BAB 14. REWEL

Flora memilih singgah ke sebuah taman setelah dari toko perhiasan. Ia ingin menenangkan pikirannya sejenak sebelum pulang ke rumah, sebelum kembali tegar menghadapi sikap dingin Rangga dan berpura-pura baik-baik saja dihadapan papa dan mama mertuanya.

Hari ini suasana di taman sangat ramai sekali. Langit pun terlihat sangat cerah, namun tak secerah hati Flora saat ini.

Flora menengadah menatap awan-awan yang terlihat bergerak perlahan kemudian berubah bentuk. Jika hatinya ibarat awan, maka ia akan melakukan hal yang sama, berubah, kemudian perlahan menghilangkan rasa yang bergemuruh di hatinya.

'Flo, mungkin kamu akan menganggap ku jahat jika aku mengatakan, aku berharap suatu hari nanti Rangga melepas mu dan kamu kembali padaku. Aku menunggumu.'

Ucapan Arkan terngiang. Flora tersenyum getir seraya berkata dalam hati, 'Jangan menungguku, Kak. Kalaupun suatu hari nanti aku dan Kak Rangga berpisah, tak semudah itu aku kembali setelah menyakiti Kak Arkan. Aku tidak setia, aku sudah mengingkari janji kita untuk tetap bertahan apapun yang terjadi. Aku sudah tidak pantas untuk kakak.'

Cukup lama Flora duduk seorang diri di bangku taman, hingga ketika terik itu mulai meredup, namun tak membuat langit menjadi mendung. Dan begitulah harapannya untuk kehidupannya di masa depan. Dia akan tetap kuat, meski suatu hari nanti tak akan ada bahu untuknya bersandar.

Puas menatap langit yang seolah tahu keluhan hatinya, Flora pun menurunkan pandangannya menatap keramaian orang-orang yang berlalu lalang di hadapannya. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis kala tatapannya tertuju pada sepasang suami istri bersama bayi mereka yang kira-kira seusia Azka.

"Azka," Flora terperanjat. Melihat bayi laki-laki yang tak jauh dari tempat duduknya itu ia seketika saja teringat dengan Azka yang sudah cukup lama ia tinggalkan.

Khawatir Azka rewel, ia gegas beranjak meninggalkan taman.

Di pinggir jalan, Flora berdiri dengan gelisah menunggu taksi yang lewat. Ia tak hentinya melirik layar ponsel melihat jam, ternyata sudah lebih tiga jam ia meninggalkan rumah. Bagaimana keadaan Azka sekarang, apakah anak sambungnya itu rewel? Ia benar-benar tak tenang.

Melihat tukang ojek yang melintas di seberang jalan, Flora lantas meneriakinya. Tukang ojek itu berhenti, dia memberi isyarat agar Flora menunggu dan dia akan menghampiri. Tapi Flora yang tak sabar untuk segera sampai di rumah, dengan cepat memasukkan ponselnya ke dalam tas kemudian berlari menyeberangi jalan tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

Dan naas...

Sebuah mobil yang melaju cukup kencang tak sempat mengerem ketika tiba-tiba saja seorang wanita melintas di depannya.

.

.

.

"Cup cup cup, Azka ayo dong Nak minum susunya." Rangga jadi kelimpungan sendiri membujuk putranya yang sudah hampir setengah jam menangis.

Menggendong, memberi susu namun Azka tetap saja menangis. Jika sudah begini, ia jadi teringat Flora. Entah bagaimana istrinya itu selalu bisa menenangkan Azka bila menangis. Kenapa ia juga tidak bisa menenangkan anaknya sendiri, padahal Flora bukanlah ibu kandung tapi anak-anaknya bisa tenang di tangan Flora.

"Dia kemana sih? Katanya cuma sebentar tapi lama sekali pulangnya!" Tanpa sadar Rangga berdecak kesal. Flora mengatakan hanya sebentar, tapi sudah lebih tiga jam istrinya itu belum juga kembali.

Rangga juga heran kenapa tiba-tiba saja Azka menjadi rewel. Padahal sebelumnya Azka tenang-tenang saja. Putranya itu malah tampak asyik memainkan mainan yang di persiapkan Flora sebelum pergi, tapi tiba-tiba saja Azka menangis dan tak kunjung berhenti hampir setengah jam lamanya.

