Episode 3

*

*

*

Satria mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, tanpa ia sadari ada beberapa buah mobil mengikutinya. Saat tiba ditempat sepi, motor Satria di hadang oleh orang suruhan Ronald.

Satria pun segera menghentikan motornya. Dan segera turun. Kemudian datang lagi sebuah mobil menghampiri mereka.

Saat pintu mobil terbuka, keluar sebelah kaki jenjang dan mulus dengan mengenakan heels.

Satria mengerti sekarang, kalau dia dalam bahaya. Tapi saat ia menyadari semuanya sudah terlambat.

"Habisi dia!" perintah Lusiana.

Satria pun dihajar oleh orang suruhan Lusiana dan Ronald. Keduanya tertawa melihat Satria tidak berdaya. Wajahnya sudah tidak berbentuk dan jalannya sempoyongan.

Ronald mengeluarkan pisau dan berjalan mendekati Satria. Ronald menyeringai dan jleeb.

Pisau pun men*ncap di pe*ut Satria. Satria mengeluarkan darah sangat banyak. Jleeb... Sekali lagi Ronald men***am pe*ut Satria.

Bruuk... Satria terjatuh diatas tanah. Lusiana dan Ronald tertawa senang.

"Membusuk lah kau ditempat ini," ucap Lusiana.

Kemudian mereka semua pun meninggalkan tempat itu dengan tertawa senang. Satria berusaha menggapai apa saja agar dia bisa bertahan.

Tanpa diduga, darah mengalir mengenai liontin kalung yang Satria pakai. Seketika kalung tersebut pun mengeluarkan cahaya keemasan.

Sementara ditempat lain, orang-orang yang mempunyai tato naga dilengan nya merasa aura yang berbeda. Dan benar saja, semua tato dilengan mereka bersinar dengan warna keemasan.

"Raja naga telah bangkit...!" teriak pemimpin mereka. Seorang wanita cantik yang dijuluki Dewi perang.

"Bersiap semua untuk menyambut keturunan baru Raja naga!" perintahnya.

Mereka semua berbaris sebelum masuk kedalam mobil. Ratusan prajurit dan puluhan panglima perang pun bersiap-siap. Tapi tidak semuanya ikut.

Hanya panglima perang dan satu Dewi perang yang pergi. 10 mobil mewah pun melaju dijalan raya untuk menemui Raja naga.

Sementara Satria yang tadi sekarat, kini kembali normal seperti tidak terjadi apa-apa. Dan tubuhnya bersinar, kalung yang ia pakai menghilang dan berubah menjadi tato naga di kedua belah lengan tangannya. Satria merasa heran dengan situasi seperti ini.

Satria berdiri dan cahaya keemasan mulai meredup saat 10 buah mobil datang kepadanya.

Pemilik mobil tersebut pun berhenti didekat Satria. kemudian 30 orang panglima perang, dan satu Dewi perang keluar dari mobil.

"Hormat kami Yang Mulia," ucap mereka serentak sambil berlutut didepan Satria.

"Hei apa yang kalian lakukan?" tanya Satria.

"Maafkan kami Yang Mulia," ucap mereka serentak.

"Siapa kalian?" tanya Satria.

"Kami adalah prajurit setia Raja naga. Dan anda lah Raja naga baru kami," ucap Dewi.

Kemudian Dewi pun mengeluarkan kotak yang didalamnya berisi kartu tanpa batas. Serta sertifikat perusahaan, rumah, tanah dan banyak lagi aset lainnya.

"Apa ini?" tanya Satria.

"Ini semua adalah milik Raja naga. Karena Anda adalah Raja naga, maka semua ini adalah milik Anda, Tuan," ucap Dewi.

"Hmmm. kalian bawahan ku, berarti aku bisa memerintah kalian?" tanya Satria.

"Apapun itu, Yang Mulia," jawab Dewi.

"Baiklah, sekarang aku hanya akan mengambil ini, dan selebihnya kalian urus seperti biasa. Dan ingat jangan bocorkan identitasku," titah Satria.

"Siap laksanakan Yang Mulia," jawab mereka serentak.

"Jangan panggil aku Yang Mulia," tegas Satria.

"Baik tuan muda," jawab mereka serentak.

"Pergilah," perintah Satria.

"Baik tuan muda," Kemudian mereka pun pergi.

Satria masih seperti bermimpi, tiba-tiba saja hidupnya berubah menjadi seorang penguasa. Tapi dia akan tetap menyembunyikan identitasnya kepada siapapun. Satria meraba-raba tubuhnya, tidak ada luka, bahkan bekas luka pun menghilang.

Bahkan wajahnya 2 kali lipat lebih tampan dari sebelumnya.

