BAB 13. AKU MENUNGGUMU

Flora menghela nafas panjang ketika baru saja turun dari taksi, netranya nanar menatap toko di depannya yang hampir setiap harinya ramai dikunjungi pembeli terutama kalangan wanita, yang gemar mengoleksi berbagai macam perhiasan.

Flora melangkah memasuki toko perhiasan tersebut sembari menggenggam erat kotak di tangannya yang berisi kalung pemberian almarhumah kakak kembarnya, di hari ulang tahun mereka. Jika tak mendesak, ia tak akan menjual benda yang penuh kenangan itu. Namun, ia berjanji suatu hari nanti akan menebusnya kembali.

"Mbak, saya mau menjual kalung ini. Mas putih, kira-kira terjual dengan harga berapa ya, Mbak?" Tanya Flora pada pramuniaga toko perhiasan tersebut seraya membuka kotak kalungnya kemudian meletakkan di atas etalase.

"Em, sebentar ya Mbak Saya cek dulu." Pramuniaga tersebut pun mulai mengamati ciri fisik kalung itu, dan melakukan serangkaian tes lainnya untuk mengecek keasliannya. "Kami berani ambil kalung ini dengan harga 10 juta, Mbak." Ujarnya setelah selesai mengecek keaslian dan kemurnian kalung itu.

"10 juta, Mbak?" Kedua mata Flora nampak berbinar. Tak menyangka kalung pemberian kakaknya itu memiliki harga yang cukup tinggi.

"Iya, tapi karena sudah tidak ada suratnya jadi dikenakan potong sebanyak 10%."

Flora nampak berpikir sejenak, ia hanya berharap semoga uang itu cukup untuk biayai keseluruhan akhir semester. "Baiklah, Mbak." Ujarnya kemudian.

"Mbak, kalung pesanan Mama saya sudah selesai apa belum ya?" Tanya seorang pria yang baru saja datang.

"Oh iya sebentar ya Mas, saya melayani Mbak ini dulu." Ujar pramuniaga itu, tersenyum pada anak salah satu pelanggan toko perhiasan itu sembari menunjuk Flora yang berdiri di hadapannya.

Pria itu hanya mengangguk, kemudian beralih menatap layar ponselnya.

Merasa mengenali suara pria yang berdiri tak jauh di sampingnya, Flora lantas menoleh. "Kak Arkan?"

Pria yang ternyata Arkan itu juga langsung menoleh ketika namanya di sebut, kedua matanya nampak berbinar melihat wanita yang hingga kini masih bertahta dihatinya. "Flo, kamu ngapain di sini?" Tanyanya.

"Em," Flora ragu untuk menjawabnya. Ia tidak ingin orang lain bahkan Arkan pun tahu akan permasalahannya sekarang.

"Mbak, ini uangnya." Pramuniaga itu menyodorkan sejumlah uang penjualan kalung Flora. Kemudian mengambil kalung itu.

Kedua mata Arkan membola ketika tatapannya tertuju pada kalung yang sangat ia kenali, "Flo, kamu jual kado pemberian Fiona?" Tanyanya dengan tatapan tak percaya. Ia sangat mengenali kalung itu karena Flora pernah menunjukkannya. Namun, untuk apa Flora menjualnya. Gadis keturunan konglomerat itu tak mungkin kesulitan dalam masalah keuangan sehingga harus menjual benda tersebut.

Lidah Flora terasa keluh untuk menjawabnya, ia benar-benar tidak ingin siapapun tahu akan permasalahan yang ia hadapi sekarang. Menjual kalung pemberian Fiona adalah satu-satunya jalan untuk keluar dari permasalahannya.

Tak mendapat jawaban dari Flora, Arkan lalu berpindah menatap pramuniaga yang tampak kebingungan, "Mbak, kalung itu gak jadi di jual." Ia mengambil dengan gerakan merampas, kemudian menarik tangan Flora keluar dari toko tersebut.

Setelah berada di luar, Arkan menghempaskan tangan Flora, dan kini tatapannya sedikit menajam. "Flo, sekarang kamu bilang kenapa kamu jual kalung ini?" Tanyanya dengan penuh penekanan.

"Flo, jawab!" Tanyanya lagi dengan memegang kedua bahu Flora. "Jangan bilang karena kamu lagi butuh uang?" Ucapnya lagi dengan tersenyum mengejek. Flora bukanlah anak dari keluarga tak punya sehingga harus menjual benda berharganya untuk mendapatkan uang.

Masih tak ada jawaban dari Flora, namun dari ekspresi dan kepalanya yang sedikit menunduk, Arkan tahu jika Flora benar-benar sedang butuh uang. Ia lalu melepas cengkeramannya di bahu Flora.

