BAB 4. JANGAN SAKITI DIA

"Hari ini aku akan menikah dengan suami Kak Fio, tapi percayalah aku tidak akan pernah mengambil posisi Kakak disisi Kak Rangga. Aku hanya ingin menjadi ibu untuk Kiara dan Azka, Kak." Gumam Flora dalam hati. Kedua matanya berkaca-kaca menatap foto kakak kembarnya. Jika tidak ingat saat ini ia telah didandani, mungkin air matanya sudah jatuh membasahi pipi. Hanya riasan tipis, namun ia tidak mau membuat MUA yang mendandaninya harus bekerja dua kali jika riasan wajahnya rusak karena menangis. Terlebih sebentar lagi ijab kabul akan segera dilaksanakan.

Hanya dua minggu setelah kesepakatan Flora dan Rangga, hari ini mereka akan menikah. Tak semegah seperti pernikahan Rangga dan Fiona dulu, pernikahan Rangga dan Flora hari ini hanya akan dilakukan akad saja di kediaman papa Farhan dan disaksikan oleh keluarga inti mengingat suasana duka masih menyelimuti. Hanya satu karyawan Rangga yang diundang serta ketua RT setempat untuk menjadi saksi.

Wanita cantik yang berprofesi sebagai perias pengantin, duduk di tepi tempat tidur sembari menatap heran pada pengantin wanita yang baru saja ia dandani. Selama pengalamannya merias pengantin, ia selalu mendapati pengantinnya tersenyum bahagia namun tidak dengan pengantin yang ia dandani kali ini. Mempelai wanita yang ia tahu bernama Flora itu tampak sedih dengan terus menatap foto wanita yang serupa dengannya.

Flora meletakkan foto kakaknya di meja rias, ia lalu meluruskan pandangan menatap tubuhnya yang terbalut kebaya putih dari cermin. Takdir, sungguh tidak ada yang tahu bagaimana akan berjalan, ia tidak menyangka akan menikah dengan kakak iparnya sendiri. Pernikahan impian yang selalu ia damba bersama sang kekasih hati harus pupus lantaran pernikahan turun ranjang yang harus ia tempuh. Dan itu semua demi memberikan kasih sayang sosok ibu terhadap Kiara dan Azka.

Ketukan dibalik pintu membuat Flora terkesiap, buru-buru ia menetralkan ekspresinya. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Sementara si perias pengantin langsung beranjak membuka pintu.

"Sudah selesai?" Tanya mama Sinta begitu MUA yang ia sewa membukakannya pintu. Sedang mama Zana yang berdiri di samping besannya itu, terpaku dengan pandangan lurus kedalam kamar. Perasaannya bahagia bercampur gundah melihat putri bungsunya mengenakan kebaya pengantin. Sebenarnya ada rasa bersalah, namun karena tidak mau cucunya diasuh oleh orang lain terpaksa membuat Flora terikat dengan Rangga.

"Sudah, Bu." Ujar MUA lalu menghampiri pengantin wanita untuk memastikan jika tidak ada yang bermasalah dengan penampilannya. Dirasa cukup, ia lalu menuntun Flora untuk keluar kamar.

Mama Sinta dan mama Zana langsung menggandeng lengan kiri dan kanan Flora, membawa gadis itu menuju ruangan dimana seluruh keluarganya sudah berkumpul. Petugas kantor urusan agama baru saja datang dan akad akan segera dilaksanakan.

Ketika sampai di ruangan yang menjadi tempat ijab kabul, Flora langsung menundukkan kepalanya kala tatapannya tertuju pada Arkan yang duduk diantara kedua orangtuanya. Sebenarnya pria itu tidak ingin datang, tentulah sangat sakit rasanya melihat wanita yang dicintai menikah dengan laki-laki lain. Namun, kedua orangtuanya memaksa datang karena bagaimanapun juga mereka adalah keluarga.

Rangga tampak memejamkan mata kala Flora telah duduk disampingnya, ingatnya berputar ketika ia menikah dengan Fiona dulu. Waktu itu, senyum merekah diwajahnya kala wanita yang sangat dicintainya itu telah duduk disampingnya. Berbeda dengan yang terjadi sekarang, yang duduk disampingnya adalah adik iparnya sendiri dan tentu membuat hatinya hancur. Tak pernah terbayangkan bahwa ia akan menikah lagi.

"Kita mulai sekarang," ucap petugas KUA tersebut sembari menatap papa Farhan yang akan menikahkan putrinya sendiri. Pria paruh baya itu mengangguk kemudian mengulurkan tangannya pada menantunya.

Rangga menjabat tangan ayah mertuanya dengan perasaan yang berkecamuk. Dulu, papa Farhan jugalah yang menikahkannya dengan Fiona. Dan hari ini, ayah mertuanya akan kembali menikahkannya dengan adik mendiang istrinya.