"Flo, Azka kenapa?" Tanya mama Sinta dari balik pintu kamar sembari mengetuk pelan. Ia kebetulan lewat dan mendengar suara Azka menangis cukup kencang. Seingatnya, Azka menangis seperti itu karena demam usai suntik imunisasi, tapi beberapa hari ini belum jadwalnya Azka imunisasi.

"Gak tahu nih Ma, tiba-tiba saja Azka nangis." Ucap Rangga menyahuti.

"Mama masuk ya?"

Rangga terlihat gelagapan, bila mamanya memasuki kamarnya sama saja membongkar rahasianya sendiri. Tatapannya lalu tertuju pada kasur lipat Flora yang ada di dekat box bayi Azka, buru-buru ia menarik kasur lipat itu dan menyembunyikan di belakang sofa panjang. "Masuk aja Ma," ucapnya kemudian.

Mama Sinta pun menekan handle pintu. Wanita paruh baya itu nampak celingak-celinguk memasuki kamar putranya untuk yang pertama kali sejak menikahi Flora. Nuansanya masih sama seperti ketika Fiona yang menjadi penghuninya.

Mama Sinta kemudian segera menghampiri Rangga yang terlihat kerepotan menggendong Azka sembari mencoba membujuk memberi susu. "Flora kemana, kok Mama gak lihat?" Tanyanya seraya mengambil alih menggendong Azka.

Rangga langsung menghela nafas, sejak tadi ia kewalahan menggendong Azka dan merasa lega setelah mama Sinta mengambil Azka. Di hentakan kedua tangannya yang sedikit terasa kemang karena hampir setengah jam menggendong Azka yang bobot tubuhnya lumayan berat. Memasuki usia 7 bulan, berat badan Azka hampir mencapai 9kg. Tumbuh kembang putranya memang sangat baik, dan ia akui itu adalah berkat kepiawaian Flora merawat anak-anaknya. Bahkan Kiara pun kini terlihat semakin berisi.

"Rangga, Flora ada di mana?" Sekali lagi mama Sinta bertanya.

"Katanya keluar sebentar, Ma." Jawab Rangga.

"Kemana?"

"Gak tahu, Flora gak bilang mau ke mana. Dia cuma bilang pergi sebentar tapi sudah lebih 3 jam gak pulang-pulang." Suara Rangga terdengar sedikit kesal.

"Ya seharusnya kamu dong yang nanya mau kemana, gimana sih!" Mama Sinta pun jadi kesal dibuat putranya itu.

Rangga memilih acuh, Flora kemana itu tidak penting juga untuknya. Namun, ia tidak habis pikir bisa-bisanya Flora tidak menepati ucapannya sendiri. Yang katanya hanya sebentar tapi... Jika di pikir-pikir ia jadi kepikiran juga, kemana perginya Flora sudah lebih tiga jam tak kembali. Apakah Flora pergi menemui Arkan? Beberapa hari lalu ia pernah mengatakan, 'Kalau kalian ternyata tidak bisa saling melepaskan. Lanjutkan saja hubungan kalian, tapi jangan bawa anak-anakku jika ingin ketemuan di luar sana.'

Apa karena itu Flora pergi tanpa membawa Azka dan Kiara seperti biasanya? Rangga jadi bertanya-tanya dalam hati. Namun, ia berusaha menepis sesuatu yang tiba-tiba saja timbul di hatinya dan menegaskan kalau Flora dan Arkan itu adalah saudara, tak masalah jikalau pun benar mereka sedang ketemuan sekarang.

"Loh, tapi itu kunci mobil kamu Rangga. Flora pergi naik apa?" Suara mama Sinta terdengar, membuyarkan lamunan Rangga.

Rangga mengalihkan tatapannya ke arah nakas di samping tempat tidur, di mana kunci mobilnya berada. "Naik Taksi mungkin, Ma."

"Ya ampun Rangga!" Mama Sinta mendesis kesal.

Melihat tatapan mama Sinta seperti mencurigainya, Rangga langsung membuang muka. "Ya salah sendiri gak minta kunci mobil, langsung pergi aja." Ucapnya acuh.

