BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK

"Kak, ini kopinya." Ujar Flora seraya meletakkan secangkir kopi panas diatas nakas samping tempat tidur.

"Hem," Rangga hanya menjawab dengan deheman. Tatapannya fokus pada layar ponselnya, memeriksa jadwal pertemuan hari ini yang baru saja dikirimkan oleh sekretarisnya. Keberadaan Flora seakan tidak ia pedulikan.

Flora menatap lekat suaminya itu beberapa detik, kemudian ia menarik napas dan menghembuskan perlahan.

Kata orang, sebuah rasa akan tumbuh seiring berjalannya waktu.

Tidak ada yang pernah tetap sama. Hubungan adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan pasang surut, tetapi kita selalu bisa belajar dan tumbuh bersama. Tapi itu, hanya berlaku bagi pasangan yang mau mengerti jika masa depan adalah sesuatu yang dinantikan. Hubungan adalah tentang perubahan, bukan stabilitas.

Genap 6 bulan sudah pernikahan Flora dan Rangga. Flora mengerti, akan lebih baik jika kita bisa terbuka dan mau menerima sosok yang baru dalam kehidupan kita. Tapi Rangga, dia tidak mengerti jika kita tidak bisa mempertahankan orang yang sama seperti beberapa tahun yang lalu. Terlebih orang tersebut sudah tiada di dunia ini.

Selama 6 bulan ini, Flora berusaha melakukan yang terbaik untuk anak-anak dan suaminya sendiri. Dia pernah mengatakan bahwa tidak akan mengambil posisi kakaknya di hati Rangga. Tapi Rangga juga adalah suaminya, tidak salah bukan jika ia juga memenuhi beberapa kebutuhan pria itu seperti menyiapkan pakaian dan membuat kopi seperti yang dilakukannya sekarang.

Tapi Rangga, seakan tidak pernah melihat ketulusan istrinya itu. Yang Flora inginkan, hanya menjadi partner yang baik dengan Rangga dalam pengasuhan Kiara dan Azka, bukan murni ingin menjadi istri yang seutuhnya disisi Rangga. Namun, jangankan menjadi teman yang baik. Hingga saat ini Rangga masih bersikap seperti awal pernikahan mereka 6 bulan lalu. Ketus dan seakan tidak menganggap Flora adalah istrinya.

Meski terkadang sesekali Rangga nampak memberikan perhatian, tapi dibelakang itu ada sebuah maksud. Flora tahu, perhatian kecil yang diberikan Rangga hanya apresiasi terhadap orang yang sudah merawat anak-anaknya.

"Kak, aku izin mau bawa anak-anak keluar jalan-jalan." Kata Flora. Setiap tidak ke kampus, ia akan membawa Azka dan Kiara menikmati pemandangan luar. Tentunya juga untuk merefresh dirinya sendiri. Selama 6 bulan bukan muda baginya menghadapi situasi yang cukup melelahkan. Mengasuh dua anak, kuliah, menghadapi sikap tak ramah suaminya dan berpura-pura baik-baik saja dihadapan kedua mertua bahkan kedua orangtuanya bila datang.

"Perhatikan anak-anak!" Kata Rangga, meski tak melihat lawan bicaranya tapi kalimatnya begitu menekankan. Itulah yang selalu ia katakan setiap kali Flora meminta izin membawa Kiara dan Azka jalan-jalan.

"Iya Kak, tentu saja aku akan memperhatikan Anak-anak." Ucap Flora, kemudian berjalan kearah lemari. Usai mengambil jas untuk dipakai Rangga hari ini ke kantor, ia menghampiri suaminya itu yang duduk di tepi tempat tidur dan hanya meletakkan jas tersebut disebelah suaminya.

Flora lalu menghampiri Azka yang ada didalam box bayi. Di usiannya yang sudah lebih 6 bulan, Azka terlihat semakin menggemaskan. Flora bersyukur pertumbuhan Azka sangat baik, sejauh ini Azka hanya sesekali demam ringan dan itupun efek dari imunisasi. Meski laki-laki tapi wajahnya begitu mirip dengan Fiona ibunya, dan tentunya juga mirip dengan Flora.

Azka yang ternyata sudah bangun, langsung bergerak lincah ketika Flora menghampirinya. Mulutnya berceloteh dengan kalimat yang belum bisa dipahami, tapi Flora paham anak sambungnya itu minta digendong.

Azka terlihat sangat riang ketika Flora menggendongnya, semakin gencar saja mulut mungilnya berceloteh tak jelas.

"Yuk mandi, hari ini kita jalan-jalan. Azka senang mau jalan-jalan?"