"Rangga Atmajaya bin Digo Atmajaya, saya nikahkan dan saya kawinkan Ananda dengan putri saya yang bernama Flora Adiguna binti Farhan Adiguna dengan mas kawin satu set perhiasan dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Fiona Adiguna..." Menyadari salah sebut, Rangga langsung menghentikan kalimatnya. Papa Farhan menarik tangannya lalu menoleh kearah besannya. Tampak papa Digo dan mama Sinta menggeleng pelan, mengisyaratkan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Rangga hanya sedang gugup saat ini.

Setelah petugas KUA menginstruksi mempelai pria agar lebih tenang, ijab kabul pun diulang kembali. Dan kali ini papa Farhan menyebut kalimat ijab itu dengan suara yang terdengar bergetar.

"Saya terima nikah dan kawinnya Flora Adiguna binti Farhan Adiguna dengan mas kawin tersebut tunai." Jawab Rangga. Tidak selantang saat menikah dengan Fiona dulu, namun Kalimat kabul itu ia ucapkan dengan lancar.

"Bagaimana para saksi?"

"Sah!" Ucap serentak dua saksi dan seluruh keluarga, terkecuali Arkan yang langsung memalingkan wajahnya.

Jatulah air mata Flora yang sejak tadi ia tahan, dan tentu saja bukan air mata bahagia. Dadanya terasa sesak, merasa bersalah terhadap dua orang yang begitu menyayanginya. Meski niatnya hanya menjadi ibu untuk dua keponakannya, namun tetap saja ia merasa bersalah telah menikahi suami kakaknya sendiri. Terlebih kepada Arkan, pria itu pasti sangat sakti hati menyaksikan pernikahannya ini.

Rangga pun menyematkan cincin di jari Flora, ekspresinya datar bahkan terlihat enggan menatap adik ipar yang telah menjadi istrinya. Berbeda dengan Fiona dulu, senyum mengembang sempurna diwajahnya saat menyematkan cincin pernikahan, dan tatapannya tak lepas menatap wanita yang sangat dicintainya itu.

Ketika giliran Flora yang menyematkan cincin pernikahan dijari Rangga. Ia tersenyum getir, terlihat jelas bekas cincin dijari pria yang telah menjadi suaminya itu. Rangga baru melepas cincin pernikahannya dengan Fiona pagi tadi.

"Rangga, untuk yang kedua kalinya Papa menyerahkan Putri Papa padamu. Tolong perlakukan Flora sebagaimana kamu memperlakukan Fiona, sayangi dia seperti kamu menyayangi almarhumah." Ucap papa Farhan terdengar lirih. Tak ingin sebenarnya seperti ini, namun mau bagaimana lagi. Mereka tak ingin ada campur tangan orang lain yang merawat Azka dan Kiara, karena bagaimanapun juga suatu hari nanti Rangga pasti akan menikah kembali.

Rangga hanya menganggukkan kepalanya pelan, ia tidak mau menjawab karena sudah tentu tidak akan bisa memperlakukan Flora seperti Fiona.

Selesai lah pernikahan tersebut. Seluruh keluarga berkumpul di ruang keluarga untuk berbincang-bincang sebentar sebelum meninggalkan kediaman papa Farhan.

Sementara dua mempelai duduk berjauhan. Flora duduk memangku Kia di sofa tunggal, sedang Rangga duduk diujung sofa panjang seorang diri dengan menggendong Azka. Tatapannya nanar menatap anak bungsunya itu, yang sangat malang nasibnya. Ditinggal sang ibu saat baru saja dilahirkan.

Arkan yang sejak hanya diam diantara keluarga yang sedang bercakap-cakap, memberanikan diri menghampiri Rangga. Ia duduk di samping pria itu sembari tersenyum tipis, dan tentu saja senyumnya itu tidak tulus. Pria mana yang akan tersenyum melihat pujaan hatinya menikahi pria lain.

"Aku tahu Kak Rangga dan Flora hanya terpaksa menerima pernikahan ini," ucap Arkan tanpa berbas basi lagi. "Aku rela melepas Flora bersama kak Rangga, dan aku mohon tolong jangan sakiti dia dalam pernikahan terpaksa ini."

Rangga hanya tersenyum getir tanpa menjawab ucapan Arkan. Tanpa ia sakiti, Flora akan tersakiti sendiri dengan keadaan. Menikah dengan wanita yang tidak dicintai dan dengan terpaksa, tentu ia tak akan memperlakukan Flora sebagaimana seorang suami memperlakukan istrinya. Dan itu adalah konsekuensi yang harus diterima Flora karena sudah memutuskan untuk menikah dengannya.

Terpopuler

Comments

Neli Allen

Neli Allen

bukan 1 yg patah hati 💔💔💔 tapi 3

2024-06-27

0

Neli Allen

Neli Allen

sedih nian Thor gak mau berhenti air mataku mengalir 😭😭😭

2024-06-27

0

Anda Anda

Anda Anda

demi ponakan rela berkorban

2024-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
92 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI
92
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93
karya baru ~ RAHASIA HATI 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!