di rumah sendiri, ia akan menyuruh adik ipar yang telah menjadi istrinya itu tidur di kamar lain.

Disandarkan koper milik Flora di dekat nakas yang ada di samping tempat tidur kemudian menjatuhkan badan duduk di tepi ranjang. Rangga lalu menoleh menatap ranjang, tepatnya di bagian yang Fiona tempati tidur. Apakah sekarang ia juga harus memberikan tempat tidur mendiang istrinya itu pada Flora? Ia menggeleng, menerima pernikahan ini saja ia hanya terpaksa, tak mungkin sudi membiarkan wanita lain menggantikan tahta istrinya. Seakan ia lupa, bahwa Flora sekarang adalah istrinya juga.

Di ambang pintu yang tidak ditutup Rangga sebelumnya, Flora berdiri dengan canggung sembari menggendong Azka serta Kiara disampingnya yang memegang ujung kebaya yang masih ia kenakan. Di pundaknya bertengger ransel yang berisi laptop dan perlengkapan kuliahnya. Ia menatap nanar Rangga yang terus menatap tempat tidur, lalu melangkah perlahan memasuki kamar.

Rangga terkesiap ketika Flora dan anak-anaknya memasuki kamar, ia meraih Kiara lalu mendudukkan putrinya itu dipangkuan nya. Ia mengusap dengan lembut rambut Kia yang panjangnya sebahu.

"Pa, sekarang Tante Flora tidur sama Papa ya, seperti sama Mama?" Tanya Kiara. Diperjalanan tadi, neneknya membisikkan kalau sekarang tante Flora juga mamanya. Dan ia harus kembali tidur di kamarnya sendiri. Menjelang persalinan mamanya, ia memang tidur sekamar dengan orangtuanya atas permintaan mamanya sendiri dan mungkin itu adalah tanda bahwa mamanya itu memang akan pergi selamanya. Mamanya ingin mereka terus bersama-sama sebelum pergi.

"Enggak Sayang, Kia tetap tidur sama Papa di sini, dan Tante Flora tidur di..." Rangga menjeda kalimat. Bingung harus menyuruh Flora tidur dimana sementara ia tidak ingin seranjang dengannya. Tak mungkin ia membiarkan gadis itu tidur di lantai atau di sofa yang jelas akan membuat badan jadi pegal-pegal. Meski tidak menerima pernikahannya ini, namun tetap saja kenyamanan Flora harus ia pikirkan.

"Em, begini saja. Kia dan Tante Flora tidur ranjang, dan Papa akan tidur di sofa." Ucapnya setelah beberapa saat berpikir. Yah, sebaiknya ia yang tidur di sofa. Jika badannya terasa pegal mudah saja ia menyembunyikannya. Jika Flora, ia tidak yakin gadis itu bisa berpura-pura menahan rasa tidak nyaman ditubuhnya yang akan membuat orangtuanya tahu bahwa mereka menikah hanya karena kesepakatan.

"Tapi Pa, Nenek suruh Kia balik tidur di kamar Kia sendiri." Ujar gadis cilik itu menyampaikan apa yang dikatakan neneknya.

"Biar nanti Papa yang bilang sama Nenek kalau Kia tetap tidur di sini. Nanti Kia tidurnya sama Tante Flora dan Papa di sofa."

"Tidak perlu, Kak. Biar aku saja yang tidur di sofa." Bantah Flora. Seperti yang sudah ia katakan, tidak akan pernah menggantikan posisi Kakaknya. Tidur di ranjang kakaknya pun ia tidak akan melakukannya.

"Tidak apa-apa, biar kamu saja yang tidur di ranjang bersama Kia dan aku yang tidur di sofa." Balas Rangga tanpa melihat lawan bicaranya.

Flora menghela nafas, ia melangkah ke sudut kamar dimana box bayi milik Azka berada. Dibaringkan keponakannya yang sudah tidur itu dengan perlahan ke dalam box bayi kemudian kembali menghampiri Rangga. "Kak, aku mau bicara sebentar." Ujarnya setelah berdiri di hadapan Rangga.

"Bicara saja," ucap Rangga masih tanpa melihat Flora.

"Berdua." Tekan Flora, yang membuat Rangga lantas menatapnya. Netranya yang melirik Kia dan akhirnya Rangga mengerti jika pembicaraannya tidak boleh didengar oleh Kia.