"Aku benar-benar tak percaya ini. Kamu itu anak konglomerat Flo, dan suami kamu juga sepadan dengan keluargamu tapi kamu menjual kalung." Arkan tersenyum getir. Ia mulai menerkam, seburuk apa Rangga memperlakukan Flora selama beberapa bulan ini. Bahkan uang pun, Flora sampai harus menjual kalung pemberian almarhumah Fiona untuk mendapatkan uang.

"Simpan baik-baik kalung ini, "Arkan menarik tangan Flora lalu memberikan kalung itu. "Dan sekarang katakan berapa uang yang kamu butuhkan? Tidak usah sungkan mengatakannya, aku ini juga kakakmu."

Namun, Flora menggeleng kepalanya yang membuat Arkan berdecak kesal. Meski Flora tidak mau mengatakan, ia tetap akan memberikannya uang. Lupakan kalau mereka adalah mantan kekasih, tujuannya memberikan uang adalah untuk membantu meringankan beban adiknya itu.

Arkan kemudian membuka aplikasi banking di ponselnya, menulis nominal yang cukup besar lalu memperlihatkannya pada Flora. "Apa segini cukup?" Tanyanya.

"Kak, gak usah." Flora mencoba meraih ponsel Arkan, karena pria itu tahu nomor rekeningnya. Arkan bisa saja langsung mengirimkan sejumlah uang yang cukup besar itu ke rekeningnya.

"Baiklah, aku rasa ini cukup. Tapi jika masih kurang, katakan saja." Arkan lalu menekan nomor rekening Flora yang sudah tersimpan pada daftar transfer di aplikasi banking nya. Beberapa bulan lalu, ia pernah mengirimkan uang pada Flora sebagai hadiah anniversary, dan dengan uang itu Flora harus membeli apapun yang dia inginkan.

"Sudah," ujarnya sembari menunjukkan layar ponselnya. Tertulis, transfer berhasil.

"Kak, ini tidak perlu." Flora memelas. Sungguh ia tidak mengharapkan ini dari Arkan.

"Kamu ke sini naik taksi, kan?" Tanya Arkan mengalihkan pembicaraan. Saat bertemu di restoran beberapa hari lalu, Flora hanya menggunakan taksi. Ia sangat geram dengan hal tersebut. Bisa-bisanya Rangga tidak memberi fasilitas kendaraan pada istrinya sendiri.

"Iya," jawab Flora.

Arkan menghela nafas panjang, "Kamu tunggu di sini sebentar, aku ambil perhiasan Mamaku dulu baru setelah itu aku antar kamu pulang."

"Kak, gak usah. Biar aku pulang sendiri." Tolak Flora. Beberapa hari lalu saja, Rangga sudah menuduhnya yang tidak-tidak padahal ia benar-benar tak sengaja bertemu Arkan di restoran. Ia tidak mau ribut lagi jika sampai suaminya itu melihat Arkan mengantarnya pulang.

"Baiklah kalau begitu, hati-hati di jalan." Arkan akhirnya pasrah. Sepertinya Flora memang kini menjaga jarak diantara mereka, dan ia harus menghargai itu.

Flora mengangguk, ia menatap Arkan dengan serius. "Kak, apapun yang Kak Arkan tahu tentang rumah tanggaku dengan Kak Rangga, aku mohon tolong jangan beritahu siapapun termasuk kepada Mama dan Papa." Ujarnya dengan tatapan memohon.

Arkan tak menjawab apapun, dia hanya menarik sudut bibirnya tersenyum getir. Ia sangat menyayangkan kenapa Flora bersedia menikahi laki-laki yang sama sekali tidak mengharapkan keberadaannya. Namun, apa yang bisa ia katakan sekarang. Semuanya sudah telanjur dan Flora sudah menjadi istri Rangga.

"Flo mungkin kamu akan menganggap ku jahat jika aku mengatakan, aku berharap suatu hari nanti Rangga melepas mu dan kamu kembali padaku. Aku menunggumu." Usai mengatakan itu, Arkan lalu masuk ke toko perhiasan dengan perasaan yang bergemuruh. Meski Flora tidak mengatakan, ia tahu rumah tangga Flora dan Rangga tidak baik-baik saja. Hatinya benar-benar sakit melihat sorot mata Flora, sama sekali tak ada pancaran kebahagiaan di sana seperti ketika bersamanya. Kedua mata Flora selalu berbinar saat berhadapan dengannya.

Terpopuler

Comments

Salwa Antya

Salwa Antya

semangat Flo semoga kamu masih berjodoh dg arkan

2024-05-13

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

kesabaran akan membuat kebahagiaan. 🤭😍

2024-03-17

0

Vina Eka Wahyuni

Vina Eka Wahyuni

sedih bngt sumpah nangis q bc dr awal,😭😭

2024-03-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!