BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI

Terbiasa tidur di ranjang empuk, kemudian tidur di sebuah sofa ternyata memang membuat badan terasa tak nyaman. Beberapa kali Flora meliukkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan karena merasa nyeri serta pegal di bagian punggung dan pinggangnya. Ia lalu menapakkan kaki ke lantai, berjalan gontai menuju kamar mandi dan sesekali menguap. Pagi ini ia ada mata kuliah dan sebelum berangkat ke kampus, ia harus mengasuh kedua keponakannya terlebih dahulu. Memandikan dan memberi makan.

Flora rasanya seperti bermimpi, baru kemarin ia menikah tapi hari ini ia sudah seperti seorang istri yang sudah bertahun-tahun berumah tangga. Merawat dua anak dan... Haruskah ia menyiapkan keperluan Rangga juga semisal menyiapkan pakaian dan sarapannya?

Rangga yang sudah lebih dulu bangun dan duduk di tepi tempat tidur sembari mengecek agenda yang dikirim sekretarisnya, tersenyum miring ketika Flora telah masuk ke kamar mandi. Ia yakin, gadis itu pasti merasa tidak nyaman di seluruh tubuhnya dan ia akan melihat sampai kapan Flora sanggup bertahan.

Sudah lewat dari 15 menit Flora di kamar mandi, membuat Rangga berdecak kesal. Ia harus mandi dan berangkat ke kantor segera, namun adik ipar yang baru ia nikahi kemarin belum juga keluar dari kamar mandi.

"Apa yang dia lakukan didalam sana, kenapa lama sekali? Fiona saja kalau mandi tak selama itu, tak sampai 10 menit sudah selesai." Gerutunya kesal, tanpa sadar ia jadi membandingkan kedua kakak beradik itu.

Merasa tenggorokannya kering, ia pun keluar dari kamar untuk mengambil air minum. Tak lama setelah Rangga keluar, pintu kamar mandi pun terbuka. Flora keluar dari kamar mandi sambil mengusap-usap rambut basahnya dengan handuk kecil sembari sesekali mengelus perutnya. Ia jadi lama di kamar mandi karena tiba-tiba saja sakit perut usai mandi.

Dihampirinya Kiara yang tampak mengucek kedua matanya sambil mengedarkan pandangan mencari sosok Rangga, kemana perginya pria itu, saat akan ke kamar mandi Rangga masih berada di kamar. Setelah berdiri di tepi ranjang, ia tersenyum pada keponakan yang kini telah menjadi anak sambungnya. "Selamat pagi, Kia. Gimana tidurnya, nyenyak?"

Kiara menggeleng samar sembari beranjak bangun, "Tante, semalam Kia susah tidur, Kia kangen Mama. Biasanya kalau Kia gak bisa tidur pasti Mama elus elus kepala Kia sampai Kia tidur." Keluh gadis kecil itu.

Flora termangu, semalam ia memang langsung tidur setelah Azka tidur dan tidak memastikan apakah Kia juga sudah tidur karena melihat Kiara dipeluk oleh Rangga. "Terus, kenapa Kia gak bangunin Tante? Tante juga bisa elus elusin kepala Kia." Ujarnya.

"Gak dibolehin sama Papa, kata Papa biar Papa aja yang elus kepala Kia tapi rasanya gak sama seperti Mama." Ucap Kia. Semalam papanya memeluk sambil mengusap-usap kepalanya, tapi tetap saja ia tidak bisa tidur dan malah papanya sendiri yang tertidur, sementara ia sendiri baru bisa tidur saat pukul 2 dinihari. Mau membangunkan tantenya tapi ingat peringatan papanya yang melarang.

"Ya udah, lain kali kalau Kia susah tidur lagi gak apa-apa bangunin saja Tante ya,"

Kiara langsung mengangguk antusias, ia pikir jika di elus elus oleh tantenya rasanya akan sama seperti mamanya karena mereka adalah saudari kembar.

"Sekarang Kia mandi ya mumpung Adek Azka masih tidur."

"Iya Tante," Kia lalu turun dari tempat tidur dengan dibantu oleh tantenya.

Baru Flora akan membawa Kiara ke kamar mandi tapi sudah terdengar Azka menangis. "Tunggu sebentar ya, Tante lihat adek Azka dulu." Ia mendudukkan kembali Kiara di tempat tidur, handuk yang sudah lembab sehabis dipakai mengerikan rambutnya ia lempar saja ke tempat tidur lalu berlari pelan menghampiri Azka.

"Cup cup cup, pasti haus ya Sayang." Flora menggendong Azka kemudian melangkah menuju meja yang tersedia perlengkapan susu Azka, merasa kerepotan ia mengembalikan Azka ke box bayi lalu dengan gesit membuat susu.