"Sayang, boleh gak Papa minta tolong?"

"Minta tolong apa, Pa?" Tanya Kia.

"Kia ke dapur, terus bilang sama Bi Ani suruh buatin kopi untuk Papa ya." Ujar Rangga.

Kia mengangguk, ia turun dari pangkuan papanya kemudian berlari kecil keluar kamar. Setelah Kia pergi, Rangga pun berdiri. "Mau bicara apa?" Tanyanya datar.

"Aku sudah bilang sebelumnya, aku tidak akan pernah menggantikan posisi Kak Fio. Dan aku juga tidak akan menaiki ranjang kakakku sendiri." Ucap Flora langsung pada intinya.

Rangga menarik sudut bibirnya, ternyata Flora cukup tahu diri. "Jadi, kamu tetap mau tidur di sofa?"

"Iya." Jawab Flora tegas.

"Tapi kalau kamu merasa tidak nyaman, jangan pernah tunjukkan itu dihadapan orangtuaku." Tekan Rangga memperingati. Ia tidak ingin berpura-pura sebenarnya, namun ia juga tidak mau ditekan oleh orangtuanya untuk memperlakukan Flora sebagaimana ia memperlakukan Fiona. Biarlah parah orang tua mengira bahwa ia dan Flora baik-baik saja meski sebenarnya mereka hanya berpura-pura.

"Kak Rangga tenang saja, ini sudah keputusanku dan aku tahu apa yang harus aku lakukan. Sudah dari awal aku tekankan, bahwa aku menerima pernikahan ini hanya sebatas menjadi ibu untuk keponakanku. Tidak lebih!" Ucap Flora.

Rangga tersenyum masam mendengarnya, entah hubungan apa yang akan ia jalani bersama Flora dan akan sampai kapan mereka akan seperti ini. Sungguh, ia tidak ingin berada dalam situasi seperti ini, tapi sekali lagi demi Kiara dan Azka ia pun mengorbankan perasaannya untuk berpura-pura menerima dihadapan orangtuanya.

"Di dalam lemari, semua barang-barang Fiona tersusun rapi. Aku tidak mau ada satupun barang istriku yang keluar dari lemari. Dan untuk barang-barangmu, terserah saja kau mau menyimpannya dimana asalkan jangan mencampur barang-barangmu dengan barang-barang Fiona apalagi sampai mengeluarkannya dari lemari." Ucap Rangga penuh peringatan. Sengaja ia mengatakan itu agar Flora tahu diri, dan sadar akan posisinya yang tidak akan bisa sejajar dengan Fiona.

"Iya, Kak Rangga tenang saja. Semua barang-barang Kak Fio akan tetap ada di kamar ini." Kata Flora.

Rangga mengepalkan sebelah tangannya, ia lalu mengayun langkah keluar dari kamar dengan perasaan kesal. Sepertinya Flora tidak akan mudah untuk tertekan. Gadis itu sudah dengan pendiriannya maka diperlakukan bagaimana pun dia akan tetap kokoh.

"Loh, Pak Rangga mau kemana? Ini Bibi bawakan kopinya?" Ucap bi Ani yang berpapasan dengan majikannya itu.

"Saya mau keluar sebentar, Bi. Kopinya kasih saja pada satpam didepan." Kata Rangga kemudian kembali mengayun langkahnya dengan cepat. Ia akan pergi, dan tentu saja pergi ke pemakaman istrinya. Ia ingin memberitahu pada istrinya itu bahwa ia sudah menikahi Flora.

Sementara didalam kamar, Flora memegangi dadanya yang terasa sesak. Kenapa takdir membawanya kedalam situasi seperti ini. Ia tidak bisa menjamin dirinya akan bisa terus-terusan menerima sikap kakak ipar yang telah menjadi suaminya itu. Namun, sebisanya ia harus kuat demi dua keponakannya.

Terpopuler

Comments

Sarah Yuniani

Sarah Yuniani

Rangga sebagai laki laki egois

2024-09-09

1

Neli Allen

Neli Allen

kami yg membaca nafas kami jg ikut sesek thor bukan sekedar sesak aja tp dg air mata yg tak berhenti mengalir manganak sungai sungguh sedih rasanya

2024-06-27

1

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

bagaimana ini jadi manten koq setengah jalan hehe.. 🤭😅

2024-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
92 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI
92
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93
karya baru ~ RAHASIA HATI 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!