"Seharusnya kamu yang tawarin saat Flora izin mau pergi. Kamu tega biarin istri kamu pergi naik Taksi? Terus apa Kamu juga gak malu kalau di luar sana rekan kerja kamu ketemu Flora dan lihat Flora naik Taksi?"

Bohong kalau bilang tidak malu. Fiona saja ia fasilitasi dengan mobil mewah, dan sekarang mobil mendiang istri pertamanya itu ia simpan di dalam garasi dan tidak mengizinkan siapa pun untuk memakainya.

"Mama gak mau tahu, sekarang juga kamu telpon Flora. Tanya dia ada di mana dan jemput!"

"Iya," Rangga memutar bola matanya malas kemudian meraih ponselnya di atas nakas.

Sedang mama Sinta terus mencoba menenangkan Azka yang masih menangis. Ia juga heran kenapa Azka jadi rewel begini.

Terpopuler

Comments

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

Fiora kecelakaan..

2024-03-17

0

Dina⏤͟͟͞R

Dina⏤͟͟͞R

😌😌duh rangga ini ya

2024-03-11

0

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-01-16

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. DUKA
2 BAB 2. KESEPAKATAN
3 BAB 3. SEGERA DIMULAI
4 BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5 BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6 BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7 BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8 BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9 BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10 BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11 BAB 11. TETAP SALAH
12 BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13 BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14 BAB 14. REWEL
15 BAB 15. TIDAK BECUS
16 BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17 BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18 BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19 BAB 19. KECEWA
20 BAB 20. BERPISAH SAJA
21 BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22 BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23 BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24 BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25 BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26 BAB 26. ITU MAMA FLORA
27 BAB 27. SADAR DIRI
28 BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29 BAB 29. TEKAD
30 BAB 30. TIDAK MUDAH
31 BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32 BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33 BAB 33. DUA PRIA
34 BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35 BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36 BAB 36. SABAR
37 BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38 BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39 BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40 BAB 40. MENANGISLAH FLO
41 CURHAT AUTHOR
42 BAB 41. SERANJANG
43 BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44 BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45 BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46 BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47 BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48 BAB 47. MAAFKAN AKU
49 BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50 BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51 BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52 BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53 BAB 52. GAK KEBAGIAN
54 BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55 BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56 BAB 55. ISTRI ORANG
57 BAB 56. POSITIF
58 BAB 57. SUAMI?
59 BAB 58. PENGEN BAKSO
60 BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61 BAB 60. AKU?
62 BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63 BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64 BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65 BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66 BAB 65. MAHAR APA?
67 BAB 66. AKU BERJANJI
68 BAB 67. COUPLE
69 BAB 68. SAH
70 BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71 BAB 70. APA ISINYA?
72 BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73 BAB 72. MEMENUHI JANJI
74 BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75 BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76 BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77 BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78 BAB 77. AKU CIUM NIH?
79 BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80 BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81 BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82 BAB 81. MALAM PERTAMA
83 BAB 82. BABY BOY
84 BAB 83. BABY GIRL
85 BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86 BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87 BAB 86. 3 SEKAWAN
88 BAB 87. NGANTERIN PULANG
89 BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90 Minal Aidzin Wal Faizin
91 RAHASIA HATI
Episodes