"Ta ta ta ta," celoteh Azka sambil bertepuk tepuk tangan, seakan dia mengerti apa yang dikatakan Flora.

Rangga memperhatikan setiap pergerakan Flora, bahkan ketika istrinya itu membawa Azka ke kamar mandi ia menguping dibalik pintu kamar mandi. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis mendengar setiap kata yang diucapkan Flora dan disahuti dengan celotehan oleh Azka. Terdengar seperti obrolan yang tidak nyambung.

Hingga ketika Flora memakaikan baju kemudian memberi Azka makan, Rangga masih memperhatikan. Padahal ia akan ke kantor tapi sayang rasanya jika melewatkan momen ketika Flora mengasuh Azka, ia teringat ketika Kiara kecil dulu. Fiona juga merawat anak pertama mereka dengan penuh kasih sayang, tak jauh berbeda seperti Flora mengasuh Azka.

Sejauh ini Rangga sebenarnya sangat kagum dengan kegigihan Flora, tapi ia tidak pernah menunjukkan kekagumannya, rasa kagumnya itu tertutup dengan sikap dingin dan ketusnya dalam berbicara. Flora tampak tak kenal lelah dan terlihat menikmati saja setiap alur yang dilaluinya. Namu, Rangga tidak tahu saja, Flora kadang termenung ketika sendirian. Menerawang jauh kehidupannya sebelum hari ini dan memikirkan bagaimana kehidupannya di masa depan jika terus bersama Rangga. Flora juga ingin memiliki pendamping yang memberikannya cinta dan kasih sayang layaknya pasangan suami-istri yang saling mengasihi, tapi dia tahu itu tidak akan dia dapatkan dari Rangga.

"Kak Rangga gak ke kantor?" Tanya Flora setelah baru saja selesai memberi Azka makan.

"Ke kantor," jawab Rangga terlihat sedikit gelagapan. Ia lalu beranjak dari tepi tempat tidur seraya meraih jas yang beberapa saat lalu diletakkan Flora. "Ingat, awasi anak-anak dengan baik di luar sana dan jangan pulang terlalu sore." Ucapnya lalu segera keluar kamar. Namun, ia menghentikan langkahnya diambang pintu dan kembali berbalik menatap Flora.

"Nanti aku kirim uang ke rekening mu, pakai itu untuk keperluan anak-anak. Belikan saja apa yang Kiara ingin beli dan..." Rangga menjeda kalimatnya, ia juga ingin mengatakan pada Flora. 'Pakai juga uang itu untuk membeli kebutuhanmu.' Tapi itu hanya dapat ia katakan dalam hati.

"Aku pergi," ucapnya lalu bergegas pergi. Rangga mendesahh pelan, dia kagum pada kepiawaian Flora mengasuh anak-anaknya tapi ia tidak pernah menampakkannya. Rasanya ia begitu sulit hanya dengan menunjukkan sedikit saja sebuah perhatian pada istrinya itu.

Setelah Rangga pergi, Flora pun keluar dari kamar untuk mencari Kiara. Biasanya gadis kecil itu sedang bersama nenek dan kakeknya usai sarapan. Dan benar saja, dari kejauhan Flora tersenyum melihat Kiara sesekali tertawa mengobrol bersama mama Sinta dan papa Digo.

"Mama," seru Kiara begitu melihat Flora datang bersama Azka. Hingga saat ini pun Kia memanggil Flora dengan sebutan mama ketika papanya tidak ada dan akan memanggil tante pada Flora di depan papanya. Ucapan papanya saat itu masih melekat di ingatannya, bahwa ia tidak perlu memanggil Flora dengan sebutan mama.

"Yuk ganti baju, kita pergi jalan-jalan." Kata Flora ketika telah berdiri dihadapan Kiara.

"Yeay jalan-jalan." Kiara bersorak senang. Gadis kecil itu lalu berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian.

"Hati-hati dijalan ya Flo." Kata mama Sinta. Wanita paruh baya itu tersenyum menatap Flora, begitupun dengan papa Digo. Keputusan mereka menikahkan Rangga dengan Flora ternyata tepat. Jika itu wanita lain, mereka tak yakin wanita itu bisa seperti Flora dalam mengasuh Azka dan Kiara.

"Iya, Ma, Pa. Aku ke kamar Kia dulu." Ucap Flora.

Mama Sinta dan papa Digo mengangguk, senyum tak lepas menghiasi wajah tua mereka. Flora pun gegas menghampiri Kiara di kamarnya.

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

baiknya Fiora.. 🤭😅

2024-03-17

1

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

semangat flo

2024-03-10

1

yellya

yellya

tough ya flora 💪💪💪💪

2024-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!