BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN

Malam semakin larut, namun sepasang suami istri yang berada dalam ruang rawat VVIP masih terjaga.

Flora bukannya tidak bisa tidur, melainkan ia belum mengantuk karena hampir seharian ia tertidur. Dan juga, ia sedang terpikirkan dengan Azka dan Kiara. Apakah mereka sudah tidur sekarang? Apakah Azka rewel atau tidak saat ini? Banyaknya pertanyaan mengenai dua anak sambungnya itu membuatnya semakin sulit untuk memejamkan mata.

Pengalaman pertamanya menginap di rumah sakit sungguh terasa tidak nyaman meski ranjang yang ditempatinya itu empuk, ia ingin segera pulang namun dokter belum mengizinkan.

Sedang Rangga duduk diam di sofa tampak melamun, namun pikirannya berkelana. Dia tidak bisa tidur karena sedang terpikirkan kondisi Flora saat ini. Diliriknya Flora yang terlihat menatap langit-langit ruangan dengan ekspresinya tampak jenuh, ia lantas beranjak menghampiri istrinya itu.

"Kenapa belum tidur?" Tanyanya ketika telah berdiri disisi ranjang pasien. "Ini sudah larut, kamu harus banyak istirahat agar kondisi kamu segera pulih." Lanjutnya memperingati.

"Kepikiran sama Azka dan Kia?" Tanyanya kemudian karena Flora hanya diam saja.

Flora hanya mengangguk pelan sebagai jawabannya. Itulah salah penyebab yang membuatnya semakin tidak bisa tidur, ia terpikirkan dengan Azka dan Kia. Sudah terbiasa bersama kedua anak itu setiap malam, terasa berbeda ketika tidak bersama mereka.

Rangga tampak menghela nafas sembari merogoh saku celananya mengeluarkan ponsel, lalu menunjukkan isi pesan yang dikirim mama Sinta 1 jam lalu.

[Katakan pada Flora, tidak usah mencemaskan anak-anak. Kia sudah pintar mengurus dirinya sendiri. Setelah makan malam, Kia langsung menggosok gigi dan tak lama setelah itu dia tidur. Azka juga gak rewel kok, cuma agak susah aja di kasih makan tadi. Mungkin karena orang yang memberi makan berbeda, jadi Azka liatin Mama terus gak mau buka mulut. Sekarang Azka juga sudah tidur di temani Mamanya Flora, dan Mama akan menemani Kia.]

Flora tersenyum tipis membaca isi pesan mama mertuanya. Dalam hatinya merasa lega karena apa yang ia khawatirkan tidak terjadi.

"Anak-anak sudah tidur, jadi sekarang kamu juga tidur." Ujar Rangga sembari menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana.

Flora mengangguk tapi sejatinya ia tetap saja tidak bisa tidur meski sudah memastikan bahwa anak-anak baik-baik saja. Kini yang membuatnya tidak nyaman adalah kehadiran Rangga, bisa dibilang mereka hanya berduaan di dalam satu ruangan sepanjang malam ini.

Melihat Flora yang tampak gelisah, Rangga memilih duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang pasien, dia tidak tahu jika tindakannya itu membuat Flora merasa tidak nyaman. Terlihat Flora sedikit menggeser posisi berbaringnya seraya menarik selimut sebar lehernya.

"Sepertinya kamu belum bisa tidur? Aku juga begitu. Jujur, aku sedang kepikiran tentang kondisi kamu." Tutur Rangga akhirnya mengungkapkan apa yang sejak tadi membuatnya tidak bisa tidur.

"Aku baik-baik saja," sanggah Flora.

Rangga menarik sudut bibirnya sembari menunduk sedikit, "Dengan kondisi kamu yang seperti ini, bagaimana bisa kamu akan turun ke lapangan untuk melakukan penelitian skripsi kamu?"

"Aku bisa kok, lagian nanti aku juga melakukan penelitiannya di perusahaan Kak Farzan. Gampang lah." Flora terdengar berbicara enteng, namun dalam hatinya juga kepikiran. Jika kondisinya seperti ini tentu ia akan merepotkan kakaknya nanti dalam urusan berjalan.

Rangga tersenyum samar, seperti yang ia ketahui bahwa Flora mengambil jurusan manajemen bisnis, sama seperti Fiona dulu. Tadinya ia ingin menawarkan agar Flora melakukan penelitian di perusahaannya saja agar ia juga bisa memantau langsung bagaimana kondisi Flora selama mengerjakan skripsinya, tapi ternyata Flora sudah menentukan tempatnya dan itu di perusahaan kakaknya sendiri.

"Flo, terima kasih karena selama 6 bulan ini kamu begitu perhatian pada anak-anak. Kamu mengasuh mereka dengan sangat baik. Kamu bukan seorang ibu, tapi kamu begitu paham bagaimana cara berinteraksi dengan Kia dan Azka. Bahkan, disaat keadaan kamu seperti ini kamu masih memikirkan keadaan anak-anak." Ucap Rangga setelah beberapa saat terdiam. Akhirnya, kalimat yang selalu tersembunyi di dalam hati itu terungkap juga secara langsung di hadapan Flora.