Saking terburu-buru nya karena Azka menangis cukup kencang, susu yang ia tuangkan ke dalam botol sampai tumpah tercecer diatas meja karena sesekali melirik kearah box bayi. Setelah selesai membuat susu, ia lekas memberikan pada keponakannya.

Azka langsung terdiam setelah Flora memberikan susu, bayi laki-laki itu perlahan memejamkan matanya lagi dengan mulut yang masih menghisap. Setelah susunya habis dan Azka kembali tertidur, barulah Flora meninggalkannya. Ia harus memandikan Kia sekarang.

"Mandinya disini saja ya, soalnya Adek Azka sendirian." Ucap Flora sambil melangkah ke kamar mandi dengan menggendong Kiara.

Tak lama Flora dan Kia masuk ke kamar mandi, Rangga pun kembali ke kamar. Pria itu langsung berdecak kesal melihat pintu kamar mandi masih tertutup. "Astaga, Dia itu mandi apa tidur sampai sekarang belum keluar juga." Rangga lalu duduk di tepi ranjang, tangannya tak sengaja menyentuh handuk lembab bekas Flora.

Sudah kesal menunggu Flora yang tak kunjung keluar, emosinya semakin memuncak kala melihat handuk basah di tempat tidur dan siapa lagi pelakunya kalau bukan Flora pikirnya. Dilemparnya handuk basah itu ke lantai, lalu mondar mandir dengan tangan terkepal menunggu Flora keluar untuk memberinya peringatan keras. Ia dan Fiona saja tidak pernah menaruh handuk basah sembarangan.

Tatapan Rangga tak sengaja tertuju kearah meja yang tersedia perlengkapan susu Azka, melihat susu yang tercecer dimeja membuatnya semakin bertambah kesal. Flora benar-benar jorok pikirnya, tidakkah gadis itu berpikir bahwa semut akan berkerumun jika bubuk susu tercecer seperti itu.

Emosi yang menguasainya membuatnya tak bisa berpikir jernih, bagaimana mungkin bisa ada handuk basah di tempat tidur jika Flora saja masih di kamar mandi. Rangga juga tak menyadari kalau Kia sudah tak berada di tempat tidur. Dan bagaimana bisa bubuk susu tercecer di meja jika pagi ini Flora tak membuat susu untuk Azka, sementara tadi malam ia juga melihat kalau meja itu bersih.

Ketika pintu kamar mandi telah terbuka, Rangga langsung melangkah cepat menghampiri Flora. Dengan nafas yang nampak naik turun ia langsung mencecar gadis itu.

"Bisa gak sih, kamu itu bersikap seperti kakak kamu. Fiona maupun aku gak pernah taruh handuk basah sembarangan. Dan itu juga, kenapa susu Azka sampai tercecer di meja? Gak bisa apa bersihan dikit jadi perempuan!"

Flora tercengang, jelas saja ia terkejut. Namun, sebisanya ia tetap bersikap tenang. Perlahan diturunkan Kia yang ia gendong lalu membenarkan handuk kecil yang dililitkan ditubuh keponakannya itu. "Sekarang Kia ke kamar Kia ya, nanti Tante nyusul." Titahnya.

Kia hanya mengangguk kemudian segera keluar dari kamar itu menuju kamarnya sendiri. Ia juga terkejut saat papanya tiba-tiba saja memarahi tantenya.

Rangga termangu sembari menatap Kia hingga keluar dari kamar, pria itu kini terlihat bingung.

"Kak Rangga, bisa tidak lain kali jangan marah didepan Kia. Aku menaruh handuk basah itu di tempat tidur karena Azka menangis, aku membuatkan susu untuk Azka dengan terburu-buru makanya sampai tumpah, dan aku lupa mengambil handuk itu karena harus cepat memandikan Kiara." Ujar Flora menjelaskan.

"Dan satu hal lagi yang Kak Rangga harus ingat, meski aku dan Kak Fiona itu saudari kembar tapi kami berdua tetap adalah dua pribadi yang berbeda. Jadi jangan pernah membandingkan kami berdua." Tukasnya lalu keluar dari kamar itu. Ia menuju kamar Kiara untuk memakaikan keponakannya itu baju.

Terpopuler

Comments

Nuryati Yati

Nuryati Yati

pengen tak tapok mulutnya Rangga pake sandal sejuta umat

2024-06-21

1

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Rangga ga terima kasih malah marah-marah

2024-03-17

1

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

aku kok jadi deg2 an ya bacanya. rasanya kek haduh. nysek terus🤧😭😂

2024-03-10

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
92 KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93 karya baru ~ RAHASIA HATI 2
Episodes

Updated 93 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI
92
KARYA BARU==>[Bukan] Muhalil
93
karya baru ~ RAHASIA HATI 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!