Satria pun menaiki motor bututnya, ia akan mencari rumah terlebih dahulu dan akan membeli rumah untuk tempat tinggalnya nanti.

Satria pergi keperusahaan properti untuk membeli rumah yang cocok untuknya. Selama ini dia hanya hidup menumpang di rumah istrinya dan sekarang sudah menjadi mantan istri.

Satria memarkirkan motornya saat sudah tiba di perusahaan tersebut. Saat ingin masuk, Satria dihentikan oleh satpam penjaga perusahaan tersebut. Hanya karena pakaian nya koyak dibeberapa bagian. Satria sendiri tidak menyadari itu.

"Saya datang ke sini untuk membeli rumah," kata Satria kepada kedua satpam tersebut.

"Sadarilah dirimu, apa kamu tidak punya cermin?" tanya satpam mengejek Satria.

Satria melihat penampilannya dan kemudian ia menepuk keningnya sendiri. Satria pun mengurungkan niatnya untuk masuk. Lalu ia menaiki motornya dan berbalik arah ke mall untuk mencari pakaian.

Sesampainya di parkiran mall, Satria pun memarkirkan motornya. Dengan percaya diri Satria pun masuk kedalam mall.

Semua orang memandang jijik kepada Satria, karena melihat penampilan Satria seperti seorang gembel.

"Ih, gembel kok masuk mall," kata pengunjung 1.

"Iya nih, bikin jijik saja," jawab pengunjung 2.

Satria masih terus berjalan tanpa menghiraukan apapun yang mereka bicarakan. Kini Satria sudah punya kekuasaan dan uang.

Saat ia masuk kedalam sebuah toko pakaian, Satria malah diusir, karena orang mengira dia gembel. Tapi Satria tidak mempedulikan itu. Ia masih bersikeras masuk dan memilih pakaian yang ia inginkan.

Pelayan toko tidak ada satupun yang melayaninya. Karena melihat penampilan Satria.

Satria pun pergi ke kasir untuk membayar pakaian tersebut. tapi Satria malah diabaikan.

"Nona, saya mau bayar," kata Satria.

"Gak punya uang sok-sokan belanja baju mahal," cibir pelayan toko.

Satria hanya tersenyum, "gesek!"

Satria memberikan kartu hitam miliknya. Pelayan yang tadi meremehkan langsung melotot melihatnya. Tidak menyangka seorang yang dianggap gembel memiliki kartu hitam tanpa batas.

"Terima kasih tuan, silahkan datang lagi," ucap kasir sopan.

"Dimana ruang ganti?" tanya Satria.

"Mari ikut saya tuan," ajak pelayan yang tadi mencibirnya.

Satria pun mengikuti pelayan tersebut dan segera mengganti pakaiannya. Dan membuang pakaian lamanya.

Sebelum Satria keluar dari toko tersebut, Satria berkata, "lain kali jangan menilai orang dari penampilannya."

Kemudian Satria pergi dari toko tersebut. Pelayan dan yang lainnya merasa sangat malu setelah mendengar perkataan Satria.

Kemudian Satria kembali ke perusahaan property untuk membeli rumah. Saat tiba di perusahaan, satpam yang tadi tidak mengenalnya. Karena pakaian Satria berubah.

"Silakan Tuan," ucap satpam tersebut.

Satria pun masuk kedalam, beberapa orang memandang remeh terhadapnya. Meskipun Satria sudah berpakaian bagus, tapi terlihat seperti bukan seorang CEO. Karena Satria hanya berpakaian kemeja biasa.

"Selamat datang Tuan," sapa pramuniaga.

"Saya mau beli rumah," kata Satria.

"Mari Tuan lihat-lihat dulu," ajak Mey.

"Orang miskin dilayani," cibir seorang pramuniaga lainnya.

Tapi Mey tidak peduli, karena baginya pembeli harus dilayani. Tidak peduli mau membeli atau tidak.

"Saya mau yang ini," Satria menunjuk contoh rumah minimalis modern. Dengan harga terjangkau bagi orang menengah.

Satria sengaja memilih rumah seperti itu, karena dia juga tinggal sendiri.

*

Belum terbiasa menulis cerita bergenre seperti ini, jadi kurang menarik ceritanya.

*

*

*

Terpopuler

Comments

Pims Sinung Mulia

Pims Sinung Mulia

lumayan bagus kok. lagian susunan kalimatnya enak untuk di baca. juga ceeitanya ringan justru bagus untuk dibaca sambil santai

2024-04-15

2

ErikaChan_682

ErikaChan_682

kalo di Ronal ke tangkap polisi , paling dia make duit kayak di Konoha hadeh

2024-05-05

1

Aprii Volcom

Aprii Volcom

bnyakk kesimpulan yg bisa di ambill okeh lanjut

2024-04-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!