Flora tersenyum, hatinya begitu tersentuh mendengar ucapan Rangga. Ini yang ingin ia dengar, walau hanya ucapan terima kasih dalam mengasuh anak-anak, itu sudah cukup baginya. Tidak diakui sebagai istri tidak masalah baginya, yang terpenting ia dan Rangga bisa kompak dalam peran mereka sebagai orang tua.

.

.

.

Beberapa hari kemudian, akhirnya Flora diizinkan pulang setelah memastikan keadaannya sudah benar-benar dalam kondisi yang baik. Namun, dengan catatan bahwa harus rutin datang ke rumah sakit untuk kontrol sesuai jadwal yang sudah diatur.

Dari rumah sakit, Rangga dan Flora hanya berdua. Tak ada yang menjemput mereka karena keluarga memilih menyambut kepulangan Flora di rumah.

Tak hanya mama Zana dan mama Sinta. Tante Aruna adik papa Farhan, dan tante Jane mamanya Arkan turut membantu menyiapkan penyambutan kepulangan Flora hari ini dari rumah sakit. Elmira kakak ipar Flora dan Nana kakak sepupu Flora juga turut hadir meramaikan. Hanya sambutan kecil, berupa menyiapkan makanan kesukaan Flora saja dan merapikan kamar Rangga dan Flora.

Tante Aruna dan tante Jane kebagian tugas memasak, mama Sinta dan mama Zana yang merapikan kamar, mereka memberikan sedikit hiasan agar kamar itu nampak berbeda. Sementara Elmira dan Nana memilih untuk mengurus Azka dan Kiara.

Mendengar suara klakson mobil Rangga memasuki pelataran, semuanya antusias menyambut kedatangan Flora dan Rangga. Namun, tidak dengan mama Sinta dan mama Zana. Dua paruh baya itu masih bergeming di tempat duduknya sementara yang lain telah berlarian keluar rumah.

Sebelum merapikan kamar, mereka berdua nampak antusias. Tapi setelah merapikan kamar Rangga dan Flora, antusias di wajah mereka luntur saat itu juga.

"Kita tunggu beberapa hari dulu, baru nanti kita bicara dengan mereka berdua." Mama Zana mengusap bahu besannya itu yang nampak murung.

Mama Sinta mengangguk, dua paruh baya itu lalu beranjak menghampiri anak dan menantu mereka.

Dari sekian banyaknya anggota keluarga yang menyambut kepulangannya, Flora memilih untuk menghampiri Kiara lebih dulu, diusapnya lembut pucuk kepala gadis kecil itu, lalu mencium gemas Azka yang digendong papa Farhan.

'Mama kangen banget sama Azka dan Kakak Kia,' ucap Flora dalam hati. Sampai sini ia masih sungkan menyebut dirinya mama dihadapan Azka dan Kia secara langsung, apalagi ada Rangga yang berdiri disebelahnya. Ia tahu, Rangga lebih menginginkan anak-anak memanggilnya dengan sebutan tante saja. Seperti Kiara yang memanggilnya mama hanya di depan keluarga saja dan akan kembali memanggilnya tante bila dihadapan Rangga.

"Selamat datang, Flora." Sambut mama Zana dan mama Sinta yang baru saja ikut bergabung. Wajah mereka mengembangkan senyum namun tidak dengan hati mereka.

Flora membalas sambutan itu dengan senyum yang merekah. Ia sangat senang keluarganya berkumpul, kecuali Farzan dan Arkan. Dua lelaki itu sedang ada pertemuan penting yang tidak bisa ditunda.

Mereka pun menuntun Rangga dan Flora masuk ke rumah. Sedikit mencengangkan bagi sepasang suami istri itu, karena mama mereka menyambut kepulangan mereka layaknya seperti menyambut pengantin baru, dengan mama Sinta yang mengapit lengan Flora sembari membantunya yang agak kesusahan berjalan karena belum terbiasa menggunakan tongkat, serta mama Zana yang mengapit lengan Rangga.

Sekali lagi, Flora dibuat takjub melihat banyaknya hidangan di meja makan. Namun, diantara banyaknya menu yang menggugah selera itu hanya satu yang menarik perhatiannya sampai-sampai membuat perutnya keroncongan, yaitu makanan favoritnya.

Usai makan bersama dan berbincang-bincang sebentar, mama Sinta dan mama Zana pun menyuruh Rangga membawa Flora untuk beristirahat di kamar. Tampak begitu perhatiannya dimata keluarga, Rangga menuntun istrinya menuju kamar dengan merangkul pinggangnya.

Mama Sinta dan mama Zana pun turut mengantar anak menantu mereka hingga sampai di depan kamar.

"Selamat datang di kamar kalian," ucap mama Sinta setelah membuka pintu kamar.

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

berubah ya . bagaimana reaksi Rangga. marahkah?

2024-03-17

0

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

🤭🤭para mama paasti kecewa telah melihat kasur lipat dan kopeer flora di kamar

2024-03-11

1

Adelia Rahma

Adelia Rahma

wah pasti duo mama kecewa dengan kalian

2024-01-20

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!