Updated 91 Episodes

1
BAB 1. DUKA
2
BAB 2. KESEPAKATAN
3
BAB 3. SEGERA DIMULAI
4
BAB 4. JANGAN SAKITI DIA
5
BAB 5. SEBATAS MENJADI IBU
6
BAB 6. JANGAN MEMBANDINGKAN KAMI
7
BAB 7. BUKAN PERHATIAN TAPI PERINGATAN
8
BAB 8. AKU TAHU KAMU TULUS TAPI....
9
BAB 9. KAGUM TAPI TAK TAMPAK
10
BAB 10. TERNYATA KALIAN MASIH SERING BERTEMU
11
BAB 11. TETAP SALAH
12
BAB 12. TAK PUNYA PILIHAN
13
BAB 13. AKU MENUNGGUMU
14
BAB 14. REWEL
15
BAB 15. TIDAK BECUS
16
BAB 16. KENAPA KAMU BERBOHONG?
17
BAB 17. SELAMAT DATANG DI KAMAR KALIAN
18
BAB 18. SEPERTINYA KAMU SUDAH TIDAK BUTUH PENGASUH LAGI
19
BAB 19. KECEWA
20
BAB 20. BERPISAH SAJA
21
BAB 21. KAMU TETAP MAMANYA AZKA DAN KIA
22
BAB 22. KENAPA SEPERTINYA AKU TIDAK RELA?
23
BAB 23. BELUM APA-APA SUDAH REPOT
24
BAB 24. DIA SOSOK AYAH YANG HEBAT
25
BAB 25. TAK ADA SALAHNYA MENCOBA
26
BAB 26. ITU MAMA FLORA
27
BAB 27. SADAR DIRI
28
BAB. 28 BIAR ORANGTUAKU YANG MEMUTUSKAN
29
BAB 29. TEKAD
30
BAB 30. TIDAK MUDAH
31
BAB 31. TIDAK PANTAS DISEBUT PRIA SEJATI
32
BAB 32. MENEMUI MAMANYA ANAK-ANAK
33
BAB 33. DUA PRIA
34
BAB 34. KAMU YANG TENTUKAN
35
BAB 35. MERASA DIPEREBUTKAN
36
BAB 36. SABAR
37
BAB 37. ALAM JUGA IKUT MEMBERI PELAJARAN
38
BAB 38. SUNGGUH-SUNGGUH
39
BAB 39. MENJEMPUT FLORA?
40
BAB 40. MENANGISLAH FLO
41
CURHAT AUTHOR
42
BAB 41. SERANJANG
43
BAB 42. KAMU YANG BERKUASA
44
BAB 43. RENCANA PARA ORANG TUA
45
BAB 44. JANGAN PERNAH MERAGUKAN AKU
46
BAB 45. LUPA MENUTUP PINTU
47
BAB 46. APA KAU INGIN MENGATAKAN SESUATU?
48
BAB 47. MAAFKAN AKU
49
BAB 48. BUANG-BUANG WAKTU
50
BAB 49. OLEH-OLEH APA?
51
BAB 50. MENGENANGMU DENGAN INDAH
52
BAB 51. AKU JUGA BAHAGIA
53
BAB 52. GAK KEBAGIAN
54
BAB 53. TERIMA KASIH ATAS SEMUA PENGORBANAN MU
55
BAB 54. KERJA SAMBIL BAWA ANAK
56
BAB 55. ISTRI ORANG
57
BAB 56. POSITIF
58
BAB 57. SUAMI?
59
BAB 58. PENGEN BAKSO
60
BAB 59. TERNYATA TAK SEMUDAH ITU
61
BAB 60. AKU?
62
BAB 61. TERJEBAK DALAM LIFT
63
BAB 62. AKAN MENIKAHINYA
64
BAB 63. KAMU ADALAH PRIORITAS KU
65
BAB 64. APA KAMU MAU DATANG?
66
BAB 65. MAHAR APA?
67
BAB 66. AKU BERJANJI
68
BAB 67. COUPLE
69
BAB 68. SAH
70
BAB 69. SABAR... MASIH TERANG
71
BAB 70. APA ISINYA?
72
BAB 71. BERBAGI TEMPAT TIDUR
73
BAB 72. MEMENUHI JANJI
74
BAB 73. APA KAMU JUGA AKAN MENINGGALKAN AKU?
75
BAB 74. PURA-PURA TIDUR
76
BAB 75. PAWANG MU MASIH CUPU
77
BAB 76. NUNGGUIN KAMU PULANG
78
BAB 77. AKU CIUM NIH?
79
BAB 78. ISTRI CUEKKU TERNYATA PERHATIAN
80
BAB 79. BUKAN BEGITU CARA MINTANYA
81
BAB 80. AKU JUGA MERASAKANNYA
82
BAB 81. MALAM PERTAMA
83
BAB 82. BABY BOY
84
BAB 83. BABY GIRL
85
BAB 84. GAK MAU NAMBAH ANAK LAGI
86
BAB 85. SUDAH ADA YANG HALAL NGAPAIN CARI YANG HARAM
87
BAB 86. 3 SEKAWAN
88
BAB 87. NGANTERIN PULANG
89
BAB 88. HARUSKAH AKU MENGALAH?
90
Minal Aidzin Wal Faizin
91
RAHASIA HATI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!